Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anatomi merupakan salah satu ilmu cabang dari biologi yang mempelajari
tentang struktur dalam suatu makhluk hidup. Ilmu anatomi tumbuhan ini sangat
diperlukan untuk mengetahui bagaimana struktur penyusun tubuh tumbuhan yang
sering kita jumpai di lingkungan hidup kita. Tumbuhan merupakan makhluk
hidup autotrof obligat yang memenuhi keperluannya sendiri dengan menggunakan
energi melewati proses konversi dari cahaya matahari sehingga menjadi energi
kimia.

Daun merupakan salah satu organ pada tumbuhan yang mengandung


klorofil yang berfungsi dalam proses fotosintesis sehingga menghasilkan oksigen
yang kita hirup untuk beraktivitas dan senyawa karbohidrat. Daun merupakan
salah satu bagian dari tumbuhan yang bisa dikatakan sebagai organ penting untuk
mendukung kelangsungan hidup tumbuhan itu sendiri. Sama halnya dengan
tumbuhan dikotil, tumbuhan monokotil juga membutuhkan daun untuk
kelangsungan hidupnya. Karena memang daun sangat berperan aktif dalam
membantu mengubah unsur-unsur hara sehingga bisa menjadi makanan.

Page | 1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk anatomi daun secara umum ?
2. Bagaimana struktur anatomi daun bagian luar dan dalam ?
3. Bagaimana struktur anatomi daun monokotil ?
4. Bagaimana struktur anatomi daun dikotil ?
5. Apa perbedaan dan persamaan anatomi daun monokotil dan dikotil ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui struktur anatomi daun secara umum
2. Untuk mengetahui struktur anatomi daun bagian luar dan dalam
3. Untuk mengetahui struktur anatomi daun monokotil.
4. Untuk mengetahui struktur anatomi dau dikotil.
5. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan anatomi daun monokotil
dan dikotil

Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bentuk Anatomi Daun Secara Umum

Daun merupakan organ tumbuhan yang memiliki peran penting bagi


kelangsungan hidup tumbuhan. Daun yang mempunyai helaian daun (lamina)
umumnya menampilkan secara jelas spesialisasinya sebagai struktur fotosintesis
pada laminanya. Daun terdiri atas sistem kulit, sistem vascular, dan sistem
jaringan dasar. Karena daun umumnya mengalami pertumbuhan sekunder maka
epidermis tetap sebagai penyusun sistem kulit. Berikut ini adalah gambar struktur
daun, yaitu :

A. Umumnya ada dua tipe daun, yaitu

1. Daun dorsiventral atau bifasial umumnya pada dikotil.

Daun dorsiventral biasanya tubuh dalam arah horizontal dengan permukaan


atas dan bawah yang berbeda, permukaan atas memperoleh penyinaran yang lebih
kuat dibanding permukaan bawah. Sebagian besar daun dikotil dorsiventral.

A. Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi, dinding
terluarnya ditutupi oleh kutikula, dan tidak mengandung kloroplas. Beberapa
stomata, jika ada, dapat ditemui pada epidermis atas.
B. Mesofil Palisade. Terletak persis di bawah epidermis atas dan terdiri dari
satu atau lebih lapisan yang agak sempit, sel – sel berdinding tipis yang sangat

Page | 3
berdekatan, sel – sel persegi memanjang ke arah epidermis. Masing – masing
sel terdiri dari banyak kloroplas. Ada system yang telah terbentuk dari ruang antar
sel melalui jaringan ini.
C. Mesofil bunga karang (spongy mesophyll). Terdiri dari sel berdinding tipis,
longgar, bentuk tidak teratur, dimana banyak ruang antar sel. Kloroplas ada di
sel – sel ini, tapi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan sel
palisade.
D. Epidermis bawah, serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memiliki
banyak stomata. Tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besar yang
disebut ruang substomata atau cavity.
E. Sistem vaskular. Potongan ke arah daerah midrib menunjukkan bentuk
xylem seperti bulan sabit ke arah permukaan atas daun dan floem ke arah
permukaan bawah. Di atas dan di bawah benang vaskuler,m di sebelah epidermis
atas dan bawah, jaringan mesofil digantikan oleh sel – sel kolenkim yang
meningkatkan kekuatan mekanis daun.

