A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
A VISI SMA____________________________
C TUJUAN SMA_________________
1 Tujuan Pendidikan Menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2 Tujuan SMA _______________________________
a Tujuan 1 tahun ( Tahun Pelajaran 2018-2019 )
______________________
_______________________
dst
b Tujuan Jangka Menengah ( 3 tahun )
____________________
_______________________
dst
c Tujuan Jangka Panjang
A. Kerangka Dasar
1. Landasan Filosofis
a Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia
yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan
untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa
depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan
selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa
kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan
kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu
kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan
peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar
yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa
depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan
mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap
permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
b Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di
masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum
untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses
yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan
kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang
dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan
makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat
kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain
mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam
akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut
dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan
dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di
masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik.
d Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism).
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi
dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana
termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Dewasa ini perkembangan
pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan karena
berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia
ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum
secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat
menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian
keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi secara optimal
dalam upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-
based society).
3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan
konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik
beserta konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi
pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus
didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan
perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai
dengan konteks lingkungan dan jamannya. Kebutuhan ini terutama
menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang pendidikan
menengah khususnya SMA. Oleh karena itu implementasi pendidikan di
SMA yang selama ini lebih menekankan pada pengetahuan, perlu
dikembangkan menjadi kurikulum yang menekankan pada proses
pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik melalui
berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan
substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman konsep
yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan pembangunan
pengetahuan melalui pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum
dan pembelajaran selain mencerminkan muatan pengetahuan sebagai
bagian dari peradaban manusia, juga mewujudkan proses pembudayaan
peserta didik sepanjang hayat.
4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan
kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan
bertindak. Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan
guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa
kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2)
pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan
latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar
bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum.
5. Landasan Yuridis
a Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
c Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang
dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
d Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
6. Landasan operasional
Pengembangan Kurikulum SMA__________memperhatikan potensi peserta
didik dan potensi keunggulan daerah. Potensi keunggulan daerah menjadi
muatan lokal dalam pembelajaran. Proses pembelajarannya terintegrasi
kedalam mata pelajaran _____________________,_________________dan
___________. Hal itu dilakukan dengan tujuan dapat meningkatkan
kualitas hidup masyarakat disekitar SMA_______________.
Muatan lokal yang dikembangkan oleh SMA _____________-
adalah______________. Hal itu dilakukan karena masyarakat disekitar
SMA ____________ pada umumnya mempunyai mata pencaharian
sebagai____________. Selain itu masyrakat di sekitar SMA
_____________mengembangkan nilai nilai karakter, melalui pembiasaan
yang dilakukan antara lain kegiatan___________________,_____________.
Penanaman pendidikan karakter menjadi perhatian utama untuk setiap
aktifitas yang dilakukan. Hal itu dilakukan untuk menyiapkan peserta didik
menghadapi kehidupan di abad 21. Penanaman nilai karakter erat
kaitannya dengan pelaksanaan gerakan literasi sekolah. SMA
_____________ melaksanakan kegiatan berupa pembiasaan yang dilakukan
oleh seluruh warga sekolah. Selain itu penanaman pendidikan karakter juga
dilakukan pada kegiatan akademis dan non akademis.
Pengembangan potensi peserta didik untuk bidang non akademis dilakukan
melalui kegiatan ekstrakurikuler. Setiap unit kegiatan ekstrakurikuler
didampingi oleh satu orang guru pendamping untuk memantau
perkembangan setiap individu peserta didik. Pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler wajib kepramukaan diberlakukan untuk setiap peserta didik.
Kegiatannya dilakukan melalui model blok, aktualisasi dan reguler. Nilai
kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan menjadi salah satu penentu kenaikan
kelas dan kelulusan peserta didik.
Untuk mengakomodir potensi keunggulan daerah, dengan mengacu pada
Pergub No 15 tahun 2014 SMA_______________melaksanakan muatan
lokal pencak silat, rampak bedug dan membatik yang diintegrasikan pada
mata pelajaran Seni Budaya.
Pelaksanaan penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik dan satuan
pendidikan. Ketentuan keberhasilannya dibandingkan dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang ditetapkan melalui rapat dewan
pendidik. Program Remediel dan Pengayaan merupakan tindak lanjut yang
dilakukan dari hasil penilaian yang dilakukan oleh pendidik. Program
Remediel dan/ atau Pengayaan wajib dilakukan oleh pendidik.
