Anda di halaman 1dari 11

CUT EVA MAGFIRAH

160401044

Resume Integritas Tekhnologi Media Dakwah Dan Hubungan Dakwah


Dengan New Media

A. integritas teknologi media dakwah


a. Pengertian integritas media dakwah
integritas teknologi media dakwah adalah bagaimana sikap konsisten atau
bagaimana prinsip dan keteguhan teknologi sebagai media dakwah dengan
menampilkan nilai-nilai kejujuran. Namun integritas dari sebuah teknologi
terhadap dakwah islamiah itu terletak pada dai atau orang yang berdakwah
dengan tek nologi tersebut, oleh sebab itu seorang da’I harus memiliki prinsip-
prinsip kejujuran dalam dirinya karena dalam Al-quran Allah berfirman: “Ini
adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran
mereka. Bagi mereka surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai; mereka
kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadap-Nya Itulah
keberuntungan yang paling besar.” (Al-Ma’idah: 119).1
Dalam ayat diatas jelas maknanya bahwa Allah Menjamin kehidupan
kehidupan bahagia hamba-hambanya yang berkata dengan kebenaran (jujur).
Mengenai media dakwah, pada zaman dahulu para da’i sangat menjaga etika dan
norma-norma pada saat berdakwah, antara lain: media dakwah tidak boleh
bertentangan dengan ajaran Al-Quran dan sunnah, dalam berdakwah tidak
menjurus pada hal-hal yang diharamkan oleh agama, media relevan dengan situasi
dan kondisi konteks dakwah, jelas dalam tahapan-tahapan penggunaannya, dan
secara fleksibel dapat digunakan dalam berbagai kondisi mad’u.2
b. Peranan media dakwah
Penggunaan media dalam Islam bertujuan untuk mempermudah
penyampaian pesan-pesan agama (syariah) supaya sampai kepada masyarakat luas
lebih cepat secara bersamaan, melalui media komunikasi modern hal tersebut bisa

1 Q.S Al-Maidah:119
2 H.Tata Sukayat, M.Ag, Quantun dakwah, 2009, hal 84
dicapai lebih banyak dari pada komunikasi yang tidak bermedia (teknologi) pesan
yang disajikan oleh radio televisi atau majalah serta surat kabar bisa mewakili
tugas penyampaian pesan-pesan agama. Adapun dari segi peran media bisa
berperan dalam pembinaan ummah atau komunitas muslim, penyerapan ajaran
Islam bisa dengan mudah didapat oleh pemeluknya, kemudian bisa merubah
tingkah-laku pemeluknya. Pembentukan pandangan hidup dan karakter Islam bisa
dihubungkan dengan peran media komunikasi.3
Peran lainnya sebagai pemelihara berbagai pemikiran dan
pemahaman yang pernah muncul di dunia Islam dari masa ke masa, berbagai
warisan intelektual Islam yang sampai pada kita merupakan saksi atas peran
media massa bagi Islam. Demikian juga munculnya berbagai aliran pemikiran
keislaman yang menyebar di wilayah tertentu di belahan dunia Islam merupakan
peran dari media yang memungkinkan mudahnya akses terhadap sumber-sumber
aliran pemikiran tersebut.4
Peluang dakwah islam untuk tampil memainkan peranannya di
dalam menggunakan saran teknologi komunikasi informasi sebagai media dakwah
yang efektif agar tidak kalah bersaing dan terjadi pindah agama (keluar dari islam)
karena hanya iming- iming untuk kebutuhan sesaat. Seperti yang di prediksikan
oleh para futurolog bahwa abad ke 21 sebagai abad kebangkitan agama, dalam
abad ini akan terjadi semacam kesegaran jiwa akibat kekosongan spriritualitas
mulai mencari hal- hal yang dapat mendatangkan kepuasan dan kebahagiaan
bathiniyah. Kepuasan bathiniyah ini tentunya lebih pontesial di peroleh pada
spiritualitas agama.5
c. Idealisme media dakwah

Jurnalisme profetik menjadi idealisme dalam media dakwah, Secara


praktis, dalam jurnalisme profetik dijunjung etika jurnalisme yang mengarah pada
akurasi, validasi data dan fakta dengan model pemberitaan yang lebih santun dan
bahkan bernilai edukatif. Dalam konteks inilah jurnalisme profetik berdampak

