Anda di halaman 1dari 31

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan pesat kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)


yang begitu cepat sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan,
salah satu diantaranya adalah pengaruh dari hasil proses pendidikan.
Peserta didik dituntut untuk mampu mengembangkan potensinya dalam
menguasai TIK untuk dapat mencapai kecakapan berpikir dan belajar.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran, merupakan salah satu prinsip
pembelajaran yang harus dilaksanakan di Satuan Pendidikan (Sekolah). Hal
itu termuat dalam lampiran Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses.

Tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang termuat pada Pasal 3 Undang


Undang No 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Hal itu akan dapat dicapai melalui
proses pendidikan melalui pendekatan pembelajaran yang menyatukan
perkembangan potensi peserta didik dari aspek pengetahuan, keterampilan
dan sikap.

Kehidupan diabad 21 menuntut kecakapan- kecakapan berpikir kritis, kreatif,


inovatif dan berkepribadian serta berakhlak mulia. Kecakapan yang
dimaksud antara lain kecakapan memecahkan masalah , berpikir kritis,
mampu berkolaborasi dan berkomunikasi dengan baik. Kurikulum 2013
mengakomodir proses pendidkan melalui pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan ilmiah yang menekankan pada aspek afektif atau
perubahan perilakku . Kompetensi yang ingin dicapai adalah kompetensi
yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping
cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan.
SMA___________________menyelenggarakan pendidikan dengan jalur
formal melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan ilmiah. SMA
___________________menggunakan Kurikulum 2013 dalam memberikan
pelayanan pendidikan kepada peserta didik. Standar Nasional Pendidikan
(SNP) menjadi acuan utama SMA __________________dalam melaksanakan
proses pembelajarannya. Hal itu karena pemerintah telah menetapkan
peraturan tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu Peraturan Pemerintah
No 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional
Pendidikan terdiri dari Standar Kompetensi Lulusan ( SKL ), Standar Isi (SI
), Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pendidik dan Tenaga
Pendidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan dan Standar
Pembiayaan.

Untuk memenuhi amanat Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah


tersebut di atas, dan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional pada
umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, SMA
_______________sebagai satuan pendidikan tingkat menengah
mengembangkan Kurikulum SMA____________________. Dalam
mengembangkan kurikulum, SMA ________________melibatkan seluruh
warga sekolah dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan . Melalui
Kurikulum SMA ________________ini diharapkan sekolah dapat
melaksanakan program pendidikan sesuai dengan karakteristik, potensi, dan
kebutuhan peserta didik.

Kurikulum SMA___________________disusun melalui proses analisis


konteks, yaitu analisis tentang keterlaksanaan SNP, analisis tentang kekuatan
dan kelemahan dari satuan pendidikan dan analisis tentang peluang dan
tantangan yang harus dihadapi oleh satuan pendidikan. Pada tahun pelajaran
2017-2018 SMA __________________telah melaksanakan SNP dengan
kondisi sebagai berikut: SKL ____%, SI _________%, Standar Proses
_________%, Standar Penilaian __________%, Standar Pendidik dan tenaga
Kependidikan ____________%, Standar Sarana dan Prasarana
___________%, Standar Pengelolaan ____________% dan Standar
Pembiayaan ___________%.
Karakteristik dan potensi yang dimiliki oleh SMA___________, antara lain:
1 standar disiplin yang harus ditaati oleh seluruh warga sekolah,
2 fokus pada pelayanan kepada peserta didik,
3 mempunyai komitmen yang tinggi untuk mewujudkan visi dan tujuan
sekolah,
4 berfokus pada upaya untuk mencegah masalah yang muncul, dengan
komitmen untuk bekerja secara benar dari awal.
5 memiliki investasi pada sumber daya manusianya, sehingga terhindar
dari berbagai “kerusakan psikologis” yang sangat sulit
memperbaikinya.
6 memiliki strategi untuk mencapai kualitas, baik di tingkat pimpinan,
tenaga akademik, maupun tenaga administratif.
7 mengelola atau memperlakukan keluhan sebagai umpan balik untuk
mencapai kualitas dan memposisikan kesalahan sebagai instrumen
untuk berbuat benar pada masa berikutnya.
8 memiliki kebijakan dalam perencanaan untuk mencapai kualitas, baik
untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
9 mengupayakan proses perbaikan dengan melibatkan semua orang
sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya.
10 mendorong orang dipandang memiliki kreativitas, mampu
menciptakan kualitas dan merangsang yang lainnya agar dapat bekerja
secara berkualitas.
11 memperjelas peran dan tanggung jawab setiap orang, termasuk
kejelasan arah kerja secara vertikal dan horozontal.
12 memiliki strategi dan kriteria evaluasi yang jelas.
13 menempatkan kualitas yang telah dicapai sebagai jalan untuk untuk
memperbaiki kualitas layanan lebih lanjut.
14 memandang kualitas sebagai bagian integral dari budaya kerja.
15 menempatkan peningkatan kualitas secara terus menerus sebagai
suatu keharusan.

