Makalah
Disusun untuk melengkapi tugas kuliah Ilmu Pendidikan Sosial 1
Dosen Pengampu : Taseman, M.Pd.I.
Oleh Kelompok 5 :
1. Sucia Novayanti
2. Siti Zaitun
3. Idris Efendi
4. M. Ali Shofan
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah selalu kami limpahkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Ilmu Pendidikan Sosial 1 tentang Konsep
Dasar Geografi. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah menjadi teladan dan membimbing untuk memahami dan
menjalankan ajaran Islam dengan benar.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kami yang telah diberikan oleh
dosen mata kuliah IPS-1 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Fattah Siman. Penulis
sadar bahwa penyusunan tugas makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya karena dukungan, bimbingan serta bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu pada kesempatan baik ini penulis dengan senang hati menyampaikan banyak
terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. H. Malik Zuhri, S.Pd.MM.Pd. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Tarbiyah Al-Fattah Siman,
2. Bapak Taseman, M.Pd.I. selaku dosen pembimbing mata kuliah IPS-1, serta
selaku pembimbing dalam penulisan makalah ini,
3. Kedua orang tua kami yang telah banyak memberi bantuan materiil maupun
spiritual selama menempuh studi di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-
Fattah,
4. Teman-teman serta pihak lain yang tidak bisa kami sebutkan, yang ikut
membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.
Insyaf dan sadar bahwasanya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
baik dari tulisan mupun bobot isinya. Oleh sebab itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan.
Akhirnya besar harapan kami, sekiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi
diri kami, dan segenap pembaca pada umumnya. Amiiinnn.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Bagaimana ruang lingkup geografi ?
3. Apa tujuan geografi ?
4. Bagaimana konsep dasar geografi ?
5. Bagaimana implementasi konsep dasar geografi dalam kehidupan
masyarakat ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Namun ada juga yang mengatakan bahwa geografi merupakan suatu
penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi (Claudius
Ptolomaeus). Pendapat ini dapat juga dikatakan benar karena permukaan bumi
ini dapat dilihat dengan menggunakan peta yang merupakan hasil penyajian
dari bumi ini. Selain peta, bola dunia juga dapat dijadikan sebagai hasil
penyajian dari permukaan bumi.
Sehingga dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa
geografi adalah suatu ilmu yang mempelajari, menggambarkan, menjelaskan,
atau menerangkan tentang fenomena baik sifat maupun gejala yang ada di
permukaan bumi yang bersifat dinamis dan selalu berubah yang dapat
disajikan dalam bentuk peta maupun bola dunia.
4
Pertanyaan pemandu yang mencerminkan bahwa geografi itu adalah
holistik, sintesis dan kewilayahan adalah sebagai berikut:
a) Apa, dimana dan kapan (what, where and when)
Pertanyaan ini menuntun kita untuk mengetahui fenomena geografis
dan distribusi spasialnya pada suatu wilayah, serta kapan terjadinya.
b) Bagaimana dan mengapa ( how and why)
Pertanyaan ini bersifat analitis untuk mengetahui sistem, proses,
perilaku, ketergantungan, organisasi spasial dan interaksi antar
komponen pembentuk geosfer.
c) Apakah dampaknya (what is the impact)
Pertanyaan bersifat analistis, sintesis untuk mengevaluasi fenomena
geografi yang mengalami perubahan baik oleh proses alam maupun
oleh hasil interaksi antara manusia dengan lingkungan alamnya.
d) Bagaimana seharusnya (how ought to )
Pertanyaan ini menjurus ke sintesis dan evaluasi untuk pemecahan
permasalahan lingkungan suatu wilayah dan memberikan keputusan
dalam pengelolaan sumberdaya dan lingkungan.
5
1. Geografi Fisik
Geografi fisik menyangkut keadaan lingkungan alam di luar
manusia seperti gejala-gejala alam di geosfer yang meliputi atmosfer.
litosfer, hidrosfer, dan biosfer, Gejala-gejala alam tersebut berkaitan
dengan bentuk, relief, iklim, dan segala sesuatu tentang bumi serta tentang
proses-proses fisik yang terjadi darat, laut, dan udara yang berpengaruh
pada kelangsungan hidup manusia.
2. Geografi Sosial
Aspek lingkungan sosial meliputi permasalahan-permasalahan
yang berkaitan dengan aktivitas manusia di dalam ruang, yang mencakup
aktivitas sebagai mahluk sosial yang harus berinteraksi dengan yang
lainnya, aktivitas ekonomi untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya,
dan budayanya yang mencerminkan perkembangan kemampuan manusia
berupa hasil pemikiran manusia dalam bentuk karya cipta. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa geografi (geografi manusia) mempelajari
dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan dampak lingkungan
terhadap manusia,
3. Geografi Regional
Geografi regional mempelajari topik atau bahasan khususnya yang
mencakup suatu daerah atau wilayah tertentu. Geografi regional
merupakan bahasan yang menyeluruh, baik dari aspek fisik maupun sosial.
6
c. Mengembangkan konsep dasar geografi yang terkait dengan
lingkungan sekitar dan wilayah negara atau dunia.
