Anda di halaman 1dari 34

Tugas Laboratorium Biologi

LAPORAN PRAKTIKUM

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10

ZAINALDI 1302101010222
AVIVA HILYANI 1302101010186
INES GUSTI PEBRI 1302101010155
ELLA RAIBAVINA 1302101010077
HARNI ANGGRAINI P 1302101010106
ANGGA MUSADIQ 1302101010170
SYAHRIAL ADIFAJAR 1302101010122
MARDIAH ABDIAN 1302101010094

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2013
Kata Pengantar

Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan anugerahNya kepada kita semua. Sehingga kami dapat menulis hasil

laporan praktikum biologi dasar tentang Plasmolisis.Kemudian salawat beriring salam tidak

lupa pula kita kirimkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari

alam yang tanpa ilmu pengetahuan sampai ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan

sehingga memacu kita untuk lebih berprestasi di dalam kehidupan ini.

Terima kasih kami sampaikan kepada abangda dan kakanda asisten yang telah

mangajari dan membimbing kami selama pengajaran praktikum Biologi dasar dan kepada

teman-teman kelompok 10 yang telah membantu melancarkan pembuatan laporan praktikum

ini. Selain itu, kami juga mengharap kritik dan saran dari semua pihak yang dapat kami

jadikan koreksi dalam pembuatan laporan praktikum ini. Semoga laporan ini dapat

bermanfaat dan sehingga akan menghasilkan hasil yang lebih baik.

Banda Aceh, Oktober 2013

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI .......................................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................2

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................3

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................... 4

3.1.HASIL

1. Pengamatan Struktur Sel

Percobaan 1 : Mengamati Sel Tumbuhan


Percobaan 2 : Mengamati Sel Hewan
Percobaan 3 : Mengamati Sel Batu Hidup
Percobaan 4 : Mengamati Sel Batu Mati

2. Pengamatan Sifat Fisik Sel

Percobaan 5 : Difusi
Percobaan 6 : Osmosis
Percobaan 7 : Tekanan Turgor
Percobaan 8 : Plasmolisis

3. Pengamatan Fotosintesis dan Respirasi

Percobaan 9 : Fotosintesis
Percobaan 10 : Aliran Sitoplasma
Percobaan 11 : Respirasi

3.2.METODE KERJA

1. Pengamatan Struktur Sel

Percobaan 1 : Mengamati Sel Tumbuhan


Percobaan 2 : Mengamati Sel Hewan
Percobaan 3 : Mengamati Sel Batu Hidup
Percobaan 4 : Mengamati Sel Batu Mati

2. Pengamatan Sifat Fisik Sel

Percobaan 5 : Difusi
Percobaan 6 : Osmosis
Percobaan 7 : Tekanan Turgor
Percobaan 8 : Plasmolisis

3. Pengamatan Fotosintesis dan Respirasi

Percobaan 9 : Fotosintesis
Percobaan 10 : Aliran Sitoplasma
Percobaan 11 : Respirasi

3.3 PEMBAHASAN

1. Pengamatan Struktur Sel

Percobaan 1 : Mengamati Sel Tumbuhan


Percobaan 2 : Mengamati Sel Hewan
Percobaan 3 : Mengamati Sel Batu Hidup
Percobaan 4 : Mengamati Sel Batu Mati

2. Pengamatan Sifat Fisik Sel

Percobaan 5 : Difusi
Percobaan 6 : Osmosis
Percobaan 7 : Tekanan Turgor
Percobaan 8 : Plasmolisis

3. Pengamatan Fotosintesis dan Respirasi

Percobaan 9 : Fotosintesis
Percobaan 10 : Aliran Sitoplasma
Percobaan 11 : Respirasi

BAB IV PENUTUP.....................................................................................................5

4.1 KESIMPULAN

4.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Pada dasarnya tumbuhan dan hewan ada lah makhluk hidup. Tumbuhan merupakan
salah satu sumber kehidupan bagi manusia, sehingga para ilmuan tak henti-hentinya
mengadakan penelitian guna meningkatkan kualitas dan kuantitas tumbuhan. Hal ini terbukti
dengan adanya bagian yang penting pada tumbuhan yang terdiri dari bagian seperti akar,
batang dan daun. Sedangkan hewan merupakan organisme yang mampu bergerak dengan
bebas, tetapi pada hewan tingkat rendah hanya mampu menggerakan tubuh dengan cara
mengerutkan serabut-serabut dan multiselulernya.

Sifat semi permeabel dari membran plasma menyebabkan air dapat keluar masuk
membran sehingga menyebabkan peristiwa-peristiwa difusi, osmosis, dan plasmolisis. Proses
difusi sering di definisikan dengan berpindahnya suatu zat dari tempat berkonsentrasi tinggi
ke tempat konsentrasi rendah, sedangkan osmosis adalah difusi pelarut misalnya air melalui
membran yang membran permeabel diferensial dari tempat konsentrasi pelarut tinggi ke
tempat yang berkonsentrasi rendah.

