Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tata kecantikan kulit merupakan seni mempercantik dan memperindah


penampilan wajah. Tata kecantikan kulit memiliki fungsi untuk mengubah (make
over) kekurangan yang ada kearah yang lebih cantik. Fenomena kecantikan sebagian
dari gaya hidup wanita, keberadaannya telah dirasakan berabad-abad yang lalu.
Secara tradisional teknik perawatan kulit wajah sudah dikenal sebagai bagian dari
unsur kebudayaan masyarakat. Kecantikan kulit wajah dapat dibagi menjadi dua
yaitu kecantikan dari dalam dan dari luar, untuk perawatan kecantikan wajah dari
luar dapat menggunakan ketan hitam sebagai masker wajah, sehingga untuk
perawatan kecantikan kulit wajah dari dalam dapat berupa berbagai macam cara
yaitu dengan mengkonsumsi jamu-jamuan, vitamin dan dapat juga mengkonsumsi
berbagai macam buah dan sayur. Ketan hitam memiliki manfaat selain untuk
kesehatan juga sebagai obat diantaranya dapat mencegah diabetes, menjaga
kesehatan kulit, mengembalikan organ dan metabolisme tubuh, mencegah kerusakan
hati, mencegah kanker, membersihkan kolesterol di dalam tubuh dan dapat
mencegahanemia. Ketan hitam mengandung 336 kilokalori, protein, lemak dan
kalsium, selain itu ketan hitam juga mengandung vitamin A, B1 dan C didalamnya
.Ketan hitam merupakan salah satu varietas padi yang termasuk dalam famili
Germinae. Berdasarkan sifat fisiknya ketan hitam memiliki warna yang mengkilat
dan sangat Pulen atau lengket apabila dimasak. Ketan hitam tersusun atas
Aleuron,Emdosperm, dan Embrio, dalam Embrio dan Aleuron terdapat gizi
seperti vitamin asam lemak dan mineral. Berdasarkan kandungan yang ada dapat
digunakan sebagai perawatan wajah sebagai masker. Masker sangat bermanfat untuk
menjaga dan merawat kulit wajah, dapat menyegarkan kulit wajah, dapat
mengembalikan sel kulit mati dengan sel kulit baru serta dapat mengencangkan kulit
wajah. Masker wajah bertindak merangsang sirkulasi aliran darah maupun limpa,
memperbaiki proses regenerasi, dan memperbaiki nutrisi kulit pada jaringan kulit
wajah.

1.2 Rumusan Masalah

1
1. Bagaimana cara produksi ketan hitam sebagai masker?

2. Apa saja yang terkandung dalam ketan hitam?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui cara produksi ketan hitam sebagai masker

2. Mengetahui apa saja yang terkandung dalam ketan hitam.

2
BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Ide Pembukaan Pabrik


Pendirian pabrik adalah salah satu penerapan dalam aplikasi bisnis dan
kreativitas untuk menghasilkan produk yang baru. Tentunya dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu modal, tempat yang memadahi, SDM, kualitas bahan,
produk serta strategi dalam pengolahan dan pemasaran.
Pemikiran awal dari pendirian usaha ini dari pengamatan kami tentang
pemanfaatan ketan hitam yang sangat melimpah, khususnya di Kota Pati Jawa
Tengah. Kemudian persaingan pengusaha dengan cara pengolahan secara
modern juga masih sedikit ditemukan.Kemudian lokasi pabrik yang akan kita
dirikan memang sudah tersedia dari salah satu pendiri pabrik.

2.2 Lokasi Pabrik


Lokasi pabrik masker ketan hitam berada di Jalan Wr. Supratman no. 56 Pati
Jawa Tengah.

3
2.3 Tata Letak Pabrik
Areal tanah yang dicadangkan +/- 1 Ha. Sehingga dapat mengatur
penggunaanya dengan leluasa, serta memiliki kemampan untuk memenuhi
ketentuan proses pengolahan limbah. Luas areal tanah ini digunakan untuk
beberapa bangunan pabrik, bangunan kantor, guest house, mess karyawan,
koperasi, masjid, unit pengolahan air, jalan, pos keamanan.

