Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DALAM UPAYA


PENINGKATAN PENGENDALIAN INTERNAL
(Studipada Aston Manado Hotel)

DISUSUN OLEH :

AYUDIA C. USOH 15061104178


DEVITA N. SASELA 15061104170

UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTASI
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………..........……………………………… i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang……………………………………...............…………… 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………...………...............……. 3
1.3 TujuanPeelitian……………………………………………………………. 4
1.4 ManfaatPenelitian……………………………………………………….... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. LandasanTeori
2.1.1 Penerimaan Kas dan Fungsi yang Terkait………………………… 5
2.1.2 Sistem Akuntansi………………………………………………… 7
2.1.3 Sistem Pengendalian Internal……………………………………… 9
2.1.4 Pengendalian Internal Dalam Sistem Penerimaan Kas…………… 10
B. Hipotesis…………………………………................…………………………… 11

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 WaktudanTempatPenelitian
2.1.1 Waktu………………………………………………………………. 12
3.1.2 Tempat……………………………………………………………... 12
3.2 Jenis Penelitian
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Jenis Data………………………………………………….......... 12
3.3.2 Sumber Data..................…………………………………………. 13
3.4 Teknik Pengumpulan Data............................................................ ......... 13
3.5 Metode Analisa Data……………………………………………………… 14

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………... 15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN


Persaingan dunia bisnis bidang pariwisata dalam beberapa tahun terakhir semakin
meningkat. Di Indonesia sector pariwisata telah memainkan peranan yang penting dalam
pembangunan nasional. Untuk dapat menarik minat wisatawan local maupun
mancanegara maka dibutuhkan peran dan dukungan dari pemerintah serta seluruh lapisan
masyarakat. Salah satu aspek utama yang menunjang sector pariwisata adalah bidang
perhotelan. Meningkatnya dunia pariwisata saat ini di Indonesia menunjukkan arti
penting sebuah hotel. Tak bisa dipungkiri, semakin maju sector pariwisata, semakin tinggi
pula perkembangan bisnis perhotelan. Seiring dengan perkembangan tersebut tentu saja
semakin banyak hotel yang berdiri dan tentu saja terdapat persaingan satu sama lain.
Dalam menghadapi persaingan tersebut setiap manajemen hotel dituntut untuk melakukan
inovasi untuk tetap berkembang. Banyak hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk
mewujudkan tujuan dan harapan demi memenangkan persaingan bisnis. Salah satunya
adalah dengan meningkatkan sistem pengendalian internal yang ada pada perusahaan agar
lebih efektif dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Adanya pengendalian internal pada
sistem akuntansi yang baik akan mampu menyediakan informasi yang tepat waktu,
mampu mengamankan harta perusahaan dan meminimalkan serta mendeteksi resiko yang
akan dihadapi perusahaan.
Akuntansi adalah suatu disiplin ilmu yang memfokuskan diri pada kegiatan
pengolahan dan penyajian informasi keuangan suatu organisasi, yang akan digunakan
pihak tertentu. Menurut Charles T. Horngren dan Walter T. Harrison (2001:5) akuntansi
adalah suatu sistem untuk mengukur kegiatan bisnis, memproses informasi menjadi
laporan-laporan, dan mengkomunikasikan temuan-temuannya kepada para pembuat
laporan. Informasi merupakan salah satu faktor yang penting bagi perushaan dalam
menjalankan kegiatannya, dimana terdapat pihak internal dan pihak eksternal yang juga
memberi pengaruh dalam pemberian maupun penerimaan informasi terkait penerimaan
dan pengeluaran kas. Berdasarkan pernyataan diatas dapat dilihat suatu laporan atau
pencatatan keuangan sangat penting bagi perusahaan. Informasi dari suatu perusahaan,
terutama informasi keuangan, dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang
berkepentinangan. Pihak-pihak di luar perusahaan seperti : kreditur, calon investor, kantor
pajak dan lain-lainnya. Di samping itu, pihak internal yaitu manajemen juga memerlukan
informasi keuangan untuk mengetahui, mengawasi, dan pengambilan keputusan-
keputusan untuk menjalankan perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi
pihak luar maupun dalam perusahaan, maka perlu disusun suatu sistem akuntansi. Sistem
ini direncanakan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak luar maupun
dalam perusahaan.
W. Gerald Cole (Gellespie Cecil, 1997:2) mengemukakan bahwa Sistem adalah
suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai
dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi
utama dari perusahaan. Prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan kerani (clerical),
biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk
menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang
sering terjadi.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah kegiatan
mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi yang relevan
untuk mengetahui, mengawasi, dan pengambilan keputusan-keputusan dalam
menjalankan perusahaan guna mencapai tujuan organisasi. Dalam kegiatan suatu
organisasi, banyak tindakan manajemen yang tidak sistematis. Hal ini disebabkan oleh
keadaan yang tidak memungkinkan bagi seorang manajer untuk menggunakan
pertimbangan pribadinya dalam bertindak, kegiatan seperti ini biasanya berkaitan dengan
interaksi antara manajer yang satu dengan manajer yang lainnya dan manajer dengan
bawahannya. Ketepatan sistem itu sendiri akhirnya tergantung pada kemampuan manajer
mengatur seseorang.
Sementara itu, pengendalian adalah proses penetapan standar, dengan menerima
umpan balik berupa kinerja sesungguhnya dan mengambil tindakan yang diperlukan jika
kinerja sesungguhnya berbeda secara signifikan dengan apa yang telah direncanakan
sebelumnya. Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijakan manajemen. Definisi tersebut lebih menekankan pada tujuan yang ingin
dicapai, bukan pada unsur-unsur yang membentuk sitem tersebut. Oleh karena itu,
pengertian pengendalian intern di atas berlaku bagi perusahaan yang mengolah
informasinya secara manual dengan mesin pembukuan maupun dengan komputer.
Pengendalian internal terdiri atas semua metoda dan tindakan yang saling
berkaitan yang diterapkan dalam suatu organisasi untuk mengamankan asset,
meningkatkan keandalan catatan akuntansi, meningkatkan efisiensi operasi, dan
menjamin kesesuaian dengan ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku. Terdapat
unsur pengendalian internal yang perlu diperhatikan pihak manajemen hotel terkait sistem
akuntansi penjualan/ piutang hotel. Beberapa unsur diantaranya terkait dengan unsur
organisasi hotel, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktek yang sehat serta
karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya. Kas merupakan akun yang
penting dalam operasional suatu hotel, tanpa ditunjang dengan kas yang memadai akan
dapat mengganggu kelancaran aktivitas operasional suatu hotel, karena kas juga sebagai
modal kerja yang sangat menunjang kelangsungan aktivitas keseharian suatu hotel. Suatu
hotel dalam operasionalnya memerlukan dana yang tidak sedikit, di mana dana tersebut
akan digunakan untuk membiayai semua pengeluaran yang disediakan sebagai fasilitas
tamu selama menginap dan dana tersebut baru bisa diperoleh kembali oleh perusahaan
setelah tamu yang menginap atau menggunakan fasilitas hotel sudah melakukan
pembayaran.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penting sekali memiliki
sistem pengendalian internal yang bagus. Dengan memiliki sistem pengendalian internal
yang bagus, perusahaan dapat memberikan perhatian lebih pada upaya untuk
memperbaiki kualitas yang akan memberikan kontribusi bagi keberhasilan perusahaan.
Persaingan dunia usaha semakin ketat, sehingga masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan semakin banyak. Salah satu permasalahan yang di hadapi perusahaan adalah
mengenai pengendalian internal atas penerimaan kas. Karena sering terjadinya
kecurangan terhadap kas, maka akan berdampak buruk dan menyebabkan kerugian bagi
pihak perusahaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, maka permasalahan yang
dapat dirumuskan pada penelitian ini adalah :
1.2.1 Apa saja bagian atau fungsi yang terkait dalam penerimaan kas Aston Manado
Hotel ?
1.2.2 Bagaimana sistem akuntansi yang diterapkan pada Aston Manado Hotel ?
1.2.3 Bagaimana Sistem Pengendalian Internal yang diterapkan pada Aston Manado
Hotel ?
1.2.4 Apakah sistem akuntansi penerimaan kas berpengaruh dalam upaya peningkatan
pengendalian internal pada Aston Manado Hotel ?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan Rumusan Masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1.3.1 Untuk mengetahui bagian atau fungsi yang terkait dalam penerimaan kas pada
Aston Manado Hotel
1.3.2 Untuk mengetahui sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan pada Aston
Manado Hotel
1.3.3 Untuk mengetahui sistem penegendalian yang diterapkan pada Aston
ManadoHotel
1.3.4 Untuk membuktikan pengaruh sistem akuntansi penerimaan kas dalam upaya
peningkatan pengendalian internal pada Aston Manado Hotel