B. Dasar Hukum

1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional.
2 Peraturan Pemerintah Nomor No. 19 Tahun 2015 3tentang Perubahan atas
Tahun 2013 dan Perubahan atas PP No 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
3 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 Tentang
Penguatan Pendidikan Karakter
4 Peraturan Mendiknas No 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
5 Peraturan Mendikbud No 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
SMA/MA
6 Peraturan Mendikbud No 61 Tahun 2014 tentang KTSP Dikdasmen
7 Peraturan Mendikbud No 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah
8 Peraturan Mendikbud No 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan
Dasar Dan Pendidikan Menengah
9 Peraturan Mendikbud No 64 Tahun 2014 tentang Peminatan Pada
Pendidikan Menengah
10 Peraturan Mendikbud No 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal
Kurikulum 2013
11 Peraturan Mendikbud No 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah
12 Peraturan Mendikbud No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
13 Peraturan Mendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
14 Peraturan Mendikbud No 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
15 Peraturan Mendikbud No 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti Dan
Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan
Dasar Dan Pendidikan Menengah
16 Peraturan Mendikbud No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
PekertiPermendikbud No. 20 Tahun 2018
17 Pergub Prov. Banten No 15 Tahun 2014 tentang Pengembangan
Kurikulum Muatan Lokal Seni Budaya Banten Bagi Pendidikan
Menengah Se-Provinsi Banten
18 Peraturan......tentang kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2018-2019
Prov. Banten
19 Surat Edaran........
C. Tujuan Penyusunan
1 Sebagai acuan bagi SMA _______________dalam menyusun dan
mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan perkembangan
Kurikulum 2013.
2 Sebagai dasar SMA _________________dalam melaksanakan proses
pembelajaran pada tahun pelajaran 2018-2019
3 Sebagai dasar bagi SMA ____________________dalam mengambil
keputusan dan tindak lanjut dari pelaksanaan proses pembelajaran pada
tahun pelajaran 2018-2019
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN SMA _____________

A VISI SMA____________________________

B MISI SMA _____________________________


1 ____________________________________________________
2 _______________________________________________________
3 Dst

C TUJUAN SMA_________________
1 Tujuan Pendidikan Menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2 Tujuan SMA _______________________________
a Tujuan 1 tahun ( Tahun Pelajaran 2018-2019 )
 ______________________
 _______________________
 dst
b Tujuan Jangka Menengah ( 3 tahun )
 ____________________
 _______________________
 dst
c Tujuan Jangka Panjang