2.4. Tata Letak Alat


Alat yang digunakan dalam pembuatan masker ini adalah seperangkat
alat pencucian (meliputi Bak pencuci, Bak penampung,Tandon, Selang) yang
diletakkan pada ruangan pencucian. Alat perajangan meliputi mesin selip yang
diletakkan di dalam ruangan perajangan. Alat pengeringan yang meliputi kipas
angin dengan ukuran besar yang diletakkan pada alat pengeringan Alat
pengemasan berupa alat pres untuk pengemasan produk, mixer untuk
mencampurkan semua bahan, dan pres produk agar terhindar dari mikroba dan
udara.

2.5 Managemen dan Organisasi Perusahaan


Struktur organisasi perusahaan merupakan wadah dimana seluruh personil
terintregasi dan terkordinasi dalam mejalankan aktifitas perusahaan. Semakin
tambah besar suatu perusahaan maka persoalan mengenai organisasi dan
menegemen semakin rumit, oleh karena itu diperlukan suatu struktur organisasi
yang baik.
2.5.1 Struktur Organisasi
Berdasarkan struktur organisasi garis ini tugas dan wewenang beberapa
bagian tersebut adalah bagian tersebut :
1. Direktur Utama
Direktur utama bertanggung jawab atas segala masalah yang berhubungan
dengan kegiatan perusahaan dan bertugas memimpin, mengatur,
membimbing dan mengarahkan seluruh kegiatan yang berlangsung.
2. Plan manager

4
Plan manager mempunyai tugas mengawasi seluruh proses serta memberikan
pengarahan dan bimbingan kepada setap kepala bagan.
3. Manager produksi
Bagian ini bertugas dalam bidang yang menyangkut operasi proses yang
mengolah produk dari mulai bahan baku sampai bahan jadi.
4. Bagian Quality Control
Tugas dari bagian Quality Control adalah menganalisa dan bertanggung
jawab terhadap pengawasan mutu bahan baku selama proses sampai produk
akhir yang akan dipasarkan.
5. Bagian teknik
Tugas bagian teknik adalah menjaga dan memelihara atas kelancaran
peralatan dan mesin-mesin yang ada di pabrik, sekalian juga memperbaiki
jika ada kerusakan yang terjadi.
6. Bagian admisintrasi dan keuangan
Bagian ini bertugas mengurusi seluruh biaya pengeluaran dan pemasukan
serta urusan kepegawaian, surat menyurat, kearsipan serta kepentingan
perusahaan lainnya.
7. Bagian keamanan
Bagian ini mengawasi dan menjaga keamanan serta ketertiban pabrik,
sehingga pabrik dapat perproduksi dengan baik dan lancar.

2.6 Ketenagakerjaan
Tenaga kerja sangat diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yang meliputi
pengolahan produksi, administrasi dan penunjang lainnya, sehingga tenaga kerja
dituntut untuk mempunyai suatu keahlian khusus yang sesuai dengan pekerjaan
yang dihadapinya. Tenaga kerja ada dua jenis yaitu : tenaga kerja tetap dan
tenaga kerja borongan. Tenaga kerja yang kita miliki adalah tenaga tetap, yakni
+/- 50 orang.
Gaji karyawan disesuaikan dengan pendidikan, jabatan dan masa kerja.
Terdapat dua macam gaji yaitu : gaji pokok dan tunjangan. Tunjangan yang
diberikan meliputi Tunjangan Hari Raya (THR), Tunjangan kesehatan, jaminan
sosial, sarana transportasi, cuti tahunan, bonus bulanan dan lain-lainnya.

