Anda di halaman 1dari 4

BAB VI

ANALISIS SESAR

Sesar atau patahan adalah rekahan pada batuan yang telah mengalami
pegeseran melalui bidang rekahnya. Sesar merupakan patahan/rekahan tunggal
atau suatu zona pecahan pada kerak bumi bersamaan dengan terjadinya
pergerakan yang cukup besar, paralel, dengan rekahan atau zona pecahan.

6.1 Tujuan
Mampu menentukkan pergerakan sesar baik secara langsung di lapangan
maupun menganalisa berdasarkan data – data yang menunjang serta unsur – unsur
penyertanya dengan menggunakan metode stereografis.

6.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang dipergunakan yaitu :
1. Kalkir
2. Spidol OHP (warna merah,buru,hijau dan hitam)
3. Menggunakan Equal/Wulf net
4. Alat tulis lengkap
5. Penggaris

6.3 Langkah Kerja


A. Analisis sesar dengan data Bidang sesar, Shear fracture, dan Gash fracture
1. Memasukkan data pada polar equal area net berupa data-data shear dan
gash fracture.
2. Titik – titik tersebut dipindahkan ke kalsbeek counting net dan dimasukkan
ke hexagonal.
3. Membuat kontur sesuai dengan titik ketinggian.
4. Menetukan arah umum shear fracture dan gash fracture kemudian
dipindahklan ke wulf net.
5. Setelah arah umum dari shear dan gash fracture sudah di masukkan di wul
net kemudian plotkan juga bidang sesarnya

26
27

6. Perpotongan antara arah umum bidang sesar, shear dan gash fracture
sebagai 2
7. Arahkan bidang sesar pada arah N-S dan kemudian baca nilai dip bidang
sesarnya
8. Setelah itu bawa titik potong antara GF, SF, dan BS sepanjang sumbu E-W,
kemudian hitung 90˚ sepanjang sumbu E-W melalui pusat stereonet,
kemudian buat garis busur yang melewati titik tersebut (garis putus-putus),
garis ini adalah bidang bantu.
9. Perpotongan antara bidang bantu dan bidang sesar adalah net slip.
10. Arahkan bidang sesar sepanjang sumbu N-S untuk membaca nilai rake.
11. Setelah itu, arahkan kalkir pada arah N sebenarnya pada wulf net kemudian
tentukan arah pergerakan sesarnya.
12. Menentukan arah gaya pembentuk sesar (posisi kalkir masih pada arah N
sebenarnya).
a. 1 dihitung 30˚ dari ttitk net slip kearah Gash fracture.
b. 2 di titik potong GF, SF, dan bidang sesar
c. 3 dihitumg 90˚ dari titik 1 sepanjang bidang bantu
13. Setelah itu baca arah umum gaya pembentuk sesar.

Gambar 14. Analisis sesar pada Wulf


(Buku Panduan Praktikum Geologi Struktur UPN “Veteran”, 2007)
28

B. Analisis sesar dengan data bidang sesar dan gores garis


1. Letakkan kalkir yang sudah berbentuk lingkaran diatas stereonet dan
plotkan arah mata angin.
2. Plot bidang sesar dan gores garis sebagai net slip.
3. Baca niai rake dengan mengarahkan bidang sesar pada sumbu N-S.
4. Dari titik perpotonagan bidang sesar dan net slip, Tarik 90˚ sepanjang
bidang sesar lalu beri tanda titik, titik ini dalah 2.
5. Bawa titik 2 ke sumbu E-W, lalu tarik 90˚ melalui titik pusat stereonet,
tandai titik tersebut.
6. Buat bidang bantu melalui titik tersebut.
7. Menentukan arah gaya pembentuk sesar (bidang sesar pada posisi N-S)
a. 1 dihitung 30˚ ke kanan apabila sesar kanan atau 30˚ ke kiri apabila
sesar kiri.
b. 3 dihitung 90 ˚ dari titik 1 sepanjang bidang bantu.
8. Setelah itu baca arah umum gaya pembentuk sesar dengan posisi kalkir
pada arah utara yang sebenarnya.

6. 4 Kesimpulan
Sesar atau fault adalah suatu rekahan yang memperlihatkan pergeseran cukup
besar dan sejajar terhadap bidang rekahan yang terbentuk. Pergeseran pada sesar
dapat terjadi sepanjang garis lurus (translasi) atau terputar (rotasi).
Dengan analisis Sesar ini Tujuannya mampu menentukkan pergerakan sesar
baik secara langsung di lapangan maupun menganalisa berdasarkan data – data
yang menunjang serta unsure – unsur penyertanya dengan menggunakan metode
stereografis.Sifat pergerakan sesar :
A. Pergerakan semu
Jarak tegak lurus antara bidang yang terpisah oleh gejala sesar dan diukur pda
bidang sesar.
29

B. Pergerakan relatif
Diukur dari blok satu dengan blok yang lain pada bidang sesar dan merupakan
pergeseran titik yang sebelumnya berimpitan. Total pergeseran disebut Net
slip.

Anda mungkin juga menyukai