PENDAHULUAN
1
1. Bagaimana cara produksi ketan hitam sebagai masker?
1.3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN UMUM
3
2.3 Tata Letak Pabrik
Areal tanah yang dicadangkan +/- 1 Ha. Sehingga dapat mengatur
penggunaanya dengan leluasa, serta memiliki kemampan untuk memenuhi
ketentuan proses pengolahan limbah. Luas areal tanah ini digunakan untuk
beberapa bangunan pabrik, bangunan kantor, guest house, mess karyawan,
koperasi, masjid, unit pengolahan air, jalan, pos keamanan.
4
Plan manager mempunyai tugas mengawasi seluruh proses serta memberikan
pengarahan dan bimbingan kepada setap kepala bagan.
3. Manager produksi
Bagian ini bertugas dalam bidang yang menyangkut operasi proses yang
mengolah produk dari mulai bahan baku sampai bahan jadi.
4. Bagian Quality Control
Tugas dari bagian Quality Control adalah menganalisa dan bertanggung
jawab terhadap pengawasan mutu bahan baku selama proses sampai produk
akhir yang akan dipasarkan.
5. Bagian teknik
Tugas bagian teknik adalah menjaga dan memelihara atas kelancaran
peralatan dan mesin-mesin yang ada di pabrik, sekalian juga memperbaiki
jika ada kerusakan yang terjadi.
6. Bagian admisintrasi dan keuangan
Bagian ini bertugas mengurusi seluruh biaya pengeluaran dan pemasukan
serta urusan kepegawaian, surat menyurat, kearsipan serta kepentingan
perusahaan lainnya.
7. Bagian keamanan
Bagian ini mengawasi dan menjaga keamanan serta ketertiban pabrik,
sehingga pabrik dapat perproduksi dengan baik dan lancar.
2.6 Ketenagakerjaan
Tenaga kerja sangat diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yang meliputi
pengolahan produksi, administrasi dan penunjang lainnya, sehingga tenaga kerja
dituntut untuk mempunyai suatu keahlian khusus yang sesuai dengan pekerjaan
yang dihadapinya. Tenaga kerja ada dua jenis yaitu : tenaga kerja tetap dan
tenaga kerja borongan. Tenaga kerja yang kita miliki adalah tenaga tetap, yakni
+/- 50 orang.
Gaji karyawan disesuaikan dengan pendidikan, jabatan dan masa kerja.
Terdapat dua macam gaji yaitu : gaji pokok dan tunjangan. Tunjangan yang
diberikan meliputi Tunjangan Hari Raya (THR), Tunjangan kesehatan, jaminan
sosial, sarana transportasi, cuti tahunan, bonus bulanan dan lain-lainnya.
6
BAB III
PROSES PENGOLAHAN
Pencucian
Pengovenan
Penggilingan
Pencampuran
Pengemasan
7
3.2.2 Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotoran
lainnya yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan
air bersih, misalnya air dari mata air, air sumur atau air PAM. Bahan
simplisia yang mengandung zat yang mudah larut di dalam air yang
mengalir, pencucian agar dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Pencucian sayur-sayuran satu kali dapat menghilangkan 25% dari jumlah
mikroba awal, jika dilakukan pencucian sebanyak tiga kali, jumlah
mikroba yang tertinggal hanya 42% dari jumlah mikroba awal.
3.2.3 Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan tujuan agar pada saat digiling beras
ketan hitam tidak masah dan berair karena hal tersebut dapat memicu
tumbuhnya kapang maupun jamur sehingga mempengaruhi hasil prodek
uang dibuat.
3.2.4 Penggilingan
Bahan yang telah kering kemudian digiling hingga semua bahan
halus. Penggilingan bahan supaya menghasilkan masker lebih halus pada
saat digunakan dan diaplikasikan pada wajah
3.2.5 Pencampuran
Pencampuran menggunakan alat mixer raksasa ini untuk
menghomogenkan antara bahan utama yakni keta hitam dan bahan
tambahan seperti jeruk nipis
3.2.6 Pengemasan
8
Pengemasan merupakan tahap akhir pada proses pembuatan masker
ketan hitam. Pengemasan dilakukan menggunakan kemasan yang sudah di
desain dan kemudian dipress menggunakan mesin pengepres
.
KANGEN-
MASK
9
BAB IV
SPESIFIKASI ALAT
Dakam bab ini akan menguraikan fungsi alat yang digunakan dalam proses
pembuatan masker ketan hitam.
4.1 Tangki air
Sebagai tempat penampung air untuk digunakan mencuci ketan hitam.
4.2 Oven
Digunakan untuk mengeringkan ketan hitam yang sudah dicuci yang akan
dihaluskan.
4.3 Selip
Sebagai alat untuk mengaluskan ketan hitam yang sudah kering untuk
dicampurkan dengan bahan bahan lain.
4.4. Mixer raksasa
Sebagai alat untuk mencampurkan bahan utama dengan bahan lain hingga
menjadi produk masker.
10
BAB V
SARANA PENUNJANG PRODUKSI
Bab ini akan menguraiakan mengenai : (1) Sumber Air, (2) Steam, (3) Bahan
Bakar, (4) Sumber Tenaga Listrik dan (5) Alat Transportasi.
