Pemodelan Reservoir
Pemodelan Reservoir
Pemodelan geologi atau lebih dikenal dengan nama Geomodeling merupakan aplikasi
ilmu yang memberikan gambaran komputasi dari bagian kerak bumi berdasarkan data
geofisik dan observasi geologi yang telah dilakukan dan bawah permukaan bumi.
Pemodelan geologi sangat berhubungan dengan disiplin ilmu geologi seperti geologi
struktur, sedimentologi, stratigrafi, dan diagenesis. Sebuah pemodelan geologi
memiliki nilai numerik tiga dimensi yang dilengkapi deskripsi fisik daerah
penelitian. Hasil dari pemodelan geologi dapat digunakan sebagai data tambahan yang
penting dalam mitigasi bencana geologi dan pengelolaan sumber daya alam, sebagai
contoh dalam industri minyak dan gasbumi, pemodelan reservoir yang realistik sangat
dibutuhkan sebagai input dalam program simulasi dan memprediksi respon batuan dalam
proses eksplorasi, karena kesalahan yang terjadi pada saat eksplorasi dapat
menghambat produksi hidrokarbon. Penggunaan model geologi dan simulasi reservoir
memberikan kesempatan bagi ahli geologi untuk mengidentifikasi daerah yang
potensial dan ekonomis dengan lebih baik.
Formasi geologi dalam bentuk dua dimensi dibentuk oleh poligon � poligon yang
merepresentasikan patahan ataupun ketidakselarasan dan dibatasi oleh permukaan yang
sudah di-grid. Pemodelan geologi umumnya meliputi beberapa langkah, yaitu:
1. Analisis awal yang berkaitan dengan geologi pada
daerah penelitian.
2. Interpretasi data yang tersedia dan observasi.
3. Pemodelan struktur yang menggambarkan batas batuan (horizon,
unconformity, intrusi, dan patahan).
Tujuan dari pemodelan geologi dalam industri minyak bumi ialah untuk menciptakan
model geologi reservoir minyak dan gas bumi. Evaluasi model geologi merupakan hal
yang penting karena model geologi yang kurang tepat dapat menghambat jalannya
produksi. Sebuah model reservoir yang tepat mampu memberikan informasi parameter
geologi tentang reservoir yang diteliti dan untuk dapat mengartikan model dengan
baik dapat dibantu dengan teori yang berkaitan dengan pemodelan. Tyson dan Math
(2009) menjelaskan bahwa pemodelan reservoir yang tepat mampu memberikan deskripsi
mengenai paramater elemen arsituktural fasies daerah penelitian, sebagai contoh
pada daerah barrier yang mengandung serpih dan pasir, serta terdapat arah orientasi
pengendapannya. Pada akhir tahun 1980 terdapat perbedaan pemahaman yang besar
antara karakteristik reservoir, pemahaman perilaku reservoir, dan deskripsi
reservoir, namun perlahan � lahan perbedaan ini terhapuskan, dan ahli geologi
sepakat untuk menambah detil parameter reservoir sebagai salah satu langkah
meningkatkan pemahaman perilaku reservoir.
Sebuah model yang tepat mampu memberikan respon yang sama dengan reservoir
daerah yang diteliti, dan untuk sebuah reservoir dengan informasi yang terbatas
akan sangat sulit dibuat model yang dapat menyamai kondisi reservoir asli, tetapi
dapat saja dibuat sebuah model yang didesain dengan spesifikasi yang berbeda dengan
data � data yang mendekati dengan aslinya.
Beberapa tahun belakangan ini software pemodelan geologi mendorong para ahli
pemodelan untuk mengikuti standar alur kerja, di mana terdapat beberapa keuntungan
yang didapatkan saat perancangan, karena banyaknya pilihan kemungkinan dan jumlah
error yang perlu diperbaiki yang berkurang secara signifikan. Ada beberapa langkah
evaluasi yang perlu diperhatikan secara cermat dalam pengerjaan pemodelan geologi,
yaitu:
1.) Menentukan permasalahan, atau mengajukan hipotesis,
2.) Mendesain percobaan,
3.) Menjalankan percobaan berulang � ulang,
4.) Mengumpulkan hasil percobaan.
Hipotesis, prediksi, dan verifikasi percobaan telah dibuktikan sebagai sebuah alur
kerja yang kuat untuk meneliti hal � hal yang belum diketahui (Popper, 1959).
Sebuah reservoir dapat diibaratkan sebagai sebuah badan ilmu pengetahuan ilmiah dan
terdapat berbagai cara untuk mengolah untuk mendapatkan hipotesis, seperti: �
Reservoir A memiliki sedikitnya 1juta barrel minyak�, �Rekahan pada reservoir B
berfungsi sebagai permeabilitas anisotrop�. Setiap hipotesis yang muncul dapat
dicek kembali dengan sebuah percobaan atau simulasi, tentunya dibantu dengan
pemodelan geologi.