2. Daun isobilatelar atau isolateral atau ekuifasial pada tumbuhan monokotil

Daun isobilateral menggantung vertikal sehingga kedua permukaan daun


menerima sinar matahari langsung dengan jumlah yang seimbang. Daun
isobilateral mempunyai struktur yang seragam pada permukaan atas dan bawah.
Sangat sedikit tumbuhan dikotil dan sebagian besar tumbuhan monokotil
mempunyai daun isobilateral.

Daun terdiri atas sistem jaringan dermal (yaitu epidermis), jaringan


pembuluh dan jaringan dasar (menempati daerah mesofil). Daun umumnya tidak
memepunyai pertumbuhan sekunder. Kadang hanya terdapat sedikit dalam
tangkai daun dan dalam tulang daun yang besar, epidermis pada daun tetap
sebagai sistem jaringan dermal. Pada sisik tunas dapat terbentuk periderm.

Page | 4
B. Jaringan pada daun terdiri dari :
1. Epidermis

Merupakan lapisan daun yang paling luar. Jaringan epidermis ada dua yaitu;
epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis umumnya transparan karena tidak
memiliki kloroplas. Di epidermis terdapat stomata yang berperan sebagai alat
respirasi tumbuhan. Stomata umumnya terletak di epidermis bawah. Pada
tumbuhan air, biasanya stomata banyak terdapat di epidermis atas. Atas dasar
susunan sel tetangga di sekitar sel penutup, stomata pada daun dibedakan atas :

a. Tipe anomositik : yaitu sel tetangga serupa dengan sel epidermis lainnya,
b. Tipe anisositik : yaitu sel penutup dikelilingi tiga sel tetangga yang tidak
sama.
c. Tipe parasitik : yaitu sel penutup didampingi satu atau lebih sel tetangga
yang sumbu memanjangnya sejajar dengan sumbu sel penutup.
d. Tipe diasitik : tiap stomata dikelilingi oleh dua sel tetangga yang dinding
bersamanya tegak lurus pada sumbu sel penutup.
e. Tipe aktinositik : stoma dikelilingi oleh beberapa sel tetangganya yang
tersusun melingkar.

Selain itu terdapat trikoma yang merupakan derivate epidermis. Trikoma


adalah tonjolan epidermis yang terdiri dari satu atau lebih sel. Trikoma dapat
dikelompokkan dalam beberapa golongan, yaitu :

a) Trikoma non glandular (bukan rambut kelenjar).

Bentuk dan susunannya bermacam-macam, dapat berupa sel tunggal


sederhana, berbentuk sisik, berupa sederet sel yang berbentuk percabangan atau
gabungan dari beberapa deret sel.

b) Trikoma glandular (rambut kelenjar).

Trikoma ini mengeluarkan berbagai zat misalnya garam, gula, terpen dan
lain-lain sehingga dinamakan kelenjar.

Page | 5
Jenisnya bermacam-macam misalnya :

1) Trikoma hidatoda
2) Kelenjar garam
3) Kelenjar madu
4) Rambut gatal

Tipe-tipe trikoma

2. Mesofil

Mesofil adalah jaringan dasar daun yang dikelilingi epidermis, atau yang
terletak diantara epidermis atas dan epidermis bawah, dan diantara tulang-tulang
daun terdiri atas parenkima berdinding tipis. Mesofil biasanya terspesialisasi
sebagai jaringan fotosintetik.

Mesofil umumnya berdiferensiasi menjadi parenkim palisade dan sponsa.


Jaringan palisade terdiri atas sel-sel memanjang tegak lurus terhadap epidermis
dan teratur seperti deretan tiang. Parenkim sponsa tampak kurang teratur.

3. Selubung Berkas Vaskular

Berkas vaskular daun dibungkus dengan struktur yang disebut


selubung/seludang berkas vaskular kecuali pada beberapa tumbuhan air dan
tumbuhan paku yang lembut. Selubung berkas pengangkut tersusun dari sel-sel
parenkim yang memanjang dengan sumbu tulang daun.

