Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan merupakan
bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat
diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau ukuran dari seluruh atau sebagian dari
organisme, sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat
dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam
penggunaan tubuh.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan serta peningkatan jumlah
sel dan dalam setiap pertumbuhan perkembangan awal dilalui melalui tahap perkembangan
embrio perkecambahan hingga menjadi tumbuhan yang sempurna.
Ada jenis-jenis tumbuhan yang memerlukan nutrisi yang cukup dan ada pula yang dapat
hidup walau tidak diberi nutrisi. Banyak sekali teori yang menjelaskan tentang pengaruh
nutrisi terhadap pertumbuhan tumbuhan. Namun teori tersebut belum sepenuhnya dapat
dipelajari jika kita belum mengetahui kebenarannya pada lingkungan kita. Selain itu, masing
banyak siswa dan siswi yang belum dapat menjelaskan pengaruh nutrisi terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Untuk itu, penulis mengadakan penelitian untuk lebih mengetahui dan membuktikan
kebenaran teori tersebut. Dengan berlandaskan teori tersebut, didalam penelitian ini, penulis
akan mengamati pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.
1
1.3 Tujuan Pratikum
2
BAB II
KAJIAN TEORI
Tanaman yang semula tumbuh tegak jika direbahkan maka auksin akan
terkumpul disisi bawah, menyebabkan ketidakseimbangan sel baguan
3
atas dengan bagian bawah sehingga batang tumbuh membengkok
keatas.
b) Giberelin.
Berperan dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan embrio.
c) Etilen
Berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun.
d) Sitokinin
Berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis)
e) Asam absisat
Berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun.
f) Kalin
Berperan dalam proses organogenesis
g) Asam traumalin
Berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami
kerusakan jaringan.
2. Cahaya
Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan
mempunyai pengaruh yang besar terhadap berbagai proses fisiologi
tumbuhan. pada intensitas cahaya berlebih maka auksin dan klorofil akan
rusak sehingga menghambat pertumbuhan. Sebaliknya, pada intensitas
kurang cahaya tumbuhan mengalami etiolasi.
4
b) Tumbuhan hari panjang, tumbuhan yang berbunga jika terkena
penyinaran lebih dari 12 jam (14 – 16 jam) sehari. Tumbuhan hari
panjang, contohnya bayam, kentang, gandum, kol, bit gula, selada, dan
tembakau.
c) Tumbuhan hari netral, tumbuhan yang tidak responsive terhadap
panjang hari untuk pembungaannya. Tumbuhan hari netral
contohnya bunga matahari. mawar, kapas, mentimun dan tomat.
3. Kelembaban
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika kelembapan
udara rendah, transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk
menyerap lebih banyak air dan mineral dari dalam tanah. Meningkatnya
penyerapan nutrien oleh akar akan meningkatkan pertumbuhan tanaman.
4. Nutrisi
Zat makanan bisa terdapat dalam air, udara, dan tanah (umumnya) dalam
bentuk ion. Nutrien digunakan tumbuhan untuk sumber energy dan sumber
materi untuk sintesis berbagaikomponen sel yang diperlukan selama
pertumbuhan. Jika kebutuhan kurang maka akan terjadi defisiensi (tumbuh
tidak sempurna hingga bisa mati) Nutrien dibedakan atas :
a) Makronukrien (unsure makro/butuh dalam jumlah banyak)
Misalnya : C, H, O [defisiensi : Pertumbuhan dan metabolisme
terhambat, akhirnya mati ], N (Nitrogen) [Daun pucat,
klorosis/menguning dan gugur), P (Fosfor), K (Kalium),
Ca (Kalsium) [Daun tidak terbentuk] , S (Sulfur), Mg
(Magnesium).
b) Mikronutrien (unsure mikro/butuh dalam jumlah sedikit)
Misalnya : Fe (Besi) [Klorosis], Cl (Klor) [layu], B (Boro), Mn
(Mangan), Mo (Molibdenum), Zn (Seng), Cu (Tembaga).
5. Suhu
Suhu berpengaruh dalm proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan
reproduksi. Pada suhu optimum (suhu tertentu saat tumbuh dan
berkembang dengan baik berkisar 10 – 38°C). Umumnya tumbuhan tidak
tumbuh pada suhu 0°C dan diatas 40°C.
6. Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi aerob
pada tumbuhan, terjadi penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi.
Energi ini digunakan, antara lain untuk pemecahan kulit biji dalam
perkecambahan, dan aktivitas tumbuhan. Apabila tumbuhan kekurangan
Oksigen dapat mengalami kematian.
5
7. pH medium (Tingkat keasaman)
Derajat keasaman tanah (pH tanah) sangat berpengaruh terhadap
ketersediaan unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan. Pada kondisi pH
tanah netral unsur-unsur yang diperlukan, seperti Ca, Mg, P, K cukup
tersedia. Adapun pada pH asam, unsur yang tersedia adalah Al, Mo, Zn,
yang dapat meracuni tubuh tumbuhan.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat
Di Rumah Citra Ayu Diarti (Jln. Watudakon 2, Pulorejo)
3.2 Waktu
4 hari
3.5 Hipotesis
1) Pemberian pupuk mempengaruhi proses pertumbuhan kacang hijau
2) Pemberian pupuk yang kadarnya berlebihan akan menyebabkan tanaman
kacang hijau mati
7
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan:
Analisis Data
Dalam menganalisis hasil penelitian, dapat dilakukan dengan membuat laporan
penelitian pada kertas analisis. Pada penelitian kelompok kami menggunakan tabel untuk
menganalisis data hasil penelitian: mencari nilai rata-rata tinggi batang dan membandingkan
tinggi kecambah satu dengan lainnya.
