Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN MINI PROJECT

MEDIA PERAGA
PILIHAN TEPAT METODE KONTRASEPSI DESA
PURWOKERTO KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI
PROVINSI JAWA TENGAH

oleh:
dr. Agung Cahyo Nugroho

Pendamping:
dr. Siti Afrohah

PROGRAM DOKTER INTERNSIP UPT PUSKESMAS TAYU II


PERIODE 21 JULI 2018 – 20 NOVEMBER 2018
KABUPATEN PATI
2018
LEMBAR PENGESAHAN

MINI PROJECT
MEDIA PERAGA
PILIHAN TEPAT METODE KONTRASEPSI DESA PURWOKERTO KECAMATAN
TAYU KABUPATEN PATI
PROVINSI JAWA TENGAH

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memenuhi Tugas Dokter Internsip


Periode 21 Juli 2018 – 20 November 2018

Disusun oleh :
dr. Agung Cahyo Nugroho

Hari / Tanggal :
Tempat :

Telah Disetujui Oleh:

Pendamping,

dr. Siti Afrohah


NIP: 197408142006042019

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan Rahmat-Nya, saya
dapat menyelesaikan laporan mini project yang berjudul “Media Peraga Pilihan Tepat Metode
Kontrasepsi Desa Purwokerto Kecamatan Tayu Kabupaten Pati”, dalam memenuhi tugas
Program Internsip Dokter Indonesia Periode 21 Juli 2018 – 20 November 2018.
Laporan ini dapat terselesaikan tidak lepas dari dorongan dan bantuan dari keluarga,
kolega, teman-teman dan berbagai pihak yang membantu dalam penyelesaian laporan ini. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, saya bermaksud menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Ibu Imbang Tri H., SKM., MM. selaku Kepala UPT Puskesmas Tayu II beserta staf
yang telah memfasilitasi dalam pelaksanaan penelitian ini,
2. Ibu dr. Siti Afrohah, selaku dokter pendamping selama pelaksanaan mini project.
3. Bapak Iklasul Mufiqin selaku ketua FKD Desa Purwokerto yang telah membantu
dalam pelaksanaan mini project.
4. Kader-kader Posyandu Desa Purwokerto Kecamatan Tayu Kabupaten Pati
5. dr. Ahmad Fathoni Saifulloh, dr. Aisyah Nurul Sarah, dr. Raden Ajeng Risa Noviana,
dr. Trya Purnamawati selaku teman sejawat dalam program internsip dokter di UPT
Puskesmas Tayu II pada bulan Juli 2018 sampai dengan November 2018.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat beberapa keterbatasan
dikarenakan waktu yang terbatas dalam penelitian. Penulis berharap penelitian ini dapat
bermanfaat bagi masyarakat desa dibawah naungan UPT Puskemas Tayu II.

Pati, November 2018


Penyusun,

dr. Agung Cahyo Nugroho


ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL v
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan Penelitian 3
1.3. Manfaat Penelitian 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1. Profil Puskesmas 4
2.2. Definisi gangguan jiwa 9
2.3. Penyebab umum gangguan jiwa 9
2.4. Dampak gangguan jiwa pada keluarga 12
BAB III METODE PENELITIAN 14
3.1. Desain Penelitian 14
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian 14
3.3. Populasi dan Sampel 14
3.4. Tahap Penelitian 14
3.5. Alat, Sumber dan Metode Pengumpulan Data 15
3.6. Jadwal Pelaksanaan 15
BAB IV HASIL PENELITIAN 16
4.1. Hasil Penelitian 16
BAB V PEMBAHASAN 22
5.1. Pembahasan 22
5.2. Intervensi 24
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 25
6.1. Kesimpulan 25
6.2. Saran 25
DAFTAR PUSTAKA 27
LAMPIRAN 29

