Pada By.Ny. “S” Usia 0 Hari dengan Bayi Baru Lahir Patologis
Asfiksia Ringan
di BPS Hj.Musdalifah, Sepulu
DISUSUN OLEH :
SITI NURFAINNAH
110154010039
Akademi Kebidanan
Ngudia Husada Madura
Tahun Akademik 2012-2013
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya yang telah dilimpahkan
kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” ASUHAN
KEBIDANAN PADA By. Ny. ”E ” USIA 0 HARI DENGAN BAYI BARU LAHIR
FISIOLOGIS di BPS Hj.Musdalifah, Sepulu ”.Tujuan penulisan ini untuk memenuhi
tugas saya selama praktek PKK 2A.Terselesainya asuhan kebidanan ini tidak lepas
dari dukungan – dukungan orang yang senantiasa memotivasi baik secara moral
maupun materiil
Demikian Asuhan Kebidanan ini saya buat dan saya menyadari bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan serta jauh dari sempurna. Penulis juga berharap semoga
laporan yang sederhana ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi para
pembaca umumnya.
Penulis,
2
DAFTAR ISI
Halaman judul................................................................................................ 1
Kata pengantar ............................................................................................... 2
Daftar isi......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 4
1.1 Latar belakang........................................................................... 4
1.2 Tujuan........................................................................................ 4
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................... 5
2.1 Definisi....................................................................................... 5
resusitasi ................................................................................... 7
BAB III ASKEB TEORI............................................................................... 12
3.1 Pengkajian.............................................................................. 12
3.2 Interprestasi data dasar........................................................... 15
3.3 Indentifikasi diagnosa dan masalah potensial........................ 16
3.4 Identifikasi kebutuhan segera................................................. 16
3.5 Intervensi................................................................................ 16
3.6 Implementasi......................................................................... 16
3.7 Evaluasi.................................................................................. 16
BAB IV TINJAUAN KASUS ....................................................................... 17
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 23
5.1 Kesimpulan ............................................................................... 23
5.2 Saran ......................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 24
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Agar mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada BBL
secara komprehensif
1.2.2 Tujuan khusus
1. Mahasiswa dapat melaksanakan pengkajian pada BBLpatologis
2. Mahasiswa dapat menginterpretasikan data dasar pada BBL patologis
3. Mahasiswa dapat mengidentivikasi kebutuhan segera pada BBL
patologis
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial
pada BBL patologis
5.Mahasiswa dapat menjusun rencana tindakan pada BBL patologis
4
6.Mahasiswa dapat mengimplementasikan masalah pada BBL patologis
7. mahasiswa dapat melakukan evaluasi pada BBL patologis
BAB II
LANDASAN TEORI
A. .DEFINISI
Asfiksia neonatorium adalah keadaan bayi lahir yang tidak dapat berapas
secara spontan dan teratur, sehingga dapat menurunkan O 2 dan makin
meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut.
(Sarwono Prawirohardjo, 1992).
Resusitasi aktif dalam keadaan ini harus segera dilakukan. Langkah utama
ialah memperbaiki ventilasi paru-paru dengan memberikan O2 secara tekanan
langsung dan berulang-ulang. Bila setelah beberapa waktu pernapasan spontan
tidak timbul dan frekuensi jantung menurun maka pemberian obat-obat lain
serta massase jantung sebaiknya segera dilakukan.
5
Pada pernapasan dari mulut ke mulut, mulut penolong diisi terlebih dahulu
dengan O2 sebelum pernapasan. Peniupan dilakukan secara teratur dengan
frekuensi 20-30 kali semenit dan diperhatikan gerakan pernapasan yang
mungkin timbul. Jika terjadi penurunan frekuensi jantung dan tonus otot maka
bayi dikatakan sebagai penderita asfiksia berat.