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1.4.1 Manfaat teoritis
1) Bagi penulis, penelitian ini dapat ikut berkontribusi dalam pengembangan
ilmu akuntansi dalam lingkup sistem penerimaan kas yang diterapkan di hotel
dalam upaya peningkatan pengendalian internal
2) Bagi akademisi, penelitian ini dapat memberikan ilmu pengetahuan dalam
lingkup sisitem penerimaan kas yang diterapkan di hotel dalam upaya
peningkatan pengendalian internal
1.4.2 Kegunaan praktis
1) Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dan referensi dalam pelaksanaan sistem akuntansi yang baik dalam upaya
peningkatan penegendalian internal
2) Bagi pihak eksternal, penelitian ini dapat menjadi bahan acuan untuk
penelitian sejenis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.2 LANDASAN TEORI


2.2.1 Penerimaan Kas dan Fungsi yang Terkait
Kegiatan penjualan terjadi dari transaksi barang atau jasa, baik penjualan
secara tunai maupun kredit. Dalam transaksi penjualan secara tunai barang atau
jasa diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerima
pembayaran dari pembeli. Kegiatan penjualan perusahaan secara tunai ditangani
oleh perusahaan melalui sistem penjualan secara tunai. Dalam transaksi penjualan
kredit, jika pesanan pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau
penyerahan jasa untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada
pelanggannya. Kegiatan penjualan kredit ini ditangani oleh perusahaan melalui
sistem penjualan kredit.
Menurut Jusup, “Piutang merupakan hak untuk menagih sejumlah uang
dari si penjual kepada seorang pembeli yang timbul karena adanya suatu transaksi
(Jusup, 1999:52)” Pada umumnya piutang timbul karena adanya transaksi
penjualan kredit. Penerimaan kas yang berasal dari pelunasan piutang hanya
dilakukan melalui penagih perusahaan, karena untuk menghindari tidak
tertagihnya piutang. Penerimaan kas dalam bentuk cek atau bilyetgiro. Hal ini
digunakan untuk menghindari peluang bagi karyawan untuk menyelewengkan kas
dari hasil penagihan.
Kas menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat
diterima untuk pelunasan utang dan dapatditerima sebagai suatu setoran ke bank
dengan jumlah sebesar nilai nominalnya, juga dalam simpanan dalam bank atau
tempat-tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu (Baridwan, 1996:86).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang termasuk dalam
elemen kas adalah sebagaiberikut:
1. Uang kertas maupun logam baik dalam mata uang dalam negeri maupun mata
uang luar negeri
2. Cek yang belum disetor. Cek yang diterima oleh perusahaan dari pihak lain
sebagai alat pembayaran yang setiap saat dapat diuangkan di bank yang
bersangkutan
3. Simpanan di bank. Simpanan di bank dapat digolongkan sebagai kas adalah
jenis simpanan yang setiap saat dapat diambil sebagai alat pembayaran untuk
keperluan perusahaan. Simpanan di bank ini dapat berbentuk bilyetgiro
4. Hal-hal lain yang dapat disamakan dengan uang. Hal-hal lain yang dapat
disamakan dengan uang adalah surat yang dapat diuangkan setiap di bank, di
mana bank akan bersedia membayar sebesar nilai nominal yang tercantum
dalam surat tersebut. Contoh hal yang dapat disamakan dengan uang ini antara
lain:
a. Cekdarikasir(cashier’s checks)
b. Bank draft merupakan surat berharga yang dikeluarkan oleh bank yang
dapat diuangkan setiap saat di bank yang bersangkutan oleh pemilik bank
draft tersebut.
Usaha hotel adalah suatu jasa pelayanan, biasa disebut hospitality of
service, yaitu usaha jasa pelayanan bagi setiap orang yang menggunakan fasilitas
yang tersedia di dalam usaha hotel tersebut (Richard, 2000:1).
Untuk mendapatkan data akurat yang diperlukan serta untuk mengurusi
dan mendata keluar masuknya semua keuangan, maka di perusahaan hotel
memerlukan satu bagian atau departemen khusus, yang biasa disebut Accounting
Departement atau Departemen Pembukuan. Untuk melakukan tugasnya sehari-
hari, berhubung dengan banyaknya tugas pengawasan yang akan dilakukan
dengan berbagai persoalan yang mungkin bisa terjadi, maka di Accounting
Departement ini umumnya ditentukan beberapa jabatan yang tugas maupun
tanggung jawabnya berbeda-beda, tergambar ke dalam dua kelompok besar tugas,
yaitu :
1. In flows : penerimaan kas
2. Out flows : Pengeluaran kas
Secara garis besar Tugas dan Tanggungjawab Accounting Departement
(Richard, 2000:3) adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab atas semua keuangan hotel
b. Bertanggungjawab dalam pengurusan dan pengawasan semua transaksi yang
dilakukan oleh sub departemen
c. Menentukan dan menyetujui semua pemasukan dan pengeluaran
d. Menerima semua laporan dari tiap sub departemen dalam hal penghasilan
maupun ppengeluaran yang dilakukan setiap hari
e. Menolak setiap proses akuntansi yang tidak sesuai
f. Membuat laporan mengenai neraca laba dan rugi hotel secara bulanan atau
tahunan
g. Bertugas membuat dan melaksanakan Bookeeping atau pembukuan
h. Mengatur dan mengendalikan tugas-tugas dari Cost Control
i. Memeriksa dan mengawasi semua data pencatatan
j. Menyelesaikan semua masalah yang berhubungan dengan keuangan hotel
Menurut Ikhsan (2008:78) fungsi yang terkait dalam jasa penjualan kamar
hotel dan restoran adalah:
1. Fungsi penjualan
Dalam melaksanakan fungsi penjualan ada beberapa bagian yang terkait yakni
bagian receptionist, front office, food&beverages, dan operator
2. Fungsi general cashier
Pada fungsi general cashier merupakan salah satu fungsi dalam
mengumpulkan uang dari kasir untuk dibawa ke bank
3. Fungsi akuntansi
Pada fungsi akuntansi bertanggungjawab dalam pencatatan seluruh
penerimaan kas. Fungsi ini terdapat pada bagian accounting

