(1517051085) Pengaruh Rasio Camel Pada Praktek Manajemen Laba
(1517051085) Pengaruh Rasio Camel Pada Praktek Manajemen Laba
NIM : 1517051085
KELAS : 7C
FAKULTAS EKONOMI
Kata Pengantar
puji syukur penulis panjatkan kepada Ide Sanghyang Widhi Wase atas berkat dan Rakmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan tugas riview jurnal yang diberikan oleh dosen pengajar akuntansi keuangan yang
berjudul “Pengaruh Rasio Camel pada Praktik Manajemen Laba di BPR Provinsi Bali”.Dan tidak
luput atas bantuan dari pihak-pihak yang telah membantu dalam memberikan kritik dan sarannya
sehingga tugas riview dapat di selesaikan sebagai mestinya
dalam membuat riview jurnal ini masih pastinya tidak luput dari kekurangan-kekurangan baik
dari teknis penulisan maupun teknik materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki dari penulis.
Untuk dari ini kritik dan saran dari semua pihak sangat membantu dalam penyempurnaan critical riview
jurna ini. Terima kasih
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN. ........................................................................................................ 1
IDENTIFIKASI. ............................................................................................................ 2
1. Pendahuluan. ................................................................................................. 4
2. Kajian Teor. .................................................................................................... 5
3. Model. ............................................................................................................. 6
4. Hasil Temuan. ................................................................................................ 7
5. Penutup. ......................................................................................................... 8
PEMBAHASAN. .......................................................................................................... 9
Negara Indonesia di kenal dengan banyaknya sumber daya manusia dimana mesyarakat
Indonesia dalam kebutuhan ekonomi banyak bergantung pada sektor pertanian maupun bekerja
sebagai pegawai negeri sipil. Maka dari itu untuk mewujutkan masyrakat yang sejahterah dan
makmur negara Indonesia menyiapkan strategi untuk mencapai tujuannya. Dengan membangun
lembaga keuangan merupakan salah satu metode suatu negara untuk membantu pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang lebih sejahterah lagi. Dengan halnya tersebut lembaga keuangan yang
dibangun indoneisa contohnya saja perbankan/ bank yang saat ini memlliki peran penting dan
berpengaruh dalam mewujudkan pertumbuahan ekonomi yang lebih maju yang siknifikan. Namun
kegagalan suatu bank dapat menyebabkan krisis perbankan yang mampu menggangu system
keuangan bahkan system perekonomian (Bank Indoneisa, 2011). Maka dari itu, pengawasan bank
sagat diperlukan untuk memantau atau memeriksa apakah pemilik atau pengelola telah
melaksanakan kegiatan sesuai dengan ketentuan perbankan. Untuk itu Bank indoneisa (BI)
memberikan ketentuan ukuran penilaian tingkkat kesahtan bank yang diatur dalam peraturan Bank
Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan Bank Umum dan
keputusan Direktur Bank Indonesia No.30/12/KEP/DIR tanggal 30 Aperil 1997, pasal 2 tentang
penilaian tingkat kesahatan BPR ( Bank Pengkreditan Rakyat ).
Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tentang sistem penilaian tempat kesehatan
Bank Umum pasal 2 menyebutkan bahwa (1) Bank wajib melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip kehati-hatian dalam rangka menjaga atau meningkatkan tingkat kesehatan
bank ,(2) komisaris dan Direksi Bank wajib memantau dan mengambil langkah-langkah yang
diperlukan agar tingkat kesehatan bank sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dipenuhi.
Pasal 8 peraturan Gubernur Bank Indonneisa No. 6//10/2004 menjelaskan bahwa bank wajib
melakukan penelitian tingkat kesahatan bank sesuai dengan perturan Bank Indonesia secara
triwulan untuk posisi bulan Maret,Juni,September, dan Desember. Laporan keuanganbank
merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen pada pihak-pihak yang berkepentingan
dengan kinerja bank yang dicapai selama periode tertentu. Tujuan laporan bank adalah
memberikan informasi yang bermaanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam rangka
membuat keputusan ekonomi (PAPI 2001). Pengguna nilai estimasi dalam akuntansi akrual
mengizinkan manajer unutk menggunakan informasi dalam dan pengalaman mereka untuk
menambah kegunaan angka akuntansi. Penggunaan rasio CAMEL dalam penelitian manajemen
laba sejalan dengan pemikiran bahwa rasio ini telah terbukti dapat menilai kinerja di industri
perbankan dan diyakini kinerja sangat mempengaruhi praktik manajemen laba (Setiawati, 2010).
