LAPORAN PRAKTIKUM
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
ZAINALDI 1302101010222
AVIVA HILYANI 1302101010186
INES GUSTI PEBRI 1302101010155
ELLA RAIBAVINA 1302101010077
HARNI ANGGRAINI P 1302101010106
ANGGA MUSADIQ 1302101010170
SYAHRIAL ADIFAJAR 1302101010122
MARDIAH ABDIAN 1302101010094
2013
Kata Pengantar
Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan anugerahNya kepada kita semua. Sehingga kami dapat menulis hasil
laporan praktikum biologi dasar tentang Plasmolisis.Kemudian salawat beriring salam tidak
lupa pula kita kirimkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari
alam yang tanpa ilmu pengetahuan sampai ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan
Terima kasih kami sampaikan kepada abangda dan kakanda asisten yang telah
mangajari dan membimbing kami selama pengajaran praktikum Biologi dasar dan kepada
ini. Selain itu, kami juga mengharap kritik dan saran dari semua pihak yang dapat kami
jadikan koreksi dalam pembuatan laporan praktikum ini. Semoga laporan ini dapat
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................2
3.1.HASIL
Percobaan 5 : Difusi
Percobaan 6 : Osmosis
Percobaan 7 : Tekanan Turgor
Percobaan 8 : Plasmolisis
Percobaan 9 : Fotosintesis
Percobaan 10 : Aliran Sitoplasma
Percobaan 11 : Respirasi
3.2.METODE KERJA
Percobaan 5 : Difusi
Percobaan 6 : Osmosis
Percobaan 7 : Tekanan Turgor
Percobaan 8 : Plasmolisis
Percobaan 9 : Fotosintesis
Percobaan 10 : Aliran Sitoplasma
Percobaan 11 : Respirasi
3.3 PEMBAHASAN
Percobaan 5 : Difusi
Percobaan 6 : Osmosis
Percobaan 7 : Tekanan Turgor
Percobaan 8 : Plasmolisis
Percobaan 9 : Fotosintesis
Percobaan 10 : Aliran Sitoplasma
Percobaan 11 : Respirasi
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................5
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada dasarnya tumbuhan dan hewan ada lah makhluk hidup. Tumbuhan merupakan
salah satu sumber kehidupan bagi manusia, sehingga para ilmuan tak henti-hentinya
mengadakan penelitian guna meningkatkan kualitas dan kuantitas tumbuhan. Hal ini terbukti
dengan adanya bagian yang penting pada tumbuhan yang terdiri dari bagian seperti akar,
batang dan daun. Sedangkan hewan merupakan organisme yang mampu bergerak dengan
bebas, tetapi pada hewan tingkat rendah hanya mampu menggerakan tubuh dengan cara
mengerutkan serabut-serabut dan multiselulernya.
Sifat semi permeabel dari membran plasma menyebabkan air dapat keluar masuk
membran sehingga menyebabkan peristiwa-peristiwa difusi, osmosis, dan plasmolisis. Proses
difusi sering di definisikan dengan berpindahnya suatu zat dari tempat berkonsentrasi tinggi
ke tempat konsentrasi rendah, sedangkan osmosis adalah difusi pelarut misalnya air melalui
membran yang membran permeabel diferensial dari tempat konsentrasi pelarut tinggi ke
tempat yang berkonsentrasi rendah.
Bila suatu tumbuhan diletakkan didalam larutan-larutan hipotonis (misal air suling)
maka air akan masuk kedalam sel dan disimpan didalam vakuola sehingga menimbulkan
tekanan terhadap membran plasma dan dinding sel yang disebut tekanan turgor. Sebaliknya
bila sel tumbuhan ditempatkan pada larutan hipertonis maka air akan keluar dari vakuola
sehingga plasma mengerut dan terlepas dari dinding sel, proses ini disebut plasmolisis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan epitelium (epithelial tissue) terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang
terkemas dengan rapat. Pada banyak epitelium, sel-sel tersebut dipatri menjadi satu oleh tight
junction (persambungan ketat). Permukaan bebas pada epitelium itu terpapar ke udara atau
cairan, sementara sel-sel yang berada di bagian dasar rintangan itu melekat ke suatu membran
basal (Campbell, 2004).
