I Gusti Agus Made Mustiada1, A.A. Gede Agung2, Ni Nengah Madri Antari3
1,
Jurusan PGSD, 2,Jurusan Teknologi Pendidikan,
3,
Bimbingan dan Konseling, FIP
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui deskripsi hasil belajar IPA siswa yang
belajar menggunakan model pembelajaran konvensional, (2) Untuk mengetahui deskripsi
hasil belajar IPA siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran BBL bermuatan
karakter, (3) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang
dibelajarkan menggunakan model pembelajaran BBL bermuatan karakter dan siswa yang
di belajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas V
Semester I SD di Desa Bontihing pada Tahun Pelajaran 2013/2014. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD di Desa Bontihing. Sampel ditentukan
dengan teknik simple random sampling, diperoleh SD N 4 Bontihing sebagai kelompok
eksperimen yang berjumlah 27 orang siswa dan SD N 1 Bontihing sebagai kelompok
kontrol yang berjumlah 23 orang siswa. Data hasil belajar IPA siswa dikumpulkan dengan
metode tes. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik
deskriptif dan inferensial uji-t. Berdasarkan hasil analisis (1) Hasil belajar siswa pada
kelompok eksperimen dengan menggunakan pembelajaran BBL bermuatan karakter
lebih tinggi dibanding dengan pembelajaan konvensional, dengan mean = 22,67. (2)
Hasil belajar siswa pada kelompok kontrol dengan menggunakan pembelajaran
konvensional lebih rendah dibanding dengan pembelajaan BBL bermuatan karakter,
dengan mean = 17,61 (3) Terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang
diajarkan dengan menggunakan pembelajaran BBL bermuatan karakter dan siswa yang
diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Hasil analisisnya
menunjukan thitung = 6,25 dan t tabel = 1,67722 untuk db = n1+ n2 – 2 = 48 dengan taraf
signifikansi 5%. Berdasarkan kreteria pengujian, karena thitung > ttable maka H0 ditolak dan
Ha diterima.
Abstract
The aimed of this research are: (1) To determine the description of science learning
achievement students that have studied by using conventional learning model, (2) To
know the description of science learning achievement students that have studied by using
BBL learning model contains character, (3) To know the difference in science learning
achievement between student groups that have studied using BBL learning model contains
character and conventional learning model at fifth grade of Semester I of Bontihing’s
Elementary School in academic year 2013 / 2014. The population of this research is all of
fifth grade of Bontihing’s Elementary School. The sample was determined by simple random
sampling technique, it is resulted that Elementary School number 4 of Bontihing as a
experiment group with 27 students and Elementary School number 1 of Bontihing as a
control group with 23 students. The data result of science learning achievement of student is
collected by Test Method. The collected data is analyzed by using descriptive statistical
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
analysis technique and uji-t inferential. The analysis result indicate: (1) The students result
in experiment group by using BBL learning model contains character is higher than
conventional learning model, by mean score = 22,67. (2) The students result in control
group by using conventional learning model is lower than BBL learning model contains
character, by mean score = 17,61. (3) There are the difference of science learning
achievement between students that have been taught by using BBL learning model contains
character and conventional learning model. The analysis result indicates tcount = 6,25 and
ttable of = 1,67722 for the db = n1+ n2 - 2 = 48 with 5% of significant level. Based on test
criteria, because tcount> ttable so that Ho is refused and Ha is accepted.
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagai kelompok kontrol (kelas yang akan
keseluruhan dari populasi yaitu siswa SD belajar dengan menggunakan model
No.1 dan siswa SD No.4 Bontihing Untuk pembelajaran konvensional). Berdasarkan
mendapatkan sampel yang setara, maka teknik tersebut, SD No.4 mendapat
dilakukan uji kesetaraan berdasarkan nilai perlakuan model pembelajaran BBL (Brain
raport siswa kelas IV semester II dari Based Learning) dan SD No.1 mendapat
populasi yang ada dengan menggunakan perlakuan model pembelajaran
rumus uji t. konvensional.