2.1.2 Sistem Akuntansi


Sistem Akuntansi (Mulyadi, 1997:3) adalah organisasi formulir, catatan
dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan. Dari definisi akuntansi tersebut, unsur suatu sistem akuntansi pokok
adalah :
1. Formulir, merupakan dokumen untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir
sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa
yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik
kertas. Dalam perusahaan, formulir bermanfaat untuk :
a. Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan
b. Merekam data transaksi bisnis perusahaan
c. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua
kejadian dalam bentuk tulisan
d. Menyampaikan informasi pokok dari satu ke orang laian di dalam
organisasi yang sama atau ke organisasi yang lain
2. Jurnal, merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama, yang digunakan
untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan. Jenis jurnal pada umumnya
adalah :
a. Jurnal penjualan
b. Jurnal pembelian
c. Jurnal penerimaan kas
d. Jurnal pengeluaran kas
e. Jurnal umum
Ada berbagai macam cara yang dapat digunakan untuk mencatat informasi
dalam jurnal :
a. Dengan pena
b. Dengan mesin pembukuan
c. Dengan arsip dikumen sumber yang berfungsi sebagai jurnal
d. Dengan komputer
3. Buku Besar (General Ledger)
Terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data
keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening
dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur informasi yang akan
disajikan dalam laporan keuangan. Rekening buku besar ini di satu pihak
dapat dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan, di
pihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber informasi keuangan untuk
penyajian laporan keuangan.
4. Buku Pembantu (Subsidiary Ledger)
Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya
lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu. Buku pembantu ini terdiri dari
rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum
dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu
disebut sebagai catatan akuntansi akhir juga karena setelah data akuntansi
keuangan dicatat dalam buku-buku tersebut, proses akuntansi selanjutnya
adalah penyajian laporan keuangan, bukan pencatatan lagi ke dalam catatan
akuntansi.
5. Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa
neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga
pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan,
daftar umur pitang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan
yang lambat penjualannya. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran
sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan
pada layar monitor komputer.