pada sel hewan hanya memiliki membrane sel dari lipoprotein dengan lisosom dan
vakuola yang kecil. lisosom yang terapat pada hewan bebentuk seperti bola terdiri atas selapis
membrane dan diameter kurang lebih 500nm. (Biologi 2 Diah aryulina esis 2008,98)
Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun
dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah
sel. Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil
penyusun makhluk hidup. (Schleiden,1804-1881 dan T. Schwann,1810-1882)
sel batu atau skerenkim termasuk ke dalam kategori sel yang bertujuan memperkuat
tanaman atau organ tanaman. Sel skerenkim terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk serat dan
sklereid. Sel batu ada yang hidup, tapi ada juga yang dikategorikan sel mati.
sel batu atau skerenkim termasuk ke dalam kategori sel yang bertujuan memperkuat
tanaman atau organ tanaman. Sel skerenkim terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk serat dan
sklereid. Sel batu ada yang hidup, tapi ada juga yang dikategorikan sel mati.
2.5. Difusi
Difusi adalah pergerakan bersih zat-zat dari sebuah daerah dengan konsentrasi lebih
tinggi ke daerah dengan konsentrasi lebih rendah (phillip,2001)
2.6. Osmosis
osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permiabel secara
diferensial. Pada osmosis yang bergerak melalui membrane semipermiabel ialah air dari
larutan hepotesis konsentrasi air tinggi kekonsentrasi air rendah)kehipertonis (konsentasi air
rendah ke konsentrasi terlarut tinggi).(Kimball,1983:28)
Pada sel-sel tanaman air,air masuk kedalam sel-sel dengan jalan osmosis.Dengan
meningkatnya jumlah molekul didalam sel,isi sel lai menekan dinding sel.Tekanan ini disebut
tekanan turgor (John w kimball.1992:124)
2.8. Plasmolisis
Plasmolisis adalah suatu proses lepasnya protoplasma dari dinding sel yang
diakibatkan keluarnya sebagian air dari vakuola Plasmolisis menunjukkan bahwa sel
mengalami sirkulasi keluar masuk suatu zat , artinya suatu zat /materi bisa keluar dari sel ,
dan bisa masuk melalui membrannya .Adanya sirkulasi ini bisa menjelaskan bahwa sel tidak
diam , tetapi dinamis dengan lingkungannya , jika memerlukan materi dari luar maka ia harus
ambil materi itu dengan segala cara, yaitu mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan
sehingga materi dari luar itu bisa masuk.(Salisbury and Ross,1992).
2.9 Fotosintesis
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti
menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia
kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari.
Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan
H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai
panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda
(Salisbury, 1995).
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan
energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam
kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran
dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim yang larut
dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan
cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya,
berasal dari oksidasi dan zat-zat organik tertentu. Organisme yang demikian disebut
kemoautotrof, karena menggunakan zat – zat kimiawi dalam memproduksi senyawa organik
dari senyawa non-organik. Sedangkan peristiwa fotosintesis sendiri dilakukan oleh organisme
autotrof yang seringkali disebut dengan organisme fotoautotrof, karena dalam proses
pembentukan senyawa organiknya menggunakan energi yang berasal dari cahaya matahari
(Kimball, 1992).
karbondioksida serta air yang dilakukan sel-sel yang berklorofil dengan adanya cahaya
matahari yang disebabkan oleh oksigen (O2). Ada juga yang mengartikan fotosintesis dengan
suatu peristiwa pengolahan atau pemasakan makanan yang terjadi pada daun dengan bantuan
Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak
Untuk mengetahui ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosintesis
dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan variasi
cahaya matahari yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan larutan JKJ
untuk memperoleh hasil dan data yang bervariasi antara daun tumbuhan sampel (Ellis, 1986).
2.10 Respirasi
3.1.HASIL
Gambar Keterangan :
a. Membran sel
b. Sitoplasma
c. Inti sel atau Nukleus
Percobaan 5 : Difusi
Percobaan 6 : Osmosis
Percobaan 8 : Plasmolisis
No Gambar Keterangan
Gambar 1
pengamatan pada sel daun
Rhoeo discolor yang
menggunakan aquadest.