3 M. Tata Taufik. 2013. Dakwah Era Digital. Hal.170


4 Ibid, 172
5 Muhammad rajab, Jurnal Dakwah Tabligh“dakwah dan tantangannya dalam media teknologi

komunikasi”, STAIN Raha, vol 15, No, 1, 2014, hlm 69.


pada upaya pencerahan, penyadaran dan perdamaian. Tentu saja, semua media
massa, termasuk dalam media Islam, ingin memperoleh keuntungan (profit) yang
dapat menghidupi denyut nadi bisnis media, namun disisi lain idealisme untuk
melayani publik dalam kaitannya dengan informasi, media juga ingin kepuasan
publik terpenuhi.6

B. Hubungan Dakwah dengan New Media

Dakwah merupakan suatu rangkaian kegiatan atau proses, dalam rangka


mencapai suatu tujuan tertentu. Di zaman ini dakwah tak cukup disampaikan
dengan lisan tanpa bantuan alat-alat modern yang sekarang ini terkenal dengan
sebutan alat-alat komunikasi massa, yaitu media cetak maupun elektronik. Kata-
kata terucapkan dari manusia hanya dapat menjangkau jarak yang sangat terbatas,
sedang dengan alat-alat komunikasi massa itu jangkauan dakwah tidak lagi
terbatas pada ruang dan waktu

a. Awal kemunculan new media

Internet atau interconnected network adalah sebuah sistem komunikasi


global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer
di seluruh dunia. Jaringan internet yang kita kenal saat ini, pertama kali
dikembangkan pada tahun 1969 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat
dengan nama ARPANET (Advanced Research Projects Agency). ARPANET
dibangun untuk menghindari pemusatan informasi di satu titik dengan pembuatan
suatu jaringan komputer yang terbesar. Pemusatan informasi dipan– dang rawan
mengalami penghancuran apabila terjadi peperangan. Lain halnya dengan adanya
jaringan. Apabila satu bagian dari jaringan terputus, maka jalur yang melalui
jaringan tersebut dapat secara otomatis dipindahkan ke saluran lain7.

6 Choirul Mahfud, Ideologi Media Islam Indonesia dalam Agenda Dakwah Jurnal Dakwah, Vol.

XV, No. 1 Tahun 2014 hal 12


7
Iskandar, 2009. Panduan Lengkap Internet, Penerbit Andi Offset, hlm 1-2,
Yogyakarta.
Masyarakat Indonesia pertama kali bisa mengakses layanan inter– net
komersial sekitar tahun 1994. Sebelumnya, beberapa perguruan tinggi seperti
Universitas Indonesia telah terlebih dahulu tersambung dengan jaringan internet
melalui gateway, yang menghubungkan uni– versitas itu dengan network di luar
negeri. Internet sebenarnya menga– cu kepada istilah untuk menyebut sebuah
jaringan, bukan suatu aplikasi tertentu. Oleh karena itu, internet tidaklah memiliki
manfaat apa-apa tanpa ada aplikasi yang sesuai. Internet menyediakan beberapa
aplikasi yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Setiap apli– kasi
berjalan di atas sebuah protokol tertentu. Protokol, adalah aturan yang mengatur
bagaimana sebuah aplikasi berkomunikasi dalam suatu jaringan. Sedangkan
software aplikasi yang berjalan di atas sebuah pro– tokol disebut aplikasi client.

Bagian internet yang paling bertanggung jawab dalam aktivitas on-line ialah
fraksi jaringan yang disebut world wide web (www) yang memuat data dalam
jumlah banyak melalui beragam media, naskah, gambar, suara, video dan lain-
lain, dengan cara menyediakan file dari komponen yang disebut server, file yang
ada pada server tersimpan dalam satu sumber, yaitu dengan cara menyediakan
sebuah sistem alamat. Kemudahan dalam web di sebabkan hadirnya bahasa
universal yakni HTML (hyper text multi language), yang menyusun sebuah file
sehingga komputer dapat menata file-file lain, keterbukaan HTML
memungkinkan setiap orang menciptakan isi dan kemudian menem–patkannya
dalam website, dan hasilnya adalah ledakan data.8