B. PENYEBAB ASFIKSIA
Dilihat dari tali pusat dapat juga menjadi penyebab terjadinya asfiksia
BBL adalah sebagai berikut :
6
a. Bayi premature
b. Persalinan sulit (letak sungsang, gemell, distosia, ekstraksi vakum, forcep)
c. Kelainan kongenital
C. DIAGNOSIS
Asfiksia yang terjadi pada bayi merupakan kelanjutan dari hipoksia janin,
Dianosis hiposia janin dapat dibuat dalam persalinan dengan ditemukannya tanda-
tanda gawat janin. Hal ini berikut yang perlu mendapat perhatian :
Penilaian asfiksia BBL dalam melakukan resustasi ditentukan oleh tiga aspek
yang sangat penting yaitu :
1. Pernapasan
2. Denyut jantung
3. Warna kulit
Sangat penting bagi semua bayi baru lahir untuk dijaga agar selalu tetap
kering, bersih dan hangat untuk mencegah bayi hipotermi yang
membahayakan.
7
2. Bebaskan dan Bersihkan Jalan Nafas
Bersihkan jalan nafas bayi dengan mengusap mukanya dengan kain atau kasa
yang bersih dari darah dan lendir segera setelah kepala bayi lahir (masih di
Perineum ibu). Apabila BBL tidak bernapas atau napas megap-megap maka
penghisapan lendir amat penting sebagai bagian mutlak dari langkah awal
resusitasi
3. Rangsangan Taktil
Mengeringkan tubuh bayi pada dasarnya adalah rangsangan untuk bayi adalah
prosedur ini sudah vukup untuk merangsang usaha nafas.
4. ASI
Adalah sangat penting sekali bahwa BBL segera di beri ASI dini dalam 30
menit sesudah bayi lahir dan hanya diberikan ASI saja tidak diberikan lainnya.
Tahap I
8
c. Pindahkan bayi ke atas kain ditempat resusitasi
3. Isap Lendir
a. Keringkanlah bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
dengan sedikit tekanan. Rangsangan ini dapat membantu BBL mulai
bernafas sedikit tekanan. Rangsangan ini dapat membantu BBL mulai
bernafas
9
c. Atur kembali posisi kepala bayi sehingga
sedikit ekstensi
Tahap II : Ventilasi
1. Pasang sungkup
Pasang sungkup dan pegang agar menutupi mulut dan hidung bayi
2. Ventilasi 2 kali
a. Lakukan tiupan dengan tekanan 30 cm air
10
c. Lakukanlah penelitian bayi, apakah bayi bernafas, bernafas tidak normal atau
megap-megap
1. Bila bayi normal, hentikan ventilasi dan pantau bayi dengan seksama
4. Siapkan rujukan bila bayi belum bernafas normal sesudah 2 menit ventilasi
1. Bila pernapasan bayi dan warna kulitnya normal, berikan pada ibunya
a. Letakkan bayi di dada ibu dan selimuti keduanya dengan kain hangat
11
3. Bayi lemas
BAB III
ASKEB TEORI
I. PENGKAJIAN
Data Subyektif
a. Biodata
Nama Pasien
12
Nama Anak : Diisi nama bayinya, jika belum ada namanya
bisa diisi nama orang tuanya.
Tanggal Lahir : Untuk mengetahui kapan bayi dilahirkan dan
pemberian terapi yang akan dilakukan.
Jenis Kelamin : Untuk memastikan dan membedakan bayi yang
satu dengan yang lainnya.
Status Anak : Untuk mengetahui status anak dalam keluarga .
Jumlah Saudara : Untuk mengetahui tingkat kecukupan asupan gizi
dan pola asuh.
Nama Orang Tua
Untuk mengetahui nama orang tua, umur, agama, tingkat intelektual orang tua,
taraf hidup dan sosial ekonomi, serta alamat untuk memastikan tempat tinggal.
b. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan Maternal
Untuk mengetahui apakah ibu mempunyai penyakit yang mempengaruhi
kehamilan.
Riwayat Kesehatan Prenatal
Untuk mengetahui keadaan kehamilan ibu yang dapat mempengaruhi
kesehatan bali.