Dengan menggunakan
mikroskop.
Gambar 1
Gambar 2
, belum mengalami Plasmolisis
Gambar 2
Gambar 3
Merupakan hasil pengamatan
pada sel daun Rhoeo discolor
yang sudah mengalami proses
peristiwa plasmolisis setelah di
tetesi larutas NaCl 5%
Gambar 4
Pada gambar tersebut dinding
sel telah mengalami plasmolisis
Gambar 3
sel secara osmosis dimana
terjadi perpindahan larutan dari
kepekatan yang rendah ke
larutan yang pekat melalui
membran semi permeable, Sel
tersebut kehilangan air lebih
banyak sehingga menyebabkan
terjadinya plasmolisis.
Gambar 4
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktik plasmolisis pada saat diteteskan air,
kondisi sel daun Rhoeo discolor dalam keadaan normal, terlihat bagian-bagian sel berbentuk
rongga segi enam dengan sitoplasma berwarn ungu memenuhi dinding sel. Air yang
diteteskan membentuk lingkungan isotonik baik di dalam maupun di luar sel, sehingga
bentuk sel normal. Ketika sel pada daun Rhoeo discolor ditetesi larutan NaCl mengalami
plasmolisis. Hal ini dikarenakan sel pada daun Rhoeo discolor diletakan pada larutan garam
dengan konsentrasi tingi (Hipertonik) dan menyebabkan sel tersebut akan kehilangan air dan
juga tekanan turgor yang menyebabkan tumbuhan tersebut lemah. Tumbuhan dengan sel
dalam kondisi seperti itu akan layu dan akan lebih banyak kehilangan air yang menyebabkan
terjadinya plasmolisis.
3. Pengamatan Fotosintesis dan Respirasi
Percobaan 9 : Fotosintesis
Jumlah gelembung pada menit ke-1 : 109 gelembung
Percobaan 11 : Respirasi
Pada gambar terlihat bahwa gelas kimia di balut dengan kertas karbon. Ini berfungsi agar
cahaya tidak masuk pada saat proses respirasi berlangsung. Kita menggunakan kertas karbon ini
karena kertas karbon bersifat menyerap cahaya. Jika cahaya masuk maka proses respirasi tidak akan
berlangsung.
Dari percobaan di atas dapat dikatakan peristiwa respirasinya positif terjadi. Hal ini
dibuktikan dengan terlihatnya kenaikan pada permukaan KOH. Larutan KOH ini mengalami kenaikan
Karena Larutan KOH ini bersifat mengikat CO2. Dia akan beraksi dengan CO2 yang di hasilkan
Selain itu, di dalam proses respirasi ini juga menghasilkan H2O. H2O yang dihasilkan dapat
kita lihat pada kapas yang digunakan untuk penyumbatan pada gelas ukur. Jika kapas itu kita remas,
3.2.METODE KERJA
Alat Bahan
1. Mikroskop 1. Lugol atau YKY
2. Kaca benda & kaca penutup 2. Aquades
3. Tusuk gigi 3. Methylen blue
4. Pisau silet tajam 4. Mukosa pipi
5. Umbi bawang merah (Allium cepa)
6. Tempurung kelapa (Cocos nucifera)
7. Biji asam jawa ( Tamarindus indica)
Alat Bahan
5. Mikroskop 8. Lugol atau YKY
6. Kaca benda & kaca penutup 9. Aquades
7. Tusuk gigi 10. Methylen blue
8. Pisau silet tajam 11. Mukosa pipi
12. Umbi bawang merah (Allium cepa)
13. Tempurung kelapa (Cocos nucifera)
14. Biji asam jawa ( Tamarindus indica)
Alat Bahan
9. Mikroskop 15. Lugol atau YKY
10. Kaca benda & kaca penutup 16. Aquades
11. Tusuk gigi 17. Methylen blue
12. Pisau silet tajam 18. Mukosa pipi
19. Umbi bawang merah (Allium cepa)
20. Tempurung kelapa (Cocos nucifera)
21. Biji asam jawa ( Tamarindus indica)
a. belah biji asam jawa (Tamarindus indica) dan bersihkan kulit luarnya sampai