Apabila kinerja suatu perusahaan buruk, maka aka nada insentif bagi para manajer untuk
melakukan tindak manajemen laba, terkait ketatnya regulasi perbankan di Indonesia (Setiawati dan
Naim, 2001, dan Rahmawati dan Baridwan, 2006 dalam Nasution dan Setiawan, 2007)..
II. IDENTIFIKASI
Berikut adalah rincian dari jurnal yang akan diriview :
Judul : PENGARUH RASIO CAMEL PADA PRAKTIK MANAJEMEN LABA DI BPR
PROVINSI BALI
Penulis : Luh Gede Kusuma Dewi
Institusi : Universitas Udayana
Tahun Penerbit : 2002
Penerbit : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesitas Udayana
Pada Tahun 2001 tercatat skandal di perusahaan public yang melibatkan manipulasi
laporan keuangan oleh PT Lippo Tbk. Hal tersebut membuktikan bahwa praktik manipulasi
laporan keungan tetap dilakukan oleh pihak korperat meskipun telah menjauhi periode krisis
tahun 1997-1988 (Nasution dan Setiawan, 2007) Selain itu ada banyak penelitian yang
menemukan bukti bahwa manajer melakukan tindakan manajemen laba terutama yang terkait
dengan transaksi akrual, telah dilakukan sebelumnya oleh Healy (1985), McNicholas dan
Wilson (1988), Schipper (1989), Dechow et al. (1995), serta Bernard dan Skinner (1996).
Indikasi praktik manajemen laba terjadi di sektor perbankan telah diteliti oleh Bertrand (2000).
Dalam penelitian tersebut ditemukan bukti secara empiris bank di Swiss yang sedikit kurang
atau mendekati ketentuan batasan kecukupan modal cenderung untuk meningkatkan rasio
kecukupan modal (CAR) mereka agar memenuhi persyaratan dengan cara manajemen laba.
Robb (1998) juga mendapatkan bukti adanya indikasi manajemen laba pada sektor jasa
perbankan..
Untuk itu majamen laba di BPR Provinsi Bali diharapakan dapat ikut serta memberikan
informasi-informasi penting yang diperlukan oleh pengguna laporan keuangan BPR mengneai
indikasi manajemen laba di Bank Pengkreditan Rakyat,(BPR) Provinsi bali maka dari iitu
manajemen di Provinsi Bali pada khusus nya bank BPR harus memberikan informasi yang
akuran dan relevan agar kinerja BPR di Provinsi Bali akan terlaksana dengan baik untuk
masyarakat umum dan bank BPR dikatan sehat. Sehingga dapat memotifasikan pengguna
lebih teliti dalam hal laporan keungan dan dalam membaca serta menganalisis kinerja bank
sebelum dapat menggunakan dan mengambil suatu keputusan yang relevan dan dapat
dipercaya. Pada dasarnya agar melihat bank BPR itu dikatan sehat maka dalam bentuk
permodalan akan dilihat dari analisis pada permodalan yaitu (capital),kualitas asset (asset
quality),manajemn (managemen),profitabilitas (earning),dan likuiditas (liquidity) atau secara
umunya di sebut deng CAMEL. Dari kelima kata tersebut sangat diperlukan untuk melihat
apakah bank BPR di Provinsi Bali dapat dikatakan sehat dengan adanya CAMEL.
B. Kajian Teori
Dalam kajiane teori menggunakan metode model yang dikembangkan oleh Dechow et
al,(1995) variable independen dan dalam penelitian yang dilakukankan ini adalah RASIO
CAMEL,dimana terdiri dari beberapa item-item CAR,RORA,ROA,NPM,dan, LDR dalam
laporan ini mengacu pada perhitungan yang digunakan sebelumnya penelitian Nassar (2003)
zahara dan siregar (2009)
Nilai retur on asset (ROA) ditunjukan oleh perbandingan laba sebelum pajak dengan
asset. Menurut kasmir (2016:201) ROA digunakan untuk menunjukan profibiltas bank
(setiawati,2010)
Nilai loan to deposit rasio (LDR) ditinjukan oleh perbandingan antara jumlah kredit
yang diberikan dengan jumlah dana pihak ketiga
CAR (capital adequacy ratio) merupakan rasio kesukupan modal yang menunjukan
kemampuan perbankan dalam menyediakan dana yang digunakan untuk mengatasi
kemungkinan rasio keruguan CAR dapat diperoleh dengan membagi total modal dengan asset
tertimbang menurut rasio (ATMR).
C. Model
Dalam critical reriview jurnal ini penelitian mmenggunkan model penelitian ini
menggunakan model yang dikembangkan dechow et al .(1995) dengan variable independen
Rasio CAMEL yang terdiri dari CAR,RORA,ROA,DAN LDR.