Tabel 1. Perkiraan Jumlah Karyawan yang dibutuhkan


5
No Bagian Jumlah
1 Direktur / Plan Manager / Manager Produksi 2 orang
2 Produksi 16 orang
3 Kepala Bagian 5 orang
4 Teknik 1 orang
5 Quality Cobtrol 2 orang
6 Gudang barang jadi / Packing 2 orang
7 Transport/ longistik/ kebersihan/kesehatan 4 orang
8 Satpam 4 orang
Jumlah 36 orang

Peraturan kerja yang dianjurkan untuk diterapkan perusahaan adalah sebagai


berikut :
1. Para staf bekerja pada hari Senin – Jumat dengan waktu 8 jam kerja per hari,
mulai dari pukul 08.00 – 16.00, sedangkan hari Sabtu dari pukul 08.00-13.00/
2. Karyawan selain staff bekerja dalam 3 shift secara bergantian. Shift 1 bekerja
dari pukul 07.00-15.00. shift II dari pukul 15.00-23.00 dan Shift III dari
pukul 23.00-07.00.
Pergantian Shift dilakukan tiga hari sekali 3 hari sekali dan waktu kerja pada
hari minggu dihitung lembur. Karyawan yang termasuk golongan shift ini
adalah karyawan yang menangani proses produksi, tanaman bagian produksi,
quality controldan teknik.

2.7 Pamasaran Produk


Produksi yang dihasilkan ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan
kosmetik terutama dalam menangani berbagai masalah pada kulit baik pria
maupun wanita, khususnya dalam Bidang Kecantikan di dalam ataupun luar
negeri. Sasaran penjualan yang utama adalah supermarket supermarket besar,
toko toko serta apotek. Untuk memperlancar dalam pemasaran produk
tersebut, perusahaan di anjurkan mendirikan perwakilan-perwakilan yang
berada di lima lokasi yaitu Bali, Jabotabek, jawa barat, jawa tengah, jawa
timur.

6
BAB III
PROSES PENGOLAHAN

3.1. Peta Aliran Proses

Pengumpulan bahan baku

Pencucian

Pengovenan

Penggilingan

Pencampuran

Pengemasan

Gambar : Diagram Alir Pembuatan Masker Ketan Hitam

3.2 Proses Pengolahan Masker Ketan Hitam


3.2.1 Pengumpulan Bahan Baku

7
3.2.2 Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotoran
lainnya yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan
air bersih, misalnya air dari mata air, air sumur atau air PAM. Bahan
simplisia yang mengandung zat yang mudah larut di dalam air yang
mengalir, pencucian agar dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Pencucian sayur-sayuran satu kali dapat menghilangkan 25% dari jumlah
mikroba awal, jika dilakukan pencucian sebanyak tiga kali, jumlah
mikroba yang tertinggal hanya 42% dari jumlah mikroba awal.

3.2.3 Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan tujuan agar pada saat digiling beras
ketan hitam tidak masah dan berair karena hal tersebut dapat memicu
tumbuhnya kapang maupun jamur sehingga mempengaruhi hasil prodek
uang dibuat.

3.2.4 Penggilingan
Bahan yang telah kering kemudian digiling hingga semua bahan
halus. Penggilingan bahan supaya menghasilkan masker lebih halus pada
saat digunakan dan diaplikasikan pada wajah

3.2.5 Pencampuran
Pencampuran menggunakan alat mixer raksasa ini untuk
menghomogenkan antara bahan utama yakni keta hitam dan bahan
tambahan seperti jeruk nipis

3.2.6 Pengemasan

8
Pengemasan merupakan tahap akhir pada proses pembuatan masker
ketan hitam. Pengemasan dilakukan menggunakan kemasan yang sudah di
desain dan kemudian dipress menggunakan mesin pengepres
.

3.3 Produk Masker Ketan Hitam

KANGEN-
MASK

9
BAB IV
SPESIFIKASI ALAT

Dakam bab ini akan menguraikan fungsi alat yang digunakan dalam proses
pembuatan masker ketan hitam.
4.1 Tangki air
Sebagai tempat penampung air untuk digunakan mencuci ketan hitam.