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Diafragma Vagina 6

Gambar 2.2. Cervical Cap 6

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Menentukan masa subur


15
Tabel 4.1 Hasil Kuesioner
17

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Sebagaimana diketahui keluarga merupakan bagian terkecil dari masyarakat yang dap
at mencerminkan kualitas dari suatu negara. Keluarga yang sejahtera, sehat, harmonis, berkua
litas, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan idaman dari setiap keluarga, ole
h karena itu program-program Keluarga Berencana telah dirubah visinya dari mewujudkan N
KKBS menjadi “Keluarga Berkualitas Tahun 2015”. Keluarga yang berkualitas adalah keluar
ga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke dep
an, bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dari visi terse
but terlihat bahwa program Keluarga Berencana memiliki andil yang penting dalam upaya me
ningkatkan kualitas penduduk.
Keluarga berencana merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan preventif yang
paling dasar dan utama. Pencegahan kematian dan kesakitan ibu merupakan alasan utama dip
erlukannya pelayanan keluarga berencana.Perwujudan nyata dalam partisipasi program Kelua
rga Berencana adalah dengan menggunakan kontrasepsi. Tetapi dilain pihak terdapat kendala
berupa banyaknya jenis kontrasepsi yang beredar dipasaran dan masyarakat hanya mampu me
nyebut jenis alat atau obat kontrasepsi tersebut sedangkan informasi-infomasi mengenai keunt
ungan, kekurangan, kontraindikasi maupun efek samping dari kontrasepsi tersebut tidak mere
ka dapatkan, belum lagi adanya pandangan-pandangan atau norma budaya lingkungan dan ora
ng tua yang dapat membuat pengguna (akseptor) menjadi ragu-ragu dalam menggunakan kont
rasepsi tersebut. Untuk itu diperlukan suatu layanan konseling agar dapat menjelaskan secara
benar setiap kontrasepsi dengan jelas mengenai keuntungan, kerugian, efek samping maupun
kontraindikasinya.
Penggunaan alat dan obat kontrasepsi memang tidak dapat lepas dari efek samping da
n risiko yang kadang-kadang dapat merugikan kesehatan, namun demikian yang harus dipikir
kan adalah benefit/ keuntungan dari penggunaan alat/ obat kontrasepsi tersebut yang lebih bes
ar dibanding tidak menggunakan kontrasepsi.
Adapun syarat metode kontrasepsi yang ideal adalah:
Aman, artinya tidak menimbulkan komplikasi yang berat bila digunakan
 Berdaya guna, dalam arti bila digunakan sesuai dengan aturan akan dapat mencegah k

ehamilan
 Dapat diterima, bukan hanya oleh akseptor tapi juga oleh lingkungan budaya di masy
arakat
v
 Terjangkau harganya oleh masyarakat
 Bila metode tersebut dihentikan penggunaannya, kesuburan akan segera pulih, kecual
i untuk kontrasepsi mantap.

I.2 Pernyataan Masalah


Pengguna program keluarga berencana di wilayah kerja Puskesmas Tayu II masih ter
golong rendah. Sementara itu sebagian besar pengguna lebih memilih menggunakan KB sunti
k dan pil dibanding metode kontrasepsi lain. Padahal jika ditelusuri, banyak dari mereka telah
merasakan efek samping dari jenis kontrasepsi tersebut, termasuk siklus haid yang terganggu
dan kegemukan.
Strategi pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan melalui pendekatan masyara
kat yang bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat umum dan pendekatan individu bere
siko tinggi yang dilakukan pada individuuntuk menekan tingkat kelahiran di daerah Pati.

I.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada mini project ini, meliputi:
Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tayu II terha
dap pemilihan kontrasepsi yang tepat sehingga dapat dilakukan promosi kesehatan sebagai p
eningkatan pengetahuan masyarakat tentang penggunan alat KB.

I.4 Manfaat
Bagi penulis, mini project ini menjadi pengalaman yang berguna dalam menerapkan il
mu pengetahuan yang diperoleh sebelum internsip.
Bagi masyarakat, promosi kesehatan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan tent
ang pentingnya penggunaan serta pengetahuan tentang pemilihan kontrasepsi yang tepat untu
k tiap individu.

iii
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Keluarga Berencana


Definisi Keluarga Berencana Secara umum keluarga berencana adalah suatu usaha ya
ng mengatur banyaknya jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga bagi ibu maupun bayinya
dan bagi ayah serta keluarganya atau masyarakat yang bersangkutan tidak akan menimbulkan
kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran tersebut (Sastrawinata, 1980: 14).
Peserta keluarga berencana (akseptor KB) adalah pasangan usia subur dimana salah se
orang dari padanya menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi untuk tujuan pencegah
an kehamilan, baik melalui program maupun non program (FEUI, 1981: 162). Peserta KB akt
if adalah pasangan usia subur yang pada saat pendataan masih menggunakan salah satu cara a
tau alat kontrasepsi. Pasangan Usia subur (PUS) adalah pasangan suami istri yang pada saat in
i hidup bersama, baik bertempat tinggal resmi dalam satu rumah ataupun tidak, dimana umur i
strinya antara 15 tahun sampai 44 tahun.

II. 2. Tujuan Keluarga Berencana Menurut BKKBN


1. Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dan bangs
a pada umumnya.
2. Meningkatkan martabat kehidupan rakyat dengan cara menurunkan angka kelahiran sehi
ngga pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan untuk meningkatkan reproduksi
.