( disusun berdasarkan hasil evaluasi diri sekolah mengacu pada


hasil analisis kontek tahun pelajaran 2017 – 2018 )
3 Indikator Keberhasilan
a. _______________________
b. _______________________
c. Dst
BAB III KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN
MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar
1. Landasan Filosofis
a Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia
yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan
untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa
depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan
selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa
kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan
kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu
kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan
peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar
yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa
depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan
mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap
permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
b Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di
masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum
untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses
yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan
kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang
dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan
makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat
kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain
mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam
akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut
dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan
dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di
masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik.
d Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism).
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi
dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana
termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Dewasa ini perkembangan
pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan karena
berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia
ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum
secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat
menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian
keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi secara optimal
dalam upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-
based society).
3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan
konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik
beserta konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi
pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus
didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan
perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai
dengan konteks lingkungan dan jamannya. Kebutuhan ini terutama
menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang pendidikan
menengah khususnya SMA. Oleh karena itu implementasi pendidikan di
SMA yang selama ini lebih menekankan pada pengetahuan, perlu
dikembangkan menjadi kurikulum yang menekankan pada proses
pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik melalui
berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan
substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman konsep
yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan pembangunan
pengetahuan melalui pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum
dan pembelajaran selain mencerminkan muatan pengetahuan sebagai
bagian dari peradaban manusia, juga mewujudkan proses pembudayaan
peserta didik sepanjang hayat.
4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan
kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan
bertindak. Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan
guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa
kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2)
pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan
latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar
bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum.
5. Landasan Yuridis
a Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
c Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang
dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
d Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
6. Landasan operasional
Pengembangan Kurikulum SMA__________memperhatikan potensi peserta
didik dan potensi keunggulan daerah. Potensi keunggulan daerah menjadi
muatan lokal dalam pembelajaran. Proses pembelajarannya terintegrasi
kedalam mata pelajaran _____________________,_________________dan
___________. Hal itu dilakukan dengan tujuan dapat meningkatkan
kualitas hidup masyarakat disekitar SMA_______________.
Muatan lokal yang dikembangkan oleh SMA _____________-
adalah______________. Hal itu dilakukan karena masyarakat disekitar
SMA ____________ pada umumnya mempunyai mata pencaharian
sebagai____________. Selain itu masyrakat di sekitar SMA
_____________mengembangkan nilai nilai karakter, melalui pembiasaan
yang dilakukan antara lain kegiatan___________________,_____________.
Penanaman pendidikan karakter menjadi perhatian utama untuk setiap
aktifitas yang dilakukan. Hal itu dilakukan untuk menyiapkan peserta didik
menghadapi kehidupan di abad 21. Penanaman nilai karakter erat
kaitannya dengan pelaksanaan gerakan literasi sekolah. SMA
_____________ melaksanakan kegiatan berupa pembiasaan yang dilakukan
oleh seluruh warga sekolah. Selain itu penanaman pendidikan karakter juga
dilakukan pada kegiatan akademis dan non akademis.
Pengembangan potensi peserta didik untuk bidang non akademis dilakukan
melalui kegiatan ekstrakurikuler. Setiap unit kegiatan ekstrakurikuler
didampingi oleh satu orang guru pendamping untuk memantau
perkembangan setiap individu peserta didik. Pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler wajib kepramukaan diberlakukan untuk setiap peserta didik.
Kegiatannya dilakukan melalui model blok, aktualisasi dan reguler. Nilai
kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan menjadi salah satu penentu kenaikan
kelas dan kelulusan peserta didik.
Untuk mengakomodir potensi keunggulan daerah, dengan mengacu pada
Pergub No 15 tahun 2014 SMA_______________melaksanakan muatan
lokal pencak silat, rampak bedug dan membatik yang diintegrasikan pada
mata pelajaran Seni Budaya.
Pelaksanaan penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik dan satuan
pendidikan. Ketentuan keberhasilannya dibandingkan dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang ditetapkan melalui rapat dewan
pendidik. Program Remediel dan Pengayaan merupakan tindak lanjut yang
dilakukan dari hasil penilaian yang dilakukan oleh pendidik. Program
Remediel dan/ atau Pengayaan wajib dilakukan oleh pendidik.

B. Struktur Kurikulum
1. Kompetensi Inti
a Kompetesi Inti 1 ( sikap spiritual )
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
b Kompetensi Inti 2 ( sikap sosial )
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung
jawab, responsif, dan pro-aktif. Dalam berinteraksi secara efektif
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional.
c Kompetensi Inti 3 ( pengetahuan )
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora. Dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
d Kompetensi Inti 4 ( keterampilan )
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
dan solutif. Dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
Struktur kurikulum SMA _________ meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh peserta didik selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas
XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan ,
Standar Isi, Standar Proses , Standar Penilaian dan Kompetensi Dasar dari
setiap mata pelajaran.

Struktur Kurikulum SMA____________ terdiri atas mata pelajaran umum


kelompok A, mata pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran peminatan
akademik kelompok C. Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C
dikelompokkan atas mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, mata pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan
mata pelajaran Peminatan Bahasa dan Budaya.
SMA __________________membuka kelompok peminatan
___________,___________,________________
Struktur kurikulum SMA_____________ adalah sebagai berikut.
Mata Pelajaran Alokasi Waktu per minggu
Kelas Kelas
Kelas X
XI XII
Kelompok A ( Umum)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B ( Umum)
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan 3 3 3
Kesehatan
9 Pendidikan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah kelompok A dan kelompok B 24 24 24
Kelompok C ( Peminatan dan Lintas Minat )
10 3 4 4
11 3 4 4
12 3 4 4
13 3 4 4
14 Lintas minat 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8
15 Lintas minat 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8
Jumlah kelompok C 15 atau 16 atau 16 atau
21 24 24
Jumlah 42 44 44

Mata pelajaran lintas minat dibuka berdasarkan analisis yang dilakukan oleh
Tim Pengembang Kurikulum dengan hasil sebagai berikut :
1. ___________________ Dijelaskan alasan
2. ____________________ membuka mapel lintas
3. ___________________ minat
4. Dst

C. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum SMA __________________ terdiri dari
1. Mata Pelajaran
Muatan kurikulum terdiri dari sejumlah mata pelajaran seperti yang
termuat dalam struktur kurikulum. Mata pelajaran pada kelompok A dan
kelompok C muatan dan acuannya dikembangkan oleh dalam hal ini Pusat
Kurikulum dan Perbukuan ( Puskurbuk). Mata pelajaran kelompok B
muatan dan acuannya dikembangkan oleh Puskurbuk dan dapat dilengkapi
oleh muatan/konten lokal. Mata Pelajaran kelompok B .