Bila suatu tumbuhan diletakkan didalam larutan-larutan hipotonis (misal air suling)
maka air akan masuk kedalam sel dan disimpan didalam vakuola sehingga menimbulkan
tekanan terhadap membran plasma dan dinding sel yang disebut tekanan turgor. Sebaliknya
bila sel tumbuhan ditempatkan pada larutan hipertonis maka air akan keluar dari vakuola
sehingga plasma mengerut dan terlepas dari dinding sel, proses ini disebut plasmolisis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sel Tumbuhan

Jaringan epitelium (epithelial tissue) terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang
terkemas dengan rapat. Pada banyak epitelium, sel-sel tersebut dipatri menjadi satu oleh tight
junction (persambungan ketat). Permukaan bebas pada epitelium itu terpapar ke udara atau
cairan, sementara sel-sel yang berada di bagian dasar rintangan itu melekat ke suatu membran
basal (Campbell, 2004).

2.2. Sel Hewan

pada sel hewan hanya memiliki membrane sel dari lipoprotein dengan lisosom dan
vakuola yang kecil. lisosom yang terapat pada hewan bebentuk seperti bola terdiri atas selapis
membrane dan diameter kurang lebih 500nm. (Biologi 2 Diah aryulina esis 2008,98)

Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun
dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah
sel. Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil
penyusun makhluk hidup. (Schleiden,1804-1881 dan T. Schwann,1810-1882)

2.3. Sel Batu Hidup

sel batu atau skerenkim termasuk ke dalam kategori sel yang bertujuan memperkuat
tanaman atau organ tanaman. Sel skerenkim terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk serat dan
sklereid. Sel batu ada yang hidup, tapi ada juga yang dikategorikan sel mati.

2.4. Sel Batu Mati

sel batu atau skerenkim termasuk ke dalam kategori sel yang bertujuan memperkuat
tanaman atau organ tanaman. Sel skerenkim terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk serat dan
sklereid. Sel batu ada yang hidup, tapi ada juga yang dikategorikan sel mati.
2.5. Difusi

Difusi adalah pergerakan bersih zat-zat dari sebuah daerah dengan konsentrasi lebih
tinggi ke daerah dengan konsentrasi lebih rendah (phillip,2001)

2.6. Osmosis

osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permiabel secara
diferensial. Pada osmosis yang bergerak melalui membrane semipermiabel ialah air dari
larutan hepotesis konsentrasi air tinggi kekonsentrasi air rendah)kehipertonis (konsentasi air
rendah ke konsentrasi terlarut tinggi).(Kimball,1983:28)

2.7. Tekanan turgor

Pada sel-sel tanaman air,air masuk kedalam sel-sel dengan jalan osmosis.Dengan
meningkatnya jumlah molekul didalam sel,isi sel lai menekan dinding sel.Tekanan ini disebut
tekanan turgor (John w kimball.1992:124)

2.8. Plasmolisis

Plasmolisis adalah suatu proses lepasnya protoplasma dari dinding sel yang
diakibatkan keluarnya sebagian air dari vakuola Plasmolisis menunjukkan bahwa sel
mengalami sirkulasi keluar masuk suatu zat , artinya suatu zat /materi bisa keluar dari sel ,
dan bisa masuk melalui membrannya .Adanya sirkulasi ini bisa menjelaskan bahwa sel tidak
diam , tetapi dinamis dengan lingkungannya , jika memerlukan materi dari luar maka ia harus
ambil materi itu dengan segala cara, yaitu mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan
sehingga materi dari luar itu bisa masuk.(Salisbury and Ross,1992).

2.9 Fotosintesis

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti

menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia

kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari.

Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan

H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai
panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda

(Salisbury, 1995).

Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan

energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam

kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran

dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim yang larut

dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa

faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan

cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya,

air, dan karbondioksida (Kimball, 1992).

Berbeda dengan organisme heterotrof, organisme autotrof menggunakan energi yang

berasal dari oksidasi dan zat-zat organik tertentu. Organisme yang demikian disebut

kemoautotrof, karena menggunakan zat – zat kimiawi dalam memproduksi senyawa organik

dari senyawa non-organik. Sedangkan peristiwa fotosintesis sendiri dilakukan oleh organisme

autotrof yang seringkali disebut dengan organisme fotoautotrof, karena dalam proses

pembentukan senyawa organiknya menggunakan energi yang berasal dari cahaya matahari

(Kimball, 1992).

Fotosintesis sering didefinisikan sebagai suatu proses pembentukan karbohidrat dan

karbondioksida serta air yang dilakukan sel-sel yang berklorofil dengan adanya cahaya

matahari yang disebabkan oleh oksigen (O2). Ada juga yang mengartikan fotosintesis dengan

suatu peristiwa pengolahan atau pemasakan makanan yang terjadi pada daun dengan bantuan

cahaya matahari (Kimball, 1992).

Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak

henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti


karbohidrat. Organisme heterotrofik, seperti ragi dan kita sendiri, hidup dan tumbuh dengan

memasukan molekul-molekul organik ke dalam sel-selnya (Kimball, 1992).

Untuk mengetahui ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosintesis

dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan variasi

cahaya matahari yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan larutan JKJ

untuk memperoleh hasil dan data yang bervariasi antara daun tumbuhan sampel (Ellis, 1986).

