Dasar Teori
Vitamin merupakan suatu molekul organik yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil,berfungsi
sebagai koenzim pada reaksi metabolisme.Vitamin umumnya tidak dapat dibuat oleh tubuh
manusia,karena itu vitamin harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi.Vitamin C adalah
vitamin yang tergolong larut dalam air dan mudah mengalami oksidasi.Vitamin C dapat terbentuk
sebagai asam L-askorbat dan asam L-dehidroaskorbat,keduanya mempunyai keaktifan sebagai
vitamin C.Asam askorbat sangat mudah teroksidasi secara reversible menjadi asam L-
dehidroaskorbat.Asam L-dehidroaskorbat secara kimia sangat labil dan mengalami perubahan lebih
lanjut menjadi asam L-diketogulonat yang tidak memiliki keaktifan vitamin C lagi.
Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil
dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari
makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan
kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik di dalam tubuh. Karena vitamin adalah
zat organik maka dapat rusak karena penyimpanan dan pengolahan (Almatsier, 2010)
Vitamin memiliki fungsi khusus yang tidak dapat digantikan oleh zat lain.
Kekurangan vitamin berarti kekurangan zat esensial dalam tubuh, sehingga dapat
menimbulkan penyakit tertentu. Kondisi kekurangan vitamin disebut avitaminosis dan dapat
disembuhkan dengan memberikan vitamin yang kurang (Sirajuddin dan Najamuddin,2010).
Vitamin terdapat dalam bahan makanan hanya dalam jumlah relatif kecil. Bentuk
vitamin berbeda-beda, di antaranya ada yang berbentuk provitamin atau calon vitamin
(prekursor). Setelah diserap oleh tubuh, provitamin dapat diubah menjadi vitamin yang aktif
(Sirajuddin dan Najamuddin, 2010)
Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi, pertumbuhan dan
pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau bagian dari enzim. Sebagian besar
koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim, yaitu vitamin yang terikat dengan protein
(Almatsier, 2010).
Dari penjelasan diatas, dilakukanlah percobaan terhadap vitamin ini
Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi menjadi dua golongan utama,
yaitu (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011):
1. vitamin yang larut dalam air, meliputi vitamin B dan C. Menurut
Kodicek
(1971), vitamin yang larut dalam air disebut prakoenzim
(procoenzym)
.
Vitamin-vitamin ini dapat bergerak bebas dalam badan, darah, dan limfa.
Karena sifat kelarutannya, vitamin yang larut dalamair mudah rusak dalam
pengolahan dan mudah hilang atau terlarut bersama air selama pencucian
bahan. Di dalam tubuh, vitamin ini disimpan dalam julah terbatas dan
kelebihan vitamin akan dikeluarkan atau diekskresikan melalui urin. Oleh
karena itu, untuk mempertahankan saturasi jaringan vitamin ini harus
sering
dikonsumsi.
2. vitamin yang larut dalam lemak, meliputi vitamin A, D, E, dan K.
Golongan
vitamin yang larut dalam lemak disebut alosterin. Setelah diserap dalam