2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah. Muatan Lokal yang dilaksanakan di SMA
___________mengacu pada Pergub No 15 Tahun 2014, yang
pelaksanaannya terintegrasi pada mata pelajaran Seni Budaya.
SMA__________mengintegrasikan muatan lokal Provinsi Banten yaitu
Pencak silat, Rampak Bedug dan Membatik. Selain itu SMA
______________juga menetapkan mata pelajaran __________________yang
menjadi ciri khas yayasan. Ketentuan pelaksanaannya berdasarkan surat
keputusan yang ditetapkan Yayasan, dampak yang menyertai ketetapan
Yayasan menjadi tanggung jawab Yayasan.
Kompetensi Dasar untuk muatan lokal termuat dalam lampiran yang
menjadi bagian dari buku 1 ini.

3. Penguatan Pendidikan Karakter dan Literasi


Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dilaksanakan dengan menerapkan
nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter terutama meliputi nilai-nilai
religius, jujur,toleran,disiplin,bekerja keras,kreatif, mandiri, demokratis,rasa
ingin tahu,semangat kebangsaan,cinta tanah air, menghargai
prestasi,komunikatif,cinta damai,gemar membaca,peduli ligkungan,peduli
sosial dan bertanggung jawab. Hal itu merupakan perwujudan dari nilai
utama karakter yang saling berkaitan yaitu religiositas,
nasionalisme,kemandirian,gotong royong dan integritasyang terintegrasi
dalam kurikulum.
Penguatan Pendidikan Karakter dilaksanakan melalui pembiasaan dalam
proses pembelajaran di dalam kelas ataupun kegiatan -kegiatan kurikuler
lainnya di luar kelas ataupun di luar sekolah. Penanaman pendidikan
karakter dilaksanakan melalui proses pembelajaran berbasis sekolah,
keluarga dan masyarakat. Kegiatannya dapat berupa kegiatan wajib yang
harus dilaksanakan dan kegiatan pembiasaan. Kegiatan-kegiatan tersebut
menjadi budaya sekolah yang dapat ditumbuh kembangkan.
Kegiatan Yang dilakukan
No Penguatan Pendidikan Karakter
Wajib Pembiasaan
1 Menumbuhkembangkan nilai-nilai
moral, spiritual /religius
2 Menumbuhkembangkan nilai
kebhinekaan,
kebangsaan/nasionalisme
3 ------------
4 -----------
5 Dst
Gerakan Literasi Sekolah merupakan wahana untuk menanamkan nilai
nilai karakter pada peserta didik. Melalui literasi peserta didik dapat
melakukan olah hati, olah pikir, olah rasa dan olah raga. Kegiatan yang
dilakukan meliputi pembiasaan membaca bagi seluruh warga sekolah. Hal
itu dilakukan selama 15 menit sebelum dimulai pelajaran terjadwal pada
hari____________ Dalam proses pembelajaran literasi dilakukan melalui
metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran di
kelas. Kegiatan lain dari literasi dilakukan untuk mengembangkan potensi
peserta didik melalui lomba karya dari peserta didik.

4. Pelayanan Bimbingan dan Konseling


Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup:
a layanan dasar;
b layanan peminatan dan perencanaan individual;
c layanan responsif; dan
d layanan dukungan sistem.
Bidang layanan Bimbingan dan Konseling mencakup:
a bidang layanan pribadi;
b bidang layanan belajar;
c bidang layanan sosial; dan
d bidang layanan karir.
Kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi
dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karir peserta didik.
Program layanan konseling bagi peserta didik SMA
______________terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan
bimbingan karir. Program layanan BK dimuat dalam Buku III Kurikulum
SMA______________.

5. Pengembangan diri
Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh
oleh tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat
dan minat setiap peserta didik yang sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang
dilaksanakan di SMA _______________meliputi kegiatan ekstrakurikuler
wajib dan kegiatan ekstrakurikuler pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler
kepramukaan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik. Pelaksanaan
kegiatannya melalui model blok, aktualisasi dan reguler. Ketentuan teknis
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dimuat dalam aturan tersendiri sesuai
karakteristik dari setiap jenis kegiatan ekstrakurikuler. SMA
______________melaksanakan ________jenis kegiatan ekstrakurikler , yaitu
_______________,_________________,___________dst