2.10 Respirasi

Respirasi sering diibaratkan kebalikan dari peristiwa fotosintesis, maksudnya yaitu


perombakan senyawa komplek menjadi senyawa sederhana.Proses respirasi membutuhkan
oksigen dan menghasilkan karbondioksida (Penuntun Pratikum, 2012).
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1.HASIL

1. Pengamatan Struktur Sel


Percobaan 1 : Mengamati Sel Tumbuhan

1. Hasil pengamatan sel tumbuhan (umbi lapis bawang merah


Allium cepa)

Gambar Keterangan :
a. Membran sel
b. Sitoplasma
c. Inti sel atau Nukleus

Percobaan 2 : Mengamati Sel Hewan

.Hasil pengamatan sel hewan (mukosa pipi)


Gambar Keterangan :
a. Membran sel
b. Sitoplasma
c. Inti sel atau Nukleus
Percobaan 3 : Mengamati Sel Batu Hidup

Hasil pengamatan sel batu mati(tempurung kelapa, Cocos nucifera)


Gmanbar: Keterangan :
a. Dinding sel primer
b. Dinding sel sekunder
c. Noktah
d. Saluran noktah

Percobaan 4 : Mengamati Sel Batu Mati

Hasil pengamatan sel batu hidup(biji asam jawa, Tamarindus indica) :


Gambar : Keterangan :
a. Noktah
b. Penebalan dinding sel
c. Plasmodesma
d. lamela

2. Pengamatan Sifat Fisik Sel

Percobaan 5 : Difusi
Percobaan 6 : Osmosis

Kiri: kentang menjadi lembek setelah direndam dalam larutan garam.


Kanan : kentang mengeras setelah direndam air.
Percobaan 7 : Tekanan Turgor

Percobaan 8 : Plasmolisis

No Gambar Keterangan

Gambar 1
pengamatan pada sel daun
Rhoeo discolor yang
menggunakan aquadest.
Dengan menggunakan
mikroskop.

Gambar 1

Gambar 2
, belum mengalami Plasmolisis

Gambar 2

Gambar 3
Merupakan hasil pengamatan
pada sel daun Rhoeo discolor
yang sudah mengalami proses
peristiwa plasmolisis setelah di
tetesi larutas NaCl 5%
Gambar 4
Pada gambar tersebut dinding
sel telah mengalami plasmolisis
Gambar 3
sel secara osmosis dimana
terjadi perpindahan larutan dari
kepekatan yang rendah ke
larutan yang pekat melalui
membran semi permeable, Sel
tersebut kehilangan air lebih
banyak sehingga menyebabkan
terjadinya plasmolisis.

Gambar 4
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktik plasmolisis pada saat diteteskan air,
kondisi sel daun Rhoeo discolor dalam keadaan normal, terlihat bagian-bagian sel berbentuk
rongga segi enam dengan sitoplasma berwarn ungu memenuhi dinding sel. Air yang
diteteskan membentuk lingkungan isotonik baik di dalam maupun di luar sel, sehingga
bentuk sel normal. Ketika sel pada daun Rhoeo discolor ditetesi larutan NaCl mengalami
plasmolisis. Hal ini dikarenakan sel pada daun Rhoeo discolor diletakan pada larutan garam
dengan konsentrasi tingi (Hipertonik) dan menyebabkan sel tersebut akan kehilangan air dan
juga tekanan turgor yang menyebabkan tumbuhan tersebut lemah. Tumbuhan dengan sel
dalam kondisi seperti itu akan layu dan akan lebih banyak kehilangan air yang menyebabkan
terjadinya plasmolisis.
3. Pengamatan Fotosintesis dan Respirasi

Percobaan 9 : Fotosintesis
Jumlah gelembung pada menit ke-1 : 109 gelembung

Jumlah gelembung pada menit ke-2 : 126 gelembung

Jumlah gelembung pada menit ke-3 : 129 gelembung

Jumlah gelembung pada menit ke-4 : 132 gelembung

Jumlah gelembung pada menit ke-5 : 133 gelembung

Jumlah rata-rata gelembung :

109 + 126 + 129 + 132 + 133 629


= = 125,8
5 5
Percobaan 10 : Aliran Sitoplasma

Pada percobaan ini,kita dapat melihat aliran sitoplasma,aliran sitoplasma terbagi 2 :


1.Rotasi
2.Sirkulasi

Percobaan 11 : Respirasi

(a) Gambar percobaan respirasi (b) gambar kenaikan permukaan KOH

Pada gambar terlihat bahwa gelas kimia di balut dengan kertas karbon. Ini berfungsi agar

cahaya tidak masuk pada saat proses respirasi berlangsung. Kita menggunakan kertas karbon ini
karena kertas karbon bersifat menyerap cahaya. Jika cahaya masuk maka proses respirasi tidak akan

berlangsung.

Dari percobaan di atas dapat dikatakan peristiwa respirasinya positif terjadi. Hal ini

dibuktikan dengan terlihatnya kenaikan pada permukaan KOH. Larutan KOH ini mengalami kenaikan

Karena Larutan KOH ini bersifat mengikat CO2. Dia akan beraksi dengan CO2 yang di hasilkan

dalam proses respirasi tersebut.

