Anda di halaman 1dari 19

Fungsi Sistem Peredaran Darah Manusia

Pada sistem peredaran darah pada manusia, darah merupakan suatu cairan yang sangat
penting bagi tubuh kita. Salah satu fungsi darah ialah sebagai pengangkut atau menyalurkan
berbagai zat-zat penting dalam tubuh kita ke seluruh bagian tubuh manusia. Selain itu masih
banyak lagi fungsi dari sistem peredaran darah manusia ini, diantaranya:

 Memiliki peran penting dalam mengangkut sari-sari makanan yang berasal dari usus
ke seluruh bagian tubuh kita.
 Berfungsi untuk menyalurkan oksigen yang berasal dari organ pernafasan paru-paru
dan juga mendistribusikan ke seluruh tubuh. Selain itu juga mengangkut
karbondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.
 Memiliki fungsi untuk mengangkut hormon dari tempat produksinya menuju ke
beberapa bagian tubuh yang membutuhkan.
 Berperan mengangkut berbagai zat sisa hasil metabolisme sel menuju ke organ
ekskresi yaitu ginjal.
 Memiliki manfaat untuk menjaga kestabilan temperatur pada tubuh agar tetap berada
disuhu antara 36-37 derajat celcius.
 Selain itu dara juga berfungsi untuk membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh
kita.

Baca Juga : Penjelasan Tentang Sistem Pencernaan pada Manusia dengan Lengkap

Organ-organ Sistem Peredaran Darah Manusia

Perlu diketahui bahwa darah tidak akan dapat mengalir dengan sendiri tanpa menggunakan
alat. Dengan begitu dibutuhkan mesin pemompa darah agar dapat mengalir ke seluruh tubuh,
organ tersebut disebut dengan Jantung. Tak hanya jantung, masih banyak lagi beberapa organ
manusia yang ada kaitannya dengan sistem peredaran darah pada manusia ini. Nah…agar
lebih jelas lagi berikut beberapa organ pada sistem peredaran darah.

Organ Jantung

Jantung merupakan salah satu organ vital pada tubuh manusia. Letak dari organ jantung ini
berada di dalam rongga dada dan dilapisi oleh membran pelindung yang disebut
dengan Perikardium. Pada dinding jantung sendiri terdiri dari beberapa jaringan padat yang
membentuk otot jantung dan suatu fibrosa. Selain itu banyak sekali pembahasan tentang
organ jantung ini, diantaranya:

Struktur Organ Jantung


Struktur Organ Jantung

Organ jantung pada manusia memiliki 4 ruang, yaitu: Ventrikel kanan dan kiri serta Atrium
kiri dan kanan. Apabila dibandingkan dengan dinding ventrikel, dinding Atrium ini pada
bentuknya lebih tipis. Hal tersebut disebabkan karena bagian ventrikel pada jantung tersebut
harus bekerja lebih kuat supaya dapa memompa darah ke seluruh bagian tubuh.

Selain itu, pada dinding ventrikel bagian kiri lebih tips jika dibandingkan dengan yang kanan.
Sedangkan pada atrium kanan dan kiri dipisahkan oleh sekat yang dinamai Septum Atriorum.
Kemudian sekat yang memisahkan antara ventrikel kanan dengan kiri disebut Septum
Interventrakularis.

Cara Kerja Organ Jantung


Darah kotor yang berasal dari seluruh tubuh akan masuk di jantung pada bagian atrium
kanan. Setelah itu melalui katup Trikuspid ini akan mengalir ke ventrikel kanan. Kontraksi
ventrikel akan menutup katup trikuspid, akan tetapi mengakses katup pulmoner yang terdapat
pada lubang akan masuk ke arteri plumoner.

Kemudian darah yang masuk ke dalam arteri pulmoner tersebut akan diteruskan ke paru-paru
kiri dan kanan, yang mana masing-masing akan dialiri melalui beberapa cabang arteri
disebelah kiri. Arteri-arteri ini bercabang sampai membentuk Arteriol.