II.3. Alat Kontrasepsi


Kontrasepsi sesuai dengan makna asal katanya dapat didefinisikan sebagai tindakan at
au usaha yang bertujuan untuk mencegah terjadinya konsepsi atau pembuahan.
Pembuahan dapat terjadi bila beberapa syarat berikut terpenuhi yaitu adanya sel telur d
an sel sperma yang subur, kemudian cairan sperma harus ada di dalam vagina, sehingga sel sp
erma yang ada di dalam vagina dapat berenang menuju ke serviks kemudian ke rahim lalu ke
saluran oviduk untuk membuahi sel telur. Sel telur yang telah dibuahi harus mampu bergerak
dan turun ke rahim yang akan melakukan nidasi, endometrium atau dinding rahim harus dala
m keadaan siap untuk menerima nidasi .

Jenis-jenis Kontrasepsi
1. Senggama Terputus

v
Senggama terputus adalah cara mencegah kehamilan dengan menarik penis dar
i vagina sebelum terjadi ejakulasi.Cara ini merupakan cara kontrasepsi yang tertua dik
enal manusia, dan mungkin masih merupakan cara yang paling banyak dilakukan sam
pai sekarang.Keuntungannya adalah cara ini tidak membutuhkan biaya dan persiapan.
Kekurangannya adalah memerlukan pengendalian diri yang besar dari laki-laki, dan ba
nyak laki-laki yang tidak bisa mengontrol emosionalnya. Kegagalan dengan cara ini d
apat disebabkan oleh:
a) Adanya pengeluaran air mani sebelum ejakulasi yang dapat mengandung sperma,
apalagi pada koitus yang berulang.
b) Terlambatnya pengeluaran penis dari vagina
c) Pengeluaran semen dekat pada vulva dapat menyebabkan kehamilan, misalnya ka
rena adanya hubungan antara vulva dan kanalis servikalis uteri oleh benang lendir
serviks uteri yang pada masa ovulasi mempunyai spinnbarkeit yang tinggi.

2. Pembilasan Pasca Senggama


Pembilasan pascasenggama dilakukan oleh perempuan dengan cara membilas
vagina dengan air biasa dengan atau tanpa larutan obat (cuka atau obat lainnya) segera
setelah berhubungan seks. Maksudnya untuk mengeluarkan sperma secara mekanik d
ari vagina.

3. Pantang berkala/sistem kalender


Pantang berkala yang juga diistilahkan dengan sistem kalender mula-mula dipe
rkenalkan oleh Kyusaku Ogino dari Jepang dan Hermann Knaus dari Jerman sekitar ta
hun 1931.Karena itu cara ini juga sering disebut dengan cara Ogino- Knaus. Dasar pe
mikirannya adalah perempuan hanya dapat hamil selama beberapa hari saja dalam tiap
daur haidnya.Masa tersebut disebut masa subur atau fase ovulasi itu dan terjadi sekita
r 14 hari (toleransinya sekitar 2 hari) sebelum hari pertama haid yang akan datang.
Kendalanya adalah sulit bagi perempuan untuk menentukan masa suburnya, ter
utama bagi mereka yang masa haidnya tidak teratur.Banyak yang mengatakan cara ini
adalah yang paling aman dan tidak mempunyai efek samping.

Tabel. 2.1 Menentukan masa subur

Lamanya daur haid ter Hari pertama masa subur Lamanya daur haid
pendek terpanjang

iii
21 hari
21 hari hari ke-3

22 hari hari ke-4 22 hari

23 hari
23 hari hari ke-5

24 hari
24 hari hari ke-6

25 hari hari ke-7 25 hari

26 hari
26 hari hari ke-8

27 hari
27 hari hari ke-9

28 hari hari ke-10 28 hari

29 hari
29 hari hari ke-11

30 hari
30 hari hari ke-12

31 hari hari ke-13 31 hari

32 hari
32 hari hari ke-14

33 hari
33 hari hari ke-15

34 hari hari ke-17 34 hari

35 hari
35 hari hari ke-18

v
4. Kondom
Penggunaan kondom sudah dimulai sejak zaman Mesir kuno.Pada 1553, Gabri
elle Fallopi melukiskan tentang penggunaan kantong sutera diolesi dengan minyak yan
g dipasang menyelubungi penis sebelum berhubungan seks dengan tujuan mencegah l
aki-laki dari penyakit kelamin.

Keuntungan:
Bila digunakan secara tepat maka kondom dapat digunakan untuk mencegah kehamilan dan
penularan penyakit menular seksual (PMS).
a) Kondom tidak mempengaruhi kesuburan jika digunakan dalam jangka panjang

b) Kondom mudah didapat dan tersedia dengan harga yang terjangkau.