Selain itu, di dalam proses respirasi ini juga menghasilkan H2O. H2O yang dihasilkan dapat

kita lihat pada kapas yang digunakan untuk penyumbatan pada gelas ukur. Jika kapas itu kita remas,

maka air yang di hasilakn akan keluar.

3.2.METODE KERJA

3. Pengamatan Struktur Sel


Percobaan 1 : Mengamati Sel Tumbuhan

Alat Bahan
1. Mikroskop 1. Lugol atau YKY
2. Kaca benda & kaca penutup 2. Aquades
3. Tusuk gigi 3. Methylen blue
4. Pisau silet tajam 4. Mukosa pipi
5. Umbi bawang merah (Allium cepa)
6. Tempurung kelapa (Cocos nucifera)
7. Biji asam jawa ( Tamarindus indica)

a. Potonglah umbi bawang, ambil lapisan epidermis dalamnua dengan pinset


b. Letakkan pada kaca benda
c. Tetesi sedikit Lugol dan tutup dengan kaca penutup
d. Amati di bawah mikroskop dengan pembesaran 10x sampai 40x

Percobaan 2 : Mengamati Sel Hewan

Alat Bahan
5. Mikroskop 8. Lugol atau YKY
6. Kaca benda & kaca penutup 9. Aquades
7. Tusuk gigi 10. Methylen blue
8. Pisau silet tajam 11. Mukosa pipi
12. Umbi bawang merah (Allium cepa)
13. Tempurung kelapa (Cocos nucifera)
14. Biji asam jawa ( Tamarindus indica)

a. teteslah sedikit methylen blue pada kaca benda


b. koreklah sedikit mukosa pipi dari mulut bagian dalam menggunakan tusuk gigi
c. aduklah ujung tusuk gigi yg berisi epitel pada methylen blue
d. tutup dengan kaca penutup, amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x
sampai 40x

Percobaan 3 : Mengamati Sel Batu Hidup

Alat Bahan
9. Mikroskop 15. Lugol atau YKY
10. Kaca benda & kaca penutup 16. Aquades
11. Tusuk gigi 17. Methylen blue
12. Pisau silet tajam 18. Mukosa pipi
19. Umbi bawang merah (Allium cepa)
20. Tempurung kelapa (Cocos nucifera)
21. Biji asam jawa ( Tamarindus indica)

a. belah biji asam jawa (Tamarindus indica) dan bersihkan kulit luarnya sampai
terlihat warna putih
b. sayatlah bagian putihnya setipis mungkin secara melintang
c. letakkan diatas kaca benda yangg telah ditetesi aquades
d. tutup dengan kaca penutup, amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x
sampai 40x

Percobaan 4 : Mengamati Sel Batu Mati

Alat Bahan
13. Mikroskop 22. Lugol atau YKY
14. Kaca benda & kaca penutup 23. Aquades
15. Tusuk gigi 24. Methylen blue
16. Pisau silet tajam 25. Mukosa pipi
26. Umbi bawang merah (Allium cepa)
27. Tempurung kelapa (Cocos nucifera)
28. Biji asam jawa ( Tamarindus indica)

a. keroklahh bagian dalam tempurung kelapa


b. letakkan diatas kaca benda yang telah ditetesi dengan aquades
c. tutup dengan kaca penutup, amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x
sampai 40x

4. Pengamatan Sifat Fisik Sel


Percobaan 5 : Difusi

1.Mikroskop Biologi

2.Kaca Benda dan Kaca Penutup

3.Pisau Silet

4.Penggaris

5.Cawan Petri

6.Gelas Piala

1.Wortel (Daucus carota)

2.Daun Adam Hawa (Rhoeo discolor)

3.Aquadest

4.Larutan Garam 10% dan 20%

5.KMnO4

6.Garam

7.Kentang (Solanum tuberosum)

8.Eosin

1.Isilah gelas piala dengan air sampai penuh.


2.Letakkan sedikit KMnO4 diatas kertas saring,lalu letakkan kertas saring tersebut
diatas gelas piala.

3.Biarkan sekitar 10-15 menit.

Percobaan 6 : Osmosis
Alat – alat yang digunakan dalam praktikum tentang fotosintesis ini adalah :

1. Pisau

2. Cawan perti

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

1. Kentang (Solanum tuberosum)

2. Eosin

3. Garam

CARA KERJA
1. Potonglah kentang menjadi dua putongan yang sama, ratakan bagian bawahnya

2. Lubangi bagian atas kentang sehingga menyerupai cangkir

3. Sediakan dua buah cawan petri. Isilah sebuah cawan petri dengan air dan cawan petri

yang lain dengan larutan eosin

4. Isilah garam ke dalam cangkir kentang hingga penuh

5. Masukkan sebuah kentang ke dalam cawan petri yang berisi air dan sebuah lagi ke

dalam larutan eosin

Percobaan 7 : Tekanan Turgor


ALAT
- Erlenmeyer

- Tabung Reaksi

- Cawan Petri

- Gelas Ukur

- Statif

BAHAN

- KOH

- Toge

- Kapas

- Kertas Karbon
Cara Kerja

- Isikan toge kedalam gelas ukur hingga setengahnya tetapi jangan terlalu padat
lalu sumbat dengan kapas.

- Balut gelas ukur dengan kertas karbon persis sampai batas penyumbatan
kapas.