Pemanfaatan internet ini, telah merasuk pada hampir semua aspek


kehidupan, baik sosial, ekonomi, pendidikan, hiburan, bahkan keagamaan.
Pendeknya, hampir semua hal yang dapat kita pikirkan. Kita dapat mengetahui
berita-berita teraktual hanya dengan mengeklik situs-situs berita di web. Jadi
internet menyajikannya lebih cepat daripada media massa manapun.

b. New Media sebagai media dakwah

8 Hara, Kieron O. 2002. Plato dan Internet, Terj. Johan Dwi B.S., Jendela,hlm 30-31, Yogyakarta.
Dakwah dapat berjalan secara efektif dan efisien apabila terlebih dahulu
mengidentifikasi dan mengantisipasi masalah-masalah yang muncul dan bakal
muncul dan dilengkapi dengan pengenalan objek secara tepat. Untuk
menyampaikan pesan dakwah, seorang juru dak– wah (da'i) dapat menggunakan
berbagai macam media dakwah, baik itu media modern (media elektronika)
maupun media tradisional9.

Hal demikian akan mempermudah bagi juru dakwah untuk menyampaikan


dakwah dan juga agar mudah dipahami oleh sasaran dakwah (mad'u), maka
sebaiknya dakwah dilakukan dengan menggu– nakan salah satu media yang ada.
Hal ini untuk menyesuaikan keadaan masyarakat yang tidak sama, di satu sisi
sudah modern, di sisi lain masih tradisional.10

Dengan demikian internet merupkan salah media yang sangat tepat untuk
dijadikan sarana atau media dalam berdakwah. Karena saat ini internet merupakan
media dan sumber informasi yang paling canggih. Karena teknologi ini
menawarkan berbagai kemudahan, kecepatan, ketepatan akses dan kemampuan
menyediakan berbagai kebutuhan informasi setiap orang, kapan saja, dimana saja
dan pada tingkat apa saja. Berbagai informasi yang dapat diperoleh melalui
Internet antara lain lapangan pekerjaan, olahraga, seni, belanja, perjalanan,
kesehatan, permainan, berita, komunikasi lewat email, mailing list, dan chatting,
bahkan artikel-artikel ilmiah dalam berbagai disiplin ilmu, dan lain sebagainya.
Hampir semua bidang tugas manusia, apapun jenisnya, dapat dicari melalui
Internet. Internet sebagai sumber informasi me– mungkinkan semua orang untuk
terus belajar seumur hidup, kapan dan dimanapun serta untuk keperluan apapun.
Dan untuk kebutuhan belajar bagi setiap individu, Internet tidak hanya
menyediakan fasilitas penelusuran informasi tetapi juga komunikasi.

9 Mahmudin, 2004. Manajemen Dakwah Rosulullah, Restu Ilahi, hlm 7,Jakarta.

10 Baroroh, Umul dkk. 2009. Efek Berdakwah Melalui Media Tradisional, IAIN Walisongo, hlm 1-4
Semarang.
c. Kelebihan New Media dalam menyampaikan dakwah

Di antara keistimewaan internet tersebut yang akan memudahkan proses dakwah,


diantaranya:

1. Tidak terhalang oleh ruang dan waktu. Internet dapat diakses


kapanpun dan siapapun di berbagai penjuru dunia sehingga materi
dakwah yang telah dimasukkan di internet dapat diakses semua orang
dari berbagai penjuru dunia kapanpun mereka inginkan.
2. Dakwah menjadi lebih variatif. Selain tulisan, kita dapat membuat
materi dakwah dalam bentuk gambar, audio, e-book (buku elek–
tronik) ataupun video sehingga objek dakwah dapat memilih bentuk
media yang disukai.
3. Jumlah pengguna internet semakin meningkat. Pertumbuhan pengguna
internet yang selalu meningkat merupakan kabar baik bagi du’at yang
akan berdakwah di dunia maya, karena objek dakwah pun akan
semakin bertambah.
4. Hemat biaya dan energi. Dengan menyajikan materi dakwah di
internet, objek dakwah tidak perlu datang ke narasumber dan membeli
buku untuk menjawab masalah yang dihadapi. Sehingga bisa
membantu saudara kita agar tidak mengeluarkan biaya dan tenaga
ekstra guna memperoleh informasi syar’i yang mereka cari.