6. Peminatan dan Lintas minat dana tau Penjurusan


a. Waktu Peminatan dan Lintas Minat untuk Kelas X:
1) Pemetaan dan pendataan peminatan dan lintas minat
dilaksanakan pada saat pendaftaran peserta didik baru /setelah
peserta didik dinyatakan diterima melalui penelusuran minat,
bakat, dan potensi peserta didik, dengan memperhatikan nilai
raport, SKHUN, dan rekomendasi dari sekolah asal (SMP/MTs.)
2) Jumlah Peserta Didik untuk setiap rombongan belajar minimal 20
orang dan maksimal 36 orang;
3) Pelaksanaan peminatan dan lintas minat mulai di semester 1.
b. Berdasarkan hasil analisis pendidik, tenaga kependidikan, dan sarana-
prasarana yang tersedia di SMA__________, ditentukan peminatan
yang dilaksanakan yaitu Peminatan___________, dan Peminatan
____________dengan jumlah masing-masing rombongan belajar yaitu
____________rombongan belajar untuk peminatan ________________,
_____________rombongan belajar untuk peminatan
______________.dan ____________rombongan belajar untuk
peminatan ______________
c. Lintas minat disediakan dengan masing-masing peserta didik memilih
dua mata pelajaran yang ditawarkan (sesuai struktur kurikulum)
melalui angket yang dibagikan pada saat mendaftar.
d. Penentuan Peminatan Kelas X
1) Pengolahan nilai raport, dan SKHUN: Untuk peminatan MIA
yang diutamakan adalah nilai mata pelajarana Matematika, IPA,
dan Bahasa Indonesia, dan untuk peminatan IIS diutamakan nilai
mata pelajaran Matematika, IPS, dan Bahasa Indonesia.
2) Pertimbangan minat melalui angket peserta didik yang disetujui
oleh orang tua (angket terlampir)
3) Rekomendasi dari sekolah asal (SMP/MTs)
4) Bagi peserta didik yang “ragu”, atau tidak memilih baik peminatan
ataupun lintas minat, maka dilakukan wawancara dengan guru
BP/BK dan hasilnya disetujui oleh orang tua.

7. Penilaian dan Ketuntasan Belajar


Berdasarkan Permendikbud No 23 Tahun 2016 penilaian hasil belajar
terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik, satuan pendidikan dan
pemerintah.
Penilaian oleh
Komponen Satuan
Pendidik Pemerintah
pendidikan
Bentuk Penilaian harian Penilaian Akhir Ujian Nasional,
penilaian dan dapat juga Semester, dan
penilaian tengah Penilaian Akhir bentuk lain yang
semester Tahun, diperlukan
Ujian Sekolah dan
Ujian Sekolah
Berstandar
Nasional
Aspek yang Sikap, Sikap*) ---
dinilai Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan,
termasuk termasuk termasuk
kemampuan kemampuan kemampuan
berpikir tingkat berpikir tingkat berpikir tingkat
tinggi (HOTS), tinggi (HOTS), tinggi (HOTS)
dan dan ---
Keterampilan Keterampilan
Laporan
penilaian Predikat dan Predikat dan ---
a. Sikap deskripsi deskripsi*)
Angka dan
b.Pengetahuan Angka, predikat, Angka, predikat, kategori
dan deskripsi dan deskripsi
c. Keterampilan
Angka, predikat, Angka, predikat, ---
dan deskripsi dan deskripsi

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan


mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan bertujuan untuk menilai pencapaian Standar Kompetensi
Lulusan untuk semua mata pelajaran. Penilaian hasil belajar oleh
Pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara
nasional pada mata pelajaran tertentu.

SMA _________________menetapkan kriteria ketuntasan belajar dengan


mengacu pada SKL dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik,
karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan. Kriteria
ketuntasan Minimal ( KKM) dirumuskan dengan memperhatikan 3 (tiga)
aspek, yaitu kompleksitas materi/kompetensi, intake (kualitas peserta didik),
serta guru dan daya dukung satuan pendidikan. SMA
___________menetapkan KKM melalui rapat dewan pendidik, setelah
pendidik melakukan analisis KKM untuk mata pelajaran yang diampunya.
SMA _________menetapkan KKM untuk pengetahuan__________,
ketrampilan _________dan KKM untuk sikap harus berpredikat baik.

8. Pelaksanaan Remediel dan Pengayaan


a Remediel
Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi
peserta didik yang belum mencapai KKM dalam satu KD tertentu.
Pembelajaran remedial diberikan segera setelah peserta didik diketahui
belum mencapai KKM untuk setiap KD. Pembelajaran remedial
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/hak peserta didik. Dalam
pembelajaran remedial, pendidik membantu peserta didik untuk
memahami kesulitan belajar yang dihadapi secara mandiri, mengatasi
kesulitan dengan memperbaiki sendiri cara belajar dan sikap belajarnya
yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal. SMA
__________________menetapkan pelaksanaan remediel untuk tiap KD
pada setiap mata pelajaran sebanyak _______kali. Setelah dilaksanakan
remediel wajib dilakukan penilaian ulang sesuai prosedur penilaian.