terlihat warna putih
b. sayatlah bagian putihnya setipis mungkin secara melintang
c. letakkan diatas kaca benda yangg telah ditetesi aquades
d. tutup dengan kaca penutup, amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x
sampai 40x
Alat Bahan
13. Mikroskop 22. Lugol atau YKY
14. Kaca benda & kaca penutup 23. Aquades
15. Tusuk gigi 24. Methylen blue
16. Pisau silet tajam 25. Mukosa pipi
26. Umbi bawang merah (Allium cepa)
27. Tempurung kelapa (Cocos nucifera)
28. Biji asam jawa ( Tamarindus indica)
1.Mikroskop Biologi
3.Pisau Silet
4.Penggaris
5.Cawan Petri
6.Gelas Piala
3.Aquadest
5.KMnO4
6.Garam
8.Eosin
Percobaan 6 : Osmosis
Alat – alat yang digunakan dalam praktikum tentang fotosintesis ini adalah :
1. Pisau
2. Cawan perti
2. Eosin
3. Garam
CARA KERJA
1. Potonglah kentang menjadi dua putongan yang sama, ratakan bagian bawahnya
3. Sediakan dua buah cawan petri. Isilah sebuah cawan petri dengan air dan cawan petri
5. Masukkan sebuah kentang ke dalam cawan petri yang berisi air dan sebuah lagi ke
- Tabung Reaksi
- Cawan Petri
- Gelas Ukur
- Statif
BAHAN
- KOH
- Toge
- Kapas
- Kertas Karbon
Cara Kerja
- Isikan toge kedalam gelas ukur hingga setengahnya tetapi jangan terlalu padat
lalu sumbat dengan kapas.
- Balut gelas ukur dengan kertas karbon persis sampai batas penyumbatan
kapas.
- Isikan larutan KOH kedalam gelas piala kira-kira dua pertiganya dan letakkan
pada dasar statif Ikatlah gelas ukur pada gagang statif dengan karet sedangkan
ujung gelas mengarah ke bawah.
- Turunkan perlahan-lahan gelas ukur tersebut sehingga mulut gelas ukur masuk
ke dalam KOH yang berada dalam gelas piala.
- Ukur batas permukaan KOH yang berada didalam gelas piala. Biarkan selama
sikatar 20 menit lalu ukur lagi batas permukaan KOH tersebut. Apakah terjadi
kenaikan?
- Beri 1-2 tetes larutan garam 10% dari salah satu sisi kaca penutup dan hisap
dengan kertas saring pada sisi yang berlawanan. Pastikan larutan garam dapat
masuk menggantikan air sebagai reagennya.
- Biarkan salama 10 menit.Amati dibawah mikroskop dan catat apa yang terjadi.
Percobaan 8 : Plasmolisis
Alat yang digunakan pada proses praktikum tentang plasmolisis
1. Mikroskop biologi
2. Pisau Silet
3. Objek glass
4. Cover glass
2. Aquades
Alat – alat yang digunakan dalam praktikum tentang fotosintesis ini adalah :
3. Pisau
4. Tabung reaksi
5. Gelas Ukur
4. Hydrilla sp
5. Air
6. Ambillah gelas ukur 100ml dan diisi dengan air hingga penuh.
7. Ambil sebatang hydrilla sp dan ikat pada batang kaca pengaduk, sehingga bagian
pangkal menghadap ke atas. Masukkan hydrilla sp yang telah diikat tadi ke dalam
gelas ukur.
8. Dekatkan ke sumber cahaya matahari, dan tunggu hingga gelembung yang keluar
dari pangkal tumbuhan telah teratur. Bila gelembung tidak keluar dengan lancer,
dapat dibuat sayatan pada bagian pangkal hydrilla sp dengan kemiringan tertentu.
9. Hitunglah jumlah gelembung yang keluar per menit, dan lakukan lima kali
pengulangan, ambil nilai rata-rata untuk menentukan laju fotosintesis yang dihitung
1.Gelas Piala
2.Pisau
3.Erlenmeyer
4.Tabung Reaksi
5.Cawan Petri
6.Gelas Ukur
7.Statif
8.Mikroskop Biologi
1.KOH
2.Toge
3.Kapas
4.Kertas Karbon
5.Air
6.Hydrilla sp.
