Anda di halaman 1dari 4

Manajemen Medik Luka Bakar Fase Akut

Oleh Pemi Ludi


Monday, 01 December 2008 17:51 - Last Updated Friday, 12 December 2008 17:37

Pencegahan infeksi

Infection control adalah komponen utama dalam manajemen luka bakar. Infection control
dibutuhkan untuk manajemen luka bakar untuk mengontrol transmisi mikroorganisme yang
dapat menyebabkan infeksi atau kolonisasi. Infection control itu meliputi penggunaan sarung
tangan, penutup kepala, masker, penutup sepatu, dan apron plastik. Staf dan pengunjung tidak
diperbolehkan untuk kontak dengan klien jika memiliki infeksi kulit, saluran gastrointestinal atau
pernapasan.

Memberikan support metabolik

Mempertahankan nutrisi yang adekuat selama fase akut dalamluka bakar adalah penting dalam
membantu penyembuhan luka dan pengontrolan infeksi. BMR bisa meningkat 40-100% lebih
tinggi dibandingkan normal, tergantung luasnya luka. Pemberian nutrisi yang agresiv
dibutuhkan untuk menangani peningkatan kebutuhan energi untuk membantu penyembuhan
dan mencegah efek katabolisme yang tidak diinginkan.

Meminimalisir nyeri

Nyeri adalah masalah yang signifikan selama klien dirawat di rumah sakit. Selama fase akut,
dilakukan percobaan untuk menemukan kombinasi medikasi dan intervensi yang tepat untuk
meminimalisir ketidaknyamanan dan nyeri yang berhubungan dengan luka.

1/4
Manajemen Medik Luka Bakar Fase Akut

Oleh Pemi Ludi


Monday, 01 December 2008 17:51 - Last Updated Friday, 12 December 2008 17:37

Perawatan luka

Pembersihan luka. Hidroterapi tetap menjadi pilihan utama dalam penangan luka bakar untuk
membersihkan lukanya. Caranya adalah dengan pencelupan, penyiraman atau penyemprotan.
Sesi 30 menit atau kurang hidroterapi optimal untuk klien dengan luka bakar akut. Waktu yang
lebih lama dapat meningkatkan kehilangan sodium melalui luka bakar dan dapat menyebabkan
kehilangan panas, nyeri dan stress. Selama hydroterapi, luka dicuci dengan salah satu jenis
larutan. Perawatan dilakukan untuk meminimalisisr perdarahan dan mempertahankan
temperatur tubuh selama prosedur. Klien yang tidak dapat diikutkan hydroterapi adalah mereka
yang hemodinamiknya tidak stabil dan mereka yang menjalankan cangkok kulit. Jika
hydroterapi tidak digunakan, luka dibersihkan ketika klien di atas tempat tidur dan sebelum
pemberian antimicrobial agent.

Debridement. Debridement luka bakar adalah pengangkatan eschar. Debridemen luka bakar
dilakukan melaluii cara mekanik, enxzimatik, dan bedah. Mekanikal debridemen dapat
dilakukan dengan penggunaan gunting dan forcep dengan hati-hati untuk mengangkat dan
menghilangkan eschar yang sudah mudah terlepas. Penggantian balutan basah-kering adalah
cara efektif debridemen yang lain.

Enzimatik debridemen adalah dengan pemberian protealitic dan fibrinolitik toikal pada luka
bakar yang dapat memudahkan pelepasan eschar. Enzimatik debridemen tidak digunakan
secara luas karena memiliki beberapa efek samping yang serius.

Surgical debridemen adalah tindakan eksisi eschr dan penutupan luka. Awal eksisi surgical
dimulai selama minggu pertama setelah cedera, segera sesudah klien hamiknya stabil.
Keuntungan dari eksisi segera adalah mobilisasi lebih cepat dan mengurangi lamanya waktu
hospitalisasi. Kerugiannya adalah risiko mengeksisi jaringan viable yng dapat sembuh dengan
sendirinya.