Kekurangan:
Karena sangat tipis maka kondom mudah robek bila tidak digunakan atau disimpan sesuai
aturan
a) Beberapa pria tidak dapat mempertahankan ereksinya saat menggunakan kond
om.
b) Setelah terjadi ejakulasi, pria harus menarik penisnya dari vagina, bila tidak, d
apat terjadi resiko kehamilan atau penularan penyakit menular seksual.

5. Cervical cap
Terbuat dari karet atau plastik dan berbentuk mangkuk yang pinggirnya terbuat
dari karet yang tebal.Ukurannya lebih kecil dari diafragma vaginal.Alat ini mulai jara
ng dipergunakan untuk kontrasepsi.

Gambar 1.Diafragma Vagina Gambar 2. Cervical Cap


iii
6. Spermatisida
Spermatisida yang dipakai untuk kontrasepsi terdiri atas dua komponen yaitu z
at kimiawi yang mampu mematikan spermatozoa dan vechikulum yang dipakai untuk
membuat tablet, krim, atau jelly.Spermatisid berguna untuk mematikan sperma sebelu
m melewati serviks.Cara kerjanya dengan merusak membran sel sperma dan menurun
kan mobilitas sperma serta kemampuan sperma di dalam membuahi ovum. Spermatisi
da terdiri dari bermacam bentuk seperti suppositorum, jelly atau krim, tablet busa dan
tisu KB. Penggunanya masih sangat sedikit.
Kini dipasaran terdapat banyak obat-obat spermatisida, antara lain dalam bentu
k:
Suppositorium
 Jelly atau crème
 Tablet busa
 C-Film

7. Pil
Ada tiga macam pil kontrasepsi yaitu: mini pil, pil kombinasi, danpil pascasen
ggama.Selain mencegah terjadinya ovulasi, pil jugamempunyai efek lain terhadap trak
tus genitalis. Efeknya berupa perubahan-perubahan pada lender serviks, sehingga men
jadi kurang banyak dan kental.Dengan demikian sperma tidak bisa memasuki rongga r
ahim.Yang umum dipakai adalah pil kombinasi antara estrogen dan progesteron.Pil ter
buat dari hormon sintetik.Walau macamnya banyak tersedia dipasaran dan tingkat efek
tivitasnya sangat tinggi, tidak semua perempuan dapat menggunakan pil kombinasi un
tuk kontrasepsi.
Keadaan yang tidak diperbolehkan menggunakan pil KB adalah:
Perempuan yang mempunyai tumor yang dipengaruhi oleh estrogen
1. Perempuan yang menderita penyakit hati yang aktif, baik akut maupun menahu
n
2. Perempuan yang pernah menderita trombophlebitis, tromboemboli, dan kelain
an cerebro-vaskuler
3. Perempuan yang mempunyai penyakit diabetes mellitus
4. Perempuan yang mengalami depresi, migren, mioma uteri, hipertensi, oligome
norea. (Khusus untuk kondisi ini bersifat relatif dan pemberian pil kombinasi b
agi perempuan yang mengalami kelainan-kelainan ini harus di diawasi secara t
eratur, sedikitnya sekali dalam tiga bulan).

v
Keuntungan :
Mengurangi resiko terkena kanker rahim dan kanker endometrium.
1. Mengurangi darah menstruasi dan kram saat menstruasi.
2. Dapat mengontrol waktu untuk terjadinya menstruasi.
3. Untuk pil tertentu dapat mengurangi timbulnya jerawat ataupun hirsutism (ram
but tumbuh menyerupai pria).
Kekurangan :
Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.
1. Harus rutin diminum setiap hari.
2. Saat pertama pemakaian dapat timbul pusing dan spotting.
3. Efek samping yang mungkin dirasakan adalah sakit kepala, depresi, letih, peru
bahan mood dan menurunnya nafsu seksual
4. Kekurangan Untuk pil kb tertentu harganya bisa mahal dan memerlukan resep
dokter untuk pembeliannya.

8. Suntikan
Saat ini terdapat dua macam kontrasepsi suntikan.Pertama, golongan progestin
seperti depoprovera, depogeston, depoprogestin, dan noristerat.Kedua, golongan proge
stin dengan campuran estrogen propionat, seperti cycloprovera.Obat ini bekerja denga
n jalan menekan pembentukan hormon dari otak sehingga mencegah terjadinya ovulas
i.Obat suntikan ini sangat cocok diberikan pada ibu- ibu yang sedang menyusui karena
cara kerjanya tidak mengganggu laktasi.