Berdasarkan hasil perhitungan uji Desain yang digunakan dalam
kesetaraan, diperoleh thitung= 6,25 dan penelitian ini disebut post test only with
ttabel=1,67722. Ini berarti thitung lebih kecil dari non equivalent control group design.
ttabel, sehingga sampel penelitian setara. SD bertujuan untuk menguji pengaruh suatu
No.1 dan SD No. 2 kemudian dirandom model pembelajaran dengan cara
untuk menetapkan satu kelas sebagai menerapkan treatment pada kelas
kelompok eksperimen (kelas yang akan eksperimen dan membandingkan hasilnya
belajar menggunakan model pembelajaran dengan kelas kontrol.
BBL (Brain Based Learning) dan satu kelas
Tabel 2. Rancangan Penelitian
Kelas Perlakuan Post-test
E X O1
K - O2
Menurut Sumadi Suryabarata (dalam berbentuk suatu tugas yang dilakukan atau
Agung, 2011:39), variabel adalah segala dikerjakan oleh seorang atau sekelompok
sesuatu yang akan menjadi objek yang dites (testee), dan dari tes tersebut
pengamatan penelitian. Sering pula dapat menghasilkan suatu data berupa skor
dikatakan variabel penelitian sebagai (data interval)”. Setelah menentukan kelas
faktor-faktor yang berperan dalam yang akan diperlakukan baik sebagai kelas
peristiwa atau gejala yang akan diteliti. kontrol dan kelas eksperimen, maka proses
Dalam penelitian ini diselidiki dua variabel pembelajaran dengan model BBL (Brain
bebas (independent) terhadap satu variabel Based Learning) mulai diterapkan. Kedua
terikat (dependent). Variabel bebas dalam kelas ini diberikan materi yang sama tetapi
penelitian ini yaitu model pembelajaran BBL dengan model pembelajaran yang berbeda.
(Brain Based Learning) dan model Untuk kelas kontrol diberikan materi
pembelajaran konvensional. Sedangkan dengan model konvensional, sedangkan
untuk variabel terikat adalah Hasil belajar kelas eksperimen diberikan model
IPA siswa. pembelajaran BBL (Brain Based Learning)
Data yang dikumpulkan dalam Instrumen yang digunakan untuk
penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa. memperoleh data tentang hasil belajar IPA
Data hasil belajar siswa diukur dengan yaitu berupa tes objektif yang terdiri dari 30
metode tes. Menurut Agung (2011:60) “ soal. Setiap jawaban diberikan skor 1 jika
metode tes kaitannya dengan penelitian menjawab benar. Skor setiap jawaban
ialah cara memperoleh data yang
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
Tabel 3. Deskripsi Data Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Pada kurva poligon di atas, dapat median dan median lebih besar dari modus
diketahui bahwa modus lebih besar dari (M>Md>Mo). Dengan demikian, kurva di
median dan median lebih besar dari mean atas adalah kurva juling positif yang berarti
(Mo>Md>M). Dengan demikian, kurva di sebagian besar skor cenderung rendah.
atas adalah kurva juling negatif yang berarti Kecenderungan skor ini dapat dibuktikan
sebagian besar skor cenderung tinggi. dengan melihat frekuensi relatif pada tabel
Kecenderungan skor ini dapat distribusi frekuensi. Frekuensi relatif skor
dibuktikan dengan melihat frekuensi relatif yang berada di atas rata-rata lebih kecil
pada tabel distribusi frekuensi. Frekuensi dibandingkan frekuensi relatif skor yang
relatif skor yang berada di atas rata-rata berada di bawah rata-rata.
lebih besar dibandingkan frekuensi relatif Untuk mengetahui kualitas dari
skor yang berada di bawah rata-rata. variabel prestasi belajar siswa pada kelas
Untuk mengetahui kualitas dari kontrol, skor rata-rata prestasi belajar siswa
variabel hasil belajar siswa pada kelas dikonversikan dengan menggunakan
eksperimen, skor rata-rata prestasi belajar kriteria rata-rata ideal (Xi) dan standar
siswa dikonversikan dengan menggunakan deviasi ideal (SDi). Berdasarkan hasil
kriteria rata-rata ideal (Xi) dan standar konversi, diperoleh bahwa skor rata-rata
deviasi ideal (SDi). Berdasarkan hasil prestasi belajar siswa kelompok kontrol
konversi, diperoleh bahwa skor rata-rata dengan M = 58,7 tergolong kriteria kurang.
