FISIKA DASAR 1A
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
PERKULIAHAN MINGGU Ke 9
BENDA TEGAR
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah kuliah ini mahasiswa diharapkan :
• Mampu menyelesaikan persoalan mekanika dengan konsep
usaha-energi kinetik.
• Memahami hubungan gaya konservatif, energi potensial dan
hukum kekekalan energi kinetik, serta
• Memahami penggunaan konsep kekekalan energi mekanik jika
gaya tak konservatif ikut terlibat.
Sub-Topik
• Usaha – Energi Kinetik
• Gaya Konservatif - Energi Potensial
• Hukum Kekekalan Energi dengan gaya konservatif
dan non konservatif
Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut
θ2 θ1 θ
kecepatan sudut rata-rata:
t 2 t1 t
kecepatan sudut sesaat:
d
lim lim
t 0 t 0 t dt
Satuan SI untuk kecepatan sudut adalah
radian per detik (rad/s)
Bab 6-5
Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut
Bab 6-6
Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut
2 1
Percepatan sudut rata-rata:
t 2 t1 t
d
Percepatan sudut sesaat: lim
t 0 t dt
Satuan SI untuk percepatan sudut adalah
radian per detik (rad/s2)
Bab 6-7
Persamaan Kinematika Rotasi
Bab 6-8
Perumusan Gerak Rotasi
• Kecepatan tangensial:
v
r dalam rad/s
kecepatan kecepatan
linear tangensial
Percepatan tangensial:
a
r dalam rad/s 2
percepatan percepatan
linear tangensial
Bab 6-9
Perumusan Gerak Rotasi
2
v
ar r
2
Bab 6-10
Torsi – Momen gaya
Torsi didefenisikan
sebagai hasil kali
besarnya gaya
dengan panjangnya
lengan
Bab 6-11
Torsi – Momen gaya
Bab 6-12
Vektor Momentum Sudut
l mvr sin
rp rmv
r p r mv
dp
Analog dengan FEXT !!
dt
Bab 6-15
Hukum Kekekalan Momentum Sudut
• dLdimana
EXT L dan
r p EXT r FEXT
dt
dL
Jika torsi resultan = nol, maka EXT 0
dt
I11 I22
Bab 6-16
Hukum Kekekalan Momentum
• Linear
o Jika SF = 0, maka p konstan.
• Rotasi
o Jika S = 0, maka L konstan.
Bab 6-17
Momentum Sudut:
p = mv
Defenisi & Penurunan
• Untuk gerak linear sistem partikel berlaku
dp
FEXT
dt FEXT 0
dL n dli n
net ,i net
dt i 1 dt i 1
L I Analog dng p = mv !!
Bab 6-20
Vektor Momentum Sudut
DEFINISI
Momentum sudut dari sebuah benda yang
berotasi tehadap sumbu tetap adalah hasil
kali dari momen inersia benda dengan
kecepatan sudut terhadap sumbu rotasi
tersebut.
L I
Demikan juga dengan torsi (Hk II Newton
untuk gerak rotasi):
dL d ( I ) d
I I
dt dt dt
Bab 6-21
Vektor Momentum Sudut
L I
• Jika tidak ada torsi luar, L kekal. Artinya bahwa hasil
perkalian antara I dan kekal
I mi ri 2
L I L I
Bab 6-22
Momen Inersia
Momen Inersia bagi suatu sistem partikel benda tegar didefenisikan sebagai
I mi ri m1r1 m2 r2 ...
2 2 2
Bab 6-23
Momen Inersia
Untuk benda yang mempunyai distribusi massa kontinu, momen inersianya diberikan
dalam bentuk integral
I mi ri I r dm
2 2
i
z
I r dm ρr dV
2 2
dm
y
Dimana Elemen Volume
x
dV rdr d dl
Bab 6-24
Momen Inersia
dV rdr d dl
dimana rdr : perubahan radius,
dθ : perubahan sudut,
dl : perubahan ketebalan.
Bab 6-25
Momen Inersia
Untuk lempengan benda dibawah ini, momen inersia dalam bentuk integral
I r rdr d dl
2
R
r
4
I 0 l 0
Hasilnya adalah 2 L
4 0
4
R
Massa dari lempengan tersebut
I 2 L
4
M R L 2
1
Momen Inersia benda I MR 2
2
Bab 6-27
Dalil Sumbu Sejajar
Untuk benda tegar bermassa M yang berotasi terhadap sumbu putar sembarang yang
berjarak h dari sumbu sejajar yang melalui titik pusat massanya (ICM diketahui), momen
inersia benda dapat ditentukan dengan menggunakan:
Bab 6-28
Momen Inersia:
ℓ ℓ
1 2 1
I ml I ml 2
12 3
R R
1
I mR 2
I mR2
2
1 2
I m(a 2 b 2 ) b I mR2
12 a 5
Bab 6-29
Dinamika Benda Tegar
2 2
W d Id I I
1 2 1 2
2 1
1 1 2 2
Bab 6-30
Energi Kinetik Rotasi
1 2
K I
2
Dimana I adalah momen inersia, I mi ri 2
Bab 6-31
Energi Kinetik Rotasi
• Linear • Rotasi
1 1 2
K Mv 2
K I
2 2
Massa Momen
Inersia
Kecepatan
Linear Kecepatan
Sudut
Bab 6-32
Prinsip Kerja-Energi
Bab 6-34
Gerak Menggelinding: rotasi dan
translasi
d
vcom R
dt
Bab 6-35
Gerak Menggelinding: rotasi dan
translasi
Bab 6-36
Gerak Menggelinding: rotasi dan
translasi
K 12 I P 2 I P I com MR 2
K I com MR
1
2
2 1
2
2 2
K 12 I com 2 12 Mvcom
2
K r Kt
Bab 6-37
Gerak Menggelinding Di Bidang Miring
Gunakan: torsi = I
N R Fg sin I P
R acom R
Fg sin fs
x
Maka:
P
MR 2 g sin I P acom
I P I com MR 2
Fg Fg cos g sin
acom
1 I com / MR 2
Bab 6-38
Menggelinding
2 2
V0
Bab 6-39
Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Total Dengan Gerak Rotasi
Bab 6-40
Kesetimbangan Benda Tegar
• Suatu benda tegar dikatakan setimbang apabila memiliki
percepatan translasi sama dengan nol dan percepatan
sudut sama dengan nol.
• Dalam keadaan setimbang, seluruh resultan gaya yang
bekerja harus sama dengan nol, dan resultan torsi yang
bekerja juga harus sama dengan nol:
SFx = 0 dan SFy = 0
S = 0
Bab 6-41
Hubungan Besaran
Gerak Linear - Rotasi
Linear Rotasi
x (m) (rad)
v (m/s) (rad/s)
a (m/s2) (rad/s2)
m (kg) I (kg·m2)
F (N) (N·m)
p (N·s) L (N·m·s)
Bab 6-42
Hubungan Besaran
Gerak Linear - Rotasi
linear angular
perpindahan x
kecepatan v dx / dt d / dt
percepatan a dv / dt d / dt
massa m I mi ri 2
gaya F r F
Hk. Newton’s F ma I
energi kinetik K (1 / 2)mv2 K (1 / 2) I 2
Kerja W Fdx W d
Bab 6-43
PERKULIAHAN MINGGU KE 7 DAN 8
BENDA TEGAR