PENDAHULUAN
Salah satu proses dan tujuan yang penting dalam pembelajaran di sekolah
1), kompetensi yang seharusnya dicapai dalam pendidikan abad ke-21 antara
punya rasa ingin tahu yang tinggi, dan dapat mengambil keputusan dengan
baik (Facione, 2013: 23). Seseorang yang berpikir secara kritis juga akan
mempertanyakan kembali jawaban yang sudah ada. Selain itu, orang yang
kemampuan berpikir kritis bagi setiap siswa. Teknologi yang semakin pesat
dengan mudah. Akan tetapi, tidak semua informasi yang masuk tersebut baik
1
untuk masyarakat, apalagi siswa sekolah. Pemerintah sulit membatasi dan
menyaring berbagai informasi yang masuk. Maka dari itu, siswa perlu
secara mandiri.
hakikatnya berkenaan dengan stuktur dan ide abstrak yang disusun secara
sistematis dan logis melalui proses penalaran deduktif. Selain itu, Santrock
salah satu dasar bagi pengembangan kemampuan berpikir kritis pada masa
remaja. Senada dengan hal itu, Sembiring (2010: 1) juga menyatakan bahwa
2
dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam
rendah.
ujian, sehingga guru akan mengajarkan pengetahuan dan keahlian yang akan
berlatih soal ujian. Padahal, tidak banyak dari soal ujian itu yang menuntut
3
Kebanyakan soal ujian lebih difokuskan pada pengetahuan dan keahlian
(Quality Counts, 2001: 36). Sebagian besar soal ujian yang sering digunakan
pertanyaan tersebut. Soal pilihan ganda juga lebih menuntut daya ingat siswa,
siswa akan kebingungan ketika menjumpai soal yang berbeda dengan soal
siswa lebih suka menghafalkan rumus dan langkah penyelesaian dari soal
yang telah dikerjakan guru atau yang terdapat dalam buku pegangan. Maka
dari itu, menghafal bukan merupakan cara yang tepat dalam belajar
matematika. Matematika akan dapat dipelajari dengan baik jika siswa lebih
soal yang tidak hanya memerlukan ingatan yang baik saja. Karenanya,
4
Kemudian siswa dan guru memecahkan masalah tersebut sambil membahas
26). Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Winn (2004:
siswanya, maka sudah seharusnya guru lebih banyak memberikan latihan soal
berbagai sisi. Hal ini dapat memotivasi siswa untuk menggali dan meneliti
Ulangan Harian (UH), Ujian Tengah Semester (UTS), dan Ujian Akhir
Semester (UAS) belum teruji kualitasnya. Sebagian besar soal disusun hanya
beberapa hari sebelum tes dilaksanakan. Soal yang digunakan diambil dan
diadaptasi dari buku pegangan dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang beredar.
belum pernah disusun. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan guru dalam hal
5
hasil pembelajaran. Judul penelitian yang diangkat adalah “Pengembangan
B. Identifikasi Masalah
kajian penelitian ini. Hal ini terjadi karena apa yang disajikan kepada siswa
berbagai sudut.
berpikir kritis.
pengukuran.
6
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini bertujuan
untuk:
7
2. mendeskripsikan kualitas instrumen evaluasi matematika untuk
F. Manfaat Penelitian
2. Bagi guru, penelitian ini sebagai masukan dan pertimbangan jenis tes
4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi salah acuan dalam