4.2 Oven
Digunakan untuk mengeringkan ketan hitam yang sudah dicuci yang akan
dihaluskan.

4.3 Selip
Sebagai alat untuk mengaluskan ketan hitam yang sudah kering untuk
dicampurkan dengan bahan bahan lain.
4.4. Mixer raksasa
Sebagai alat untuk mencampurkan bahan utama dengan bahan lain hingga
menjadi produk masker.

4.4 Alat pengepres


Digunakan untuk pengemas produk masker.

10
BAB V
SARANA PENUNJANG PRODUKSI

Bab ini akan menguraiakan mengenai : (1) Sumber Air, (2) Steam, (3) Bahan
Bakar, (4) Sumber Tenaga Listrik dan (5) Alat Transportasi.

5.1 Sumber Air


Lokasi pabrik yang perlu dipertimbangkan kedekatan dengan sumber air.
Sumber air yang digunakan yang berasal dari mata air yang banyak di jumpai di
sekitar pabrik yang dikendalikan agar sesuai dengan standart air bersih yang
memenuhi syarat proses produksi.

5.1.1 Pengendapan
Pengendapan dengan mengalirkan air sumber melalui pipa-pipa dimana perlu
ditreatment oleh PAC. Fungsi PAC sendiri adalah untuk mengikat kotoran dan
logam berat yang terkandung dalam sumber air tersebut. Pengotor-pengotor
yang belum terendapkan pada akan membentuk flok-flok dan akan mengendap
di dasar bak. Air di bagian atas bak (over flow) di alirkan ke alat penyaring.

5.12. Penyaringan dan Disinfeksi


Pada tahan berikutnya dilakukan penyaringan air dengan menggunakan sand
filter. Sebagai media penyaring digunakan pasir kuarsa karbon. Pengotor akan
tertahan pada media penyaring. Untuk melepaskan kembali pengoor ini, harus
dilakukan pencucian kembali (back wash) setiap hari, air yang telah disaring ini
kemudian diberi disinfektan berapa kaporit, sebelum disimpan dibak penampung
air bersih dan digunakan untuk berbagai keperuan pabrik.

5.2 Sumber Tenaga Listrik


Listrik untuk pabrik biasa diperoleh dari PLN dan generator set. Listrik dari
PLN berkapasitas setidaknya 10,25 KVAdigunakan untuk keperluan penerangan
dan cadangan, sedangkan listrik dan generator set diperlukan untuk
menggunakan mesin. Jumlah generator set yang dibutuhkan disesuaikan dengan
kebutuhan (setidaknya ada 2 unit) tetapi yang digunakan sebagai pembangkit
11
listrik hanya satu, sedangkan yang dua digunakan sebagai cadangan atau stand
by.

5.3 Alat Transportasi


Perusahaan dalam menjamin kelancaran pengiriman barang keberbagai kota
di Indonesia perlu menyediakan berbagai keperluan terutama alat transportasi.
Alat transportasi yang digunakan untuk memasarkan produk adalah kendaraan
barang jenis truk tangki dan truk bak.

12
BAB VI
SANITASI DAN PENANGANAN LIMBAH

Kebersihan lingkungan dalam suatu pabrik turut mempengaruhi mutu


produk yang dihasilkan. Kebersihan yang terpelihara dapat menciptakan
lingkungan kerjag sehat. Lingkungan kerja yang sehat ini merupakan salah satu
faktor penunjang dalam menentukan keselamatan kerja. Produktivitas kerja akan
meningka dengan terjaganya kesehatan dan keselamatan kerja.
Peranan sanitasi pada suatu pabrik pengolahan bahan makanan
merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang keberhasilan mutu
produk. Nilai estetika dan penerimaan konsumen terhadap produk akan semakin
baikdengan cara meningkatkan sanitasi. Sanitasi dilakukan terhadapa ruangan,
peraatan, pekerja/karyawan dan lingkungan kerja. Selain sanitasi, penanganan
limbah yang baik akan mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan.
Nilai tetika sangat berarti bagi perusahaan yang memproduksi baik
makanan maupun minuman. Nilai estetika ini dikatakan baik apabila perusahaan
tersebut memperhatikan dari mulai penanganan bahan baku sampai dengan
bahan yang dijadadikan produk siap dipasarkan. Konsumen akan tertarik apabila
perusahaan tersbut memproduksi sesuai dengan nilai estetika yang baik menurut
konsumen tersebut. Estetika tersebut dapat dicontohkan seperti : dalam
penanganan bahan, kebersihan produk, kemasan yang baik apabila produk
tersebut dikemas, penanganan limbah yag sesuai dengan aturan da tidak
mencemarkan lingkungan pabrik dan sekitar pabrik, kebersihan pekerja dan lain
sebagainya.