- Isikan larutan KOH kedalam gelas piala kira-kira dua pertiganya dan letakkan
pada dasar statif Ikatlah gelas ukur pada gagang statif dengan karet sedangkan
ujung gelas mengarah ke bawah.
- Turunkan perlahan-lahan gelas ukur tersebut sehingga mulut gelas ukur masuk
ke dalam KOH yang berada dalam gelas piala.

- Ukur batas permukaan KOH yang berada didalam gelas piala. Biarkan selama
sikatar 20 menit lalu ukur lagi batas permukaan KOH tersebut. Apakah terjadi
kenaikan?

- Tutup dengan kaca penutup dan amati di bawah mikroskop dengan


pembesaran objektif 10x dan 40x.

- Gambarlah beberapa sel daun tersebut.

- Beri 1-2 tetes larutan garam 10% dari salah satu sisi kaca penutup dan hisap
dengan kertas saring pada sisi yang berlawanan. Pastikan larutan garam dapat
masuk menggantikan air sebagai reagennya.

- Biarkan salama 10 menit.Amati dibawah mikroskop dan catat apa yang terjadi.

Percobaan 8 : Plasmolisis
Alat yang digunakan pada proses praktikum tentang plasmolisis

1. Mikroskop biologi

2. Pisau Silet

3. Objek glass

4. Cover glass

Bahan yang digunakan pada proses praktikum tentang plasmolisis

1. Daun Adam hawa (Rhoeo discolor)

2. Aquades

3. Larutan NaCl 10% - 15%


Pengamatan daun Rhoeo discolor dengan menggunakan air
1. sayatlah permukaan bawah daun Rhoeo discolor yang berwarna ungu setipis mungkin
2. letakkan diatas kaca benda yang telah ditetesi air
3. tututp dengan kaca penutup dan amati di bawah mikroskop dengan pembesaran objektif 10x
dan 40x
4. gambarlah beberapa sel daun tersebut

Pengamatan daun Rhoeo discolor dengan menggunakan NaCl


1. Kemudian preparat yang telah diamati pada pengamatan daun Rhoeo discolor dengan
menggunakan air tadi, ditetesi dengan larutan NaCl 10%
2. Kemudian meletakannya pada bagian yang berlawanan arah dengan dimasukannya NaCl.
pastikan larutan garam dapat masuk menggantikan air sebagai reagennya.
3. Biarkan sekitar 10 menit
4. Amati kembali dibawah mikroskop

3. Pengamatan Fotosintesis dan Respirasi


Percobaan 9 : Fotosintesis

Alat – alat yang digunakan dalam praktikum tentang fotosintesis ini adalah :

3. Pisau

4. Tabung reaksi

5. Gelas Ukur

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

4. Hydrilla sp

5. Air

6. Ambillah gelas ukur 100ml dan diisi dengan air hingga penuh.
7. Ambil sebatang hydrilla sp dan ikat pada batang kaca pengaduk, sehingga bagian

pangkal menghadap ke atas. Masukkan hydrilla sp yang telah diikat tadi ke dalam

gelas ukur.

8. Dekatkan ke sumber cahaya matahari, dan tunggu hingga gelembung yang keluar

dari pangkal tumbuhan telah teratur. Bila gelembung tidak keluar dengan lancer,

dapat dibuat sayatan pada bagian pangkal hydrilla sp dengan kemiringan tertentu.

9. Hitunglah jumlah gelembung yang keluar per menit, dan lakukan lima kali

pengulangan, ambil nilai rata-rata untuk menentukan laju fotosintesis yang dihitung

berdasarkan jumlah gelembung yang dihasilkan

Percobaan 10 : Aliran Sitoplasma

1.Gelas Piala

2.Pisau

3.Erlenmeyer

4.Tabung Reaksi

5.Cawan Petri

6.Gelas Ukur

7.Statif

8.Mikroskop Biologi

9.KacaBenda dan Kaca Penutup

1.KOH

2.Toge

3.Kapas

4.Kertas Karbon

5.Air

6.Hydrilla sp.
1.Ambillah selembar daun Hydrilla sp.

2.Letakkan diatas kaca benda yang telah ditetekan sedikit air.

3.Tutup dengan kacaa penutup dan amati dibawah mikroskop dengan pembesaran
objektif 10x dan 40x.

Percobaan 11 : Respirasi
a. Statif

b. Gelas piala

c. Kertas karbon

d. Gelas ukur

Bahan :

a. Larutan KOH

b. Toge

c. Kapas

a. Isikan toge ke dalam gelas ukur hingga setengahnya tetapi jangan terlalu padat lalu

sumbat dengan kapas

b. Balut gelas ukur dengan kertas karbonpersis sampai batas penyumbatan kapas

c. Isikan larutan KOHkedalam gelas piala kira-kira dua pertiganya dan letakkan pada dasar

statif

3.3.PEMBAHASAN

3. Pengamatan Struktur Sel


Percobaan 1 : Mengamati Sel Tumbuhan Umbi lapis bawang merah
(Allium cepa)

Pada saat kami mengamati umbi lapis pada bawang merah ( Allium cepa ) dengan
perbesaran 4 x 10 atau 40 kali, kami mengamati bahwa terdapat beberapa sel didalamnya
yang tampak dengan jelas, yaitu dinding sel, sitoplasma dan inti sel. Bentuk selnya
heksagonal yang mana bentuk ini beraturan, hal ini di karenakan bawang merah mempunyai
dinding sel yang tersusun atas selulosa, hemiselulosa dan polisakaridapektat, yang mana
ketiga komponen tersebut merupakan polisakarida. Dinding akan tumbuh serta menjadi tebal
dan kaku setelah menjadi tumbuhan dewasa.