2.1.3 Sistem Pengendalian Internal


Sistem pengendalian Internal meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
menegecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Tujuan penegendalian internal
menurut definisi diatas adalah :
1. Menjaga kekayaan organisasi
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
3. Mendorong efisiensi
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Menurut Mulyadi (1997:166) unsur pokok sistem pengendalian intern
adalah :
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan fungsional secara
tegas
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan
yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugass dan fungsi setiap unit
organisasi
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya
2.1.4 Pengendalian Internal Dalam Sistem Penerimaan Kas
Jasa penjualan kamar hotel dan jasa lainnya merupakan jenis penjualan
kredit. Jadi sistem penerimaan kas berupa pernerimaan kas dari piutang. Unsur
pengendalian intern dalam sistem penerimaan kas dari piutang (Mulyadi, 1997),
yaitu :
1. Organisasi :
a. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penagihan dan fungsi
penerimaan kas
b. Funsi penerimaan kas terpisah dari fungsi akuntansi.
2. Sumber Otorisasi dan Prosedur Pencatatan :
a. Debitur diminta untuk melakukan pembayaran dalam bentuk cek atas
nama atau dengan cara pemindah bukuan (girobilyet).
b. Fungsi penagihan melakukan penagihan hanya atas dasar daftar piutang
yang harus ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi
c. Pengkreditan rekening membantu piutang oleh fungsi akuntansi
(BagianPiutang) harus didasarkan atas surat pemberitahuan yang berasal
dari debitur
3. Praktik yang Sehat :
a. Hasil perhitungan kas harus direkam dalam berita cara perhitungan kas dan
disetor penuh ke bank dengan segera
b. Para penagih dan kasir harus diasuransikan.
c. Kas dalam perjalanan (Baik yang ada ditangan Bagian Kas maupun
ditangan bagian perusahaan) harusdiasuransikan
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya :
a. Semua fungsi yang terlibat harus bekerja sesuai dengan job descripsion
Sudah jelas digambarkan bahwa pengendalian internal terdiri dari
lingkungan pengendalian, sistem akuntansi dan prosedur pengendalian. Untuk
meningkatkan pengendalian internal suatu perusahaan, maka sistem akuntansi
harus dirancang dengan baik, prosedur pengendalian harus dilakukan dengan
konsisten dan didukung dengan lingkungan pengendalian yang baik. Karena salah
satu tujuan pengendalian intenal adalah memeriksa ketelitian dan keandalan data
akuntansi. Jadi, antara sistem akuntansi dan pengendalian internal jelas terdapat
berhubungan.
2.2 HIPOTESIS
Dari landasan teori yang telah diuraikan diatas, maka hipotesa yang dapat diambil
untuk diuji kembali adalah :
2.2.1 Fungsi yang terkait dalam penerimaan kas adalah : fungsi penjualan, fungsi
general cashier, dan fungsi akuntansi
2.2.2 Sistem akuntansi yang diterapkan adalah dengan melibatkan seluruh unsur yang
ada, yaitu : jurnal, formulir, buku besar, buku pembantu, dan laporan
2.2.3 Pengendalian internal yang diterapkan adalah dengan melibatkan seluruh unsur
yang ada, yaitu : organisasi, otorisasi, praktik yang sehat dan karyawan yang
mutunya terjamin
2.2.4 Agar tercapainya tujuan perusahaan harus merancang sistem pengendalian internal
yang baik. Sistem pengendalian internal yang baik harus melibatkan seluruh unsur
yang ada. Maka dari itu sistem akuntansi khususnya penerimaan kas juga harus
dirancang dan dijalani dengan baik. Karena struktur pengendalian internal terdiri
dari : sistem akuntansi, prosedur pengendalian dan juga lingkungan
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN


3.1.1 Waktu
Akan dilakasanakan setelah proposal penelitian disetujui dan berlangsung selama
dua bulan
3.1.2 Tempat
Instansi : Kusuma Sahid Price Hotel
Alamat : Jl. JendralSudirman No.128, Pinaesaan, Wenang, Kota Manado 95123,
Indonesia
Telp : +62 431 888 8989

3.2 JENIS PENELITIAN


Jenis penelitian ini adalah metode deskriptif (Suryana, 2010:20) yaitu metode
yang digunakan untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena.
Metode ini dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisis data dan
menginterprestasikannya. Metode deskriptif dalam pelaksanaannya dilakukan
melalui: teknik survey, studi kasus (bedakan dengan suatu kasus), studi komparatif,
studi tentang waktu dan gerak, analisis tingkah laku, dan analisis dokumenter.

