Pengenalan
Bab ini mengenalkan dan mendefinisikan mesin pembakaran dalam. Bab ini memberi daftar
dari klasifikasi mesin serta terminologu yang digunakan pada teknologi mesin sendiri.
Deskpripsi diberikan pada banyak komponen mesin baik pada mesin empat langkah maupun
dua langkah yang menggunakan sistem spark ignition maupun sistem compression ignition.
1-1 Pengenalan
Mesin pembakaran dalam adalah mesin kalor yang mengubah energi kimia dari bahan
baakr menjadi energi mekanik, yang biasanya didapat dari output poros yang berotasi.
Energi kimia adari bahan bakar awalnya diubah menjadi energi thermal melalui
pembakaran atau oksidasi dengan udara yang juga berada di dalam mesin. Energi thermal
ini menaikkan temperature dan tekanan dari gas di dalam mesin, dan gas bertekanan tinggi
ini mengalami ekspansi terhadap mekanisme dari mesin. Ekspansi ini diubah oleh
sambungan mekanik dari mesin menuju poros engkol yang berotasi, yang merupakan
output dari mesin. Poros engkol ini, yang tersambung ke sistem transmisi atau sistem
penyalur daya untuk mengirimkan energi mekanik dari putaran tersebut untuk
penggunakan akhir yang diinginkan. Untuk mesin, hal ini seringnya digunakan untuk
sistem penggerak kendaraan (mobil, truk, lokomotif, kendaraan air, pesawat). Aplikasi
lainnya termasuk mesin
1
Stasioner untuk menggerakan pompa dan generator, serta mesin portabel seperti gergaji
mesin dan pemotong rumput.
Mesin reciprocating dapat mempunyai satu atau lebih silinder, sampai 20 atau lebih.
Silinder-silinder ini dapat disusun dalam konfigurasi-konfigurasi yang berbeda. Ukuran-
ukurannya bervariasi dari mesin pesawat model kecil dengan output daya 100 watts sampei
mesin multi silinder stasioner yang memproduksi ribuan kilowatts per silinder.
Ada banyak manufacturer mesin, pada masa lalu, sekarang, dan masa yang akan dating,
yang memproduksi dan sudah memproduksi mesin dengan ukuran, geometri, gaya , dan
karakteristik operasional yang berbeda, yang menyebabkan tidak ada batas absolut yang
dapat dinyatakan untuk segala karakteristik mesn (ukuran, jumlah silinder, jumlah langkah
per siklus, etc.). Buku ini akan berfokus pada jangkauan karakteristik yang normal dari
geometri dan parameter operasional dari mesin, tetapi dengan beberapa pengecualian yang
sesuai.
Awal pengembangan dari mesin pembakaran dalam yang modern terjadi pada paruh akhir
tahun 1800, bersamaan dengan pengembangan dari mobil. Sejarah mencatat bentuk awal
dari mesin pembakaran sederhana dan kendaraan yang bisa bebas melaju dari tahun 1600
[29]. Sebagian besar dari kendaraan awal ini merupakan prototipe dengan tenaga uap yang
tidak pernah terwujud menjadi kendaraan yang beroperasi secara praktis. Teknologi, jalan,
material, dan bahan bakar belum dikembangkan secara baik, Contoh yang sangat awal dari
mesin kalor, baik itu mesin pembakaran luar maupun dalam, digunakan pada bubuk mesiu
dan bahan bakar padat, cair, dan gas. Pengembangan signifikan dari mesin uap modern,
dan konsekuensinya, adalah munculnya lokomotif kereta api pada paruh akhir abad 18 dan
awal abad 19. Pada tahun 1820-1830, kereta api sudah ada pada beberapa negara di dunia.
Kondisi hampa udara pada silinder. Hal ini menyebabkan perbedaan tekanan pada piston,
tekanan atmosfer pada satu sisi dan kondisi hampa udara pada sisi lainnya. Saat piston
bergerak karena perbedaan tekanan ini, usaha akan terjadi melalui sistem eksternal yang
tersambung padanya, seperti pada kondisi mengangkat beban [29].
3
Gambar 1-2 Ford Taurus SHO 3.4 liter (280 in3)
awal 1860an dan bensin, minyak pelumas, dan mesin pembakaran dalam yang berevolusi
secara bersamaan.
Penemuan di bidang teknologi kedua yang menstimulasi pengembangan dari mesin
pembakaran dalam adalah ban karet pneumatic, yang pertama kali dipasarkan oleh John B.
Dunlop pada 1888 [141]. Penempuan ini membantu mobil menjadi lebih praktis dan lebih
diinginkan, dan kemudian menghasilkan pangsa pasar yang lebih besar untuk sistem
penggerak, termasuk mesin pembakran dalam.
Pada tahun-tahun awal dari mobil, mesin pembakaran dalam bersaing dengan kelistrikan
dan mesin uap sebagai metode penggerak utamanya. Pada awal abad ke-20. Listik dan uap
menghilang dari gambaran besar tentang mobil- listrik, karena jarak tempuhnya yang
terbatas, dan uap , karena waktu awal yang dibutuhkannya panjang, Sehingga pada abad
ke-20 adalah periode dimana mesin pembakaran dalam dan
4
mobil bertenaga mesin pembakaran dalam. Sekarang, pada akhir abad ke 20, mesin
pembakaran dalam lagi-lagi disaing oleh listrik dan bentuk penggerak lain.
1. Tipe pembakarannya
(a) Pembakaran Busi. Mesin ini memulai pembakarannya lewat proses pada tiap
siklus menggunakan busi. Busi ini memberikan tegangan listrik tinggi
5
Gambar 1-3 1955 Chevrolet “Blok Kecil” dengan 265 in3 (4.34 L) perpindahan.
Yang dihasilkan oleh dua elektroda yang membakar campuran udara-bahan bakar pada tungku
pembakaran disekitar busi. Pada tahap awal pengembanngannya sebelum busi ditemukan,
banyak cara seperti penggunaan api dicoba untuk membakar campuran ini.
(b) Pembakaran Kompresi. Proses pembakaran pada mesin ini dimulai saat campuran
udara-bahan bakar terbakar dengan sendirinya karena temperatur yang tinggi pada
tungku pembakaran yang disebabkan karena tekanan tinggi.
2. Siklus Mesin
(a) Siklus empat langkah. Pada siklus ini, ada empat gerakan piston diantara dua
revolusi mesin pada tiap siklus.
(b) Siklus dua langkah. Pada siklus ini ada dua gerakan piston diatara satu revolusi
mesin pada tiap siklus.
6
Gambar 1-4 Klasifikasi Mesin berdasarkan lokasi katupnya. (a) Katup pada blok, L head. (b)
Katup pada kepala, I head. Standar pada mobil modern. (c) Satu katup di kepala dan satu di
blok, F head. (d) Katup di blok berkebalikan dengan sisi silinder, T head.
3. Lokasi katup
(a). Katup di kepala (katup overhead), juga disebut mesin I Head
(b) Katup di blok ( flat head), juga disebut L Head engine. Beberapa mesin pada
masa lalu dengan katup pada bloknya mempunyai katup intake pada satu sisi silinder
dan katup exhaust pada sisi satunya. Mesin ini disebut mesin L Head.
7
Fungsi dari katup dikerjakan oleh dua saluran atau sleeves yang terbuat dari besi cor.
Yang dimasukkan diantara dinding silinder dan piston. Sleeves ini bergerak secara
bolak balik lewat sambungan ke poros eksentrik yang digerakkan oleh poros engkol
melalui roda gigi 2 ke 1. Langkah yang dilakukan pada desain lama adalah antara 1
atau 4.
Gambar 1-5 Tampak potongan dari katup mesin Willy – Knight Sleeves
(c) Satu Katup di head (biasanya di intake) dan satu di blok, juga disebut mesin
F Head; mesin ini cukup jarang digunakan.
4. Desain Dasar
(a) Gerak Bolak Balik. Mesin memiliki satu atau lebih silinder dimana piston
bergerak bolak balik. Tungku pembakaran terletak di ujung tiap silinder. Daya
dikirimkan ke poros engkol output yang berotasi dengan sambungan mekanis
dengan piston.
8
Gambar 1-6 Chevrolet LT4 V8, empat langkah, mesin pembakaran busi dengan 5.7 liter
perpindahan.
(b) Rotasi. Mesin terdiri dari blok (stator) yang dibuat disekeliling rotor non konsentrik
besar dan poros engkol. Tungku pembakran dibuat pada blok nonrotasi nya.
5. Posisi dan jumlah silinder dari mesin gerakan bolak balik
(a) Satu silinder. Mesin mempunyai satu silinder dan piston tersambung ke poros
engkol.
(b) In Line. Silinder-silinder diposisikan pada garis lurus, satu dibelakang yang lainnya
sepanjang poros engkol. Dapat terdiri dari 2 sampai 11 silinder ataupun lebih.
Mesin In-Line empat silinder sering dijumpai pada mobil dan aplikasi lainnya.
Mesin In-Line enam dan delapan silinder dulunya juga umum digunakan pada
mesin mobil. Mesin In-Line juga disebut straight ( straight enam atau straight 8)
(c) Mesin V. Dua baris silinder pada sudut yang menyesuaikan satu sama lain dengan
satu poros engkol. Sudut antara baris silinder ini bervariasi dari 15 derajat sampai
120 derajat, dan umumnya sebesar 60 derajat sampai 90 derajat. Mesin V memiliki
jumlah silinder dari 2 sampai 20 atau lebih. V6 dan V8 adalah mesin yang umum
dijumpai pada mesin mbil, dan V12 serta V16 dulunya digunakan pada mobil-mobil
mewah.
(d) Mesin Silinder Berlawanan. Duar baris silinder yang letaknya berlawanan satu
sama lain pada satu poros engkol ( sebuah mesin V dengan V 180 derajat). Tipe ini
sering ditemukan pada