Arteriol-arteriol tersebut kemudian akan mengalirkan darah ke pembuluh kapiler di dalam


paru-paru. Disitulah darah akan melepas karbondioksida dan mengikat oksigen. Selanjutnya,
darah akan diangkut melalui pembuluh Venul dan berfungsi sebagai saluran anak yang
berasal dari vena pulmoner. Terdapat empat vena pulmoner yang mempunyai darah kaya
oksigen akan mengalir ke atirum sebelah kiri pada jantung. Hal tersebut merupakan bagian
dari sistem sirkulasi yang dikenal dengan sistem peredaran darah kecil.

Kemudian dari artrium kiri, darah akan mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid.
Karena adanya kontraksi ventrikel katup aortik pada lubang masuk ke aorta akan terbuka
dan menyebabkan ketup tersebut menutup. Cabang yang pertama berasal dari aorta akan
terdapat di dekat katup aortik. Serta dua lubang menuju ke arteri-arteri koroner kanan dan
kiri.

Arteri koroner yaitu merupakan pembuluh darah yang memberikan makan sel-sel pada
jantung. Cara arteri koroner yang menuju arteriol akan menyalurkan darah ke pembuluh
kapiler, sehingga dapat menembus dan menyebar ke seluruh bagian jantung. Kemudian darah
yang diangkut oleh venul menuju ke vena koroner akan bermuara ke artrium kanan. Sistem
sirkulasi tersebut sering dikenal dengan sistem koroner.

Selain itu, aorta berasal dari ventrikel kiri dan juga bercabang menjadi arteri yang berfungsi
mengedarkan darah dengan kaya oksigen ke seluruh tubuh kecuali paru-paru. Kemudian
darah yang kaya dengan karbondioksida akan diangkut oleh pembuluh vena menuju jantung
melewati bagian atrium kanan. Peredaran darah tersebut dikenal dengan sistem peredaran
darah besar.

Tekanan Darah dan Denyut pada Jantung.

Otot pada jantung memiliki kekuatan untuk berdenyut secara terus menerus. Sebuah sistem
terintegrasi yang berada di dalam jantung tersebut mengawali denyutan dan merangsang
beberapa ruang-ruang pada jantung secara sistematis.

Impuls akan menyebar ke semua bagian atrium dan juga ke simpul atrioventrikel. Kemudian
akan dorongan dan dilanjutkan ke otot ventrikel melalui serabut purkinje. Hal tersebut
berjalan cepat supaya kontraksi ventrikel merasa pada apeks jantung dan akan menyebar
bersama dengan cepat ke arah pangkal arteri besar yang meninggalkan jantung.

Pada umumnya kecepatan denyut jantung ketika dalam keadaan sehat berbeda-beda,
tergantung pada aktivitas, makanan, pekerjaan, keadaan emosi dan juga umur. Kecepatan
normal denyut nadi pada ketika kita masih bayi lebih kurang 140 kali permenit, denyut
jantung ini akan mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya umur. Kemudian pada
orang dewasa kuantitas denyut jantung lebih kurang 70 sampai 80 per menit.
Organ Pembuluh Darah

Pembuluh darah adalah jalur bagi darah yang mengalir dari jantung ke seluruh bagian tubuh
dan begitupun sebaliknya. Pembuluh darah ini terbagi menjadi 3 macam, yaitu:

Pembuluh Kapiler

yaitu merupakan pembuluh darah kecil yang memiliki diameter kurang lebih sebesar sel
darah, yaitu sekitar 7,5 μm. Meskipun pembuluh yang satu ini memiliki diameter yang sangat
kecil, kuantitas kapiler yang timbul berasal dari sebuah arteriol yang tergolong besar. Pada
orang dewasa biasanya terdapat sekitar 90.000 kapiler.

Kemudian pada dinding kapiler terdiri dari satu lapisan sel epitel yang permiabel daripada
membran plasma sel. Lalu untuk Asam Amino, Glukosa, Oksigen serta berbagai ion dan zat
lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh,dengan mudah akan berdifus melalui dinding kapiler ke
dalam cairan Interstitium yang mengikuti gradien konsentrasinya. Begitupun sebaliknya
limbah nitrogen, karbondioksida serta hasil metabolisme lain juga akan mudah berdifusi
dalam darah.