3.3 JENIS DAN SUMBER DATA


3.3.1 Jenis Data
Jenis data dapat dibedakan menjadi dua jenis (Kuncoro2003 : 124) yaitu :
1. Data kualitatif merupakan data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik
atau data yang disajikan secara deskriptif atau yang berbentuk uraian.
2. Data kuantitatif merupakan data yang disajikan dalam bentuk skala numerik
(angka-angka), namun dalam statistik semua data harus dalam bentuk angka,
maka data kualitatif umumnya dikuantitatifkan agar dapat diproses.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data kualitatif yaitu berupa analisis
terhadap sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan data sistem
akuntansi perusahaan.
3.3.2 Sumber Data
Sumber data menurut Indriantoro (2002:146), dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Data Primer
Sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak
melalui media perantara).
2. Data Sekunder
Sumber data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
Dalam peneletian ini penulis menggunakan data primer yaitu dengan mendapat
penjelasan dan keterangan secara langsung dari karyawan perusahaan mengenai
penelitianini, dan data sekunder yaitu dengan menggunakan segala data yang
diperoleh dari sumber yang sudah terdokumentasi di perusahaan antara lain sejarah
perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan data-data lainnya.

3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data yaitu dengan teknik penelitian lapangan (Field Research),
yaitu penelitian untuk mendapatkan data primer dengan mengadakan peninjauan
langsung pada perusahaan yang dipilih menjadi objek penelitian dengan maksud untuk
mendapatkan data yang berhubungan dengan hal yang akan diteliti agar lebih
meyakinkan dan lebih akurat. Peneliti melakukan penelitian lapangan dengan 2 cara,
yaitu :
1. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk lebih
mendalami responden secara spesifik yang dapat dilakukan dengan tatap muka
ataupun komuikasi menggunakan alat bantu komunikasi. Sugiyono (2013:194)
mengemukakan wawancara dapat dilakukan dengan cara :
a. Wawancara Terstruktur digunakan teknik pengumpulan data, bila peneliti
atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa
yang akan diperoleh. Dalam melakukan wawancara, selain membawa
instrument sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga
dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan
material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi
lancar.
b. Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. pedoman
wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan
yang akan ditanyakan.
Dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara mengadakan
wawancara secara langsung kepada karyawan perusahaan dengan pedoman
wawancara yang telah disusun secara sistematis oleh peneliti.

2. Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan


dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya
Dalam hal ini peneliti membawa kuesioner yang nantinya akan di isi oleh
karyawan perusahaan..

3.5 METODE ANALISA DATA


Metodepenelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif analitis yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan memberikan
gambaran keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti berdasarkan fakta-fakta yang
ada, dengan cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis berbagai macam data
sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 1993. Intermediate Accounting. Edisi 7.Yogyakarta : BPFE Yogyakarta


Cecil Gillespie, 1971, Accounting System, Procedures And Methods, Prentice-Hall, Inc.,
Edisi 3, New Jersey
Ikhsan, Arfan dan Prianthara, Ida Bagus Teddy.2008. Sistem Akuntansi Perhotelan Edisi
Pertama. GrahaIlmu : Yogyakarta
Jusup Al, Haryono. 1999. Dasar-Dasar Akuntansi Keuangan. Jilid 2.Yogyakarta :Bagian
Penerbit STIE YKPN
Mulyadi, 1997, Sistem Akuntansi, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ykpn,
Edisi 3, Yogyakarta
Purnomo Bambang, 2005. Sistem Akuntansi Jasa Wisata, Cetakan Ke 5, Penerbit Kanisius
Yogyakarta
Sihite Richard, 2000, Hotel Accounting Dan Cashier, Edisi 5, Cetakan 5, Penerbit SIC,
Surabaya
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (PendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung :Alfabeta
Suryana, 2010. Metode Penelitian, Universitas Pendidikan Indonesia
Buku Panduan Penulisan Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sam Ratulangi Manado

Anda mungkin juga menyukai