¾N�V����L�TO 0
CHAS �
GENERAL CONTRACTOR SUPPLIER
RENTAL CRANE & FORKLIFT
\ � I
' _5Gs_
�
C ERT UKAS '
IACATlOM
Antara
PT. Cipta Hasil Sugiarto
Dan
PT. Sentra Multikarya Infrastruktur
Pada hari ini Jumat tanggal Dua Belas bulan Oktober tahun Dua Ribu Delapan Belas
(12-10-2018), yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ardi
Jabatan
: Direktur
Alamat
: Jl. Soekarno Hatta No. 679 Lantai 2/BBandung
Bertindak untuk dan atas nama PT. Sentra Multikarya Infrastruktur, selanjutnya disebut
sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut sebagai PARA
PIHAK;
PARA PIBAK sepakat untuk mengadakan Perjanjian Sewa Peralatan berupa:
Ruang Lingkup
Pasal 2
Ruang Lingkup Perjanjian Sewa Peralatan antara lain terdiri atas:
a. Hak dan Kewajiban PARA PlliAK;
b. Serah Terima Peralatan ;
c. Harga Sewa;
d. Jangka Waktu;
e. Syarat Batal;
f. Keadaan Kahar; dan
g. Penyelesaian Perselisihan.
Barga Sewa
Pasal 6
(!) Harga Sewa Peralatan tersebut di atas diperoleh dari hasil negosiasi antara
PARA PIBAK yang akan disepakati bersama paling lambat 60 (hari) setelah
PIBAK KEDUA dinyatakan sebagai Pemenang dalam Rehabilitasi
Bendungan Penjalin Kabupaten Brebes.
(2) Harga sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam
perjanjian tambahan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
penanjian ini.
Syarat Batal
Pasal 8
Bagian I
Wanprestasi
(1) Dengan tidak dilakukannya pembayaran biaya sewa oleh PIHAK KEDUA
berturut- turut sesuai dengan pasal 4 dalam perjanjian ini maka PIHAK
KESATU memberikan surat peringatan kepada PIHAK KEDUA untuk
memenuhi isi perjanjian ini.
(2) Apabila ketentuan pada ayat (1) tidak dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA
sehingga mengakibatkan keadaan lalai atau wanprestasi, perjanjian sewa ini
batal dengan sendirinya tanpa diperlukan putusan dari pengadilan negeri yang
berarti kedua belah pihak telah menyetujui untuk melepaskan segala ketentuan
yang telah termuat dalam pasal 1266 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata.
(3) Selanjutnya PIHAK KEDUA memberi kuasa penuh kepada PIHAK KESATU
yang atas kuasanya dengan hak subtitusi untuk mengambil PERALATAN milik
PIBAK KESATU, baik yang berada di tempat PIHAK KEDUA atau tempat pihak
lain yang mendapat hak dari padanya.
Bagian II
Lelang Gaga) Atau Tidak Jadi Pemenang
Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi apabila lelang
gagal atau PIHAK KEDUA tidak memenangkan pelelangan Rehabilitasi
Bendungan Penjalin Kabupaten Brebes.
Keadaan Kahar
Pasal 9
(1) Apabila terjadi Keadaan Kahar sehingga salah satu pihak mengalami
hambatan dalam melaksanakan Perjanjian ini, maka PARA PIHAK setuju
untuk bersama-sama mencari jalan keluar sebaik-baiknya.
(2) Pengertian Keadaan Kahar yang dimaksud adalah hal-hal .yang. termasuk narnun
tidak terbatas pada musibah bencana al am, perang, huru-hara, tindakan sabotase
o1eh teroris atau tindak pidana lainnya, makar atau pem berontak an , kebak ar a
n, peledak an, badai; banjir; letusan gunung api, kekeringan atau kondisi cuaca
yang luar biasa buruk , perubahan kebijakan pemerintah, pemogokan atau suatu
kejadian mendadak yang berpengaruh langsung , dan tidak dapat diatasi oleh
PARAPIHAK.
(3) Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, PARA PIHAK setuju bahwa pihak yang tidak
terkena Keadaan Kahar tidak dapat mengajukan tuntutan hukum apapun terhadap
pihak yang terkena Keadaan Kahar.
(4) Kelalaian atau keterlambatan salah satu pihak untuk melaksanakan kewajiban
berdasarkan perjanjian ini yang semata-mata disebabkan Keadaan Kahar tidak
dianggap sebagai pelanggaran terhadap ketentuan Perjanjian ini, dengan
ketentuan pihak yang mengalami Keadaan Kahar tersebut telah melaksanakan
usaha yang sebaik-baiknya untuk mengambil tindakan dalam kemampuannya
untuk memenuhi syarat dan ketentuan perjanjian ini.
(5) Kecuali apabila sifat dari kejadian itu tidak memungkink an , pihak yang terkena
Keadaan Kahar harus memberitahukan pihak lainnya secara tertulis dalam
jangka waktu 14 (empat belas) hari terhitung dari terjadinya Keadaan Kahar
tersebut, dan semaksimal mungkin, sepanjang hal tersebut memungkinkan dan
sah, untuk menggunakan segala upaya untuk menghilangkan atau memperbaiki
penyebab peristiwa tersebut.
Penyelesaian Perselisihan
Pasal 10
(I) Apabila terjadi perselisihan pendapat dalam pelaksanaan Perjan jian , malca kedua
belah pihak sepakat _untuk menyelesaikan secara musyawarah dan mufakat.
(2) Apabila cara musyawarah dan mufakat tersebut tidak tercapai, maka PARA
Pm.AK sepakat untuk menyelesaikannya melalui Badan Arbitrase Nasional
Indonesia.
Penutup
Pasal 11
Setiap perubahan dan hal-hal lain yang belum diatur dalam Perjanjian akan
ditetapkan lebih lanjut atas dasar kesepakatan PARA PIHAK dalam bentuk
Perjanjian tambahan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.·
Pasal 12
Ardi
Direktur