Tahapan pelaksanaan pembelajaran remedial serta strateginya


digambarkan dalam skema sebagai berikut.

Nilai hasil remediel digunakan sebagai nilai yang akan diolah untuk
nilai raport, dengan kata lain nilai yang digunakan adalah nilai
tertinggi.
b Pengayaan
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didik yang telah mencapai dan/atau melampaui KKM. Fokus
pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang
dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik
diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian.
Pembelajaran pengayaan hanya diberikan satu kali, tidak berulangkali
sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan tidak
diakhiri dengan penilaian. Pengayaan yang dilakukan SMA
__________dapat digunakan untuk melakukan seleksi bagi peserta
didik mengikuti olimpiade atau sejenisnya.

9. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan Peserta Didik

a Kriteria kenaikan kelas pada SMA _____________. Peserta didik


dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut.
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam 2 (dua)
semester pada tahun pelajaran yang diikuti.
2) Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator
kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan.
3) Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan
minimal BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan.
4) Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-
masing capaian pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah
KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai KKM
pada semester ganjil dan/atau semester genap, maka ketuntasan
mata pelajaran diambil dari rata-rata nilai setiap aspek mata
pelajaran pada semester ganjil dan genap.
5) Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal
________% diperhitungkan dari tatap muka tanpa
memperhitungkan ketidak hadiran karena sakit atau alasan
tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
6) Dst...sesuai kondisi, karakteristik satuan pendidikan

b Kriteria kelulusan

Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah


memenuhi kriteria:
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
3) lulus ujian sekolah dan ujian sekolah berstandar nasional.
4) Dst ......sesuai kondisi , karakteristik satuan pendidikan
10. Pendidikan Kecakapan Hidup
a. Prinsip Umum Implementasi Kecakapan Hidup
Implementasi Pendidikan kecakapan hidup dalam proses pembelajaran
dapat dilakukan secara integral. Hal tersebut dapat dilakkukan karena
pembekalan kecakapan hidup merupakan pesan Pendidikan atau “hidden
curriculum” yang keberhasilannya sangat tergantung pada cara
penyampaian bukan pada materi pesannya.
Untuk seluruh peserta didik, secara Umum prinsip implemetasi konsep
kecakapan hidup mencakup tiga domain, yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan praktis dengan fokus;
1) Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan kepada
prinsip learning to think, learning to do, learning to be, learning to live
together
2) Menggunakan pendekatan pembelajaran yang fleksibel (flexible
learning), dan pembelajaran yang menyenangkan (enjoy learning).
3) Pola pendekatan diarahkan kepada proses pembiasan,
4) Perancanangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan
penguasaan personal skill, social skill, academic skill, dan vocasional skill.
5) Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara
belajar peserta didik aktif yaitu peserta didik sebagai subyek bukan
obyek.
6) Menerapkan penggunaan multi metode dalam pembelajaran.
7) Peran Guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi
proses belajar, bukan pada terjadinya proses mengajar.
b. Model Pembelajaran Kecakapan Hidup dalam Proses Pembelajaran.
Model pembelajaran kecakapan hidup di SMA ________________ adalah
model yang diharapkan mampu mengembangkan potensi kecakapan
hidup yang dimiliki peserta didik yang mencakup domain sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dirancang melalui penggunaan
variasi metode mengajar, antara lain:
1) Metode kerja kelompok yang digunakan untuk melatih dan
meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi antar
sesamapeserta didik, menghargai kelebihan dan kekurangan masing-
masing anggota tim, kemampuan bekerja dalam tim, dan lain-lain.
2) Metode kasus digunakan untuk menganalisis dan memecahkan
persoalan yang terjadi di lingkungan peserta didik. Pemilihan kasus
dapat diserahkan kepada peserta didik agar peserta didik lebih peka
untuk mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan yang terjadi.
3) Metode Eksperimen digunakan untuk melatih kemampuan peserta
didik dalam menganalisis sesuatu, menghubungkan sebab akibat,
mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada, berfikir
berdasarkan fakta yang ada dan didukung dengan landasan teori yang
telah ditanamkam atau diberikan melalui ceramah/tanya jawab.
Peserta didik diberi keleluasaan untuk melakukan percobaan yang
berbeda antar yang satu dengan yang lainnya. Melaui kegiatan ini
diharapkan kecakapan akademik dan berfikir peserta didik terlatih
dan berkembang sesuai potensi peserta didik.
4) Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi
didepan kelas.
Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta didik
dalam menuangkan pokok-pokok pikiran atau ide-ide yang berbentuk
tulisan sekaligus mengkomunikasikan secara lisan. Dari kegiatan
ini,peserta didik berlatih bagaimana berkomunikasi lisan dan tulisan,