5.1.1 Pengendapan
Pengendapan dengan mengalirkan air sumber melalui pipa-pipa dimana perlu
ditreatment oleh PAC. Fungsi PAC sendiri adalah untuk mengikat kotoran dan
logam berat yang terkandung dalam sumber air tersebut. Pengotor-pengotor
yang belum terendapkan pada akan membentuk flok-flok dan akan mengendap
di dasar bak. Air di bagian atas bak (over flow) di alirkan ke alat penyaring.
12
BAB VI
SANITASI DAN PENANGANAN LIMBAH
14
6.5 Penanganan Limbah
Limbah yang dihasilkan berupa limbah cair yang dihasilkan dari
bekas proses pencucian. Air bekas pencucian ketan hitam tersebut
selanjutnya akan ditampung kembali yang selanjutkan digunakan kembali
untuk proses pengairan tanaman ketan hitam yang ditanam disekitar area
pabrik.
15
BAB VII
PENGAWASAN MUTU
16
BAB VIII
ANGGARAN BIAYA
MODAL AWAL
No Investasi Harta Tetap Satuan Jumlah Satuan Total
& Bergerak (RP.000) (Rp.000)
1. Pengadaan lahan Ha 0,5 0 0
pabrik
2. Pengadaan lahan Ha 1 0 0
kebun
3. Biaya bangunan M2 500 0 0
pabrik & sarana
kantor, sarana ibadah
4. Biaya sarana Unit 1 400.000 400.000
penampung limbah
5. Investasi listrik & Unit 2 2.500.000 5.000.000
genset
6. Investasi air & irigasi 0 0 0 0
7. Investasi mesin, Set 1 15.000.000 15.000.000
peralatan pabrik &
sarana penunjang
8. Biaya pengadaan
kendaraan :
8.1 Kendaraan truck Unit 1 230.000.000 230.000.000
17
8.2 Kendaraan pick
up Unit 1 90.000.000 90.000.000
8.3 Kendaraan motor
Unit 2 16.000.000 16.000.000
9. Biaya lain-lain Unit 50 50.000 2.500.000
TOTAL 358.900.000
MODAL KERJA
No Investasi Harta Tetap Satuan Jumlah Satuan Total
& Bergerak (RP.000) (Rp.000)
1. Biaya bahan baku Kg 416 30.000 12.480.000
ketan hitam
2. Biaya pembukaan & Ha 1 500.000 500.000
pemeliharaan kebun
3. Biaya pembelian bibit Kantong 1500 2.000 3.000.000
beras ketan hitam
4. Biaya operasional Bulan 12 150.000 1.800.000
5. Overhead Bulan 12 100.000 120.000
6. Biaya pengadaan bahan Bulan 12 200.000 2.400.000
pembantu produksi
7. Biaya pemeliharaan Bulan 12 100.000 1.200.000
gedung & peralatan
TOTAL 21.500.000
18
BAB IX
ANALISA KELAYAKAN USAHA
19
Satpam 2 Rp.2.500.000
Jumlah 25 Rp.44.200.000 x 12
= Rp.530.400.000
20
BAB X
KESIMPULAN
Dari uraian serta hasil analisa diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Bahwa Industri masker dengan bahan baku ketan hitam di Pati Jawa Tengah
sangat layak mengigat semakin pedulinya masyarakat terutama wanita dalam
memperhatikan kecatikan seerta kesehatan mukanya dengan menggunakan
bahan alami yang tidak memberikan efek yang negative kedepannya. Secara
ekonomi bagi investor sangat layak, pegitu pula bagi masyarakat sebagai
mitra perusahaan dalam meningkatkan manfaat serta produktifitas potensi
dan sumber daya daerah sebagai upaya menjamin perluasan lapangan kerja
yang saat ini sangat memprihatinkan, dimana masih banyak pemuda usia
kerja belum memiliki peluang kerja tetap. Disamping itu taraf hidup para
petani sekitarnya akan terangkat, sehingga mencapai hidup yang layak.
Sebagai efek positif tentu akan membantu pemerataan pendapatan
masyarakat dan yang tidak kalah pentingnya meningkatkan pendapatan
daerah khususnya dan negara umumnya, kerena kebutuhan hasil produk ini
masih sangat tinggi diindustri kecantikan dalam negeri. Disamping itu
peluang expor sangat terbuka.
2. Rangkaian kegiatan usaha ini diharapkan menjadi media yang efektif untuk
meningkatkan semangat kewirausahaan dan profesionalisme usaha yang
berbasis pertanian maupun berbafis farmasi sehingga mampu memberikan
kontribusi bagi peningkatan dan pengenbangan perekonomian daerah dan
nasional.
Demikian proposal ini kami sampaikan untuk menjadi bahan
pertimbangan baik bagi investor, dengan harapan semoga dapat terlaksana
dan kami siap akan menjelaskan lebih detail mengenai Layout Pabrik dan
Spesifikasi alat dan juga kelayakan usaha. Terimakasih.
Rindang Gustri
21