Preparat besi oral sebaiknya diberikan saat lambung kosong, tetapi efek samping
lebih banyak dibandingkan dengan pemberian setelah makan. Efek samping dapat
berupa mual, muntah serta konstipasi. Pengobatan diberikan sampai 6 bulan
setelah kadar hemoglobin normal untuk mengisi cadangan besi tubuh. Kalau
tidak, anemia sering kambung kembali.
b. Besi parenteral
Efek samping lebih berbahaya, serta harganya lebih mahal. Indikasi,yaitu:
i. Intoleransi oral berat
ii. Kepatuhan berobat kurang
iii. Colitis ulserativa
iv. Perlu peningkatan Hb secara cepat (missal preoperasi, hamil trisemester
akhir)
Preparat yang tersedia: iron dextran complex, iron sorbitol citric acid complex.
Dapat diberikan secara intramuskuler dalam atau intravena pelan. Efek
sampinnya, reaksi anafilaksis, sakit kepala, flebitis, flushing, mual, muntah, nyeri
perut dan sinkop. Dosis parenteral harus dihitung dengan tepat karena besi
berlebihan akan membahayakan pasien. Besarnya dosis dapat dihitung dari rumus
dibawah ini :
Prognosis
Dalam pengobatan dengan preparat besi, seorang pasien dinyatakan memberikan respon
baik bila retikulosit naik pada minggu pertam, mencapai puncak pada hari ke 10 dan
normal lagi setelah hari ke 14 di ikuti kenaikan Hb 0,15 g/hari atau 2 g/dl setelah 3-4
minggu. Hemoglobin menjadi normal setelah 4-10 minggu.
Dua rantai globin yang berbeda, alpha dan non-alpha (masing-masing dengan molekul heme sendiri)
bergabung membentuk hemoglobin. Dengan pengecualian pada minggu pertama perkembangan embrio,
salah satu rantai globin selalu alpha. Sejumlah variabel mempengaruhi sifat dasar dari rantai non-alpha di
dalam molekul hemoglobin. Fetus mempunyai sebuah rantai non-alpha yang berbeda yaitu gamma.
Setelah lahir, rantai globin non-alpha berbeda dinamakan beta, berpasangan dengan rantai alpha.
Gabungan dari dua rantai alpha dan dua rantai non alpha menghasilkan sebuah molekul hemoglobin yang
lengkap (total 4 rantai per molekul).
Gabungan dari dua rantai alpha dan dua rantai gamma membentuk hemoglobin fetal (janin) yakni Hb F.
Dengan pengecualian bahwa 10 hingga 12 minggu pertama setelah pembuahan, Hb F sebagai hemoglobin
dasar di dalam perkembangan janin. Gabungan dua rantai alpha dan dua rantai beta membentuk
hemoglobin adult (dewasa) yang juga disebut sebagai Hb A. Walaupun Hb A dinamankan dewasa, Hb A
menjadi hemoglobin yang menonjol sekitar 18 hingga 24 minggu kelahiran.
Sepasang dari satu rantai alpha dan satu rantai non-alpha menghasilkan sebuah dimer (dua rantai)
hemoglobin. Dimer hemoglobin tidak efisien membawa oksigen. Dua dimer bergabung membentuk
sebuah tetramer hemoglobin yang merupakan bentk fungsional dari hemoglobin. Ciri-ciri biofisika
lengkap dari tetramer hemoglobin yakni mengontrol pengambilan oksigen di paru-paru dan
melepaskannya di jaringan yang membutuhkan untuk mempertahankan hidup.
Gen-gen yang mengkode rantai globin alpha terletak pada kromosom 16, sedangkan gen-gen yang
mengkode rantai globin non-alpha terletak pada kromosom 11. Kompleks alpha disebut lokus globin
alpha, sedangkan kompleks non-alpha disebut lokus globin beta. Keseimbangan ekspresi gen pada rantai
globin dibutukan untuk fungsi normal sel darah merah. Gangguan keseimbangan ekspresi gen pada rantai
globin menghasilkan sebuah penyakit yang dinamakan talasemia