Percobaan 2 : Mengamati Sel Hewan mukosa pipi

Saat mengamati sel epitel rongga mulut dengan perbesaran dari lemah ke kuat tepatnya
4 x 100 atau 400 kali perbesaran, terlihat bahwa terdapat membran sel yang melindungi sel
epitel rongga mulut, sitoplasma dan inti sel atau nukleus. Pada sel epitel rongga mulut
bentuknya tidak beraturan. Hal ini dikarenakan pada sel hewan tidak memiliki dinding sel,
karena dalam dinding sel terdapat kandungan lignin atau zat kayu yang menyebabkan kaku,
apabila dinding sel terdapat pada sel hewan akan menyebabkan hewan tersebut tidak bisa
bergerak secara aktif. Pernyataan ini adalah salah satu yang membedakan antara sel hewan
dan sel tumbuhan.
Percobaan 3 : Mengamati Sel Batu Hidup biji asam jawa (Tamarindus
indica)
Pada sayatan bagian dalam Tamarindus indica ini kami mengamati dengan perbesaran 4 x 10
atau 40 kali perbesaran. Dalam Tamarindus indica terdapat Noktah, penebalan diinding sel,
plasmodesma,dan lamela. Bentuk sel Tamarindus indica yaitu berbentuk persegi delapan.

Percobaan 4 : Mengamati Sel Batu Mati Tempurung Kelapa (Cocos


nucifera)
Pada pengamatan selanjutnya kami mengamati kikisan bagian dalam tempurung kelapa
(Cocos nucifera) dengan perbesaran 4 x 10 atau 400 kali perbesaran yang mana sel nya
berbentuk memanjang .Sel Batu mati terdiri dari Dinding sel primer, Dinding sel sekunder,
Noktah, Saluran noktah. Dikatakan sel batu mati karena ruang sel yang didalamnya kosong
karena organ-organ selnya telah mati dan mempunyai dinding sel untuk membatasi sel satu
dengan sel lainya.
2. Pengamatan Sifat Fisik Sel
Percobaan 5 : Difusi

Pada percobaan difusi,setelah kertas saring diberi KMnO4 kemudian diletakkan diatas
gelas piala,terjadi proses Difusi yaitu dengan berubahnya warna air menjadi berwarna
ungu,dalam percobaan ini KMnO4 bersifat sebagai zat terlarut yang berkonsentrasi tinggi dan
air bersifat sebagai pelarut yang berkonsentrasi rendah.

KMnO4yang diletakkan diatas kertas saring (yang bersifat semi permeable) lama-kelamaan
akan bercampur dengan air dan berubah warna air dari yang semula bening menjadi ungu
pekat.

Percobaan 6 : Osmosis
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, kentang mengalami perubahan. Dari hasil

pengamatan dapat kita ketahui bahwa sel – sel kentang mengalami perubahan ukuran. Ada

yang mengalami pertambahan ukuran maupun pengurangan ukuran sesuai dengan medianya

sendiri. Hal ini terjadi kerena sifat larutan yang hipertonis maupun hipotonis terhadap

kentang. Pada cawan petri 1 (garam) kentang menjadi lembek dan terjadi pengurangan

ukuran. Ini disebabkan karena kentang yang hipotonis terhadap garam. Sehingga air yang ada

pada kentang keluar dari sel–sel kentang yang menyebabkan kentang menjadi lembek dan

mengalami pengurangan ukuran. Pada cawan petri 2 (air) kentang mengalami penambahan

ukuran dan sedikit mengeras dikarenakan kentang yang hipertonis terhadap air. Sehingga air

yang ada di lingkungan terus masuk ke dalam sel kentang, hal ini menyebabkan kentang

menjadi keras dan mengalami penambahan ukuran.

Kami sempat mengamati saat kami mulai memasukan kentang satu demi satu ke

dalam masing–masing media, dan ternyata pada media cawan petri 1 (garam) memiliki

perbedaan yang sangat terasa dibandingkan media yang lain. Kentang yang kami masukan ke

dalam media cawan petri 1 (garam) tidak langsung tenggelam, namun mengapung sekitar
beberapa detik, setelah itu tenggelam hingga mencapai dasar cawan petri. Sedangkan kentang

yang kami masukan ke dalam media air langsung tenggelam hingga dasar cawan petri.

Dengan mengamati peristiwa itu, kami menyimpulkan bahwa peristiwa tersebut

disebabkan oleh massa jenis garam pada media 1 lebih besar dari pada massa jenis kentang

yang dimasukan ke dalam cawan petri tersebut. Hal itu dikarenakan konsentrasi garam yang

tinggi dan membuat larutan menjadi hipertonis yang akhirnya menambah massa jenis garam.