6.1 Sanitasi Ruangan


Ruangan dalam proses produksi dilengkapi dengan penerangan dan
ventilasi. Kondisi perlengkapan harus cukup dan memenuhi syarat sanitasi
ruangan dalam industri pengolahan bahan pangan.
Tercukupinya sanitasi seperti : cahaya lampu diruang proses sangat
penting, karena cahaya lampu dapat mempengaruhi kesehatan karyawa dan
keamanan operasi serta meningkatkan efisiensi kerja karyawan.
Permukaan dinding harus dibuat halus dan mudah dibersihkan serta
tidak dihinggapi serangga dan mikroba patogen. Pinti jendela dan ventilasi
13
perlu dibuat sudut miring untuk menghindari terakumulasinya debu dan
kontaminan lannya. Pertemuan antar dinding dan lantai harus dibuat
lengkung agar mudah dibersihkan.
Khusus untuk keberhasilan dibagian proses produksi biasanya
dilakukan pada saat mulai proses dan setelah selesai produksi.

6.2 Sanitasi Peralatan


Perusahaan dianjurkan menggunakan peralatan mesin yang terbuat
dari bahan yang tidak mempengaruhi produk seperti bau dan rasa karena
mesin dan peralatan kontak langsung dengan bahan, oleh karena itu
dilakukan pengawasan yang benar selama proses berlangsung.
Usaha untuk menjaga agar peralatan dalam keadaan baik adalah
melakukan pencucian setiap unit tersebut. Apabila ada kerusakan pada
mesin maka segera dilakukan perbaikan.

6.3 Sanitasi Pekerja


Kesehatan pekerja adalah salah satu faktor penunjang keberhasilan
lingkungan. usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga agar
kesehatan pekerja tetap terjamin, maka perusahaan menyediakan
perlengkapan alat kerja yang wajib dipergunakan oleh para pekerja :
pakaian kerja, jas lab, helm kerja dan perlengkapan keselamata kerja
lainnya. Hal ini untuk menjaga kesehatan karyawan serta mencegah
terjadinya kecelakaan yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

6.4 Sanitasi Lingkungan


Sanitasi lingkungan disekitar pabrik perlu mendapat perhatian, sebab
lingkungan yang kotor akan membawa pengaruh suasana yang tidak sehat.
Sanitasi lingkunga kerja bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja
yang baik dan sehat serta memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi
karyawan dan pekerja. Upaya tersebut seharusnya diterapkan sehingga
karyawan dapat terhindar dari kecelakaan kerja.

14
6.5 Penanganan Limbah
Limbah yang dihasilkan berupa limbah cair yang dihasilkan dari
bekas proses pencucian. Air bekas pencucian ketan hitam tersebut
selanjutnya akan ditampung kembali yang selanjutkan digunakan kembali
untuk proses pengairan tanaman ketan hitam yang ditanam disekitar area
pabrik.

15
BAB VII
PENGAWASAN MUTU

Pengawasan mutu merupakan usaha untuk mempertahankan dan menjaga


kualitas produk serta mengendalikan kerusakan produk. Manfaat mutu ini selain
dapat memperlancar proses produksi juga dapat memberikan perlindungan kepada
konsumen dari pemalsuan dan kecurangan yang dilakukan oleh pihak produsen, serta
dapat mempertinggi tingkat pemasaran.