Page | 6
a) Komponen Berkas Vaskular

Komposisi berbagai ukuran berkas vaskular menunjukan perbedaan secara


kuantitatif dan kualitatif. Berkas yang paling besar mengandung xilem dan floem
yang jumlahnya sebanding dengan yang ada pada tangkai daun atau lacak daun.
Pada berkas yang kolateral xilem terletak disisi adaksial dan floem disisi abaksial.

b) Struktur Penguat

Pada banyak daun struktur penguat tidak begitu nampak berkembang


dibanding dengan yang ada di batang dan sebagian besar kekuatan daun
tergantung pada tatanan sel-sel dan jaringan. Pada daun dengan helaian yang pipih
mesofil yang lunak memperoleh kekuatan sebagian dari sistem vaskular yang
menyebar kesemua tempat.

Epidermis mempunyai peran dalam pemberian kekuatan melalui tatanannya


yang rapat dan dinding kuat yang kaya kutin dan pada permukaan luarnya berlapis
kutikula yang keras. Pada beberapa tumbuhan khususnya rerumputan epidermis
berlignin dan be

c) Struktur Sekretori

Struktur sekretori yang berperan dalam sekresi air dan zat-zat lainnya
merupakan ciri umum daun. Banyak struktur sekretori daun terdapat pada
epidermis. Zat-zat yang dihasilkan sruktur sekretori dapat dilepaskan dari sel atau
tetap berada dalam sel dan baru terlepas apabila selnya mengalami disintegrasi.

Kelenjar banyak terdapat pada daun berhelaian dan katafil. Kehadiran


kelenjar tersebut pada tangkai daun dan pada gigi-gigi tepi helaian daun
mempunyai arti yang besar dalam taksonomi karena posisinya tetap pada spesies,
atau bahkan pada varitas.

d) Tangkai Daun

Jaringan penguat tangkai daun adalah kolenkim dan sklerenkim. Ciri-ciri


anatomi utama tangkai daun:

Page | 7
1) Epidermis

Epidermis tangkai daun tersusun dari sel-sel rapat, memanjang secara


radial atau membujur tanpa ruang antar sel. Dinding luar sel-sel epidermis
biasanya mengalami kutikularisasi.

2) Hipodermis

Umumnya hipodermis berlapis yang terdiri atas sel-sel kolenkima terdapat


tepat dibawah epidermis tangkai daun.

3) Jaringan dasar

Tepat di bawah hipodermis terdapat jaringan dasar yang tersusun dari sel-
sel parenkima berdinding tipis denga ruang antar sel nyata.

2.2 Struktur Anatomi Daun Bagian Luar dan Dalam

A. Struktur Anatomi Daun Bagian Luar

Pada daun pun terdapat kategori daun sempurna. Daun dikatakan


sempurna apabila terbentuk dari 3 bagian berikut ini yakni, bagian pelepah daun
yang digunakan untuk menempelnya daun pada batang, bagian tangkai daun yang
digunakan untuk penghubung antara pelepah dengan bagian daun, dan yang
terakhir adalah helaian daun itu sendiri.

Pada dasarnya daun mempunyai bentuk membulat dilengkapi dengan suatu


variasi menjari dan juga memanjang, kemudian bentuk ekstremnya sendiri
panjang meruncing. Bagian permukaan daun bisa saja ditumbuhi oleh rambut
yang halus dan kecil. Di antara bagian tangkai daun dan juga pangkal daun
kadang ditemukan hiasan daun penumpu. Adalagi ditemukan hiasan lidah – lidah
ligula di bagian pelepah dan juga perbatasan helai pada daun tumbuhan rumput –
rumputan. Daun pada tumbuhan sukulen bisa digunakan juga untuk melakukan
penyimpanan air.

Page | 8
Klorofil membuat warna daun menjadi hijau. Klorofil merupakan senyawa
pigmen yang mempunyai peran dalam melakukan seleksi terhadap panjang
gelombang cahaya, selanjutnya energi yang digunakan diperoleh dari proses
fotosintesis.

Selain itu daun juga mempunyai jenis senyawa pigmen lainnya seperti
contohnya zat karoten yang menimbulkan warna jingga, zat xantofil yang
menimbulkan warna kuning, zat antosianin yang menimbulkan warna merah, biru
dan juga ungu (dipengaruhi oleh derajat keasaman).

B. Struktur Anatomi Daun Bagian Dalam

1) Epidermis

Pada daun merupakan lapisan sel hidup terluar, jaringan ini terbagi
menjadi epidermis atas dan epidermis bawah. Fungsinya untuk melindungi
jaringan yang terdapat dibawahnya.