Riwayat kesehatan intranatal
Untuk mengetahui proses persalinan, penolong dan komplikasi persalinan
yang dapat mempengaruhi kesehatan bayi.
c. Riwayat Tumbuh Kembang
Reflek
Morro : Reflek yang timbul akibat rangsangan yang diberikan
secara tiba-tiba yaitu dengan menepuk tempat tidur bayi.
Tonic neck : Reflek yang timbul pada saat bayi diangkat, kemudian bayi
dapat mengangkat lehernya sendiri.
Palmargraph : Reflek bayi untuk dapat menggenggam bila diberi suatu
pegangan.
Rooting : Reflek bayi menoleh kearah benda yang menyentuh pipi.
Soecking : Reflek menghisap
Walking : Reflek menggerakkan kakinya jika digores telapak kaki.
13
d. Activity daily living
Nutrisi : Untuk mengetahui pola nutrisi dan asupan gizinya.
Eliminasi : Untuk mengetahui berapa kali BAK / BAB dan
konsistensinya.
Aktivitas : Untuk mengetahui apakah bayi tersebut bergerak, menangis
atau tidak.
Istirahat : Untuk mengetahui apakah bayi dapat tidur dengan nyenyak /
tidak.
Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Untuk mengetahui keadaan bayi
Reflek menghisap : Untuk mengetahui reflek menghisap bayi kuat /
tidak.
Tanda – tanda vital : Untuk mengetahui kelainan, menentukan
diagnosa-diagnosa, memberikan terapi pada
bayi.
Antropometri
Berat badan : 2500 – 4000 gram
Panjang badan : 48 – 52 cm
Lila : 11 – 14 cm
Lida : 30 - 35 cm
Lika
o Fronto oksipito : 34 cm
o Mento oksipito : 35 cm
o Sub oksipito bregmatika : 32 cm
Pemeriksaan fisik
a. Kepala : Simetris / tidak, ada molage / tidak, ada succedenum / tidak,
ada chepal hematon / tidak.
b. Mata : Simetris / tidak, ada secret / tidak, conjungtiva anemis /
tidak, sclera ikterik / tidak.
c. Muka : Pucat / tidak, Odem / tidak.
14
d. Hidung : Simetris / tidak, ada penumpukan secret yang berlebih /
tidak, ada cacat bawaan / tidak.
e. Mulut : Simetris / tidak, ada cyanosis / tidak.
f. Gigi : terdapat gigi / tidak.
g. Telinga : Kotor / tidak, Terdapat serumen / tidak.
h. Leher : Kotor / tidak, iritasi / tidak, terdapat pembesaran vena
jugularis, kelenjar tyroid dan kelenjar lymfe / tidak.
i. Axilla : Terdapat pembesaran kelenjar lymfe / tidak.
j. Thoraks : Ada pembesaran yang abnormal / tidak, ada pernafasan
dengan diafragma / tidak, ada perdarahan pada tali pusat /
tidak.
k. Urogenital : ♀ : Labia mayora menutup / tidak, odem / tidak, ada
perdarahan / tidak.
♂ : Ada skrotum / tidak, Testis turun / tidak.
l. Anus : Ada lubang anus / tidak.
m. Ekstremitas
Atas : Simetris / tidak, jumlah jari lengkap / tidak, pergerakan aktif
/ tidak.
Bawah : Simetris / tidak, jumlah jari lengkap / tidak, pergerakan
aktif / tidak.
b. Pemeriksaan penunjang
Adakah yang harus diperiksa keadaan lainnya yang dapat menunjang
diagnosanya.