7.1 Pemeriksaan Mutu Bahan Baku


Setiap bahan baku yang akan diproduksi diperiksa terlebih dahulu.
Pengawasan yang dilakukan terhadap bahan yaitu ketan hitam, collagen, dan
jeruk nipis. Pengawasan secara visual dilakukan terhadap warna dan kotoran,
sedangkan pemeriksaan secara kimia dilakukan dengan cara analisis kadar air, pH
dan serat kasar.

7.2 Pengawasan Mutu Selama Proses


Pengawasan mutu selama proses pengolahan dilakukan terhadap suhu, pH
dan warna. Proses sortasi dilakukan tes dengan pemilihan secara sortasi basah dan
kering hingga saat pengovenan skala besar dapat memperoleh hasil masker yang
sempurna.

7.3 Pengawasan Mutu Produk


Produk yang akan dihasilkan di perusahaan adalah P.T Cantik Alami,
dengan nama produk Masker ketan hitam ( KANGEN- MASK).

16
BAB VIII
ANGGARAN BIAYA

Anggaran biaya dalam membangun industri pembuatan simplisia kulit buah


kakao meliputi :
8.1 Biaya penyediaan lahan pabrik
8.2 Biaya pembangunan gedung, sarana & prasarana pabrik
8.3 Dana pengadaan mesin & peralatan operasional pabrik
8.4 Biaya operasional selama 6 bulan pertama beroperasinya pabrik
8.5 Biaya overhead selama 6 bulan pertama beroperasinya pabrik
8.6 Biaya pengadaan bahan baku selama 6 bulan pertama beroperasinya
pabrik
8.7 Biaya pengadaan lahan kebun 10% s/d 15% dari kapasitas terpasang
pabrik
8.8 Biaya pengolahan bahan selama 1 tahun pertama beroperasinya pabrik
8.9 Biaya pengadaan alat transportasi pegawai dan operasi pabrik
8.10 Biaya lain-lain
KEUANGAN

MODAL AWAL
No Investasi Harta Tetap Satuan Jumlah Satuan Total
& Bergerak (RP.000) (Rp.000)
1. Pengadaan lahan Ha 0,5 0 0
pabrik
2. Pengadaan lahan Ha 1 0 0
kebun
3. Biaya bangunan M2 500 0 0
pabrik & sarana
kantor, sarana ibadah
4. Biaya sarana Unit 1 400.000 400.000
penampung limbah
5. Investasi listrik & Unit 2 2.500.000 5.000.000
genset
6. Investasi air & irigasi 0 0 0 0
7. Investasi mesin, Set 1 15.000.000 15.000.000
peralatan pabrik &
sarana penunjang
8. Biaya pengadaan
kendaraan :
8.1 Kendaraan truck Unit 1 230.000.000 230.000.000

17
8.2 Kendaraan pick
up Unit 1 90.000.000 90.000.000
8.3 Kendaraan motor
Unit 2 16.000.000 16.000.000
9. Biaya lain-lain Unit 50 50.000 2.500.000
TOTAL 358.900.000

MODAL KERJA
No Investasi Harta Tetap Satuan Jumlah Satuan Total
& Bergerak (RP.000) (Rp.000)
1. Biaya bahan baku Kg 416 30.000 12.480.000
ketan hitam
2. Biaya pembukaan & Ha 1 500.000 500.000
pemeliharaan kebun
3. Biaya pembelian bibit Kantong 1500 2.000 3.000.000
beras ketan hitam
4. Biaya operasional Bulan 12 150.000 1.800.000
5. Overhead Bulan 12 100.000 120.000
6. Biaya pengadaan bahan Bulan 12 200.000 2.400.000
pembantu produksi
7. Biaya pemeliharaan Bulan 12 100.000 1.200.000
gedung & peralatan
TOTAL 21.500.000

Total keuangan yang dibutuhkan :


