Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN KEPENULISAN

INTERNASIONAL

Judul : Membangun Rumah dengan 3D Printer Tak Lagi Khayalan

Asal Negara : China, Rusia, Denmark

Kutipan berita :

Teknologi yang terus berkembang memaksa industri untuk cepat beradaptasi dalam pengembangan
produk, salah satunya dalam pembuatan purwarupa yang memanfaatkan 3D Printer. Jika Anda sudah
sering mengetahui pembuatan komponen kecil ataupun sedang, pernahkah Anda menyangka 3D Printer
juga bisa digunakan untuk membuat rumah?

Isi berita :

Akhir-akhir ini 3D Printer sudah menjadi alat yang lumrah digunakan dalam rapid prototyping maupun
additive manufacturing. Teknologi 3D printing sendiri pertama kali ditemukan pada tahun 1984. Charles
Hull, yang kemudian menjadi co-founder dari 3D Systems, menemukan stereolithography, sebuah proses
printing yang dapat merangkai sebuah obyek 3D dari data digital.
Tidak berhenti begitu saja, prediksi ahli 3D Printing Industry, Jonathan Schroeder, Presiden 3D Platform
mengatakan bahwa dalam 5 tahun kedepan, perkembangannya akan sangat cepat. Material 3D Printer yang
sering digunakan seperti filamen, akan berganti menjadi bahan stainless steel. Selain itu, penggunaan 3D
printer akan semakin meluas menuju bidang pengobatan, orthotics (alat bantu untuk memerbaiki kondisi kaki
abnormal), rehabilitasi, yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Pendidikan mengenai 3D printing
akan semakin masif di seluruh dunia, baik itu pendidikan di sekolah menengah, pekuliahan, dan operator
pabrik.
Namun, siapa sangka 3D Printer kini tidak hanya diperuntukkan untuk komponen-komponen berukuran
sedang, 3D Printer telah diterapkan dalam pembuatan konstruksi rumah. Perusahaan pengembang printer
asal Rusia, 3D Apis Cor inilah yang baru-baru ini berhasil membuat mesin untuk membangun struktur dasar
dari rumah berukuran 38 meter persegi. Pengembangan mesin protoype telah dikembangkan sejak Desember
2016 ketika mereka ditantang untuk membuat rumah dari semen yang cepat beku dan tahan cuaca dingin di
daerah Rusia.
Dengan perancangan melalui software design 3D, mereka membuat rumah dalam bentuk melingkar, dapat
dihuni oleh satu atau dua orang, dengan interior sederhana dan membuahkan hasil yang memuaskan. Dalam
waktu 24 jam, rumah telah terbangun dari hasil putaran mesin yang mengeluarkan bahan semen dan sesuai
dengan desain awal. Meskipun pembangunan jendela, pintu, pengecetan, dan detail lainnya tetap dikerjakan
oleh tenaga manusia, temuan ini patut diapresiasi dan menjadi terobosan baru di bidang 3D printing.
Gambar 1 Desain Rumah Apis Cor (Sumber : Apis Cor)

Sebenarnya membangun rumah dengan teknologi ini sudah diterapkan di China sejak tahun 2015, namun
pembuatan struktur bangunan dibuat secara parsial, dimana potongan-potongan struktur bangunan yang sudah
jadi dari hasil 3D printing, disatukan di lokasi pembangunan. Teknologi ini berhasil memangkas waktu dan
biaya pembangunan rumah di China, bahkan menurut klaim mereka, 10 rumah dalam sehari dapat
diselesaikan dengan mudah.
Tak mau kalah dengan China dan Rusia, benua Eropa yang “diwakili” oleh Denmark membangun sebuah
kantor hotel sederhana dengan luas kurang dari 50 meter persegi di Copenhagen’s Nordhavn. Dalam rilisnya,
Henrik Lund-Nielsen, CEO pada perusahaan 3D Printhuset menjelaskan: “Menyadari keterlambatan yang
kami miliki, mungkin kami terlalu optimis dengan perencanaan kami. Namun, sangat sulit untuk
merencanakan masalah yang belum pernah Anda coba sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya ada yang
menerapkan teknologi ini di Eropa. Oleh karena itu juga agak mengejutkan, ternyata kami telah menjadi juara
dunia saat pertama kali kami mencobanya. Itu yang dikatakan dan kami berhasil melakukan apa yang kami
lakukan dan membuat proyek demonstrasi ini menunjukkan kegunaan dari teknologi. Kami sangat bangga
bahwa kami berhasil melakukannya. ”

Gambar 2 Konstruksi kantor hotel sederhana di Copenhagen’s Nordhavn, Denmark (Sumber : 3D Printhuset)

Kini, China, Rusia, dan Denmark terus bersaing untuk mengembangkan 3D printing sebagai terobosan baru
dalam dunia konstruksi. Kira-kira, kapan Indonesia bisa berada di jalur yang sama untuk mengembangkan
teknologi 3D Printing bersama negara-negara tersebut ya?
Sumber :

https://3dprinthuset.dk/europes-first-3d-printed-building/ diunduh pada 8 April 2018 pukul 12.00 WIB

https://kumparan.com/@kumparantech/printer-3d-bisa-cetak-rumah-dalam-waktu-24-jam diunduh pada


8 April 2018 pukul 11. 58 WIB

Penulis : Naufal Farras Fajar

Editor : -

Anda mungkin juga menyukai