1.Ambillah selembar daun Hydrilla sp.
3.Tutup dengan kacaa penutup dan amati dibawah mikroskop dengan pembesaran
objektif 10x dan 40x.
Percobaan 11 : Respirasi
a. Statif
b. Gelas piala
c. Kertas karbon
d. Gelas ukur
Bahan :
a. Larutan KOH
b. Toge
c. Kapas
a. Isikan toge ke dalam gelas ukur hingga setengahnya tetapi jangan terlalu padat lalu
b. Balut gelas ukur dengan kertas karbonpersis sampai batas penyumbatan kapas
c. Isikan larutan KOHkedalam gelas piala kira-kira dua pertiganya dan letakkan pada dasar
statif
3.3.PEMBAHASAN
Pada saat kami mengamati umbi lapis pada bawang merah ( Allium cepa ) dengan
perbesaran 4 x 10 atau 40 kali, kami mengamati bahwa terdapat beberapa sel didalamnya
yang tampak dengan jelas, yaitu dinding sel, sitoplasma dan inti sel. Bentuk selnya
heksagonal yang mana bentuk ini beraturan, hal ini di karenakan bawang merah mempunyai
dinding sel yang tersusun atas selulosa, hemiselulosa dan polisakaridapektat, yang mana
ketiga komponen tersebut merupakan polisakarida. Dinding akan tumbuh serta menjadi tebal
dan kaku setelah menjadi tumbuhan dewasa.
Saat mengamati sel epitel rongga mulut dengan perbesaran dari lemah ke kuat tepatnya
4 x 100 atau 400 kali perbesaran, terlihat bahwa terdapat membran sel yang melindungi sel
epitel rongga mulut, sitoplasma dan inti sel atau nukleus. Pada sel epitel rongga mulut
bentuknya tidak beraturan. Hal ini dikarenakan pada sel hewan tidak memiliki dinding sel,
karena dalam dinding sel terdapat kandungan lignin atau zat kayu yang menyebabkan kaku,
apabila dinding sel terdapat pada sel hewan akan menyebabkan hewan tersebut tidak bisa
bergerak secara aktif. Pernyataan ini adalah salah satu yang membedakan antara sel hewan
dan sel tumbuhan.
Percobaan 3 : Mengamati Sel Batu Hidup biji asam jawa (Tamarindus
indica)
Pada sayatan bagian dalam Tamarindus indica ini kami mengamati dengan perbesaran 4 x 10
atau 40 kali perbesaran. Dalam Tamarindus indica terdapat Noktah, penebalan diinding sel,
plasmodesma,dan lamela. Bentuk sel Tamarindus indica yaitu berbentuk persegi delapan.
Pada percobaan difusi,setelah kertas saring diberi KMnO4 kemudian diletakkan diatas
gelas piala,terjadi proses Difusi yaitu dengan berubahnya warna air menjadi berwarna
ungu,dalam percobaan ini KMnO4 bersifat sebagai zat terlarut yang berkonsentrasi tinggi dan
air bersifat sebagai pelarut yang berkonsentrasi rendah.
KMnO4yang diletakkan diatas kertas saring (yang bersifat semi permeable) lama-kelamaan
akan bercampur dengan air dan berubah warna air dari yang semula bening menjadi ungu
pekat.
Percobaan 6 : Osmosis
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, kentang mengalami perubahan. Dari hasil
pengamatan dapat kita ketahui bahwa sel – sel kentang mengalami perubahan ukuran. Ada
yang mengalami pertambahan ukuran maupun pengurangan ukuran sesuai dengan medianya
sendiri. Hal ini terjadi kerena sifat larutan yang hipertonis maupun hipotonis terhadap
kentang. Pada cawan petri 1 (garam) kentang menjadi lembek dan terjadi pengurangan
ukuran. Ini disebabkan karena kentang yang hipotonis terhadap garam. Sehingga air yang ada
pada kentang keluar dari sel–sel kentang yang menyebabkan kentang menjadi lembek dan
mengalami pengurangan ukuran. Pada cawan petri 2 (air) kentang mengalami penambahan
ukuran dan sedikit mengeras dikarenakan kentang yang hipertonis terhadap air. Sehingga air
yang ada di lingkungan terus masuk ke dalam sel kentang, hal ini menyebabkan kentang
Kami sempat mengamati saat kami mulai memasukan kentang satu demi satu ke
dalam masing–masing media, dan ternyata pada media cawan petri 1 (garam) memiliki
perbedaan yang sangat terasa dibandingkan media yang lain. Kentang yang kami masukan ke
dalam media cawan petri 1 (garam) tidak langsung tenggelam, namun mengapung sekitar
beberapa detik, setelah itu tenggelam hingga mencapai dasar cawan petri. Sedangkan kentang
yang kami masukan ke dalam media air langsung tenggelam hingga dasar cawan petri.