Keunggulan ini membuat internet menjadi media penyebaran dakwah


tidak di pungkiri bahwa dengan adanya akses internet bukan hanya hal positif
yang terkandung di dalam nya begitu pula dengan yang negatif senantiasa
beriringan. Oleh karena itu, seandainya dakwah tidak menggunakan media dunia
maya sebagai akses penyebaran nilai dakwah, dakwah tersebut akan usang baik
dari sisi metode yang digunakan maupun subjeknya.11

d. New Media sebagai strategi dakwah

11
Yedi purwanto, dkk,jurnal sosioteknologi “peran Teknologi Dalam Perkembangan Dakwah
Mahasiswa”, Bandung: ITB, vol. 16, No 1, 2017 hlm 101
Strategi dakwah adalah merupakan metode, siasat, taktik atau manuver
yang dipergunakan dalam aktivitas atau kegiatan dakwah, yang peranannya sangat
menentukan sekali dalam proses pencapaian tujuan dakwah,Strategi pada
hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai suatu
tujuan. Dengan demikian strategi dakwah merupakan perpaduan dari perencanaan
dan management dakwah untuk mencapai suatu tujuan. Di dalam mencapai tujuan
tersebut strategi dakwah harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya
secara teknik (taktik) harus dilakukan.

Strategi yang dilakukan dalam kegiatan membangun jaringan dakwah


adalah dengan memanfaatkan perkembangan global connection. Sistem ini
merupakan salah satu alternatif untuk dijadikan sebagai media untuk berdakwah.
Aspek keuntungan yang diperoleh dengan pemanfaatan jaringan internet ini antara
lain dapat mempererat jalinan persaudaraan antara satu dengan lainnya juga dapat
memberikan informasi dalam waktu yang singkat (aspek sosial), dapat berdiskusi
mengenai perkembangan islam (aspek agama) serta pengembangan Ilmu
Pengetahuan Teknologi (aspek ilmu pengetahuan).

e. Jenis-jenis new media untuk berdakwah


1. Blog
Dengan memiliki blog dapat Memperluas dakwah; Tempat Apresiasi
Hasil Tulisan; Publikasi Kajian; Memperluas Hubungan; dan lain-lain.
2. Milis (mailing list)
Sebagai da’i yang ingin menyebarkan dakwahnya dapat membuat milis
yang berkaitan dengan dakwah yang ditekuni sekaligus kita akan men–
jadi moderatornya. Dari milis inilah kita dapat menyampaikan pemikiran
kita kepada para anggota milis.

3. Forum Diskusi
forum diskusi menggunakan layanan web. Interaksi forum dilakukan di
satu alamat www (world wide web) tertentu. Untuk bertanya, menjawab,
dan berkomentar anggota haruslah mengunjungi alamat tersebut. Setiap
anggota bisa meletakkan arti– kel-artikel atau pendapat-pendapatnya
sehingga dapat dilihat dan dibaca oleh semua orang. Di internet terdapat
ribuan forum dakwah. Pencarian dengan mengkhususkan halaman yang
memi– liki judul “forum dakwah” menghasilkan 7.080 hasil pencarian. Ini
merupakan pencarian di halaman berbahasa Indonesia dan belum
menggunakan bahasa Inggris, bahasa Arab, dan yang lainnya. Dengan
sarana ini kita dapat ikut menyebarkan dakwah islamiyah dan
mengcounter pemikiran yang menyimpang dari Islam.
4. Wikipedia
seorang da’i dapat memanfaatkannya dengan memberikan memberikan
tulisan, ataupun istilah-istilah Islami. Yang mana istilah islami seringkali
diputar balikkan oleh mereka yang memusuhi Islam. Dengan mengcounter
lewat tulisanlah da’i ikut berkontri– busi dalam menjaga pemahaman
umat.
5. Email
email merupakan salah satu fasilitas yang paling banyak digunakan di
internet. Hal ini karena email merupakan alat komunikasi yang paling
murah dan cepat. Dengan email kita dapat berhubungan dengan siapa saja
yang terhubung ke internet di seluruh dunia dengan biaya pulsa local.
6. E-Commerce
E-commerce dapat menjadi salah satu pilihan masyarakat dalam berniaga
secara mendunia. Jika seseorang dapat berbisnis secara mendunia melalui
internet, dakwah pun dapat di sebarkan secara mendunia. Hal ini akan
sangat menguntungkan bagi penyebar dakwah.
7. Facebook
Merupakan aplikasi yang sangat dekat dengan masyarakat. Seseorang
dapat dengan mudah mengenali dan mengetahui informasi dari figur- figur
mereka. Dengan begitu banyak kemudahan yang tengan di sediakan oleh
aplikasi facebook, memaksa beberapa komunitas untuk lahir pada dunia
maya.12
f. Menguatkan dakwah melalui new media