Percobaan 7 : Tekanan Turgor

Tekanan Turgor,wortel yang berada pada larutan garam mengalami pengkerutan


diakibatkan karna larutan garam bersifat Hipertonis sehingga air keluar dari vakuola dan
membuat plasma mengerut dan terlepas dari dinding sel.

Sedangkan wortel yang berada pada larutan air mengalami tekanan karna air bersifat
hipotonis yaitu air masuk kedalam sel dan tersimpan didalam vakuola,sehingga menimbulkan
tekanan pada membran plasma dan dinding sel sehingga wortel menjadi keras dan padat.

Percobaan 8 : Plasmolisis

Plasmolisis adalah lepasnya membran sel dari dinding sel tumbuhan akibat sel dimana
pada larutan yang hipertonik. Adanya sirkulasi ini bisa menjelaskan bahwa sel tidak diam,
jika memerlukan suatu materi dari luar maka sel tersebut harus mengambil materi itu dengan
segala cara, yaitu mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan sehingga materi dari luar
itu bisa masuk. Berdasarkan hasil praktikum sel pada daun Rhoeo discolor aka mengalami
plasmolisi bila di masukan pada larutan NACL. Hal ini terjasi karena larutan tersebut
memiliki kosentrasi yang lebih tinggi dibanding dengan kosentrasi ar dlam sel daun tersebut.

Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya
terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi
atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea
atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati
dengan jelas.

3. Pengamatan Fotosintesis dan Respirasi


Percobaan 9 : Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses biokimia yang terjadi pada tumbuhan hijau untuk

menghasilkan makanan yang tersimpan dalam bentuk karbohidrat. Salah satu faktor penting

yang mempengaruhi proses fotosintesis ini adalah intensitas cahaya. Dalam fotosintesis

cahaya berfungsi sebagai generator energi. Pada percobaan fotosintesis ini yaitu dengan

menggunakan tanaman Hidrylla sp memperoleh hasil bahwa oksigen dihasilkan

pada ujung Hidrylla sp yang dimasukan kedalam air diletakkan di tempat yang

terkena cahaya matahari secara langsung, pada proses ini oksigen yang dihasilkan

sangat banyak dan sangat cepat mengeluarkan gelembungnya (oksigen). Jika

tanaman Hidrylla sp diletakkan ditempat yang sedikit terkena cahaya matahari

maka oksigen yang dihasilkan menjadi sedikit dan gelembung yang dikeluarkan

akan lama. Suhu juga mempengaruhi banyaknya oksigen yang dihasilkan, semakin

panas suhu yang diterima maka semakin banyak gelembung udara yang dihasilkan.

Secara umum pengaruh pigmen-pigmen yang terdapat pada kloroplas membantu

berjalannya proses fotosintesis. Pigmen ini (khususnya klorofil) berperan dalam penangkapan

cahaya yang akan digunakan dalam proses fotosintesis, yaitu sebagai pemanen cahaya.

Semakin banyak pigmen (klorofil) yang dimiliki oleh suatu tanaman, maka proses

penangkapan cahayanya pun semakin maksimal dan proses fotosintesisnya pun akan semakin

baik. Begitu pula sebaliknya apabila pigmen yang dimiliki oleh suatu tanaman hanya sedikit

maka proses fotosintesisnya tidak akan berlangsung secara maksimal.


Kuantitas pigmen pada tanaman ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya

jumlah air dan cahaya yang diperoleh tanaman. Apabila tanaman kekurangan air maka

pertumbuhan tanaman akan terhambat sehingga jumlah percabangan menjadi sedikit, jumlah

daun sedikit, dan luas permukaan daunnya pun sedikit. Otomatis jumlah pigmennya pun tidak

banyak. Sama halnya apabila tanaman kurang mendapatkan pencahayaan, maka daun

tanaman akan menjadi pucat, sehingga pigmen yang terbentuk hanya sedikit. Jadi secara

umum peran pigmen tanaman dalam proses fotosintesis adalah untuk membantu menangkap

cahaya (pemanen cahaya).

Percobaan 10 : Aliran Sitoplasma

1.Rotasi

Pergerakan rotasi yaitu pergerakan sitoplasma yang ditandai dengan pergerakan


klorofil berputar sebatas satu sel tempat klorofil tersebut.Jadi klorofil hanya bisa berputar
mengelilingi satu sel saja.

2.Sirkulasi

Pergerakan sirkulasi yaitu pergerakan sitoplasma yang ditandai dengan pergerakan


klorofil yang berputar menyebrangi antar sel.Jadi pergerakan ini klorofilnya dapat berpindah
dari satu sel ke sel yang lainnya.

Percobaan 11 : Respirasi
Dari percobaan di atas dapat dikatakan peristiwa respirasinya positif terjadi. Hal ini

dibuktikan dengan terlihatnya kenaikan pada permukaan KOH. Larutan KOH ini mengalami kenaikan

Karena Larutan KOH ini bersifat mengikat CO2. Dia akan beraksi dengan CO2 yang di hasilkan

dalam proses respirasi tersebut.


