BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Family : Ranunculalceae
Genus : Nigella
Species : Nigella sativa
pada tanah yang kering dari bulan November sampai dengan bulan April dan biji
jintan hitam memerlukan waktu 10-15 hari untuk berkecambah. Jintan hitam
berbunga dan berbuah dari bulan Januari sampai dengan bulan April.5,21 Jintan hitam
dapat tumbuh dengan baik pada daerah beriklim dingin dan kering sampai daerah
yang panas dan lembab. Adapun pH tanah yang sesuai untuk menumbuhkan jintan
hitam adalah sekitar 7,0-7,5.1
Gambar 3. Struktur kimia senyawa aktif biji jintan hitam (A) timokuinon,(B) timol,
dan (C) karvakrol5,9
juga dapat mendenaturasi enzim yang bertanggung jawab terhadap germinasi spora
atau berpengaruh terhadap asam amino yang terlibat dalam proses germinasi.11 Selain
itu, senyawa fenol juga dapat mendenaturasi ikatan protein pada membran sel,
sehingga membran sel menjadi lisis dan memungkinkan fenol untuk menembus ke
dalam inti sel. Masuknya fenol ke dalam inti sel akan menyebabkan jamur tidak
berkembang.23
Candida, serta mempermudah perlekatan Candida.15 Jika gigi tiruan tersebut longgar,
maka akan menyebabkan iritasi friksi yang dapat melukai mukosa sehingga jamur
mempunyai kesempatan untuk menginfiltrasi jaringan dan menyebabkan infeksi.18,19
Berdasarkan berat inflamasi yang terjadi, lesi denture stomatitis dapat dibagi
menjadi tiga tipe, yaitu: 24,25
1. Eritema pin poin pada mukosa yang ditutupi gigi tiruan (Newton’s type I),
2. Eritema difus dan odem pada sebagian besar atau seluruh permukaan
mukosa yang ditutupi gigi tiruan (Newton’s type II),
albicans (ATCC® 10231™). Candida albicans (ATCC® 10231™) jenis ini hanya
ditujukan untuk penelitian, dan bukan untuk tujuan diagnostik ataupun terapeutik,
baik pada manusia ataupun pada hewan.29
Gambar 8. Ilustrasi bentuk morfologi dari Candida albicans (A) bentuk ragi, (B)
pseudohifa, dan (C) hifa27
Pada medium padat seperti Sabouraud Dextrose Agar (SDA), koloni Candida
albicans umumnya berbentuk bulat dengan permukaan sedikit cembung, halus, licin,
dan kadang sedikit berlipat terutama pada koloni yang berusia tua. Koloni Candida
albicans berwarna putih kekuningan dan berbau asam seperti aroma tape.25,28 Pada
media Corn Meal Agar (CMA), terbentuk klamidospora dalam waktu 24-36 jam.28,31
Candida albicans tumbuh pada suhu 37oC dalam kondisi aerob maupun anaerob.
Pada kondisi aerob, Candida albicans mempunyai waktu generasi yang lebih panjang
yaitu 248 menit, sedangkan pada kondisi anaerob hanya 98 menit. Meskipun Candida
albicans tumbuh baik pada media padat, tetapi dengan digoyang pada media cair,
kecepatan pertumbuhannya menjadi lebih tinggi. Pertumbuhan juga lebih cepat pada
kondisi asam dibandingkan dengan pH normal atau alkali.32,33
Untuk Candida albicans (ATCC® 10231™), koloni yang tumbuh pada media
Yeast Extract Peptone Dextrose (YEPD) ini berwarna krem, berkilau, dan halus. Pada
koloni yang berusia tua, ditemukan adanya struktur seperti filamen pada pinggir
koloni. Sel Candida albicans (ATCC® 10231™) ini berbentuk ovoid dengan ukuran 3-
6 x 4-8 µm, dan biasanya selalu sendiri dan jarang berkelompok pada sel yang muda.
Sel ini kemudian akan mengalami elongasi dan membentuk pseufohifa yang
bercabang pada kultur yang tua.29
Dinding sel Candida albicans berfungsi sebagai pelindung jamur dan sebagai
target dari beberapa obat antifungal. Selain itu, dinding sel juga berperan dalam
proses penempelan dan kolonisasi serta bersifat antigenik. Fungsi utama dari dinding
sel adalah memberi bentuk pada sel dan melindungi sel dari lingkungannya. Candida
albicans mempunyai struktur dinding sel yang kompleks dengan tebal 100-400 µm.