Keuntungan:
Dapat digunakan oleh ibu yang menyusui.
1. Tidak perlu dikonsumsi setiap hari atau dipakai sebelum melakukan hubungan
seksual.
2. Darah menstruasi menjadi lebih sedikit dan membantu mengatasi kram saat me
nstruasi.
Kekurangan :
Dapat mempengaruhi siklus mentruasi.
1. Kekurangan suntik kontrasepsi/kb suntik dapat menyebabkankenaikan berat ba

dan pada beberapa wanita.


2. Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.

iii
9. Susuk/implant
Ada dua macam susuk yang biasa dipergunakan untuk kontrasepsi, yaitu norpl
an dan implanon.Norplan merupakan metoda kontrasepsi berjarak 5 tahun yang terdiri
atas 6 kapsul silastik silikon berisi masing-masing 36 mg levonorgestrel dan disisipka
n dibawah kulit.Implanon hanya berjarak 3 tahun dan berbentuk batang putih lentur de
ngan panjang 40 mm dan diameter 2 mm dalam suatu jarum yang terpasang pada inser
ter khusus.

Mekanisme kerja
1. Mengentalkan lendir serviks uteri sehingga menyulitkan penetrasi sperma.
2. Menimbulkan perubahan-perubahan pada endometrium sehingga tidak cocok u
ntuk implantasi zygote.
3. Pada sebagian kasus dapat pula menghalangi terjadinya ovulasi.

Keuntungan :
Dapat mencegah terjadinya kehamilan dalam jangka waktu 3 tahun.
1. Sama seperti suntik, dapat digunakan oleh wanita yang menyusui.
2. Tidak perlu dikonsumsi setiap hari atau dipakai sebelum melakukan hubungan
seksual.
Kekurangan :
Sama seperti kekurangan kontrasepsi suntik, Implan/Susuk dapat mempengaruhi siklus
mentruasi.
1. Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.
2. Dapat menyebabkan kenaikan berat badan pada beberapa wanita.

10. IUD (Intra Uterine Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Dari bahan bakunya IUD yang beredar terdiri dari tiga tipe.Ada yang terbuat d
ari plastik, mengandung tembaga, dan ada yang mengandung hormon steroid.Dari segi
bentuknya, IUD terbagi ke dalam bentuk yang terbuka dan tertutup seperti cincin.Yan
g banyak dipergunakan dalam program KB masional adalah IUD jenis Lippes loop. Di
bandingkan dengan alat dan obat kontrasepsi yang lain, IUD mempunyai keunggulan
karena hanya memerlukan satu kali pemasangan, tidak menimbulkan efek sistemik, ek
onomis dan cocok untuk penggunaan secara masal, efektivitasnya cukup tinggi, dan m
udah dilepas jika menginginkan anak (reversibel). Namun demikian, IUD bisa menim
bulkan efek samping seperti pendarahan, rasa nyeri, kejang perut, dan gangguan atau k
etidaknyamanan pada suami.Bahkan bisa menimbulkan infeksi pelvik dan endometriti
s.
v
Keuntungan :
Merupakan metode kontrasepsi yang sangat efektif.
1. Bagi wanita yang tidak tahan terhadap hormon dapat menggunakan IUD denga
n lilitan tembaga.
2. IUS dapat membuat menstruasi menjadi lebih sedikit.
Kekurangan :
Pada 4 bulan pertama pemakaian dapat terjadi resiko infeksi.
1. Kekurangan IUD/IUS alatnya dapat keluar tanpa disadari.
2. Tembaga pada IUD dapat meningkatkan darah menstruasi dan kram menstruas
i. Walaupun jarang terjadi, IUD/IUS dapat menancap ke dalam rahim.

11. Sterilisasi (tubektomi dan vasektomi)


Dalam prakteknya, sterilisasi dibedakan menjadi dua, yakni vasektomi dan tub
ektomi. Tubektomi merupakan upaya sterilisasi yang dilakukan terhadap perempuan d
engan jalan menutup atau memotong indung telur dengan cara tertentu sehingga yang
bersangkutan tidak dapat hamil lagi. Vasektomi adalah tindakan pengikatan atau pemo
tongan pada saluran sperma (vas deferens) yang mengakibatkan seorang laki-laki tidak
bisa menghamili lawan jenisnya.Keunggulan sterlisasi ini diantaranya adalah efektivit
asnya hampir 100 persen, tidak mempengaruhi libido seks, dan kegagalan dari pihak p
asien hampir tidak ada.

Cara kerja dari alat kontrasepsi adalah untuk :


Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi.
1) Melumpuhkan sperma.
2) Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.