Sesuai kondisi mengeluarkan ide-ide atau gagasan, mendengarkan dan menghargai


sekolah perbedaan pendapat dari orang lain, mengelola emosi, dan hal-hal
lain yang berhubungan dengan dirinya dan orang lain.
5) Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan
berkomunikasi, mengeluarkan pendapat, menghargai pendapat
orang, tidak memaksakan kehendak pribadi, tidak emosional dalam
diskusi, dan menghargai adanya perbedaan sudut pandang.
6) Pelaksanaa penyusunan karya tulis untuk kelas XII yang diharapkan
menjadi bekal bagi peserta didik untuk melanjutkan pendidikannya di
Perguruan Tinggi (PT).

11. Pendidikan Berbasis Keunggulan lokal dan global dan Pendidikan


Kewirausahaan
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam
aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi,
ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peserta didik.

Melalui analisis potensi dan kebutuhan daerah, serta analisis potensi


sekolah yang meliputi SDM dan sarana prasarana, SMA ________________
menetapkan ______________________sebagai keunggulan lokal sekaligus
keunggulan global. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global ini
diberikan dalam bentuk muatan lokal dan juga terintegrasi dalam semua
mata pelajaran.

Penerapan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global berupa


___________________, serta perencanaan pembelajaran yang disusun oleh
semua guru SMA ________________ melalui penyusunan silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memanfaatkan bahan-
bahan dari internet, serta bahan ajar berbasis teknologi informasi dan
komunikasi yang dikembangkan oleh guru-guru SMA ________________.

SMA __________mengintegrasikan Pendidikan Kewirausahaan dalam


mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan memilih KD-KD yang
sesauai dengan hasil analisis internal dan eksternal sekolah,
yaitu_____________. Kegiatan diluar mata pelajaran dilaksanakan melalui
kegiatan____________________.

D. Mutasi Siswa

SMA Pembina menentukan persyaratan pindah/mutasi peserta didik sesuai


dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, melalui suatu mekanisme yang
objektif dan transparan, mencakup hal-hal sebagai berikut:

1 Memenuhi persyaratan yang ditentukan


a. Mengajukan surat permohonan pindah dari orang tua yang
bersangkutan.
b. Memiliki surat pindah dari sekolah asal yang diketahui oleh
pengawas sekolah dan dinas pendidikan, dilampiri daftar 8355
(status peserta didik yang bersangkutan).
c. Memiliki Laporan Hasil Belajar (Rapor) dengan nilai lengkap
dari sekolah asal.
d. Memilki Ijazah Sekolah Menengah Pertama/sederajat.
e. Memiliki surat tanda lulus dengan Nilai Ujian Nasional
minimal sama dengan nilai minimal UN peserta didik yang
diterima di SMA Pembina pada tahun yang sama
2 Mengikuti seleksi masuk melalui tes dan hasilnya diumumkan
secara terbuka.

E. Pengaturan beban belajar

Beban belajar yang diatur di SMA __________menggunakan Sistem Paket


yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya
diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar
yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum
yang berlaku di SMA___________. Beban belajar setiap mata pelajaran
pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran (jp). Satu
jam pembelajaran berlangsung selama 45 menit, dan minggu efektif dalam
satu tahun (dua semester) adalah 34 – 38 minggu.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan


oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem
tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan
dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses


interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Jumlah jam tatap muka
yang tercantum dalam struktur kurikulum SMA __________adalah sebagai
berikut:

NO Kelas Jumlah Jam Pembelajaran Per Minggu


1 X 42
2 XI 44
3 XII 44
Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah
kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh
peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh
pendidik, sedangkan untuk kegiatan mandiri tidak terstruktur waktu
penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

Pemanfaatan alokasi waktu kegiatan terstruktur dan tidak terstruktur


sebanyak maksimum 60 % dari jumlah alokasi waktu tatap muka per mata
pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran.

F. Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan


pembelajaran peserta didik selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan
hari libur. Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun untuk
mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu
kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik
sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran adalah sebagai berikut:
1 Permulaan Tahun Pelajaran
Untuk kelas X hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung lebih awal
selama 3 (tiga) hari untuk melaksanakan Masa Orientasi Peserta Didik
(MOPD), yaitu mulai tanggal ____ sampai dengan ____ Juli 2018.
Kegitan pembelajaran pada permulaan tahun pelajaran efektif untuk
semua kelas dimulai pada hari _____tanggal ______Juli 2018.