Komposisi primer terdiri dari glukan, manan, dan khitin. Manan dan protein
berjumlah sekitar 15,2-30% dari berat kering dinding sel, β-1,3-D-glukan dan β-1,6-
D-glukan sekitar 47-60%, khitin sekitar 0,6-9%, protein 6-25% dan lipid 1-7%. Segal
dan Bavin (1994) memperlihatkan dinding sel Candida albicans terdiri dari lima
lapisan yang berbeda (Gambar 6).28
Membran sel Candida albicans terdiri dari lapisan fosfolipid ganda. Membran
protein ini memiliki aktivitas enzim sperti manan sintase, khitin sintase, glukan
sintase, Adenosine Triphosphatase (ATPase), dan protein yang mentransport fosfat.28
Selain itu, terdapat membran sterol pada dinding sel yang berfungsi menghasilkan
ergosterol, yang berperan sebagai target beberapa obat antifungal.13,28 Mitokondria
merupakan pembangkit daya sel. Dengan menggunakan energi dari penggabungan
oksigen dengan makanan, organel memproduksi Adenosine Triphosphatase (ATP).28
Nukleus Candida albicans merupakan organel paling menonjol dalam sel dan
dipisahkan dari sitoplasma oleh dua lapisan membran. Deoxyribonucleic Acid (DNA)
kromosom disimpan dalam nukleus, terkemas dalam serat-serat kromatin. Isi nukleus
berhubungan dengan sitosol melalui pori-pori nukleus. Vakuola berperan dalam
sistem pencernaan sel, sebagai tempat penyimpanan lipid dan granula polifosfat.
Mikrotubul dan mikrofilamen berada dalam sitoplasma. Pada Candida albicans,
mikrofilamen berperan penting dalam terbentuknya perpanjangan hifa.28
terjadi pada jaringan rahang atas. Insidensi terjadinya denture stomatitis ditemukan
65-70% dari pemakai gigi tiruan. Berdasarkan beratnya inflamasi, denture stomatitis
dibagi menjadi tiga tipe, yaitu eritema pin poin, eritema difus dan odem, serta
hiperplasia papila dan inflamasi.
Candida albicans merupakan spesies jamur yang paling banyak ditemukan
pada rongga mulut dengan insidensi 50-65% pada pemakai gigi tiruan lepasan.
Candida albicans merupakan jamur dimorfik, uniseluler dengan bentuk bulat atau
lonjong, biasanya membentuk koloni berwarna putih dengan permukaan halus. Pada
media SDA, koloni berbentuk bulat dengan permukaan sedikit cembung, halus, licin,
berwarna putih kekuningan, dan berbau asam seperti aroma tape. Pada media CMA,
akan terbentuk klamidospora dalam waktu 24-36 jam.
Dinding sel Candida albicans berfungsi sebagai pelindung, target beberapa
obat antifungal, serta berperan dalam proses penempelan dan kolonisasi. Selain itu,
terdapat membran sterol yang menghasilkan ergosterol yang berperan sebagai tempat
kerja beberapa obat antifungal. Adapun tahap pertama dalam proses infeksi Candida
albicans adalah tahap adhesi dimana dinding sel berinteraksi dengan sel pejamu.
Setelah tahap adhesi, Candida albicans berpenetrasi ke dalam sel epitel mukosa.
Proses setelah tahap penetrasi tergantung pada ketahanan tubuh sel pejamu. Jika
ketahanan tubuh tidak baik, maka memudahkan invasi Candida ke dalam jaringan.
Pada tahap invasi, blastospora berkembang menjadi pseudohifa dan tekanan
pseudohifa akan merusak jaringan dan terjadi invasi ke dalam jaringan.
Fungistatis Fungisidal
18
Jintan Hitam
Diencerkan dengan 1 ml
Mueller Hinton Broth
ekstrak konsentrasi : Subkultur pada
- 50% - 1,562% Sabouraud Dextrose
- 25% - 0,781% Agar (SDA)
- 12,5% - 0,390%
- 6,25% - 0,195%
- 3,125%
Inkubasi 24 jam 37oC
Candida
tumbuh Candida Konsentrasi terendah
tidak tumbuh Candida tidak tumbuh
Kadar Bunuh Minimum
(KBM)
Konsentrasi terendah
Candida tidak tumbuh
Kadar Hambat Minimum
(KHM)