Krisis Tiroid PDF
Krisis Tiroid PDF
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
untuk gambaran klinis yang keempat yaitu gejala gastrointestinal yang
kebanyakan berupa muntah, diare ( Carrol Richard,2010).
Dari gambaran klinis yang ada, untuk menegakkan diagnosis dari krisis
tiroid dapat dilakukan pemeriksaan diagnosis diantaranya pemeriksaan
laboratorium pada T4 dan T3 serum, radiografi dada atau CT toraks tanpa
kontras yang digunakan untuk mengevaluasi krisis tiroid dengan melihat
sumber infeksi pencetus, kemudian sonografi tiroid dengan Doppler dapat
melihat ukuran kelenjar tiroid, vaskularisasi dan nodul. Dan pada krisis tiroid
ini dapat dilakukan pemeriksaan elektrokardiografi untuk mengetahui adanya
atrial fibrilasi dan takikardia ( Carrol Richard,2010).
Untuk mengatasi gejala yang ada, penatalaksanaan medis dari krisis
tiroid terdiri dari suatu rangkaian pengobatan. Ini juga bertujuan untuk
menghentikan sintesis hormone yang baru dikelenjar tiroid, menghambat
pelepasan hormone yang disimpan dari kelenjar tiroid, dan menghambat efek
hormone tiroid di jaringan perifer dengan cara pencegahan konversi dari T4
menjadi T3, mengontrol symptom adrenergic berhubungan tirotoksikosis dan
mengontrol dekompensasi sistemik dengan terapi supportif (Rebecca,2011).
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
medication
Toxic multinodular Contras media die Hypothalamus Tumor
adenoma
Radiation-induced Β-blockers Hydatidiform mole
thyroiditis
Subacute thyroiditis Amiodarone
Tabel 2.2 : Faktor-Faktor Risiko yang akan Berkembang Menjadi Krisis Tiroid
Pasien yang telah Diketahui Adanya Pasien yang Kondisi
Gangguan Endokrin Sebelumnya Tidak
Diketahui
Faktor-faktor Pengobatan Faktor Pencetus
Pencetus
1. Infeksi 1. Terapi kronik steroid 1. Tumor pituitari
2. Trauma 2. Β-bloker 2. Terapi radiasi pada
3. Stres penyakit 3. Narkotik, anastesi leher dan kepala
medikal yang 4. Alkohol, antidepresan 3. Penyakit otoimun
terjadi trisiklik 4. Prosedur
bersamaan 5. Terapi glukokortikoid pembedahan
4. Kehamilan 6. Terapi insulin neurologi
5. Terpajan pada 7. Diuretik tiasin 5. Mestatasis maligna
dingin 8. Fenitoin (seperti ca Paru, Ca
9. Agen kemoterapi Mamae)
10. Agen antiinflamasi 6. Penyakit yang
nonsteroid berkepanjangan
7. Syok
8. Postpartum
9. Trauma
5
Sumber : Morton PG & Dorrie K Fontaine 2005, Critical Care nursing : A
Holistic Approach 9th edition, Wolters Kluwer Health/ Lippincott Williams
& Wikins: China.
Dalam hipertiroid terjadi produksi berlebihan dari hormon tiroid
menyebabkan terjadinya peningkatan metabolisme dan menstimulus reseptor
β-adrenergik dan menyebabkan peningkatan respon SNS (sympatic Nervous
System) yang berakibat pada hiperaktivitas dari cardiac tissue, nervous tissue,
jaringan otot halus dan peningkatan produksi panas yang berlebih. (Linda
D.U, dkk, 2005).
2.3 Manifestasi Klinis Krisis Tiroid
Dikutip dari Halloran (1990), manifestasi klinis dari krisis tiroid adalah :
1. Takikardia (denyut jantung di atas 140x/menit)
2. Hipertermia
3. Takipnea
4. Hiperkalsemia
5. Hiperglikemia
6. Asidosis metabolik
7. Kolaps kardiovaskuler
8. Penurunan kesadaran
9. Peningkatan tonus otot, tremor
10. Mata exophtalmos
6
Gambar 2.3 Penegakkan Diagnosis Krisis Tiroid
2.4 Patofisiologi Krisis Tiroid
Pelepasan tiba-tiba hormon tiroid dalam jumlah besar diduga
menyebabkan manifestasi hipermetabolik yang terjadi selama krisis tiroid.
Analisis dari hormon T3 dan T4 mungkin tidak nyata pada fenomena ini dan
mungkin hanya mencerminkan nilai yang serupa dengan status hipertiroid
pasien yang telah diketahui.