2 Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun
pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu
pembelajaran sebagai berikut:
HARI WAKTU BELAJAR
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu

Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran


efektif belajar sebagai berikut:
Jumlah Minggu
Bulan Keterangan
Minggu Efekti
Libur Akhir Tahun Pelajaran,
Juli 2018 pelaksanaan MOPD, dan Libur
Idul Fitri
Agustus 2018
September 2018
Oktober 2018
November 2018
Ulangan Akhir Semester,
Desember 2018 Pengisian LHB dan Libur Akhir
Semester
Matrikulasi Libur Akhir
Januari 2019
Semester
Pebruari 2019
Maret 2019 Perkiraan Ujian Sekolah Utama
Perkiraan Ujian Nasional
April 2019
Utama
Mei 2019
Ulangan Kenaikan Kelas dan
Juni 2019
Libur Akhir Semester
Jumlah

3 Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah
pusat, provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran
di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
a Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau
Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan.
b Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal
penentuan hari libur umum/nasional atau penetapan hari libur
serentak untuk setiap jenjang dan jenis Pendidikan.

Hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah:


 Libur Semester 1: Dersember 2018 – Januari 2019
 Libur Semester 2: Juni 2019– Juli 2019
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara
lain:
● Tahun Baru
● Idul Fitri dan Cuti Bersama
● Idul Adha
● Tahun Baru Imlek
● Tahun Baru Hijriah
● Hari Raya Nyepi
● Maulid Nabi Muhammad saw.
● Tahun Baru Imlek
● Wafat Isa Al masih
● Hari Raya Waisak
● Kenaikan Isa Al Masih
● Hari Kemerdekaan RI
● Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw.
● Hari Raya Natal

4 Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2018-2019 adalah
sebagaimana tertera pada tabel berikut ini.

RENCANA KEGIATAN SEKOLAH


TAHUN PELAJARAN 2018-2019
NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KET.
1. Penerimaan Peserta didik Baru
2. Daftar Ulang Peserta Didik
Baru
3. Pembuatan jadwal
pembelajaran
4. Pembagian Kelas X
5. Masa Orientasi Peserta
Didik(MOPD)
6. Pembagian Kelas X
7. Pembagian Kelas XI
8. Rapat Pleno Komite (OT
Peserta didik)
9. Rapat Persiapan KBM Semester
I
10. Hari pertama tahun pelajaran
2018-2019
11. Menyusun program penialaian,
remedial, dan pengayaan
12. Rapat Koordinasi TU 1X1
Bulan
13. Rapat Kordinasi Wali Peserta 1X1
Didik Bulan
14. Rapat Kordinasi Pembina OSIS 1X1
Bulan
15. Rapat Koordinasi Staf & wakil 1X1
Bulan
16. Peringatan Kemerdekaan RI Upacara
17. Remedial/Pengayaan Di luar
jam PBM
18. Pesantren Kilat
19. Libur Idul Fitri
20. Latihan Dasar Kepemimpinan
Siswa (LDKS)
21. Dst

Kalender pendidikan untuk tahun pelajaran 2018-2019 terdiri dari kegiatan


selama satu tahun, satu bulan dan kegiatan tiap minggu. Rincian kalender
pendidikan SMA_________________sebagai berikut:
_________________________________
BAB IV PENUTUP

Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat perhatian dan


diutamakan oleh semua pihak sebab investasi di bidang ilmu pengetahuan akan
membawa kemajuan bangsa di masa yang akan datang.
Semoga dengan diselenggarakannya otonomi pendidikan dan otonomi sekolah dapat
membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk pencerahan anak bangsa.
Kurikulum SMA ____________menjadi acuan dan dasar operasional proses
pembelajaran. Hal hal yang terkait dengan teknis pelaksanaan kurikulum akan
dituangkan dalam peraturan akademik sekolah.
LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Surat Keterangan yang menyatakan bahwa Penyusunan Dokumen Kurikulum


ini telah dikoordinasikan oleh Pengawas Sekolah.
2. Berita Acara Validasi Dokumen KTSP.
3. SK Tim Pengembang Kurikulum (TPK)
4. Deskripsi Tugas Tim Pengembang
5. Program dan Jadwal Kegiatan Penyusunan Kurikulum
6. Daftar Hadir dan Notula Kegiatan Penyusunan KTSP.
7. Laporan hasil analisis konteks
8. Hasil Analisis Penetapan KKM
9. Instrumen Validasi yang telah diisi oleh Pengawas Sekolah
10. Contoh Silabus
11. Contoh RPP

Anda mungkin juga menyukai