B. Struktur Kurikulum
1. Kompetensi Inti
a Kompetesi Inti 1 ( sikap spiritual )
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
b Kompetensi Inti 2 ( sikap sosial )
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung
jawab, responsif, dan pro-aktif. Dalam berinteraksi secara efektif
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional.
c Kompetensi Inti 3 ( pengetahuan )
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora. Dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
d Kompetensi Inti 4 ( keterampilan )
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
dan solutif. Dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
Struktur kurikulum SMA _________ meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh peserta didik selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas
XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan ,
Standar Isi, Standar Proses , Standar Penilaian dan Kompetensi Dasar dari
setiap mata pelajaran.
Mata pelajaran lintas minat dibuka berdasarkan analisis yang dilakukan oleh
Tim Pengembang Kurikulum dengan hasil sebagai berikut :
1. ___________________ Dijelaskan alasan
2. ____________________ membuka mapel lintas
3. ___________________ minat
4. Dst
C. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum SMA __________________ terdiri dari
1. Mata Pelajaran
Muatan kurikulum terdiri dari sejumlah mata pelajaran seperti yang
termuat dalam struktur kurikulum. Mata pelajaran pada kelompok A dan
kelompok C muatan dan acuannya dikembangkan oleh dalam hal ini Pusat
Kurikulum dan Perbukuan ( Puskurbuk). Mata pelajaran kelompok B
muatan dan acuannya dikembangkan oleh Puskurbuk dan dapat dilengkapi
oleh muatan/konten lokal. Mata Pelajaran kelompok B .
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah. Muatan Lokal yang dilaksanakan di SMA
___________mengacu pada Pergub No 15 Tahun 2014, yang
pelaksanaannya terintegrasi pada mata pelajaran Seni Budaya.
SMA__________mengintegrasikan muatan lokal Provinsi Banten yaitu
Pencak silat, Rampak Bedug dan Membatik. Selain itu SMA
______________juga menetapkan mata pelajaran __________________yang
menjadi ciri khas yayasan. Ketentuan pelaksanaannya berdasarkan surat
keputusan yang ditetapkan Yayasan, dampak yang menyertai ketetapan
Yayasan menjadi tanggung jawab Yayasan.
Kompetensi Dasar untuk muatan lokal termuat dalam lampiran yang
menjadi bagian dari buku 1 ini.
5. Pengembangan diri
Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh
oleh tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat
dan minat setiap peserta didik yang sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang
dilaksanakan di SMA _______________meliputi kegiatan ekstrakurikuler
wajib dan kegiatan ekstrakurikuler pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler
kepramukaan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik. Pelaksanaan
kegiatannya melalui model blok, aktualisasi dan reguler. Ketentuan teknis
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dimuat dalam aturan tersendiri sesuai
karakteristik dari setiap jenis kegiatan ekstrakurikuler. SMA
______________melaksanakan ________jenis kegiatan ekstrakurikler , yaitu
_______________,_________________,___________dst
Nilai hasil remediel digunakan sebagai nilai yang akan diolah untuk
nilai raport, dengan kata lain nilai yang digunakan adalah nilai
tertinggi.
b Pengayaan
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didik yang telah mencapai dan/atau melampaui KKM. Fokus
pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang
dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik
diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian.
Pembelajaran pengayaan hanya diberikan satu kali, tidak berulangkali
sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan tidak
diakhiri dengan penilaian. Pengayaan yang dilakukan SMA
__________dapat digunakan untuk melakukan seleksi bagi peserta
didik mengikuti olimpiade atau sejenisnya.
b Kriteria kelulusan
D. Mutasi Siswa
F. Kalender Pendidikan
2 Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun
pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu
pembelajaran sebagai berikut:
HARI WAKTU BELAJAR
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
3 Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah
pusat, provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran
di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
a Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau
Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan.
b Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal
penentuan hari libur umum/nasional atau penetapan hari libur
serentak untuk setiap jenjang dan jenis Pendidikan.
4 Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2018-2019 adalah
sebagaimana tertera pada tabel berikut ini.