prestasi belajar siswa kelompok Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu
eksperimen dengan M = 75,57 tergolong dilakukan pengujian prasyarat terhadap
kriteria cukup. sebaran data yang meliputi uji normalitas
Sedangkan pada kelompok kontrol terhadap kelompok data tes hasil belajar
dapat dideskripsikan mean (M), median IPA yang dibelajarkan dengan model BBL
(Md), modus (Mo), varians, dan standar (Brain Based Learning) dengan kelompok
deviasi (s) dari data hasil belajar kelompok yang dibelajarkan dengan model
kontrol, yaitu: mean (M) =17,61, median konvensional, sehingga terdapat dua buah
(Md) =16,8, modus (Mo) =15,39, varians kelompok data yang diuji. Uji normalitas
(s2) =14,20 dan standar deviasi (s) = 3,76. sebaran data dimaksudkan untuk
Data hasil post-test kelompok kontrol, dapat meyakinkan bahwa sampel benar-benar
disajikan ke dalam bentuk kurva poligon berasal dari populasi yang berdistribusi
seperti pada gambar 2 berikut ini. normal sehingga uji hipotesis dapat
dilakukan. Uji normalitas data prestasi
10 belajar digunakan analisis Chi Square
9 Adapun hasil perhitungan dari uji normalitas
8 dapat di sajikan pada tabel 4 berikut ini.
7
Frekuensi
6
5
4
3
2
1
0
12 15 18 21 24
Kriteria pengujian, jika dilakuka uji prasyarat yang ke dua yaitu uji
hitung tabel dengan taraf signifikasi 5%
2 2 homogenitas. Dalam penelitian ini uji
homogenitas dilakukan terhadap varians
(dk = jumlah kelas dikurangi parameter,
pasangan antar kelompok eksperimen dan
dikurangi 1), maka data berdistribusi
kontrol. Uji homogenitas varian digunakan
normal. Sedangkan, jika hitung tabel ,
2 2
untuk meyakinkan bahwa perbedaan yang
maka data tidak berdistribusi normal. terjadi pada uji hipotesis benar-benar terjadi
Berdasarkan hasil perhitungan dengan akibat adanya perbedaan perlakuan dalam
menggunakan rumus chi-kuadrat, diperoleh kelompok. Uji yang digunakan adalah uji-F
seluruh hitung lebih kecil dari tabel dengan kriteria data homogen jika Fhitung<
2 2
yang lebih baik, khususnya dalam mata Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SD
pelajaran IPAserta mata pelajaran yang 2 Tibubeneng Tahun Pelajaran
lainpada umumnya 2012/2012. Skripsi (tidak
diterbitkan). Jurusan PGSD, FIP
DAFTAR RUJUKAN UNDIKSHA.
Agung, A.A. Gede. 2011. Metodologi
Penelitian Pendidikan Suatu Kusumaningsih, Heri. 2009. Implementasi
Pengantar. Singaraja: Undiksha. Brain Based Learning (BBL) Dalam
Pelajaran IPA untuk Meningkatkan
Depdiknas. 2005. Rencana Strategis Pemahaman Konsep dan Kinerja
Departemen pendidikan nasional Ilmiah Siswa Kelas VIII2 SMP
tahun. Jakarta. Depdiknas. Laboraterium Singaraja Tahun Ajaran
2008/2009. Skipsi. Jurusan S1
Given, B. K. 2007. Brain Based Learning FISIKA. Fakultas Matematika Dan
(merancang kegiatan belajar- IPA.
mengajar yang melibatkan otak
emosional, social, kognitif, kinestesis, Nurhadyani, Dini. 2011. Penerapan Brain
dan reflektif). Bandung: Kaifa. Based Learning dalam
Pembelajaran Matematika untuk
Jensen, Eric. 2011. Pemelajaran Berbasis- meningkatkan Motivasi Belajar dan
Otak. Terjemahan Molan Benyamin. Kemampuan Koneksi Matematika
Brain Based Learning. 2008. Edisi
siswa. Tersedia pada Tersedia
Kedua. Jakarta: PT Indeks.
pada http://dinidinidini.wordpress.
Pratama, Putra I Putu Gede Darma. 2012. com/category/all-about-
Pengaruh Model Pembelajaran education/brain-based-learning-
Berbasis Otak (Brain Based hasil-penelitian-pribadi/. (diakses
Learning) Terhadap Aktivitas dan tanggal 10 Nopember 2012).