= ∑ modal awal + ∑ modal kerja + ∑ Gaji karyawan
= Rp 358.900.000+ Rp 21.500.000+ Rp. 530.400.000
= Rp 910.800.000

18
BAB IX
ANALISA KELAYAKAN USAHA

9.1 Proyeksi Laba


9.1.1 Pendapatan dari Penjualan masker ketan hitam per tahun (Rp.000) :
Harga / box isi 12 @ kemasan 10 g Rp.180.000,00

10.000 box x 180.000 Rp. 1.800.000.000,- / th

Laba kotor / bulan Rp.1.800.000.000 : 12 bulan


Rp. 150.000.000

Biaya beli bahan baku utama dan tambahan Rp. 8.000.000

9.1.2 Biaya Langsung / Th

Biaya Operasional = Rp.2.000.000


Overhead = Rp. 1.200.000
Pengadaan Bahan Pembantu Produksi = Rp. 1.500.000
Pemeliharaan Gedung & Peralatan = Rp. 2.000.000

Total Biaya lansung/th = Rp. 6.700.000

9.1.3 Gaji Karyawan


Jabatan Jumlah Jumlah Gaji
Direktur 1 Rp. 3.700.000
Wakil Direktur 1 Rp. 3.000.000
Kepala Bagian 5 Rp. 6.000.000
Teknik 1 Rp. 2.000.000
Produksi 16 Rp. 16.000.000
Quality Kontrol 2 Rp. 4.000.000
Packing 2 Rp. 2.500.000
Transportasi (sopir 4 Rp. 4.500.000
/Driver)

19
Satpam 2 Rp.2.500.000
Jumlah 25 Rp.44.200.000 x 12
= Rp.530.400.000

Laba bersih = Pendapatan - Biaya Gaji Karyawan - Biaya Langsung


= Rp. 1.800.000.000 – 530.400.000 – 14.700..000
= Rp. 1.254.900.000

20
BAB X
KESIMPULAN
Dari uraian serta hasil analisa diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Bahwa Industri masker dengan bahan baku ketan hitam di Pati Jawa Tengah
sangat layak mengigat semakin pedulinya masyarakat terutama wanita dalam
memperhatikan kecatikan seerta kesehatan mukanya dengan menggunakan
bahan alami yang tidak memberikan efek yang negative kedepannya. Secara
ekonomi bagi investor sangat layak, pegitu pula bagi masyarakat sebagai
mitra perusahaan dalam meningkatkan manfaat serta produktifitas potensi
dan sumber daya daerah sebagai upaya menjamin perluasan lapangan kerja
yang saat ini sangat memprihatinkan, dimana masih banyak pemuda usia
kerja belum memiliki peluang kerja tetap. Disamping itu taraf hidup para
petani sekitarnya akan terangkat, sehingga mencapai hidup yang layak.
Sebagai efek positif tentu akan membantu pemerataan pendapatan
masyarakat dan yang tidak kalah pentingnya meningkatkan pendapatan
daerah khususnya dan negara umumnya, kerena kebutuhan hasil produk ini
masih sangat tinggi diindustri kecantikan dalam negeri. Disamping itu
peluang expor sangat terbuka.
2. Rangkaian kegiatan usaha ini diharapkan menjadi media yang efektif untuk
meningkatkan semangat kewirausahaan dan profesionalisme usaha yang
berbasis pertanian maupun berbafis farmasi sehingga mampu memberikan
kontribusi bagi peningkatan dan pengenbangan perekonomian daerah dan
nasional.
Demikian proposal ini kami sampaikan untuk menjadi bahan
pertimbangan baik bagi investor, dengan harapan semoga dapat terlaksana
dan kami siap akan menjelaskan lebih detail mengenai Layout Pabrik dan
Spesifikasi alat dan juga kelayakan usaha. Terimakasih.

Kediri, 08 Oktober 207


Diajukan Oleh

Rindang Gustri

21

Anda mungkin juga menyukai