12 Ibid, hlm 100


Dengan banyaknya ruang atau tempat yang dapat dijadikan sebagai
wahana atau media dakwah ini maka sebagai pelaku dakwah tinggal memilih
mana yang diinginkan. Salah satu langkah awal adalah berkontribusi di media
portal Islami. Selain memilih aplikasi-aplikasi seperti disebutkan di atas, kita juga
bisa berkontribusi di media–media portal Islami untuk mengirimkan opini kita
maupun mengirimkan hasil tulisan kita yang yang mengandung pesan dakwah.

Dengan semakin meluasnya arus informasi ke seluruh dunia, globalisasi


informasi dan media massa pun menciptakan keseragaman pemberitaan maupun
prefensi liputan. Dan pada akhirnya sistem media masing- masing negara
cenderung dalam hal menentukan kejadian yang di pandang penting untuk di
liput.

Dan dalam kursus keagamaan kontemporer di jelaskan bahwa agama


memang mempunyai banyak dimensi dan bukan lagi seperti orang dahulu
memahaminya yakni hanya persoalan ketuhanan, kepercayaan, keimanan, dan
seterusnya. Jelas kiranya bahwa suatu informasi atau pesan yang di sampaikan
da’i kepada mad’u akan komunikatif apabila terjadi proses psikologis yang sama
antara insan- insan yang terlibat dalam proses tersebut. Dengan kata lain,
informasi yang disampaikan da’i kepada mad’u adalah suatu yang komunikatif
apabila terdapat etos, pathos, dan logos pada pendakwah.13

13 Muhammad rajab, Jurnal Dakwah Tabligh“dakwah dan tantangannya dalam media teknologi

komunikasi”, STAIN Raha, vol 15, No, 1, 2014, hlm 84-85.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran

Taufik M. Tata. 2013. Dakwah Era Digital, Kuningan: Pustaka Al-Ikhlas

Mahfud Choirul, Ideologi Media Islam Indonesia dalam Agenda Dakwah


Jurnal Dakwah, Vol. XV, No. 1 Tahun 2014

Sukayat Tata, Quantun dakwah, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009,

ilahi Wahyu, Komunikasi Dakwah, Remaja Rosdakarya, Jakarta. 2010.

Aziz Ali, Ilmu Dakwah, Jakarta, 2009.

Iskandar, 2009. Panduan Lengkap Internet, Penerbit Andi


Offset,Yogyakarta.

Hara, Kieron O. 2002. Plato dan Internet, Terj. Johan Dwi B.S., Jendela,
Yogyakarta.

Mahmudin, 2004. Manajemen Dakwah Rosulullah, Restu Ilahi, Jakarta.

Baroroh, Umul dkk. 2009. Efek Berdakwah Melalui Media Tradisional,


IAIN Walisongo, Semarang.

Jurnal komunikasi Islam, Volume 3, Nomor 1, Juni 2013.

Yedi purwanto,dkk, jurnal sosioteknologi “peran Teknologi Dalam


Perkembangan Dakwah Mahasiswa”, Bandung: ITB, vol. 16, No 1, 2017.

Muhammad rajab, Jurnal Dakwah Tabligh“dakwah dan tantangannya


dalam media teknologi komunikasi”, STAIN Raha, vol 15, No, 1, 2014.

Anda mungkin juga menyukai