Anda di halaman 1dari 33

PERENCANAAN TRASE JALAN TOL

WARU-JUANDA
TOL WARU-JUANDA
Jalan Tol Waru–Juanda adalah sebuah
jalan tol sepanjang 12,8 kilometer yang
menghubungkan antara Bundaran
Waru, Sidoarjo, selatan Kota Surabaya
dengan Bandar Udara Internasional
Juanda.
Jalan tol ini diresmikan penggunaannya
oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pada tahun 2008 dan
dioperasikan oleh PT Citra Margatama
Surabaya yang merupakan anak
perusahaan PT Citra Marga Nushapala
Persada.
Jalan tol ini melintasi wilayah Kota
Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo.
Jalan tol ini terhubung dengan Jalan Tol
Surabaya-Mojokerto dan Jalan Tol
Surabaya-Porong di sebelah timur.
TOL WARU-JUANDA
TOL WARU-JUANDA

Koordinat point yang didapat dari google


earth di save ke notepad
Buka land dekstop 2009
New Drawing -> beri penamaan -> project beri
nama dan deskripsi -> setting skala -> finish

Point setting, create -> automatic, coords ->


easting northing, marker -> pakai x ->
menentukan uk text bebas -> OK
Point -> impor/export point -> impor point -> pilih
PENZD -> masukkan source file notepad yang
telah save tadi -> add point to group-> ganti nama
pad benchmark -> OK dua kali

Point telah terbentuk kemudian hubungkaan


dengan polyline
MENGHITUNG SUDUT AZIMUTH
• Sudut azimuth : besar sudut antara utara magnetis dengan titik
target
• Cara menghitung sudut azimuth tikungan B
Koordinat X Koordinat Y
Titik
dalam m dalam m
A 637 -125
B 123 -713
C 419 -611

1 A B C
X 698389 699026 699149
Y 9187280 9187155 9186442
∆X 0 637 123
∆Y 0 125 713
𝑌
tan β = 𝑋 arc tan 0 78,89779 9,787789
∆ - 69,11
𝑌𝑏−𝑌𝑎
tan β = 𝑋𝑏−𝑋𝑎

β = tan-1 ( 𝑌𝑏−𝑌𝑎
𝑋𝑏−𝑋𝑎
)
REKAPITULASI PERHITUNGAN SUDUT AZIMUTH
1 A B C 2 B C D
X 698389 699026 699149 X 699026 699149 699568
Y 9187280 9187155 9186442 Y 9187155 9186442 9185831
∆X 0 637 123 ∆X 0 123 419
∆Y 0 125 713 ∆Y 0 713 611
arc tan 0 78,89779 9,787789 arc tan 0 9,787789 34,44081
∆ - 69,11 ∆ - 24,65302

3 C D E 4 D E F
X 699149 699568 698801 X 699568 698801 698827
Y 9186442 9185831 9185392 Y 9185831 9185392 9184654
∆X 0 419 767 ∆X 0 767 26
∆Y 0 611 439 ∆Y 0 439 738
arc tan 0 34,44081 60,21491115 arc tan 0 60,21491 2,017716
∆ - 94,65572 ∆ - 62,23263
REKAPITULASI PERHITUNGAN SUDUT AZIMUTH
5 E F G 6 F G H
X 698801 698827 698436 X 698827 698436 698192
Y 9185392 9184654 9184780 Y 9184654 9184780 9184802
∆X 0 26 391 ∆X 0 391 244
∆Y 0 738 126 ∆Y 0 126 22
arc tan 0 2,017716 72,13843 arc tan 0 72,13843 84,84792
∆ - 109,8793 ∆ - 12,70949

7 G H I
X 698436 698192 698158
Y 9184780 9184802 9184722
∆X 0 244 34
∆Y 0 22 80
arc tan 0 84,84792 23,02549201
∆ - 72,12659
PERHITUNGAN PANJANG LENGKUNG
PERALIHAN, LS (LENGTH OF SPIRAL)