2. Aspek keterampilan
Dalam aspek keterampilan, geografi memiliki tujuan yaitu:
a. Mengembangkan keterampilan mengamati lingkungan fisik,
lingkungan sosial, dan lingkungan binaan;
b. Mengembangkan keterampilan untuk mengumpulkan dan mencatat
data atau informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan;
c. Mengembangkan keterampilan analisis, sintesis, kecenderungan, dan
hasil-hasil dari interaksi berbagai gejala geografis.
3. Aspek sikap
Sebagai sikap, geografi bertujuan untuk:
a. Menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan fenomena geografi yang
terjadi di lingkungan sekitar;
b. Mengembangkan sikap melindungi dan tanggung jawab terhadap
kualitas lingkungan hidup;
c. Mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan dalam pemanfaatan
sumber daya;
d. Mengembangkan sikap toleransi terhadap perbedaan sosial dan
budaya;
e. Mewujudkan rasa cinta tanah air dan persatuan bangsa.
7
a) Letak absolute: Letak suatu tempat ditinjau dari letak astronomis
(lintang dan bujur). Contoh Indonesia terletak antara 950 BT-1410 BT
dan 60LU-110LS.
b) Letak relatif: Letak suatu tempat ditinjau dari tempat yang lain. Contoh
Indonesia berada di antara benua Asia dan Australia.
2. Konsep Jarak
Yaitu ruang atau sela yang dapat menghubungkan antara dua lokasi
atau dua objek dan dihitung melalui hitungan panjang maupun waktu.
Konsep jarak dibagi menjadi dua yaitu:
a) Jarak absolut atau jarak mutlak: ruang atau sela antara dua lokasi yang
digambarkan atau dijelaskan melalui ukuran anjang dalam satuan
ukuran meter, kilometer, dsd. Jarak mutlak merupakan jarak yang tetap
dan tidak bisa berubah-ubah. Contoh jarak antara kota A dan B adalah
150 km.
b) Jarak relatif: ruang atau sela antara dua tempat dengan pertimbangan
tertentu misal waktu, aksesibilitas dan biaya. Contoh: Jarak antara kota
A dan B ditempuh dengan waktu 3 jam menggunakan kendaraan
bermotor.
3. Konsep Keterjangkauan
Yaitu jarak yang mampu dicapai dengan maksimum dari satu
wilayah ke wilayah lain. Keterjangkauan tidak hanya tergantung pada
jarak saja tetapi juga tergantung pada sarana prasarana penunjang. Contoh:
untuk menuju Semarang lebih mudah dari Solo di banding dari
Karimunjawa, karena sarana dan prasarana transportasi Solo-Semarang
lebih mudah.
4. Konsep Pola
Yaitu bentuk, struktur, dan persebaran fenomena atau kejadian di
permukaan bumi, baik gejala alam maupun gejala social. Contoh: Pola
permukiman di pegunungan menyebar, pola permukiman di pantai sesuai
garis pantai.
8
5. Konsep Morfologi
Yaitu konsep yangmenjelaskan tentang struktur luar dari batu-
batuan yang tersusun membentuk morfologi permukaan bumi seperti
pantai, dataran tingggi, dataran rendah, pegungungan, lembah, dsb.
Contoh: Jakarta merupakan dataran rendah sedangkan Bandung
merupakan dataran tinggi.
6. Konsep Aglomerasi
Yaitu suatu fenomena yang terkelompok menjadi satu bentuk atau
struktur. Misalnya pengelompokan industry, pengelompokan permukiman.
7. Konsep Nilai Kegunaan
Yaitu nilai suatu tempat mempunyai kegunaan yang berbeda-beda
dilihat dari fungsinya. Misalnya: tempat wisata memiliki manfaat yang
berbeda.
8. Konsep Interaksi dan Interdependensi
Yaitu konsep yag menunjukkan keterkaitan dan ketergantugan satu
daerah dengan daerah lain untuk saling memenuhi kebutuhannya.
Misalnya: Kota membutuhkan hasil pertanian sedangkan di desa
membutuhkan pakaian sehingga saling membutuhkan.
9. Konsep Deferensiasi Areal
Yaitu fenomena yang berbeda antara satu tempat dengan tempat
lainnya atau kekhasan suatu tempat. Misalnya, di pantai penghasil garam
sedangkan pertanian daratan tinggi penghasil sayuran.
10. Konsep Keterkaitan Keruangan (Asosiasi)
Yaitu menunjukkan derajat keterkaitan antar wilayah, baik
mengenai alam atau sosialnya dan mendorong terjadinya interaksi sebab-
akibat antar wilayah. Misalnya: Lalu-lintas di sekitar Jakarta selalu macet
karena adanya mobilitas penglaju (pekerja) yang rumahnya di pinggiran
Jakarta (Bodetabek) tetapi bekerja di Jakarta.
9
yang berkaitan dengan lingkungan. Contoh: di Indonesia sebagian
penduduknya bermata pencaharian di sector pertanian, oleh karena itu sector
pertanian menduduki tempat paling penting di negeri ini.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kita sebagai makhluk sosial, khususnya sebagai calon guru sangat
penting untuk mengetahui berbagai aspek bahasa, karena kita akan selalu
menggunakan bahasa dalam berhubungan dan berkomunikasi kepada murid
maupun kepada masyarakat. Sehingga kita dapat menggunakan bahasa yang
sesuai dengan keadaan dan situasi yang akan kita temui.
11
DAFTAR PUSTAKA
12