Anda di halaman 1dari 22

IST AKPRIND YOGYAKARTA Department of Geological

Engineering

FISIKA UNTUK
SAINS & TEKNIK

POTENSIAL
LISTRIK
IST AKPRIND YOGYAKARTA Department of Geological
Engineering

 POTENSIAL LISTRIK

– Potensial listrik didefinisikan sebagai energi potensial listrik


per muatan listrik sehingga :

Note: 𝑬𝒑𝒂
Hanya perbedaan potensial yang 𝑽𝒂 = Satuan potensial listrik
bisa diukur secara fisik. Hal ini 𝒒
adalah Joule/Coulomb,
berarti bahwa hanya selisih pada
tetapi yang lebih sering
potensial atau beda potensial
antara dua titik a dan b yang dapat digunakan adalah satuan
diukur. Volt
IST AKPRIND YOGYAKARTA Department of Geological
Engineering

Karena selisih energi potensial Karena potensial listrik


(Epa – Epb) sama dengan negatif didefinisikan sebagai energi
dari kerja yang dilakukan oleh potensial per satuan muatan,
gaya listrik untuk memindahkan maka perubahan energi
muatan dari titik b ke titik a, potensial muatan q ketika
maka kita akan mendapatkan : berpindah di antara dua titik
a dan b adalah:
𝑊𝑏𝑎
𝑉𝑏𝑎 = 𝑉𝑏 − 𝑉𝑎 =
𝑞 ∆𝐸𝑝 = 𝐸𝑝𝑏 − 𝐸𝑝𝑎 = 𝑞𝑉𝑏𝑎
IST AKPRIND YOGYAKARTA Department of Geological
Engineering

Hubungan antara potensial listrik dan medan listrik

 Kerja yang dilakukan oleh medan listrik untuk memindahkan muatan


positif q dari b ke a adalah:
𝑊 = 𝑞𝑉𝑏𝑎
𝑊 = 𝐹𝑑

𝐹 = 𝑞E 𝑉𝑏𝑎 Dimana:
𝐸= E adalah medan listrik (V/m)
𝑑 d adalah jarak (m)
IST AKPRIND YOGYAKARTA Department of Geological
Engineering

Garis-garis ekipotensial
• Potensial listrik dapat ditunjukkan secara diagram dengan
menggambarkan garis-garis ekipotensial atau permukaan
ekipotensial dalam 3 dimensi.
• Permukaan ekipotensial adalah permukaan dimana
semua titik berada pada potensial yang sama. Dengan
kata lain, beda potensial antara dua titik yang dimanapun
pada permukaan tersebut akan nol dan tidak ada kerja
yang dibutuhkan untuk memindahkan sebuah muatan
dari suatu titik ke yang lainnya.
IST AKPRIND YOGYAKARTA Department of Geological
Engineering

• Permukaan ekipotensial harus tegak lurus terhadap medan


listrik pada semua titik.
• Garis-garis ekipotensial untuk kasus
dua partikel yang sama tetapi
berlawanan jenis. Gari-garis dan
permukaan ekipotensial selalu
kontinyu dan tidak pernah berakhir
dan terus melewati batas. Analagi
yang berguna adalah peta topografi,
garis-garis kontur pada intinya
merupakan garis-garis ekipotensial
gravitasi.
IST AKPRIND YOGYAKARTA Department of Geological
Engineering

Contoh peta topografi


Gunung Merapi dan Merbabu
IST AKPRIND YOGYAKARTA Department of Geological
Engineering

– Bila semua muatan berada dalam keadaan diam, permukaan


sebuah konduktor selalu merupakan sebuah permukaan
ekipotensial, dan semua titik dalam material sebuah
konduktor berada pada potensial yang sama.
– Bila sebuah rongga di dalam sebuah konduktor tidak
mengandung muatan, maka keseluruhan rongga itu adalah
sebuah daerah ekipotensial, dan tidak ada muatan
permukaan di manapun pada permukaan rongga itu.
IST AKPRIND YOGYAKARTA Department of Geological
Engineering

Satuan Energi
• Joule merupakan satuan yang sangat besar untuk energi
yang berhubungan dengan elektron, atom atau molekul.
Selain joule, satuan energi yang sering digunakan adalah
elektron volt (eV).
• Satu elektron volt didefinisikan sebagai energi yang
didapat oleh partikel yang membawa muatan yang
sama dengan elektron (q = e) sebagai akibat dari
melewati beda potensial 1 V.
• 1 eV = 1,6 x 10-19 J
IST AKPRIND YOGYAKARTA Department of Geological
Engineering

Latihan soal:
1. Dua pelat sejajar dimuati sampai tegangan 50 V dan
menghasilkan medan listrik diantara kedua pelat sebesar
1000 V/m. Hitunglah jarak antara kedua pelat tersebut!
2. Seberapa kuat medan listrik antara dua pelat sejajar yang
jaraknya 5,2 mm jika beda potensial diantaranya adalah 220
V?
3. Dibutuhkan medan listrik sebesar 640 V/m antara dua pelat
sejajar yang jaraknya 11 mm. Berapa besar tegangan yang
harus diberikan?
IST AKPRIND YOGYAKARTA Department of Geological
Engineering