15
Data yang didapat dari pasien
Data Obyektif
Keadaan Umum : Baik, kulit kemerahan
Reflek menghisap : lemah, kuat
Tanda – tanda vital : S = 36,5° C – 37,5° C
N = 120 – 160 x / menit
Rr = 40 -60 x / menit
Antropometri
BB = 2500 – 4000 gram
PB = 40 – 52 cm
Lila = 11 – 14 cm
Lida = 30 – 35 cm
Lika : Fronto oksipito = 34 cm
Mento oksipito = 35 cm
Sub oksipito = 32 cm
Reflek Morro : Baik / tidak
Tonic neck : Baik / tidak
Palmargraph : Baik / tidak
Rooting : Baik / tidak
Soecking : Baik / tidak
Walking : Baik / tidak
Pergerakan : Baik / tidak
16
Untuk menentukan tindakan apa yang harus segera dilakukan sesuai dengan
diagnosa asuhan perencanaan ini disertai dengan rasional sebagai dasar untuk
mengambil keputusan.
VII. EVALUASI
Untuk menilai keefektifan dari tindakan yang telah dilakkan dalam bentuk
narasi ataupun SOAP.
BAB IV
TINJAUAN KASUS
17
Di BPS Hj. Musdalifah, Sepulu
I. PENGKAJIAN
Data subyektif
a. Biodata
Nama pasien
Nama bayi : By.Ny ”S”
Tanggal lahir : 29-12-2012
Jenis kelamin : Perempuan
Status anak : anak kandung
Jumlah saudara :satu
Nama orang tua
Nama ibu : Ny. ”S” Nama ayah : Tn. ” S”
Umur : 29 tahun Umur : 37 tahun
Agama : Islam Agama : islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan :IRT Pekerjaan : wiraswasta
Alamat :Klabatan, Sepulu Alamat :Klabatan, Sepulu
b. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan maternal
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit kronis / akut ( jantung, ginjal),
penyakit menular ( penyakit kuning, batuk darah ), penyakit menurun
(darah tinggi, kencing manis, sesak nafas ).
Riwayat kesehatan prenatal
Ibu mengatakan selalu memeriksakan kehamilannya kepada bidan TM 1:
2X, TM II: 2X, TM III: 3X dan telah mendapat imunisasi TT
Riwayat kesehatan intranatal
Proses persalinan: normal, tanggal lahir: 29-12-2012 jam 20.35 WIB.
Penolong bidan, BB: 3000 gr, PB: 52 cm
18
Riwayat postnatal
Bayi memerlukan resusitasi, tidak ada trauma jalan lahir, perawatan pada
tali pusat, pertahanan suhu tubh dengan membungkus bayi.
c. Activity daily living
Nutrisi
Bayi mulai laher langsung diberikan ASI setelah 1 jam lahir
Eliminasi
Bayi belum BAB tapi sudah BAB.
Aktivitas
Bayi setelah lahir tidak menangis
Istirahat
Bayi tidak tidur
Data obyektif
a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadara : samnolen
Tanda-tanda vital
S : 35,7° C
N : 90 x/menit
Rr : 20 x/menit
Antropometri
BB : 3900 gram
PB : 52 cm
Lila : 11 cm
Lida : 33 cm
Lika : ~ Cirkumferentia Fronto occipito bragmetika : 35 cm
~ Cirkumferentia Mento occipitalis : 36 cm
~ Cirkumferentia Sub oksipito bregmatika : 32,5 cm
APGAR SCORE
Kriteria 1 menit 5 menit
19
Warna kulit(Appearance) 1 1
Denyut jantung(Pulse) 1 2
Refleks(Grimace) 0 1
Tonus otot(Activity) 1 1
Usaha Nafas(Respiratory) 1 1
Total 4 6
Pemeriksaan fisik
Kepala : UUK dan UUB belum menutup, bentuk simetris, kepala
bersih, tidak ada kotoran sisa plasenta,tidak terdapat caput
succededaneum dan cephalhematum
Muka : warna kulit pucat
Mata : simetris, sklera putih, conjungtiva merah mudareflek membuka
mata (-)
Hidung : simetris, septum nasi lurus, kebersihan cukup.
Mulut : terdapat bibir, ada palatum, tidak terdapat bibir
sumbing,sianosis.
Gigi : belum tumbuh gigi.
Telinga : simetris, kebersihan cukup.
Leher : tidak nampak adanya pembesaran kelenjar lymfe, tiroid dan
vena jugularis.