BAB IV

PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

Sel Tumbuhan, Mengamati Sel Hewan, Mengamati Sel Batu Hidup, Mengamati Sel
Batu Mati

Sel merupakan unit terkecil dari bagian tubuh makhluk hidup yang mampu
melaksanakan suatu fungsi.
masing-masing sel mempunyai organel yang berbeda namun ada juga persamaannya.
Pada sel epitel rongga mulut terdapat inti sel, sitoplasma dan membran sel. Pada umbi lapis
bawang merah, terdapat inti sel, dinding sel dan sitoplasma. Pada Cocos nucifera terdapat
Lamela luar, Lamela dalam, plasmodesmata,lamela tengah, dan penebalan dinding sel. dapat
disimpulkan bahwa antar sel yang satu dengan sel yang lainnya memiliki penyusun organel
yang berbeda. Pad sel epitel rongga mulut tidak memiliki dinding sel karena apabila memiliki
ia tidak akan bisa bergerak secara aktif karena tersusun atas polisakarida.
¤ Pada sel hewan bentuk sel tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel sehingga
membrane sel dapat bergerak dengan bebas.
¤Pada tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memliki sel sehingga gerakan membrane
sel terbatas.
¤ Struktur sel mati adalah ruang yang didalamnya kosong karena organ-organ selnya telah
mati dan mempunyai dinding sel untuk membatasi sel satu dengan sel yang lainya. .
¤ Struktur sel hidup adalah ruang sel yang berisi nukleus, sitoplasma, dan antara selnya
dibatasi oleh dinding sel.
Difusi,Osmosis, TekananTurgor, Plasmolisis
Difusi adalah berpindahnya suatu zat dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke daerah
yang berkonsentrasi rendah.

Osmosis yaitu proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik)
ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel.
 Terjadi penambahan ukuran (mengembang) pada objek (kentang) dikarenakan

keadaan media yang hipotonis terhadap objek (kentang)

 Terjadi pengurangan ukuran (menyusut) pada objek (kentang) dikarenakan keadaan

media yang hipertonis terhadap objek (kentang)

 Media yang hipotonis terhadap kentang adalah media cawan petri 1 (larutan garam)

 Media yang hipertonis terhadap kentang adalah media cawan petri 2 (air)

 Konsentrasi zat terlarut mempengaruhi massa jenis larutan dan intensitas osmosis

Plasmolisis adalah lepasnya membran sel dari dinding sel tumbuhan akibat sel dimana
pada larutan yang hipertonik.

Fotosintesis,Aliran Sitoplasma,Respirasi

1. Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk

karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam

tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil.

2. Gelembung-gelembung yang timbul dari percobaan menunjukkan dalam fotosintesis

dihasilkan oksigen.

3. Intensitas cahaya matahari dan karbondioksida ikut mempengaruhi pembentukan oksigen

pada proses ini.

4. Pigmen ini (khususnya klorofil) berperan dalam penangkapan cahaya yang akan

digunakan dalam proses fotosintesis, yaitu sebagai pemanen cahaya. Semakin banyak pigmen

(klorofil) yang dimiliki oleh suatu tanaman, maka proses penangkapan cahayanya pun
semakin maksimal dan proses fotosintesisnya pun akan semakin baik. Begitu pula sebaliknya

apabila pigmen yang dimiliki oleh suatu tanaman hanya sedikit maka proses fotosintesisnya

tidak akan berlangsung secara maksimal.

1. Proses respirasi adalah proser katabolisme, yaitu proses perombakan dari senyawa komplek

menjadi senyawa yang lebih sederhana.

2. Di dalam proses respirasi tidak menggunakan cahaya. Jika cahaya masuk maka proses

respirasi tidak akan terjadi.

3. Proses respirasi membutuhkan osigen dan menghasilkan karbon dioksida.

4.2 SARAN

Sebaiknya dalam melakukan percobaan proses fotosintesis dilakukan ditempat terbuka


dengan intensitas cahaya matahari yang bagus karena intensitas cahaya matahari sangat
berpengaruh terhadap berlangsungnya proses fotosintesis.
Agar proses osmosis pada kentang lebih cepat terjadi dan massa kentang menjadi
berkurang dari sebelumnya maka konsentrasi air di luarnya harus lebih tinggi.
Gunakanlah alat pengukur massa dengan ketelitian tinggi dan pastikan alat dan bahan
yang di gunakan dalam percobaan masih dalam keadaan bagus, karena ini akan berpengruh
dalam hasil percobaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Ellis, Nihayati. 1986. Anatomi Tumbuhan. Rajawali Press, Jakarta.

Kimball, John. W. 1992. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta.

Masyita, Dian dkk., 2013. Penuntun Praktikum Laboratorium Biologi Hewan. Unsyiah.

Banda Aceh.

Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB, Bandung.

Diah Aryulina Ph.D., dkk. (2006). Biology for senior high school grade XI semester 1:esis.

Ernawati dkk., (2001). Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Universitas Negeri

Jakarta:Jakarta.

Maryati Sri dkk., (2006). Biologi Untuk SMA Kelas XI. Penerbit Erlangga:Jakarta.

Kanginan Marthen., ( 2006). IPA FISIKA 1 untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Amelia, Siregar Zulianti ,dkk (2008).Biologi Pertanian Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.

Penuntun praktikum Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah kuala.

Anda mungkin juga menyukai