Latihan soal:
4. Dua pelat sejajar, yang dihubungkan ke catu daya 100 V,
dipisahkan oleh udara. Seberapa kecil jarak antara yang berisi
udara tersebut agar batas kerusakan tidak terlampaui dengan E
sebesar 3 x 106 V/m?
5. Berapa besar kerja yang diperlukan untuk memindahkan
muatan -8,6 µC dari ground ke titik yang potensialnya +75 V?
6. Berapa besar kerja yang diperlukan untuk memindahkan sebuah
proton dari suatu titik dengan potensial +100 V ke titiki potensial -
50 V? Nyatakan dalam joule dan electron volt (eV)?
IST AKPRIND YOGYAKARTA Department of Geological
Engineering

Latihan soal:
7. Berapa besar energi kinetik yang didapat sebuah elektron (dalam
joule dan eV) ketika jatuh melalui beda potensial sebesar 21.000
V pada tabung gambar TV?
8. Sebuah elektron mendapatkan energi kinetik sebesar 3,45 x 10-16 J
ketika dipercepat oleh medan listrik pada monitor komputer dari
pelat A ke pelat B. Berapa beda potensial antara pelat-pelat
tersebut?
9. Berapa laju sebuah electron jika beda potensialnya:
a. 750 V
b. 3,5 kV
IST AKPRIND YOGYAKARTA Department of Geological
Engineering

Potensial listrik yang disebabkan oleh muatan titik


f r
E  ds  E cos 180o ds  E(dr ' )  Edr  V   E  ds    Edr '
f i 
1 q q

2
E  V ( r ' ) dr '
4 o (r ' ) 2 4 o i
r
q 1 r q 1 1 q
V  (r ' )  
4 o  4 o r '  4 o r

V pada jarak tak hingga (∞) biasanya


dianggap nol.
IST AKPRIND YOGYAKARTA Department of Geological
Engineering

• Potensial di dekat muatan positif besar, dan menurun


menuju nol pada jarak yang sangat jauh.
• Untuk muatan negatif, potensialnya negatif dan naik menuju
nol pada jarak yang sangat jauh.
IST AKPRIND YOGYAKARTA Department of Geological
Engineering

Latihan soal:
1. Berapa potensial listrik pada jarak 15 cm dari muatan 4 µC?
2. Muatan q mengakibatkan potensial listrik +125 V pada jarak 15
cm. Berapa besar q?
3. Misalkan titik a yang berada 70 cm di utara muatan titik -3,8
µC dan titik b yang berada 80 cm sebelah barat muatan
tersebut. Tentukan:
a. Va
b. Vb
c. Vba = Vb - Va
IST AKPRIND YOGYAKARTA Department of Geological
Engineering

Latihan soal:
A
4. Hitung potensial listrik B
pada titik-titik A dan B
pada gambar di bawah
50 cm
ini yang disebabkan 20 cm 80 cm
oleh dua muatan yang
digambarkan!
26 cm 26 cm

Q2 = +100 µC Q1 = -100 µC
IST AKPRIND YOGYAKARTA Department of Geological
Engineering

Latihan soal:
5. Tentukan potensial listrik di titik P pada gambar di bawah ini.
Sisi bujur sangkar adalah d=1,3 m dan masing-masing muatan
adalah :
q1  12nC q 2  24nC q3  31nC q 4  17nC
IST AKPRIND YOGYAKARTA Department of Geological
Engineering

6. Muatan Q1 berada di titik A(0,5) sedangkan muatan Q2 di titik


B(12,0), kedua muatan tersebut besarnya masing-masing
adalah Q1 = 30 C dan Q2 = - 10 C. Hitung potensial listrik di
titik C(2,-2)
A(0,5)

B(12,0)

C(2,-2)
IST AKPRIND YOGYAKARTA Department of Geological
Engineering

7. Tentukan potensial listrik di tirik P pada susunan muatan di


bawah ini!
Jawab :

1  8q
4 o d
IST AKPRIND YOGYAKARTA Department of Geological
Engineering

Dipol Listrik
• Dua titik muatan Q yang sama namun jenisnya
berlawanan dan terpisah oleh jarak l disebut dipol
listrik.
• Potensial pada tempat yang jauh dari dipol (r >>1)
dirumuskan sebagai berikut:

𝑘𝑄𝑙𝑐𝑜𝑠 𝜃
𝑉=
𝑟2
IST AKPRIND YOGYAKARTA Department of Geological
Engineering

• Hasil kali Ql disebut sebagai momen dipol (p), sehingga rumus


diatas bias dituliskan sbb:

𝑘𝑝 cos 𝜃
𝑉=
𝑟2

• Momen dipol mempunyai satuan coulomb-meter (C.m)


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai