Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2 ILMU SOSIAL DASAR – Definisi,

Peranan, Pembinaan, serta Masalah pada


Generasi Muda
Definisi Pemuda

Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam – macam harapan,
terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai
generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi
yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan. Anggapan itu merupakan beban moral yang
ditanggung bagi pemuda untuk memenuhi tanggung jawab yang diberikan generasi tua. Selain
memikul beban tersebut pemuda juga dihadapkan persoalan-persoalan diantaranya kenakalan
remaja, ketidak patuhan pada orang tua/guru, kecanduan narkotika, frustasi, masa depan suram,
keterbatasan lapangan kerja dan masalah lainnya. Seringkali pemuda dibenturkan dengan “nilai”
yang telah ada jika mereka berkelakuan di luar nilai tersebut.

Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan
keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengauh yang besar pula dalam membina
sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah
sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses
hingga mencapai titik kulminasi.

Peranan Mahasiswa dan Pemuda di Masyarakat

Generasi pemuda lingkungan masyarakat pada saat ini sangatlah minim . pada generasi dahulu
pemuda lebih menetapkan pada bangsa , akan tetapi pada masa kini pemuda lebih mengikuti
jaman masa kini .bisa kita lihat pemuda-pemuda pada masa kini tidak menyosongkan masa
depanya lebih baik , malah menghancurkannya . contohnya : pemuda jaman sekarang lebih
memilih untuk bersenang-senang saja tanpa harus memikirkan bagaimana nantinya. Pemuda
masa kini lebih menyepatkan hanya bermain jaringan sosial ketimbang ia harus berkumpul
dalam acara karang taruna dalam lingkungan masyarakat. Padahal karang taruandalam masyrakat
sangatlah berguna .karang taruna sendiri memiliki pengertian sebagai sebuah organisasi non-
partisan yang memiliki tugas-tugas pokok pemerintah atau masyarakat lainya yang
menanggulangi masalah sosial khususnya dalam generasi pemuda.

Masalah- masalahyang terdapat dalam generasi pemuda :

Masalah pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi dalam
hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Masalah-masalah pemuda ini disebakan karena
sebagai akibat dari proses pendewasaan seseorang, penyusuan diri dengan situasi yang baru dan
timbulah harapan setiap pemuda karena akan mempunyai masa depan yang baik daripada orang
tuanya. Proses perubahan itu terjadi secara lambat dan teratur (evolusi)
Sebagian besar pemuda mengalami pendidikan yang lebih daripada orang tuanya. Orang tua
sebagai peer group yang memberikan bimbingan, pengarahan, karena merupakan norma-norma
masyarakat, sehingga dapat dipergunakan dalam hidupnya. Banyak sekali masalah yang tidak
terpecahkan karena kejadian yang menimpa mereka belum pernah dialami dan
diuangkapkannya.Dewasa ini umum dikemukakan bahwa secara biologis dan politis serta fisik
seorang pemuda sudah dewasa akan tetapi secara ekonomis, psikologis masih kurang dewasa.
Contohnya seperti pemuda-pemuda yang sudah menikah, mempunyai keluarga, menikmati hak
politiknya sebagai warga Negara tapi dalam segi ekonominya masih tergantung kepada orang
tuanya.

1. Pemuda pada jaman sekarang menetapkan pada pergaulan bebas. Dimanabisa kita lihat
bahwa banyak sekali para pemuda yang menggunakan narkoba dan kata ini sudah tidak
asih lagi . selain itu bisa kita lihat juga pemuda jaman sekarang sudah menjadi perokok
padahal usianya belum mencukupi boleh di bilang masi di bawah umur . atau seorang
pemuda yang menjadi seorang peminum . peminum sebuah alkohol dan menjadi
kebiasaan tertentu.
2. Prilaku yang menyimpang , pemuda yang berilaku seperti ini sangat negativ contohnya :
tauran .pemuda pada masa saat ini sering sekali tauran , tauran sudah tidak asing lagi bagi
kalangan masyrakat padahal hal ini sangat merugikan pemuda itu sendiri . tauram
biasanya dilakukan oleh pemuda antara sekolah ia dan sekolah lain , atau antara warga ia
dengan warga lain . pemuda yangdi bawah umur , misalkan anak SD , SMP sudah
melakukan hal ini . tauran ini merupakan hal yang kurangnya suatu komunikasi atau
informasi.
3. Pernikahan di usia muda . pemuda menikah di usia muda menyebabkan yang seharusnya
pendidikan berjalan dan ini harus menikah dan menghidupi anak dan istrinya. Biasanya
pernikahan usia muda ini karna terjadinya seks bebas. Dan sebagiannya.

Peranan pemuda dalam masyarakat dibedakan atas dua hal :

1. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungan :

 Pemuda meneruskan tradisi dan mendukung tradisi


 Pemuda yang menyesuaikan diri dengan golongan yang berusaha mengubah tradisi.

1. Peranan pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya


dibedakan menjadi :

 Jenis pemuda pembangkit, yaitu pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah
sosial. Contoh sastrawan Rendra dan Chairil anwar pada masanya.
 Jenis pemuda nakal/ delinkuen, yaitu jenis pemuda yang tidak berniat mengadakan
perubahan pada budaya maupun masyarakat tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat
dari masyarakat dengan tindakan menguntungkan bagi diri sendiri.
 Jenis pemuda radikal, yaitu mereka yang berkeinginan besar mengubah masyarakat dan
kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner tanpa memikirkan lebih jauh bagaimana
selanjutnya.

Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggung jawabannya atas tatanan


masyarakat, antara lain:

1. Kemurnian idealismenya
2. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang
baru
3. Semangat pengabdiannya
4. Sepontanitas dan dinamikanya
5. Inovasi dan kreativitasnya
6. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
7. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang
mandiri
8. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap
dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.

Peranan Mahasiswa dan Pemuda di Masyarakat

Motivasi asas pembinaan dan pengembangan generasi muda bertumpu pada strategi pencapaian
tujuan nasional, seperti disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat.

Atas dasar kenyataan ini, diperlukan penataan kehidupan pemuda sehingga mereka mampu
memainkan peranan yang penting dalam masa depan sekalipun disadari bahwa masa depan
tersebut tidak berdiri sendiri. Masa depan adalah lanjutan masa sekarang, dan masa sekarang
adalah hasil masa lampau. Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda haruslah
menanamkan motivasi kepekaan terhadap masa datang sebagai bagian mutlak masa kini.
Kepekaan terhadap masa yang akan datang membutuhkan pula situasi-situasi lingkungan untuk
merelevansikan partisipannya dalam setiap kegiatan bangsa dan negara. Untuk itu, kualitas
kesejahteraan yang membawa nilai-nilai dasar bangsamerupakan faktor penentu yang mewarnai
pembinaan generasi muda dan bangsa dalam memasuki masa datang.

Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian
pokok, diantaranya:

A. Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah
memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan keterlibatannya pun secara
fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh bangsa ini.

B. Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang masih
memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah pertumbuhan potensi dan kemampuan
ketingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
Tanpa keikut sertaannya generasi muda, tujuan pembangunan ini akan sangat sulit sekali
tercapai. Hal ini bukan saja karena p[emuda merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar,
tetapi tanpa kegairahan dan kreativitas mereka, pembangunan jangka panjang dapat kehilangan
keseimbangan. Apabila pemuda masa sekarang terpisah dari persoalan masyarakatnya, sulit
terwujud pemimpin masa datang yang dapat memimpin bangsanya sendiri.

Peranan pemuda dalam masyarakat dibedakan atas dua hal :

1. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungan :

 Pemuda meneruskan tradisi dan mendukung tradisi


 Pemuda yang menyesuaikan diri dengan golongan yang berusaha mengubah tradisi.

1. Peranan pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya


dibedakan menjadi :

 Jenis pemuda pembangkit, yaitu pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah
sosial. Contoh sastrawan Rendra dan Chairil anwar pada masanya.
 Jenis pemuda nakal/ delinkuen, yaitu jenis pemuda yang tidak berniat mengadakan
perubahan pada budaya maupun masyarakat tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat
dari masyarakat dengan tindakan menguntungkan bagi diri sendiri.
 Jenis pemuda radikal, yaitu mereka yang berkeinginan besar mengubah masyarakat dan
kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner tanpa memikirkan lebih jauh bagaimana
selanjutnya.

Tujuan pembinaan da pengembangan generasi muda

1. Memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa


2. Mewujudkan kader-kader penerus perjuangan bangsa
3. Melahirkan kader-kader pembangunan nasional dengan angkatan kerja berbudi luhur,
dinamis dan kreatif.
4. Mewujudkan warga negara Indonesia yang memiliki kreatifitas kebudayaan nasional.
5. Mewujudkan kader-kader patriot pembela bangsa yang berkesadaran dan berketahanan
nasional.

Jalur pembinaan dan pengembangan generasi muda

a. Kelompok jalur utama

 Jalur keluarga, pelaksanaan pembinaan dan pengembangan adalah orang tua serta
anggota keluarga terdekat
 Jalur generasi muda, organisasi-organisasi pemuda yang ada seperti OSIS, Senat,
Pramuka, Karang taruna

b. Kelompok jalur penunjang


 Jalur sekolah/ pra sekolah : organisasi orang tua murid, enataan mutu pendidik dan
sarananya.
 Jalur masyarakat : jalur masyarakat yang melembaga (lembaga peribadatan, organisasi
sosial). Jalur masyarakat yang tidak melembaga 9pergaulan sehari-hari, tenpat rekreasi)

c. Kelompok jalur koordinatif (jalur pemerintah)

 Sistem pengkoordinasian melalui Badan Koordinasi Penyelenggaraan Pembinaan


Generasi muda.
 Pelaksanaan organisasi pembinaan dan pengembangan generasi muda melalui satuan
pengendali pembinaan generasi muda yang dipimpin oleh mentri urusan pemuda.

Masalah dan Solusi Generasi Muda

Era modern ditandai dengan berbagai macam perubahan dalam masyarakat. Perubahan ini
disebabkan oleh faktor-faktor, yaitu: perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (iptek),
mental manusia, tekhnik dan penggunaannya dalam masyarakat, komunikasi dan transportasi,
urbanisasi, perubahan-perubahan pertambahan harapan dan tuntutan manusia (the rising
demands). Semuanya ini mempunyai pengaruh bersama dan mempunyai akibat bersama dalam
masyarakat secara mengagetkan, dan inilah yang kemudian menimbulkan perubahan masyarakat.

Perubahan ini sampai mengarah kepada perubahan mentalitas (moral). Khususnya, di kalangan
generasi muda telah terlihat adanya pergeseran nilai dan kecendrungan-kecendrungan pada aspek
tertentu. Sangat disayangkan, era modern hanya ditandai dengan gaya hidup yang serba
hedonistis (keduniawian) dan budaya glamour. Prilaku moral generasi muda telah melampaui
batas-batas/norma ajaran agama. Potret buram generasi muda hari ini: mabuk-mabukkan,
berlagak preman (premanisme), penganut sex bebas (free sex), tawuran antar pelajar, terlibat
narkoba, dan lain sebagainya. Kondisi inilah yang disebut demoralisasi, yaitu proses kehancuran
moral generasi muda.

Akhir-akhir ini permasalahan free sex (kebebasan seksual) di kalangan kawula muda semakin
memprihatinkan, terutama pemuda dan remaja yang kurang baik taraf penanaman keimanan dan
ketaqwaannya. Sebagaimana yang sudah diberitakan oleh harian waspada bahwa 42,3 % pelajar
di Cianjur telah berhubungan seks Pra-Nikah. Praktik seks pranikah yang dilakukan oleh pelajar
justru sekarang semakin meningkat dan hampir seimbang jumlahnya antara kota dan daerah-
daerah. Khusus di Sumatera Utara menurut kordinator PIKIR ( Pusat Informasi Kesehatan
Refroduksi dan Gender) prilaku hubungan seks pranikah lewat pacaran di kalangan
remaja/pelajar di kota Medan dan daerah-daerah Sumatera Utara diyakini semakin meningkat .

Hal ini terjadi karena pengaruh media melalui tayangan-tayangan yang vulgar dan cenderung
untuk lebih mengarahkan konsumennya ke arah pornografi dan pornoaksi. Tidak heran bila
eksploitasi bentuk tubuh baik wanita maupun pria (terutama dari kalangan wanita) selalu menjadi
ukuran dalam segala hal. Tidak sulit saat ini untuk mendapatkan gambar-gambar yang
mempertontonkan bentuk tubuh lewat majalah atau harian porno, menonton adegan-adegan
kotor lewat VCD Porno, HP juga menjadi alat penyebar pornoaksi, penampilan iklan yang
menunjukkan kemolekan tubuh. Pelayanan seks lewat telepon juga marak diiklankan dengan
bebas dan amat vulgar. Terlebih saat ini masyarakat kita khususnya di Sumatera Utara sering
dihebohkan oleh tontonan organ tunggal yang justru mempertontonkan auratnya di depan umum.
Itu semua menunjukkan bahwa pemuda saat ini telah dikelilingi oleh pornografi dan pornoaksi.

Perubahan kondisi ini juga berimbas terhadap down-nya mental generasi muda. Gejalanya bisa
dilihat dari pesimisme generasi muda baik dalam mengeluarkan ide/gagasan ataupun dalam
menyikapi perkembangan. Tidak jarang diketemukan generasi muda yang minder sendiri karena
ketidak mampuannya mengoperasionalkan tekhnologi informasi, seperti: komputer ataupun
internet atau juga diperdapati pemuda yang terganggu mentalitas kejiwaannya karena tidak
sanggup berhadapan dengan kompleksitas persoalan hidup. Deskripsi ini menunjukkan bahwa
era modern memiliki banyak dampak baik positif ataupun negatif. Namun, pemuda hari ini lebih
banyak menjerumuskan diri ke arah negatif.

Tentunya disebabkan oleh kondisi moral yang sangat rendah. Manakala moral keagamaan benar-
benar terbangun dalam setiap diri generasi muda, maka akan terlahir beberapa sikap positif.
Antara lain: pertama, kemampuan memfilter perubahan ke arah yang positif. Kedua, optimisme
dalam bersikap ataupun bertindak. Ketiga, membangun program masa depan secara matang.
Keempat, bina kualitas dan mantapkan keimanan. Kelima, bekerja atas nama bangsa dan agama.
Dalam artian, selalu mementingkan sisi keumatan daripada kepentingan pribadi atau golongan.

Solusi.

Pemuda hari ini harus berpegang teguh kepada keyakinan akan nilai-nilai moralitas yang
diajarkan agamanya masing-masing. Kita mendambakan pemuda di negeri ini mempunyai
keteguhan iman. Mereka tidak akan goyah walaupun diterjang tsunami peradaban Barat. Tidak
akan silau dengan gemerlapnya keindahan fatamorgana duniawi. Dalam Islam, ada disebutkan
bagaimana keteguhan sekelompok pemuda yang disebut ashabul kahfi. Allah swt berfirman:
“Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman pada Tuhan mereka dan kami
tambahkan mereka petunjuk.” (QS. Al-Kahfi: 13).

Kita juga berharap pemuda di negeri ini adalah pemuda yang berkualitas dalam keilmuan. Rajin
menuntut ilmu yang bermanfaat. Mereka adalah pemuda yang mampu bersaing di era IPTEK dan
Hi-Tech. Mereka bukanlah pemuda yang GAPTEK (Gagap Tekhnologi). Dengan kata lain,
pemuda hari ini adalah pemuda yang tidak kenal lelah untuk terus belajar dan belajar baik lewat
pendidikan formal ataupun non-formal. Serta pemuda memiliki semangat kerja yang tinggi
(ethos kerja) yang dibarengi oleh moral yang baik

Anda mungkin juga menyukai