Naskah Publikasi
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai
Gelar Sarjana Keperawatan
Oleh :
PUJI PRASTYANING AMINI
NIM : E420163306
Abstrak
Di Puskesmas Medang pada bulan Agustus 2017 dari 10 pasien yang menjalani rawat
jalan ditemukan 2 pasien yang amputasi, 7 pasien DM mengalami hipertensi. Menurut
pengamatan peneliti pasien-pasien DM di Puskesmas Medang belum pernah dilakukan
latihan ROM secara berkesinambungan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
pengaruh latihan kaki dengan vaskulerisasi kaki pasien DM di Puskesmas Medang.
Jenis penelitian ini adalah kuasi ekperimen dengan pendekatan pre dan post test two
group menggunakan kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Sampel penelitian ini
adalah 19 kelompok kontrol dan 19 kelompok intervensi pasien DM di Puskesmas
Medang. Hasil Penelitian. Nilai vaskulerisasi kelompok kontrol sebelum perlakukan
latihan kaki mayoritas nilai normal sebanyak 14 responden dan kelomok intervensi
mayoritas normal 10 responden. Setelah perlakuan mayoritas nilai vaskulerisasi yang
menggunakan nilai ABI pada kelompok kontrol mayoritas normal 13 responden
sedangkan kelompok intervensi mayoritas normal sebanyak 17 responden. Analisa
wilcoxon pada kelompok kontrol menunjukkan tidak ada perubahan signifikan
perubahan nilai vaskulerisasi (p value 0.083 α = 0.05), sedangkan pada kelompok
intervensi terdapat perbedaan signifikan nilai vaskulerisasi kaki (p value 0.008 ,
α=0.05).
Effect of Foot ROM exercises with Status Vascularization of Diabetic Patient in Medang
Health Public, Blora Regency
Abstract
At the Medang Health Public in August 2017 out of 10 patients who underwent
outpatient treatment, 2 patients were amputated, 7 DM patients had hypertension.
According to observations of researchers, DM patients at Medang Health Public have
never done ROM exercises on an ongoing basis. The purpose of this study was to
determine the effect of foot exercises with the foot vascularity of DM patients in Medang
Health Public. This type of research is quasi experiment with pre and post test two
group approaches using the control group and intervention group. The sample of this
study was 19 control groups and 19 intervention groups of DM patients at Medang
Health Center. Research result. The value of vascularization of the control group before
treating foot exercises with the majority of normal values is 14 respondents and the
intervention group is the normal majority of 10 respondents. After the treatment of the
majority of vascularity values that used ABI values in the control group, the majority of
normal respondents were 13 respondents while the intervention group had a normal
majority of 17 respondents. Wilcoxon analysis in the control group showed no significant
changes in vascularity values (p value 0.083 α = 0.05), whereas in the intervention
group there were significant differences in foot vascularization values (p value 0.008, α
= 0.05).
Bibliography: 2008-2017
3
Sesudah
Pada tabel 4 menunjukkan bahwa Tidak terkompresi 0 0.0%
status vaskulerisasi kaki kelompok Normal 17 89.5%
8
Tabel 7
9
darah. Menebalnya arteri di kaki dapat edukasi, terapi obat, pengaturan diet,
mempengaruhi otot-otot kaki karena dan olahraga. Penatalaksanaan
berkurangnya suplai darah, kesemutan, tersebut saling berkisambungan untuk
rasa tidak nyaman, dan dalam jangka memperbaiki kondisi pasien DM dan
lama dapat mengakibatkan kematian pencegahan komplikasinya termasuk
jaringan yang akan berkembang gangguan vaskulerisasi kaki (Soegondo,
menjadi ulkus kaki diabetes (Kartika, 2009). Pilar-pilar tersebut tidak banyak
2017). dijalankan pada kelompok kontrol
Gangguan vaskulerisasi yang tidak sehingga perbedaan vaskulerisasi tidak
dikelola dengan baik akan ada.
mengakibatkan stagnansi aliran darah Hasil penelitian peneliti pada
atau mungkin akan mengalami kelompok kontrol selain diperkuat
perburukan aliran darah. Pada argumentasi peneliti juga diperkuat
kelompok kontrol masih tetap dengan penelitian yang dilakukan oleh
mendapatkan obat untuk mengontrol Zukhri (2015) tentang Pengaruh Senam
gula darah, artinya kelompok ini Kaki Terhadap Ankle Brachial Index
mendapat mengandalkan obat (ABI) Pada Pasien Diabetes Melitus
pengendalian gula darah untuk Tipe II di Puskesmas Ngawen
mencegah perburukan vaskulerisasi Kabupaten Klaten yang menunjukkan
saja. Pengendalian yang hanya bahwa tidak adanya perubahan
bertumpu pada obat menurut beberapa signifikan pada vaskulerisasi kaki paisen
ahli tidak akan menghasilkan DM yang ditentunkan menggunakan
pengendalian gula darah dan nilai ABI, dengan p value 0.075.
pencegahan komplikasi DM yang baik Hasil penelitian yang
termasuk perburukan vaskulerisasi kaki. perbandingan status vaskulerisasi kaki
Pilar-pilar tersebut meliputi pemberian kelompok intervensi sebelum dan
11