Hiperaktivitas adrenergik dapat dipandang sebagai kemungkinan
penghubung pada krisis tiroid. Meskipun hormon tiroid dan katekolamin
saling mempengaruhi satu sama lain, penelitian telah menunjukkan kadar
katekolamin selama terjadi krisis tiroid berada dalam batas normal. Masih
belum pasti apakah efek hipersekresi hormon tiroid atau peningkatan kadar
katekolamin menyebabkan peningkatan sensitivitas dan fungsi organ efektor.
Interaksi tiroid-katekolamin mengakibatkan peningkatan kecepatan reaksi
7
kimia, meningkatkan konsumsi nutrien dan oksigen, meningkatkan produksi
panas, perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit dan status katabolik.
Yang ketiga yaitu lipolisis dan pembentukan asam lemak yang
berlebihan. Dengan lipolisis yang berlebihan, peningkatan jumlah asam lemak
mengoksidasi dan menghasilkan energi panas yang berlimpah yang sulit
dihilangkan melalui jalan vasodilatasi. Energi panas ini bukan berbentuk
adenosin trifosfat pada tingkat molekular dan juga tidak dapat digunakan oleh
sel.
Penyakit grave merupakan sebuah kelainan autoimun akibat interaksi
antara antibodi dengan reseptor TSH Ig G pada kalenjar tiroid yang
menyebabkan stimulasi kalenjar tiroid, sekresi hormon T3 dan T4 yang
meningkat, dan pembesaran tiroid.
Zat-zat kontras radiografi atau amidoron (obat antidisritmia) dapat
mencetuskan terjadinya status tirotoksik karena mengandung iodin yang
tinggi. Sehingga keadaan tirotoksik ini berakibat pada keadaan krisis tiroid.
8
2.5 Pemeriksaan diagnostic Krisis Tiroid
Tabel 2.3 Pemeriksaan Diagnostic Umum untuk Krisis Tiroid
Tes Tujuan Keadaan abnormal
Blood Studies
Hormon tiroid Tindakan keluaran Peningkatan kecuali
merangsang (TSH) TSH dari hipofisis hipotiroidisme lama
anterior. Melengkapi atau berat. Ketika TSH
Normal standar: 0,4- umpan balik negatif lebih tinggi dari 2,5
0,5 mU / L dengan tiroid. Ketika mlU / L dengan adanya
Revisi yang normal: kadar hormon tiroid gejala klinis, diagnosis
0,4-2,5 mU / L menurun, tingkat TSH hipotiroidisme akan
TSH> 2.5 mlU / L harus meningkat dianggap positif sampai
dari studi NAHAMES terbukti sebaliknya.
III menunjukkan Selalu bermanfaat untuk
hipotiroidisme. juga mengevaluasi T4
pada waktu yang sama.
Jika TSH lebih tinggi
dari 45, diagnosis
hipotiroidisme dianggap
positif
Antibodi Mengkatalisa T3 dan Rendah. Sehingga
Thyroperoxidase sintesis T4 didapatkan sinyal tes
(TPO) positif tiroiditis
Nilai normal 0,0-2,0 autoimun kronis
iu/ml
9
Tes Tujuan Keadaan abnormal
hipotiroidisme primer,
jika TSH normal atau
rendah dan T4 rendah,
masalahnya adalah
dalam respon hipofisis
hipotalamus untuk
peningkatan kadar tiroid
yang beredar
(hipotiroidisme
sekunder). Namun jika
T3 juga rendah, ini
mungkin menandakan
sindrom sakit eutiroid.
T3 (triiodothyronine) Mengukur bentuk yang Rendah. Kontroversial
Normal: 0,8-2,7 nmol lebih aktif secara tentang nilai
/L metabolik dari hormon pengobatan tingkat
tiroid. rendah, karena memiliki
frekuensi yang lebih
tinggi dari kejadian
yang merugikan jantung
dan umumnya
dicadangkan untuk
pasien yang tidak
membaik secara klinis
pada LT4
Thyroid-binding Untuk mengukur Meningkat. Total T4
globulin (TBG) tingkat protein yang atau T3 harus dengan
Nilai normal 16-34 mengikat dengan ukuran hormon tiroid
mg/L sirkulasi hormon tiroid. yang mengikat seperti
Abnormal T4 atau serapan resin T3 atau
pengukuran T3 sering esai dari thyroid-
10
Tes Tujuan Keadaan abnormal
karena mengikat binding globulin.
kelainan protein Metode ini dikenal
daripada fungsi tiroid sebagai T4 bebas atau
yang abnormal. T3 bebas.