2/4
Manajemen Medik Luka Bakar Fase Akut

Oleh Pemi Ludi


Monday, 01 December 2008 17:51 - Last Updated Friday, 12 December 2008 17:37

Pemberian antimikrobial topikal

Awal penanganan luka deep partial-thickness atau full thickness adalah dengan anti mikrobial.
Obat ini diberikan 1-2 kali setelah pembersihan, debridemen, dan inspeksi luka. Perawat
mengkaji untuk pelepasan eschar, adanya granulasi atau reepitelisasi jaringan, dan manifestasi
infeksi. Luka bakar diobati dengan teknik balutan terutup atau terbuka. Untuk metode terbuka,
antimikrobial diolesi dengan tangan yang bersarung tangan dan luka dibiarkan terbuka tanpa
dibalut. Keuntungannya adalah memudahkan untuk melihat luka, lebih bebas untuk bergerak,
dan lebih mudah dalm melakukan perawatan luka. Kerugiannya diantaranya adalah
peningkatan risiko hipotermia karena terekspos. Pada metode tertutup, balutan diberikan antim
ikrobial kemudian digunakan untuk menutup luka. Keuntungannya adalah menurunkan
evaporasi cairan dan kehilangan panas dari permukaan luka. Selain itu, balutan dapat
membantu dalam debridemen. Kerugiannya adalah mobilitas terbatas dan berpotensi untuk
penurunan keefektifan latihan ROM. Pengkajian luka juga jadi terbatas hanya padasaat
penggantian balutan dilakukan.

Memaksimalakan Fungsi

Mempertahankan fungsi yang optimal klien dengan luka bakar adalah tantangan bagi seluruh
anggota tim. Program individual seperti splinting, latihan, ambulasi, melakukan ADL, terapi
penekanan sebaiknya dilakukan pada fase akut untuk memaksimalkan fungsi pada
penyembuhan dan kosmetik outcome. Latihan ROM aktif dilakukan pada awal fase akut untuk
meningkatkan resolusi dari edema dan mempertahankan kekuatan dan fungsi ssendi. Selain
itu, ADL efektif untuk mempertahankan fungsi dan ROM. Ambulasi juga mempertahankan
kekuatan dan ROM pada ekstremitas bawah dan sebaiknya dimulai segera setlah klien stabil
secara fisiologis. ROM pasif dan peregangan harus menjadi bagian dari pengobatan harian jika
klien tidak dapat melakukan latihan ROM aktif. Splint digunakan untuk mempertahankan posisi
sendi yang tepat dan mencegah atau memperbaiki kontraktur.

3/4
Manajemen Medik Luka Bakar Fase Akut

Oleh Pemi Ludi


Monday, 01 December 2008 17:51 - Last Updated Friday, 12 December 2008 17:37

Memberikan suport psikologi

Periode terpanjang penyesuaian diri terjadi selama fase akut. Penderita luka bakar dewasa
dapat menujukkan respon emosional dan psikologi yang bervariasi. Biarkan klien
mengekspresikan kekhawatiran dan memvalidasi bahwa mereka ”normal” penting dalam pemb
erian dukungan. Jadi pendengan yang aktif dan biarkan klien membicarakan tentang
kecelkaannya. Menceritakan kembali secaradetail dan berulang-ulang tentang kejadian sangat
berguna untuk menurunkan kepekaan klien terhadap ketakutan dan mimpi buruk. Melibatkan
klien dalam perawatan diri mereka sendiri membantu mereka untukmerasa adanya
pengontrolan yang berada di bawah tanggung jawabnya. Intervensi seperti ini telah terbukti
efektif dalam mensuport kebutuhan psikologi klien.

Referensi:

Black and Hawks. Medical Surgical Nursing Clinical Management for Positive Outcomes. 7th
edition. Missouri:Elsevier Inc

4/4

Anda mungkin juga menyukai