disebabkan oleh massa jenis garam pada media 1 lebih besar dari pada massa jenis kentang
yang dimasukan ke dalam cawan petri tersebut. Hal itu dikarenakan konsentrasi garam yang
tinggi dan membuat larutan menjadi hipertonis yang akhirnya menambah massa jenis garam.
Sedangkan wortel yang berada pada larutan air mengalami tekanan karna air bersifat
hipotonis yaitu air masuk kedalam sel dan tersimpan didalam vakuola,sehingga menimbulkan
tekanan pada membran plasma dan dinding sel sehingga wortel menjadi keras dan padat.
Percobaan 8 : Plasmolisis
Plasmolisis adalah lepasnya membran sel dari dinding sel tumbuhan akibat sel dimana
pada larutan yang hipertonik. Adanya sirkulasi ini bisa menjelaskan bahwa sel tidak diam,
jika memerlukan suatu materi dari luar maka sel tersebut harus mengambil materi itu dengan
segala cara, yaitu mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan sehingga materi dari luar
itu bisa masuk. Berdasarkan hasil praktikum sel pada daun Rhoeo discolor aka mengalami
plasmolisi bila di masukan pada larutan NACL. Hal ini terjasi karena larutan tersebut
memiliki kosentrasi yang lebih tinggi dibanding dengan kosentrasi ar dlam sel daun tersebut.
Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya
terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi
atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea
atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati
dengan jelas.
menghasilkan makanan yang tersimpan dalam bentuk karbohidrat. Salah satu faktor penting
yang mempengaruhi proses fotosintesis ini adalah intensitas cahaya. Dalam fotosintesis
cahaya berfungsi sebagai generator energi. Pada percobaan fotosintesis ini yaitu dengan
pada ujung Hidrylla sp yang dimasukan kedalam air diletakkan di tempat yang
terkena cahaya matahari secara langsung, pada proses ini oksigen yang dihasilkan
maka oksigen yang dihasilkan menjadi sedikit dan gelembung yang dikeluarkan
akan lama. Suhu juga mempengaruhi banyaknya oksigen yang dihasilkan, semakin
panas suhu yang diterima maka semakin banyak gelembung udara yang dihasilkan.
berjalannya proses fotosintesis. Pigmen ini (khususnya klorofil) berperan dalam penangkapan
cahaya yang akan digunakan dalam proses fotosintesis, yaitu sebagai pemanen cahaya.
Semakin banyak pigmen (klorofil) yang dimiliki oleh suatu tanaman, maka proses
penangkapan cahayanya pun semakin maksimal dan proses fotosintesisnya pun akan semakin
baik. Begitu pula sebaliknya apabila pigmen yang dimiliki oleh suatu tanaman hanya sedikit
jumlah air dan cahaya yang diperoleh tanaman. Apabila tanaman kekurangan air maka
pertumbuhan tanaman akan terhambat sehingga jumlah percabangan menjadi sedikit, jumlah
daun sedikit, dan luas permukaan daunnya pun sedikit. Otomatis jumlah pigmennya pun tidak
banyak. Sama halnya apabila tanaman kurang mendapatkan pencahayaan, maka daun
tanaman akan menjadi pucat, sehingga pigmen yang terbentuk hanya sedikit. Jadi secara
umum peran pigmen tanaman dalam proses fotosintesis adalah untuk membantu menangkap
1.Rotasi
2.Sirkulasi
Percobaan 11 : Respirasi
Dari percobaan di atas dapat dikatakan peristiwa respirasinya positif terjadi. Hal ini
dibuktikan dengan terlihatnya kenaikan pada permukaan KOH. Larutan KOH ini mengalami kenaikan
Karena Larutan KOH ini bersifat mengikat CO2. Dia akan beraksi dengan CO2 yang di hasilkan
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Sel Tumbuhan, Mengamati Sel Hewan, Mengamati Sel Batu Hidup, Mengamati Sel
Batu Mati
Sel merupakan unit terkecil dari bagian tubuh makhluk hidup yang mampu
melaksanakan suatu fungsi.