11
Tes Tujuan Keadaan abnormal
Ultrasound Menilai ukuran dan Abnormal tiroid tidak
adanya nodul dan biasa pada penyakit
gondok Hashimoto
Fine needle biopsy Mengevaluasi node Sel kanker
yang mencurigakan mengindikasikan kanker
tiroid
12
airway; breathing; circulation; disability, i.e consious level; and
examination) (Chiha, Samarasinghe, & Kabaker, 2015)
2. Perawatan Suportive
Perawatan suportive meliputi resusitasi cairan intravena (IV),
penggantian elektrolit dan dukungan nutrisi. Antipiretik dapat diberikan
untuk mengatasi demam yang mendalam, namun golongan salisilat
seperti aspirin harus dihindari karena dapat mengikat tiroid binding
globulin (TBG). Takiaritmia jika dikaitkan dengan ketidakstabilan
hemodinamik (misalnya hipotensi), harus ditangani segeran karena salah
satu kondisi yang mendesak pada jantung maka dapat ditangani dengan
defibrilasi. Penanganan lain untuk takiaritmia dapat diberikan obat
antiaritmia. Dalam krisis tiroid terjadi peningkatan peningkatan
metabolism tubuh yang dapat ditangani dengan Klorpromazin 50-100 mg
oral atau intramuskular (IM) setiap 6 jam sesuai kebutuhan yang memiliki
manfaat mengurangi suhu tubuh melalui efek pada termoregulasi pusat
(Chiha et al., 2015)
3. Terapi maintenance
Melalui rehidrasi elektrolit dapat mencegah infeksi penyakit seperti
cormobid dan dengan penggunaan terapi tertentu (obat antitiroid, iodine,
beta-blockers and corticosteroids), kondisi krisis tiroid biasanya
mengalami kemajuan terjadi 24-72 jam. Setelah termoregulasi
hemodinamik stabil, perawatan terfokus pada terapi pemulihan.
Pengobatan selanjutnya dengan radioaktif iodine (RAI), namun jika kadar
tiroid telah cukup maka terapi ini dapat dihentikan. Jika pasien mendapat
terapi kortikosteroid harus segera dihentikan.
Pengobatan antitiroid harus dilanjutkan sampai euthyroidism dicapai,
di mana keputusan yang telah ditetapkan terapi apa yang efektif digunakan
mengenai obat antitiroid, operasi atau terapi RAI. (Chiha et al., 2015)
4. Tatalaksana kegawatan
Krisis tiroid kadang sangat sulit disembuhkan meskipun dengan
tatalaksana berupa pengobatan harus dipertimbangkan. Salah satunya
dengan penggantian plasma seperti plasmapharesis, yaitu dengan
13
penghapusan hormon tiroid. Terapi tersebut efektif digunakan pada
kondisi tirotoxic, tindakan terapi ini harus dilakukan dengan prosedur
pembedahan (Ezer et al. 2009). Namun, plasmaparesis tidak dapat
dilakukan hanya sekali karena dalam satu kali tindakan hanya dapat
menghilangkan atau mengurangi T4 dan T3 sekitar 20% (Kreisner et al.
2010).
2.7 Komplikasi Krisis Tiroid
Meski tanpa adanya penyakit arteri coroner, krisis tiroid yang tidak
diobati dapat menyebabkan angina pectoris dan infark miokardium, gagal
jantung kongestif, kolaps kardiovaskuler, koma, dan kematian. (Gallo, 2010).
2.8 Prognosis Krisis Tiroid
Krisis tiroid dapat berakibat fatal jika tidak ditangani. Angka kematian
keseluruhan akibat krisis tiroid diperkirakan berkisar antara 10-20% tetapi
terdapat laporan penelitian yang menyebutkan 75% tergantung factor pencetus
atau penyakit yang mendasari terjadinya krisis tiroid. dengan diagnosis yang
dini dan penanganan yang adekuat, prognosis biasanya akan baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
Bakta I made, dkk. 1999. Gawat darurat di bidang penyakit dalam. Jakarta: EGC
Baradero mary. 2009. Klien gangguan endokrin. Jakarta:EGC.
Carrol Richard,Matfin Glenn.Review : Endocrine and Metabolic emergencies :
thyroid strom. Available from : Therapeutic Advances in Endocrinology
and Metabolism.2010. 1 :139. http://tae.sagepub.co./content/1/3/39.
15
Smeltzer, Suzanne C 2002. Buku ajar keperawatan medikal bedah
Brunner&Suddarth edisi 8. EGC : Jakarta.
Wilkinson, JM & Nancy R. Ahern 2014. Buku Saku Asuhan Keperawatan edisi 9,
Diagnosa Nanda intervensi NIC Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC
16