Hari
Tinggi tanaman (cm) Keterangan
Tanggal Ke
Biji 1 Biji 2 Biji 3
Biji mulai membuka dan rata-rata akar
16-08-2015 1 0.2
mulai tumbuh sedikit.
8
2. Tanaman kacang hijau dengan diberi pupuk sebanyak 5 butir
Hari
Tinggi tanaman (cm) Keterangan
Tanggal Ke
Biji 1 Biji 2 Biji 3
Biji mulai membuka dan rata-rata akar
16-08-2015 1 0.4
mulai tumbuh sedikit.
Hari
Tinggi tanaman (cm) Keterangan
Tanggal Ke
Biji 1 Biji 2 Biji 3
Biji mulai membuka dan rata-rata akar
16-08-2015 1 0.6
mulai tumbuh sedikit.
9
Uraian Pembahasan Tentang Hasil Data
Berdasarkan hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa kecambah kacang hijau
mengalami pertumbuhan dengan rata-rata tingkat pertumbuhan tertinggi sebesar 3,3 cm
dengan diberi pupuk sebanyak 10 butir. Pada saat awal menanam biji kacang hijau belum
terlihat pertumbuhan. Kemudian keesokan harinya (hari ke-1) semua tanaman kacang hijau
sama-sama mulai muncul ke permukaan tanah, pada hari ke-2 testa pada kecambah mulai
terkelupas dari kotiledonnya dan kacang hijau yang diberi pupuk urea memiliki tinggi rata-
rata sedikit lebih tinggi daripada tinggi rata-rata kacang hijau yang tidak diberi pupuk (tanah
normal), walaupun perbedaan tingginya tidak terlalu jelas. Pada hari ke-3 tanaman kacang
hijau yang diberi pupuk urea tumbuh lebih cepat, terlihat dari tingginya yang lebih tinggi
daripada tanaman kacang hijau yang tanah normal, semua tanaman kotiledonnya sudah
terangkat dan mucul dua daun sejati. Pada hari ke-4 tinggi rata-rata tanaman kacang hijau
yang diberi pupuk urea masih lebih tinggi dan dua daun sejatinya mulai tumbuh sempurna.
Selama empat hari waktu pengukuran tanaman kacang hijau tanaman kacang hijau
yang diberi tambahan nutrisi menggunakan pupuk urea kecepatan tumbuhnya diatas
kecepatan tumbuh tanah normal (tidak diberi pupuk). Hal ini ditandai dengan tinggi rata-
ratanya yang lebih tinggi dibanding tinggi rata-rata tanaman yang tidak diberi pupuk urea.
Perbedaan tinggi rata-rata tidak diberi pupuk (2 cm), diberi pupuk sebanyak 5 butir (2,5 cm),
dan diberi pupuk sebanyak 10 butir (3,3 cm). Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
pertumbuhan kacang hijau yang baik adalah yang diberi pupuk sebanyak 10 butir
Pupuk urea dapat meningkatkan pertumbuhan bibit. Pupuk urea adalah pupuk yang
mengandung unsur nitrogen sebanyak 45 % yang berperan dalam pembentukan dan
pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti pembentukan klorofil, membentuk
lemak, protein dan memacu pertumbuhan daun, batang dan akar. Tanaman yang kekurangan
unsur nitrogen memperlihatkan pertumbuhan yang terganggu. Tanaman akan tumbuh kerdil,
sistem perakarannya terbatas, jaringan tanaman mengering bahkan mati. Sebaliknya,
kelebihan nitrogen juga memberikan pengaruh buruk terhadap pertumbuhan tanaman berupa
lambatnya pemasakan buah, tanaman mudah rebah karena banyak menyerap air, dan tidak
tahan terhadap penyakit dan serangan hama sehingga dapat menurunkan kualitas hasil. Jadi
pemberian pupuk urea sebanyak 10 butir termasuk takaran yang seimbang tidak terlalu
banyak buktinya tanaman lebih cepat tumbuh.
10
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan yaitu biji kacang hijau diletakan di wadah dengan
kadar pupuk yang berbeda-beda . Biji kacang hijau yang terdapat di wadah dengan
kadar pupuk yang lebih banyak, pertumbuhannya lebih cepat daripada biji kacang
hijau yang tidak diberi pupuk. Hal ini terjadi karena kacang hijau mendapat nutrisi
lebih banyak sehingga pertumbuhannya terjadi lebih cepat. Dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang telah dibuat sebelumnya tidak salah namun juga tidak benar, karena
pertumbuhan kacang hijau yang kami amati mendapat nutrisi yang tidak berlebihan
atau sesuai dengan kebutuhan. Jadi, pertumbuhan terjadi secara maksimal.
5.2 Saran
Sebaiknya, percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama dan dilakukan
berulang-ulang agar dalam menyimpulkan pengaruh pupuk dalam pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau bisa lebih akurat. Dan juga peralatan yang lebih komplit
dan modern, seperti bukan menggunakan mistar tetapi menggunakan auksanometer
agar hasil lebih akurat.
11