II.4 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diketahui dalam ber KB. J
ika seorang ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang arti, manfaat dan jenis-jenis kontrase
psi maka tindakan untuk ber KB akan berjalan dengan baik. Akan tetapi, apabila seorang ibu t
idak memilki pengetahuan yang baik tentang arti, manfaat, dan jenis-jenis kontrasepsi maka ti
ndakan untuk ber KB tidak akan berjalan dengan baik.

iii
v
BAB III
METODE

III.1 Rancangan Mini Project


Mini project ini dilakukan dengan pengumpulan data melalui wawancara terstruktur k
emudian edukasi secara individual terutama pada subjek yang tidak mengerti tentang manfaat
penggunaan KB. Pada mini poject ini ditujukan sebagai sarana mengaplikasikan pemilihan pe
nggunaan alat KB yang tepat.

III.2 Waktu dan Tempat Mini Project


Mini project ini dilaksanakan pada bulan September 2018 di desa Purwokerto Kecama
tan Tayu, Kabupaten Pati.

III.3 Populasi Mini Project


Populasi mini project adalah kader Posyandu Desa Purwokerto Kecamatan Tayu Kabu
paten Pati.

III.4 Subjek Mini Project


Subjek mini project diambil dari kader posyandu yang tinggal di wilayah kerja Puskes
mas Tayu. Subjek terdiri dari 15 orang kader posyandu. Subjek mini project didapatkan denga
n teknik mengambil sampel secara acak dari pasien yang melakukan ANC para ibu yang telah
melahirkan, calon akseptor dan akseptor KB di Puskesmas Tayu.

iii
BAB IV
HASIL

Berdasarkan hasil yang diperoleh didapatkan bahwa dari total 15 orang subjek perem
puan yang dilakukan wawancara secara terstruktur, didapatkan pendidikan responden terbany
ak pendidikan SMP yaitu 10 orang SMA yaitu 4 orang sedangkan paling sedikit adalah berpe
ndidikan SD 1 Orang dan tidak ada ditemukan tingkat pendidikan S1. Berdasarkan pekerjaan
responden terbanyak adalah IRT yaitu sebesar 11 orang sedangkan paling sedikit adalah peker
jaan wiraswasta sebesar 1 orang.
Dari hasil penilaian kuesioner sebelum dan sesudah intervensi adalah sebagai berikut
:
Tabel 4.1 Hasil Kuesioner
Nama Kader Pre Test Post Test
1. Sutiyani 95 95
2. Kusmiyati 60 95
3. Ni’amah 70 85
4. Aminatul 50 95
5. Iklasul 95 95
6. Endang 95 95
7. Nuryati 90 90
8. Prihatin 95 95
9. Purwani 85 80
10. Fu’adah 85 90
11. Salfiyah 80 80
12. Luluk 70 95
13. Dwi 70 75
14. Mas’udah 85 90
15. Pujiyati 90 95

v
BAB V
DISKUSI

Keluarga berencana merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan preventif yang
paling dasar dan utama. Pencegahan kematian dan kesakitan ibu merupakan alasan utama dip
erlukannya pelayanan keluarga berencana.Perwujudan nyata dalam partisipasi program Kelua
rga Berencana adalah dengan menggunakan kontrasepsi.
Pengaturan kelahiran memiliki benefit (keuntungan) kesehatan yang nyata, salah satu
contoh pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium, penggunaan ko
ndom Program KB menentukan kualitas keluarga, karena program ini dapat menyelamatkan k
ehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu terutama dalam mencegah keha
milan tak diinginkan, menjarangkan jarak kelahiran mengurangi risiko kematian bayi. Selain
memberi keuntungan ekonomi pada pasangan suami istri, keluarga dan masyarakat, KB juga
dapat mencegah penularan penyakit menular seksual, seperti HIV.
Berdasarkan hasil penelitian dengan 15 orang subjek di atas, didapatkan hasil penelitia
n terhadap pengetahuan kader tentang kontrasepsi yaitu sebelum dan setelah intervensi didapa
tkan hasil sebelum yaitu didapatkan nilai rata-rata 81 dan setelah intervensi didapatkan hasil n
iali rata-rata 90,3. Dari sini kita dapat melihat bahwa tingkat pengetahuan kader pada penggun
aan kontrasepsi mengalami peningkatan pengetahuan tentang metode kontrasepsi. Pendekatan
populasi/masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat umum tentang
manfaat dan pemilihan alat kontrasepsi yang sesuai.
Oleh karena itu, petugas kesehatan khususnya di Puskesmas Tayu II melakukan penyu
luhan/promosi kesehatan secara individual tentang manfaat dan pemilihan alat KB. Peserta int
ernsip melakukan promosi kesehatan dengan melakukan penyuluhan dan konseling tentang K
B. Dengan cara ini diharapkan sasaran primer dan sekunder akan lebih berhasil karena mengg
unakan pendekatan individual. Maka dari itu diharapkan dengan pemberian informasi tentang
manfaat KB serta pemilihan alat KB yang tepat para masyarakat lebih sadar akan pentingnya
memakai KB untuk menciptakan generasi yang berkualitas.