Dalam pengucian hipotesis mengenai rasio CAMEL pada praktik manejemen laba
BPR Provinsi Bali menggunkan persamaan regresi berikut ini : ADit=+B1CARit + b2RORAi +
b3ROAit + b4NPMit + b5LDRit + 𝜀 ………..(1) dengan ekspetasi b1 < 0,b2 < 0,b3 < 0,b4 < 0<
dan b5 < 0
Keterangan :
CARit = Nilai rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) BPR I pada periode t
RORAit = Nilai rasio RORA (Retur On Risked Asset ) BPR i pada perioede t
ROAit = nilai rasio NPM (Net Profit Margin) BPR i pada periode t
LDRit = nilai rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) BPR i pada periode t
Untuk mendapatkan nilai akrual diskresioner pertama-tama nilai total akrual dan nilai non-
siskresionernya menggunakan langkah-langkah berikut ini :
1. menentukan nilai total akrual dengan formlisasu
Keterangan :
V. PENUTUP
Dari hasil pemaparan yang ada dipembahasa dapat disimpulkan variabel rasio CAR,
ROA, dan NPM berpengaruh negatif tidak signifikan pada manajemen laba di BPR Provinsi
Bali, sehingga hipotesis 1, 3, dan 4 ditolak. Variabel rasio RORA dan LDR berpengaruh
signifikan pada manajemen laba di BPR Provinsi Bali, sehingga hanya hipotesis 2 dan 5 yang
diterima. Secara rata-rata dapat disimpulkan ada indikasi praktik manajemen laba di BPR
Provinsi bali. Setiap penelitian tidak luput dari suatu keterbatasan, begitu juga dengan
penelitian ini. Data penelitian ini menggunakan data pool, akan tetapi karena terbatasnya data
time series yang tersedia maka dalam penelitian ini menggunakan perhitungan beta gabungan
VI. PEMBAHASAN
Pada topik yang saya riview dan saya baca untuk memberikan kritik mungkin dengan
adanya kiritik dapat memberikan masukan yang bermaanfaat dikarenakan dalam pennggunaan
judul mapun yang pembahasan yang lainnya menurut saya masih rumit dan saya memberikan
saran agar judul yang dibuat dapat menentukan judul yang menarik dan mudah di pahami.
Karena apa bila judul nya kurang menarik maka pembaca akan kurang dapat memahaminya
Namun untuk pada bagian awal di pendahuluannya sudah bagus dan menarik untuk
dibaca karena menjelaskan bahwa peran perbankan sangat berpengaruh positif untuk
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali dan memaparkan bahwa Bank BPR di bali dikatan sehat
dalan layak untuk beroprasi di bali untuk masyraka. Dengan dasar ketentuan hukum yang
berlaku karena membangun sebuah perbankan di Indonesia harus memliki izin resmi dari (BI)
Bank Indonesia yang memberikan wewenang utuk menjalakan usahanya demi mempermudah
masyarakat dalam memnuhi kebutuhan ekonomi
Berdasarkan analisis maka dapat disimpulkan bahwa peran perbankan di bidang ekonomi
demi mewujudkan masyarakat Indonesia lebih maju maka bank BPR di provinsi bali sangat
berperan penting karena dengan adanya bank BPR masyarkat di Provinsi Bali ikut tebantu untuk
pertumbuahan ekonomi baik dari baik dari segi sumber daya manusia maupun sumber daya alam
yang ada. Untuk Meningkatkan pertubuhan ekonomi juga meningkatkan kinerja manajemen laba
pada bank BPR karena informasi laporan keuangan di bank BPR harus lebih teliti dan relevan guna
untuk kepentingan laporan yang diperlukan pihak-pihak manajemn yang terkait. Dengan adanya
perbankan di seluruh Indonesia maka akan dapat menstabilkan perekonomian masyarakat
Indonesia. Dengan adanya CAMEL maka bank akan dapat dikatakan sehat da layak untuk di
jalankan untuk membantu pertumbuhan masyarakat yang perekonomiannya relatif kecil maupun
menengah maka dari itu Bank BPR di Povinsi Bali harus belandaskan hukum yang berlaku di
negara Indonesia karena dengan ketaatan hukum maka Bank seluruh Indonesia mengikuti aturan-
aturan yang berlaku yang dibuat oleh pemerintah Indonesia.
2. Saran
Dari hasil analisis maka dapat memberikan saran bahwa diupayakan bank BPR di Provinsi
Bali maupun di seluruh Indonesia lebih banyak program-progaram yang laksanakan untuk
membantu pertumbuhan ekonomi untuk mensejahterahkan masyarakat. Bagi peneliti selanjutnya
agar mampu memberikan/melakukan penelitian Bank BPR di Provinsi lainnya agar dapat
memberikan informasi yang penting bagi kalangan seluruh masyarakt indoneisa.