2) Jaringan Mesofil

 Jaringan Tiang”jaringan palisade” jaringan yang mengandung banyak


kloroplas yang berfungsi dalam proses pembuatan makanan. Salah satu
ciri-ciri jaringan ini ialah sel-selnya berbentuk silinder dan tersusun rapat.
 Jaringan Bunga karang”jaringan spons” jaringan yang lebih berongga bila
dibandingkan dengan jaringan palisade,fungsinya sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan.

3) Berkas Pembuluh Angkut

 Xilem”pembuluh kayu” yang pada akar berfungsi untuk mengangkut air


dan mineral menuju daun,sedangkan pada batang, xilem berfungsi sebagai
sponsor penegak tumbuhan.
 Floem”pembuluh tapis” yang berfungsi untuk mengedarkan hasil
fotosintesis dari daun keseluruh bagian tumbuhan.

Page | 9
4) Jaringan Tambahan Pada Daun,

Meliputi sel-sel khusus yang umumnya terdapat pada mesofil daun


misalnya sel-sel kristal dan kelenjar.

5) Stomata

Berfungsi sebagai organ respirasi, stomata mengambil CO2 dari udara


untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis.
Stomata terletak di epidermis bawah. Selain stomata, tumbuhan tingkat tinggi juga
bernapas melalui lentisel yang terletak pada batang.

2.3 Struktur Anatomi Daun Monokotil

A. Epidermis
Umumnya terdiri dari satu lapisan sel, kloroplas sedikit atau tidak ada
sama sekali. Sel terlihat transparan sehingga memungkinkan cahaya matahari
menembus lapisan sel tersebut. Terdapat kutikula untuk mengurangi penguapan
air yang terlalu berlebihan.
Struktur daun biasanya pipih, jaringan epidermis atas berbeda dengan
epidermis bawah. Permukaan atas daun disebut permukaan adaksial dan
permukaan bawah daun disebut dengan permukaan abaksial. Dalam permukaan
abaksial terdapat stomata, sel penutup mengandung kloroplas, berfungsi untuk
mengatur membuka dan menutupnya stomata mengendalikan pertukaran gas.

B. Mesofil

Page | 10
Mesofil terdiri atas jaringan parenkim yang terdapat di sebelah dalam
epidermis, mengalami diferensiasi membentuk jaringan fotosintetik yang berisi
kloroplas. Pada kebanyakan tumbuhan terdapat dua tipe parenkim dalam mesofil
yaitu parenkim palisade dan parenkim spons.

C. Parenkim palisade

Sel parenkim palisade memanjang dan penampang melintangnya nampak


berbentuk batang yang tersusun dalam deretan. Pada tumbuhan tertentu sel
palisade berbeda bentuknya.Sel palisade terletak dibawah epidermis unilateral
(selapis) atau multilateral (berlapis banyak). Seringkali terdapt hipodermis
diantara epidermis dan jaringan palisade.
Sel parenkim palisade tersusun atas satu atau lebih lapisan, apabila
tersusun lebih dari satu lapisan panjang sel pada tiap lapisan sama atau semakin
ketengah semakin pendek. sel chlorenchymnya kompak dan teratur. Tidak
mempunyai Ruang antarsel. Sel-sel mengandung kloroplas dalam jumlah yang
besar.
Jaringan palisade biasanya terdapat pada permukaan adaksial daun,
contonhya pada Thymelea hirsuta, sel parenkim palisade terdapat pada permukaan
adaksial daun. Sedangkan pada tumbuhan xeromorf, misalnya pada Atriplex
portulacoides , parenkim palisade terletak pada kedua sisi daun, sedangkan
parenkim spons hanya terdapat pada tengah daun saja.

D. Parenkim Spons

Bentuk sel parenkim spons bermacam-macam. Parenkim spons terdiri dari


beberapa lapisan sel yang diatur secara longgar, chlorenchyma bulat atau oval
dengan ruang antarsel menonjol. Sel-sel ini mengandung kloroplas sangat sedikit.

Page | 11
Kekhususannya adalah adanya lobus (rongga) yang terdapat antara sel satu
dengan yang lainnya. Membedakan antara sel parenkim palisade dengan parenkim
spons tidak selalu mudah, khususnya apabila parenkim palisade terdiri atas
beberapa lapisan. Apabila palisade terdiri atas beberapa lapisan, biasanya lapisan
paling dalam sangat mirip dengan parenkim spons yang ada didekatnya.

E. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengengkut pada daun berupa untaian jaringan khusus yang


berfungsi sebagai penunjang dan sebagai saluran yang disebut berkas pembuluh.
Berkas pembuluh biasanya terletak di tengah-tengah anatra epidermis atas dan
bawah, berkas pembuluh terdiri dari dua jenis jaringan yaitu xilen dan floem.
Kedua jaringan tersebut bersama-sama membentuk jaringan pembuluh. Pada
daun, berkas pembuluh yang lebih besar dapat dilihat di permukaan daun berupa
tulang daun.Tulang daun yang besar dikelilingi oleh parenkim yg sedikit
mengandung kloroplas. Tulang daun yang lebih kecil biasanya juga dikelilingi
oleh lapisan sel parenkim.

F. Jaringan Sekretori

Pada tumbuhan terdapat sel-sel khusus, misalnya saluran getah, sel-sel


kristal, dan kelenjar yang umumnya terdapat pada mesofil daun.

Page | 12
2.4 Struktur Anatomi Daun Dikotil

Sebagian besar daun dorsiventral. Daun ini terletak horizontal dengan


permukaan atas dan bawah yg berbeda.
Berikut merupakan penampang daun Nerium oleander

A. Epidermis
Permukaan daun tertutup oleh epidermis yang terdiri dari epidermis atas
dan epidermis bawah. Pada bagian atas epidermis terdsapat kutikula yang
merupakan diferensiasi dari epidermis, kutikula tebal berfungsi untuk mencegah
transpirasi berlebihan dan melindungi dari luka.
Epidermis atas tediri dari lapisan dan tidak terdapat stoma. Pada epidermis
bawah hanya terdiri satu lapisan dan dilengkapidengan stomata kriptofor yang
dijaga oleh sel penjaga berbentuk ginjal. Sel penjaga mendukung kloroplas.
Stomata pori-pori terbuka ke dalam rongga sub stomata dalam mesofil untuk
memfasilitasi pertukaran gas.
B. Mesofil
Mesofil pada Nerium oleander terdiri dari sel parenkim palisade yang
bentuknya memanjang dengan ukuran yang sama tampak seperti batang yang
terssusun dalam deretan sehingga tidak terdapat rongga antar sel. Sel parenkim
palisade tersusun atas satu lapisan yang terletak di bawah epidermis multilateral.
Sedangkan parenkim spons bentuk dan ukurannya berbeda, letaknya tidak
beraturan sehingga terdapat ronggan anatarsel satu dengan yang lainnya.

Page | 13
Sel-sel dari jarinagn disekitar vena yang kompak diatur untuk memberikan
kekuatan mekanik. Sel-sel ini juga menyimpan makanan dalam bentuk pati dan
protein.
C. Berkas Pengangkut
Pada Nerium oleander mempunyai pertulangan daun menyirip dengan
tulang daun yang ukurannya berbeda, tergantung pada tingkat percabangannya.
Pertulangan sejajar ini saling berhubungan dengan ikatan yang sangat tipis dan
tersebar melewati bagian tengah daun dan membentuk ibutulang, dan disini
bercabang menjadi tulang daun yang lebih kecil yang tersebar diseluruh helaian
daun.
Tulang daun yang lebih ingan parenkim yang kecil dibentuk oleh jaringan
parenkim yang miskin kloroplas dan jaringan penyokongnya berupa kolenkim.
Oleh karena itu tulang dsaun yang besar tidak mempunyai kontak langsung
dengan mesofil.

2.5 Perbedaan dan Persamaan Anatomi Daun Monokotil dan Dikotil

A. Anatomi daun monokotil.

 Epidermis : Lapisan permukaan atas dan bawah daun.


 Stomata : Berderet diantara urat daun.
 Mesofil : Pada cekungan diantara urat daun. Parenkima mesofil
umumnya tidak terdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan bunga karang.

B. Anatomi daun dikotl

 Epidermis : Lapisan permukaan atas dan bawah daun.


 Stomata : Melapisi permukaan atas dan bawah daun.
 Mesofil : Diantara lapisan epidermis atas dan bawah. Parenkima
mesofil terdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan bunga karang.

Page | 14

Anda mungkin juga menyukai