iii
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Media Peraga Pilihan Tepat Metode Kontrasepsi
Sebelum dan Sesudah dilakukannya Intervensi" dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan kader tentang Metode Kontrasepsi sebelum dan sesudah men
dapatkan intervensi mayoritas sudah cukup baik.
2. Peningkatan Pengetahuan dari Hasil Kuesioner yaitu dari nilai rata-rata sebelum in
tervensi didapatkan hasil nilai 81dan sesudah Intervensi yaitu dengan nilai 90,3.
3. Dari hasil diatas menggambarkan bahwa tingkat pengetahuan Kader Posyandu me
ngenai Metode Kontrasepsi mengalami peningkatan yang signifikan.

5.2 Saran
 
 Bagi Tenaga Kesehatan
 Pengetahuan mengenai KB AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) perlu diti
ngkatkan melalui pemberian informasi secara lebih lengkap kepada setiap wan
ita usia subur yang berkunjung ke Puskesmas kelurahan Pekojan 2 baik yang d
atang ke poli KIA/KB ataupun ke poli lainnya, dikarenakan masih banyak pem
ahaman yang salah mengenai AKDR.

 Pengetahuan mengenai KB AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) perlu diti


ngkatkan melalui pemberian informasi secara lebih lengkap kepada suami dari
wanita usia subur yang ingin menggunakan alat kontrasepsi agar suami menge
rti mengenai AKDR.

 
 Bagi Wanita Usia Subur
 Perlunya membangun komunikasi aktif dengan petugas kesehatan maupun kad
er kesehatan untuk memperoleh informasi lengkap mengenai segala sesuatu ya
ng berhubungan dengan AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) agar tidak ter
kecoh dengan informasi tidak benar yang beredar di tengah masyarakat.

 Perlunya membangun komunikasi aktif dengan suami dengan menjelaskan hal
-hal yang sudah didapatkan dari penyuluhan agar suami turut memahami hal-h
al yang berkaitan dengan AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

 
 Bagi Peneliti Lain

v
 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode penelitian yang berbeda
, variabel yang berbeda, jumlah populasi dan sampel yang lebih banyak sehing
ga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.

iii
DAFTAR PUSTAKA

American Psychiatric Assiciation. 1994. Diagnostic and statistical manual of mental disorders.

4th Ed. Washington DC : American Psychiatric Assiciation. Dilihat di

http://upetd.up.ac.za/thesis/submitted/etd07252005115242/unrestricted/03back.pdf.

.(diakses : 27 Desember 2013).

Baihaqi MIF, dkk. 2005. Psikiatri : Konsep Dasar Dan Gangguan- Gangguan. Bandung : PT

Refika aditama.

Charles. 2013. Enviornmental Connections: A Deeper Look into Mental Illness. National

Institute of Enviornmental Health Science, Vol. 115, No. 8. Pubmed: US.

Friedman, Marlyn M. 1998. Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktik/ Marilyn M. Friedman;

alih bahasa, Ina Debora R.L.,Yoakim Asy; Editor, Yasmin Asih, Setiawan, Monica

Ester.Ed 3.-Jakarta : EGC Marramis Willy,F.2009.Ilmu Kedokteran Jiwa edisi 2.

Airlangga University press, Surabaya,Indonesia 157-168

Hawari, Dadang. 2001. Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa, Skizofrenia. Jakarta : FKUI.

Henuhili ,Supiyani. 2013. Mari Kenali Kesehatan Jiwa! . medistra Hospital. Dilihat di

http://www.medistra.com/index.php?option=com_content&view=article&id=177.

(diakses : 26 Desember 2013.

Keliat, Budi Ana. 1992. Peran Serta Keluarga dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa

.Jakarta: EGC.

Maslim, Rusdi. 2003. Diagnosis gangguan jiwa PPDGJ –III. Jakarta : bagian ilmu kedokteran

jiwa FK-unika Atmajaya.

Meilan. 2013. The Factors that Influences Mental Health Problems. Living Healthy.

(Available on: www.livinghealthy360.com/index.php/what-influences-mental-

health-problems-79982/ diakses pada 24 Desember 2013).

v
Permana, Bhakti. 2012. Pengalaman Keluarga Dalam Penanganan Penderita

GangguanJiwaDi Desa Kersamanah Kabupaten Garut. Universitas Padjajaran.

Dilihat di http://pustaka.unpad.ac.id/archives/118501/. (diakses : 26 Desember

2013).

Rasmun. 2001. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi Dengan Keluarga.