Axilla : tidak nampak adanya pembesaran kelenjar lymfe.
Thoraks : bentuk simetris, ritme pernafasan (-).
Abdomen : bentuk simetris, tidak ada perdarahan sekitar tali pusat.
Urogenital : Labia mayora sudah menutupi labia minora.
Anus : ada dan berlubang, tidak hemoroid.
Ekstremitas
Atas : Simetris, ,tangan dan jari lengkap, sianosi
Bawah : Simetris, ,jari kaki lengkap, sianosis
Refleks
Morro :tidak ada
Rooting : tidak ada
20
Soecking : ctidak ada
b. Pemeriksaan penunjang
-
V. PENGEMBANGAN RENCANA(INTERVENSI)
21
N Tanggal Diagnosa / Tujuan & kriteria Intervensi Rasional
o / jam masalah
1 29-12- Diagnosa : Tujuan : 1.keringkan tubuh bayi 1. agar bayi bersih
2012 By. Ny. ”S” Setelah kemudian selimuti dari darah, lendir,
Jam usia 0 hari dilakukan asuhan dengan kain bersih air ketuban dan
20.30 dengan kebidanan bayi dan kering juga hangatkan
WIB bayi baru baru lahir tubuh bayi agar
lahir diharapkan tidak terjadi
patologis. keadaan bayi hipotermi
baik 2.agar jalan nafas
2.Berikan jalan nafas bersih dan dapat
Kriteria : bernafas dengan
Bayi tumbuh lancar
sehat 3.lakukan rangsangan 3.untuk merangsang
Masalah : Tidak terjadi taktil dan hitung pernafasan dan
Tidak ada asfiksi APGAR Score menit mengetahui nilai
ke 5 APGAS Score
4.untuk mengetahui
4.Observasi keadaan kondisi bayi
umum bayi 5.agat tidak terjadi
5.lakukan perawatan infeksi
tali pusat
22
Tgl/Waktu Implementasi Evaluasi
29-12-2012 1.mengeringkan tubuh bayi kemudian selimuti 1.bayi telag dibungkus
Jam 20.30 dengan kain bersih dan kering dengan kain kering dan
WIB bersih
2.Berikan jalan nafas dengan menghisap lendir 2.banyak air ketuban
dengan slemp sucker bercampur dengan
mekonium dari mulut
bayi
3.melakukan rangsangan taktil dengan 3.bayi mulai menangis
menyentil telapak kaki dan hitung APGAR merintih
Score menit ke 5
4.megobservasi keadaan umum bayi 4.keadaan bayi lemah
5.melakukan perawatan tali pusat dengan 5.telah dilakukan
menggunakan kassa steril perawatan tali pusat
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Asfiksia neonatorium adalah keadaan bayi lahir yang tidak dapat berapas
secara spontan dan teratur, sehingga dapat menurunkan O2 dan makin
meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut.
23
By.Ny:S” lahirspontan hari Sabtu, 29 Desember 2012 jam 20.35 WIB
dengan keadaan tidak menangis dan mengalami asfiksia ringan. Faktor-faktor
yang menyebabkan bayiasfiksi adalah partus macet. Setelah bayi lahir dilakukan
penghisapan lendir dari mulutnya dan terdapat banyak air ketuban bercampur
mekonium. Langkah selanjutnya adalah melakukan rangsangan taktil denagan
menyentil kaki dan menggiosok punggung. Setelah 5 menit bayi menangis
merintih
5.2 SARAN
5.2.1 Pembimbing praktek
Lebih meningkatkan sarana prasarana dilingkungan agar pelayanan pada
pasien lebih cepat dan efektif.
5.2.2 Pembimbing akademik
Agar lebih memberikan motivasi sistem pembelajaran selama di institusi
khususnya dilahan praktek.
5.2.3 Mahasiswa
Agar lebih memahami tentang perawatan pada bayi baru lahir fisiologis dan
mampu mengaplikasikan dalam memberikan asuhan kebidanan bayi baru
lahir.
DAFTAR PUSTAKA
24
25