• Sesuai dengan nama peralihan, fungsi dari lengkung spiral adalah


untuk mengantisipasi perubahan alinemen jalan dari betuk lurus
dengan R tak terhingga sampai pada bentuk lengkung dengan R
tetap atau untuk menuntun kendaraan dari posisi kemiringan
normal (jalan lurus) ke kemiringan alinemen horisontal (tikungan)
sebagaimana fenomena keimbangan gaya yang diakibatkan
adanya gaya sentrifugal.
• Perhitungan lengkung peralihan, Ls adalah sebagai berikut :
1. BERDASARKAN WAKTU TEMPUH DI LENGKUNG
PERALIHAN.
TABEL KELANDAIAN RELATIF
MAKSIMUM
Vr≤70 0,035
Vr≥80 0,025

CONTOH PERHITUNGAN LS TIKUNGAN B :

• Diketahui :
• Kecepatan rencana, Vd = 80 km/jam
• Jari-jari tikungan, R = 119 m
• Superelevasi normal, en = 2%
• Superelevasi maksimum, emaks = 10%
• Perubahan percepatan (c) = 0,4 m/s2
• Tk. Pencapaian perubahan kemiringan melintang jalan =
Vr < 70 = 0,035 Vr > 80 = 0,025
• Lebar jalan = 7 meter untuk satu arah
arah dua lajur
• Median =2m
• Lajur darurat = 1,5 m
CONTOH PERHITUNGAN LS 1 TIKUNGAN B :

• Ls 1 = 66,116 m

• Ls 2 = 44,553 m

• Ls 3 = 71,111 m

• Ls= 70 (Dari tabel)


CONTOH PERHITUNGAN LS 1 TIKUNGAN B :

• Ls 1 = 66,116 m

• Ls 2 = 44,553 m

• Ls 3 = 71,111 m dipilih nilai LS paling besar

• Ls= 70 (Dari tabel)


MELAKUKAN PENGECEKAN APAKAH
TIKUNGAN FULL CIRCLE ATAU TIDAK
jika Pcheck <0.25 maka tikungan Fc
jika Pcheck >0.25 maka tikungan SCS atau SS

𝐿𝑠 2
P check = = 0,712875
24𝑥𝑅𝑑

Dari hasil P check didapatkan nilai P. Check 0,712875 > 0,25..


Jadi tikungan B termasuk tikungan SCS atau SS
TIKUNGAN B S-C-S ATAU SS??
Jika SCS atau SS
a. Sudut lengkung peralihan
øs= 6,892549971
tikungan SCS jika øc>0 dan Lc>25
b. Sudut lengung lingkaran
øc= 55,32489657
jika salah satu tidak terpenuhi maka SS
c. Panjang lengkung lngkaran
Lc= 285,3961802 m

Tikungan B adalah SCS


Xs= 71,0082 m
ys= 2,851501 m
p= 0,715453 m
k= 35,53834 m
Ts= 239,5839 m
Es= 64,18069 m
TERIMAKASIH 
LENGKUNG BUSUR
LINGKARAN
SEDERHANA (FULL
CIRCLE)
• Lengkung full circle pada umumnya hanya dapat
digunakan jika jari-jari tikungan R yang direncanakan besar
dan nilai superelevasi e lebih kecil dari 3%. Bentuk lengkung
dapat dilihat pada berikut :.
GAMBAR BENTUK LENGKUNG
SPIRAL – CIRCLE – SPIRAL
LENGKUNG BUSUR LINGKARAN DENGAN
LENGKUNG PERALIHAN (SPIRAL – CIRCLE –
SPIRAL)
• Lengkung spiral – circle – spiral pada umumnya
digunakan jika nilai superelevasi e ≥ 3% dan panjang Lc
> 25 meter. Bentuk lengkung dapat dilihat pada berikut
:
PARAMETER LENGKUNG SPIRAL – CIRCLE –
SPIRAL
LENGKUNG PERALIHAN
(SPIRAL – SPIRAL)
• Lengkung spiral – spiral pada umumnya digunakan jika
- nilai superelevasi e ≥ 3% dan
- panjang Lc ≤ 25 meter.
- Bentuk lengkung dapat dilihat pada berikut :
BENTUK LENGKUNG
SPIRAL – SPIRAL

Ts

E
p SC=CS
k
s s
Ls R R Ls

ST
TS
PARAMETER LENGKUNG
SPIRAL – SPIRAL

Anda mungkin juga menyukai