masing-masing sel mempunyai organel yang berbeda namun ada juga persamaannya.
Pada sel epitel rongga mulut terdapat inti sel, sitoplasma dan membran sel. Pada umbi lapis
bawang merah, terdapat inti sel, dinding sel dan sitoplasma. Pada Cocos nucifera terdapat
Lamela luar, Lamela dalam, plasmodesmata,lamela tengah, dan penebalan dinding sel. dapat
disimpulkan bahwa antar sel yang satu dengan sel yang lainnya memiliki penyusun organel
yang berbeda. Pad sel epitel rongga mulut tidak memiliki dinding sel karena apabila memiliki
ia tidak akan bisa bergerak secara aktif karena tersusun atas polisakarida.
¤ Pada sel hewan bentuk sel tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel sehingga
membrane sel dapat bergerak dengan bebas.
¤Pada tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memliki sel sehingga gerakan membrane
sel terbatas.
¤ Struktur sel mati adalah ruang yang didalamnya kosong karena organ-organ selnya telah
mati dan mempunyai dinding sel untuk membatasi sel satu dengan sel yang lainya. .
¤ Struktur sel hidup adalah ruang sel yang berisi nukleus, sitoplasma, dan antara selnya
dibatasi oleh dinding sel.
Difusi,Osmosis, TekananTurgor, Plasmolisis
Difusi adalah berpindahnya suatu zat dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke daerah
yang berkonsentrasi rendah.
Osmosis yaitu proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik)
ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel.
Terjadi penambahan ukuran (mengembang) pada objek (kentang) dikarenakan
Media yang hipotonis terhadap kentang adalah media cawan petri 1 (larutan garam)
Media yang hipertonis terhadap kentang adalah media cawan petri 2 (air)
Konsentrasi zat terlarut mempengaruhi massa jenis larutan dan intensitas osmosis
Plasmolisis adalah lepasnya membran sel dari dinding sel tumbuhan akibat sel dimana
pada larutan yang hipertonik.
Fotosintesis,Aliran Sitoplasma,Respirasi
karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam
dihasilkan oksigen.
4. Pigmen ini (khususnya klorofil) berperan dalam penangkapan cahaya yang akan
digunakan dalam proses fotosintesis, yaitu sebagai pemanen cahaya. Semakin banyak pigmen
(klorofil) yang dimiliki oleh suatu tanaman, maka proses penangkapan cahayanya pun
semakin maksimal dan proses fotosintesisnya pun akan semakin baik. Begitu pula sebaliknya
apabila pigmen yang dimiliki oleh suatu tanaman hanya sedikit maka proses fotosintesisnya
1. Proses respirasi adalah proser katabolisme, yaitu proses perombakan dari senyawa komplek
2. Di dalam proses respirasi tidak menggunakan cahaya. Jika cahaya masuk maka proses
4.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Ellis, Nihayati. 1986. Anatomi Tumbuhan. Rajawali Press, Jakarta.
Masyita, Dian dkk., 2013. Penuntun Praktikum Laboratorium Biologi Hewan. Unsyiah.
Banda Aceh.
Diah Aryulina Ph.D., dkk. (2006). Biology for senior high school grade XI semester 1:esis.
Jakarta:Jakarta.
Maryati Sri dkk., (2006). Biologi Untuk SMA Kelas XI. Penerbit Erlangga:Jakarta.
Kanginan Marthen., ( 2006). IPA FISIKA 1 untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Amelia, Siregar Zulianti ,dkk (2008).Biologi Pertanian Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
Penuntun praktikum Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah kuala.