Edisi I. Jakarta : CV. Sagung Seto.

Sulaemana. 2013. Faktor-Faktor Presipitasi yang Berhubungan Dengan Timbulnya

Halusinasi Pada Klien Gangguan Jiwa di BPRS Makassar. Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado: Manado.

Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Editor: Aep Gunarsa. Bandung. PT. Refika Aditama.

iii
LAMPIRAN 1

Kuesioner Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi Dengan Keikutsertaan m


enjadi Akseptor KB
NO :
Nama :
Alamat :
Petunjuk Pengisian!
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan anda saat ini.
2. Berilah tanda (√) atau lingkari (O) pada jawaban yang sesuai atau yang dipilih

v
6. Pengertian dari alat kontrasepsi adal
Data Umum ah…..
1. Berapa usia ibu saat ini? a. Menambah jumlah angka kelahiran
b. Usaha untuk menjarangkan atau me
Kurang dari 20 tahun rencanakan jumlah anak
20 – 29 tahun c. Memperbanyak anak
7. Di bawah ini contoh dari metode sed
30 tahun lebih
erhana yang tidak mengunakan alat a
tau obat yaitu….
2. Pendidikan terakhir yang pernah ibu a. Kondom
b. Diafragma
tempuh? c. Senggama terputus
SD atau sederajat
8. Di bawah ini contoh dari metode yan
SMP atau sederajat
g mantap adalah….
SMA atau sederajat a. IUD/AKDR (Alat Kontrasepsi Dala
Perguruan Tinggi atau Diploma m Rahim)
b. Susuk
c. MOW (tubektomi) dan MOP (vase
3. Pekerjaan ibu saat ini? ktomi)
Pegawai PNS
9. Di bawah ini yang termasuk kontrase
Pegawai swasta psi alamiah adalah….
Ibu rumah tangga a. Pil
b. Sistem kalender
Wiraswasta (dagang)
c. Suntik
Keikutsertaan menjadi Akseptor KB
4. Apa alasan anda tidak menggunakan 10. Alat kontrasepsi yang untuk pria ada
KB? lah ….
Takut a. Kondom dan suntik
Tidak punya biaya b. Pil dan kondom
Lain-lain………………………….. c. MOP (vasektomi) dan kondom
11. Yang termasuk alat kontrasepsi efekt
if adalah ….
5. Kemana anda akan pergi jika anda i a. Sistem kalender dan susuk
ngin melakukan KB? b. Suntik dan pil
Puskesmas c. Pil dan pantang berkala
Posyandu 12. Kandungan pil kontrasepsi, kecuali
Rumah sakit ….
Praktek dokter swasta a. Esterogen
b. Progesteron
Pengetahuan Tentang KB
c. Latex
13. Alat kontrasepsi suntik yang baik un
tuk ibu menyusui yaitu ….

iii
a. Suntik 3 bulan b.Menambha jumlah anak dengan jar
b. Suntik 2 bulan ak kehamilan satu tahun
c. Suntik 1 bulan Dengan banyak anak banyak rejeki
14. Metode kontrasepsi yang digunakan
untuk mengakhiri kehamilan ….
a. IUD
b. Susuk
c. Kontap (Kontrasepsi Mantap)
15. Keuntungan dari alat kontrasepsi ko
ndom adalah ….
a. Merasa kenyamanan saat bersengga
ma
b. Alergi bila tidak cocok
c. Mudah dipakai dan dapat mencega
h penularan penyakit seksual
16. Keuntungan dari penggunaan alat ko
ntrasepsi yang mantap adalah ….
a. Cocok untuk pasangan yang sudah
tidak menghendaki kehamilan
b. Praktis dan ekonomis
c. Dapat membunuh beberap penyeba
b penyakit radang dan penyakit me
nular seksual
17. Efek samping dari penggunaan IUD
adalah ….
a. Terlambat pemulihan kesuburan
b. Timbul jerawat
c. Rasa mulas atau nyeri (kram bawah
perut)
18. Bila mengalami pusing, mual, dan ti
mbul jerawat maka sebaiknya ibu …
.
a. Dibiarkan saja akan hilang sendiri
b. Ganti alat kontrasepsi dahulu
c. Konsultasi ke petugas kesehatan
19. Kapan ibu mengunakan alat kontrase
psi spiral setelah melahirkan, yaitu
….
a. 2 minggu setelah melahirkan
b. Segera setelah melahirkan
c. 1 bulan setelah melahirkan
20. Tujuan dari KB adalah ….
a. Membentuk keluarga kecil bahagia
sejahtera

v
LAMPIRAN 2

FOTO KEGIATAN

iii
v

Anda mungkin juga menyukai