Pembuluh Vena

Struktur Pembuluh Vena

Pembuluh vena atau sering disebut dengan pembuluh balik merupakan pembuluh yang
memiliki darah yang mengalir ke jantung. Pembuluh balik sendiri terdiri dari 3 lapisan seperti
pembuluh arteri. Adapun susunannya dari dalam ke luar adalah Endotel, Otot polos dan
jaringan elastik serta jaringan ikat fibrosa.

Sepanjang pembuluh vena ini terdapat katup-katup yang berfungsi menahan darah ulang ke
jaringan tubuh. Pada hewan mamalia dan manusia tak hanya pembuluh vena saja yang
berasal dari jaringan tubuh yang ulang ke jantung, melainkan ada pula vena yang sebelum
ulang ke jantung datang dulu ke suatu alat tubuh. Apabila darah berasal dari usus, sebelum
kembali ke jantung maka akan ke hati terlebih dahulu. Sistem peredaran darah yang seperti
ini disebut dengan sistem vena porta.

Baca juga : Penjelasan lengkap tentang sel hewan beserta fungsinya

Pembuluh Nadi

Pembuluh nadi (pembuluh arteri) merupakan pembuluh darah yang berasal dari jantung
menuju kapiler. Arteri Vertebrata dilapisi oleh endotel dan juga miliki dinding yang tidak
tipis dan terdapat kandungan otot polos serta jaringan ikat elastis. Arteri lebih condong agak
lebih dalam di jaringan badan.

Kemudian pada dinding arteri besar (aorta) yang berasal dari jantung, banyak memiliki
kandungan jaringan ikat. Kekuatan setiap sistol ventrikel mendorong darah ke dalam arteri
dan melebarkannya agar dapat menampung darah tersebut. Selanjutnya pada diastol,
kelenturan dinding bagian pertama arteri selanjutnya menunjang mendorong darah ke bagian
arteri yang jadi lebar. Elastisitas arteri yang besar tersebut mengubah arus darah menjadi
tenang.

Kontraksi dan Peregangan arteri yang terjadi secara bergantian, benar-benar cepat menuju
perifer (7,5 m per detik) yang mampu dirasakan sebagai denyut nadi. Pada tiap cabang
rongga saluran jadi makin lama sempit, akan tetapi kuantitas luas penampang makin lama
besar supaya tekanannya menurun dan kecepatan arus darah berkurang.

Cairan Darah

Cairan darah pada manusia terdiri dari plasma darah dan butir-butir darah atau sel darah. Ada
beberapa cairan atau bagian dari darah tersebut seperti:

Plasma Darah

Plasma darah ini terdiri dari 90% air, zat-zat pelarut seperti protein darah, sari-sari makanan
(asam amino dan glukosa), hormon, antibodi, enzim dan zat sisa metabolisme. Selain itu juga
terdapat kandungan gas-gas nitrogen, karbondioksida dan oksigen pada plasma darah ini.
Kemudian didalam plasma darah tersebut terdapat juga fibrinogen yang mampu menjadi
benang-benang fibrin, yang berguna untuk menutup luka. Plasma darah yang sudah
dipisahkan fibrinogennya dinamakan serum.

Selain itu plasma darah juga berfungsi mengangkut sari-sari makanan dari usus setelah itu ke
hati, dari hati disalurkan ke seluruh anggota tubuh. Plasma darah yang mengangkut sisa
metabolisme berbentuk karbon dioksida (sebagian diangkut oleh darah merah) lagi dari
jaringan ke jantung selanjutnya ke paru-paru.

Sisa metabolisme lain yang berbentuk zat urea yang akan diangkut dari jaringan ke organ
pengeluaran, yaitu ginjal. Plasma darah yang mengangkut hormon dari kelenjar buntu juga
akan diberikan ke beberapa anggota tubuh yang membutuhkan. Plasma darah juga memiliki
fungsi sebagai penjaga tekanan osmosis cairan tubuh, karena pada plasma darah mempunyai
kandungan garam-garam spesifik serta molekul-molekul protein.
Sel-sel Darah

Sel Darah pada Manusia

Secara garis besar sel-sel darah, terdiri dari sel darah putih (Leukosit), sel darah merah
(Eritrosit), dan keping darah (Trombosit). Adapun penjelasannya sebagai berikut:

 Sel darah merah (Eritrosit) adalah anggota terbesar dari sel darah yaitu sekitar 99 %.
Eritrosit berbentuk bikonkaf, yaitu bulat, pipih, tengahnya cekung, sering berada
terhadap kondisi bertumpukan.
 Keping darah (Trombosit) berbentuk kecil, tidak teratur, berkelompok membentuk
kepingan-kepingan di didalam darah dan tidak berinti.
 Sel darah putih (Leukosit) miliki ukuran lebih besar dibanding Eritrosit, tidak
berpigmen, dan miliki inti yang bentuknya berfariasi.
Eritrosit (Sel Darah Merah)
Sel Darah Merah

Sel darah merah memiliki peran sebagai penentu dalam golongan darah seseorang dan juga
termasuk sebagai pengangkut oksigen. Oksigen yang diangkut oleh darah dengan langkah
diikat oleh hemoglobin. Hemoglobin yang telah mengikat O2 akan memicu darah berwarna
merah dan disebut sebagai oksihemoglobin.

Reaksi pengikatan O2 oleh hemoglobin tersebut terjadi di dalam paru-paru, akan tetapi
pelepasan O2 oleh hemoglobin dijalankan pada sel di seluruh tubuh.

Eritrosit akan dibentuk oleh sumsum merah pada tulang pipa dan tulang pipih. ketika bayi
didalam kandungan, sel darah merah akan dibentuk oleh limpa dan hati. Sel darah merah
yang sudah tua (berumur sekitar 120 hari) bakal dirombak di hati dan limpa. Didalam hati,
hemoglobin akan diubah menjadi zat empedu (bilirubin). Kemudian zat besi tersebut yang
dilepaskan oleh hemoglobin akan digunakan untuk memicu sel darah merah baru.
Leukosit (Sel Darah Putih)
Sel
Darah Putih

Sel darah putih biasanya dibentuk di sumsum merah terhadap tulang limpa, pipih dan juga
kelenjar getah bening. Fungsi dari Leukosit yakni untuk membunuh kuman penyakit yang ada
pada tubuh dan membentuk antibodi. Kemudian pada jaringan yang mengalami luka sering
timbul nanah. Nanah tersebut terdiri dari kuman yang mati, sel darah putih yang rusak dan sel
jaringan yang rusak.

Fagosit tersebut akan membunuh kuman penyakit dengan cara memakannya. Fagosit juga
bergerak seperti Amoeba dan dapat keluar menembus dinding kapiler darah untuk menuju ke
jaringan sekitarnya.

Sedangkan Limfosit akan menyerang kuman dengan cara membentuk antibodi. Kemudian
antibodi tersebut akan bereaksi dengan kuman dan akan membentuk gumpalan. Gumpalan
tersebut akan dimakan oleh fagosit. Limfosit ternyata juga mampu menghasilkan antibodi
berbentuk antitoksin, yang mampu menetralkan racun yang dihasilkan oleh kuman.
Trombosit (Keping Darah)
Gambar Keping Darah

Trombosit pada darah manusia akan dibuat didalam sumsum merah dengan 1 mm3 darah
terdapat 250.000 keping darah, yang merupakan 0,6% dari padatan darah. Keping darah juga
sangat berfungsi dalam sistem pembekuan darah apabila terjadi luka. Saat terjadi luka,
trombosit akan mengeluarkan enzim trombokinase yang mana mengubah protrombin menjadi
trombin.

Trombin akan mengubah protein darah, yaitu fibrinogen, menjadi benang-benang fibrin.
Benang-benang fibrin tersebut layaknya jaring-jaring yang memerangkap sel darah merah
agar darah dapat berhenti mengalir.

Mekanisme Sistem Peredaran Darah Manusia

Kerja sistem peredaran darah pada manusia akan dikendalikan oleh organ jantung, yang mana
akan berfungsi sebagai pemompa darah agar dapat mengalir ke seluruh bagian tubuh. Saat
otot jantung berelaksasi, maka akan dalam keadaan mengembang, volumenya besar, dan
tekanannya yang kecil.

Sehingga dengan begitu akan dapat menyebabkan darah dari vena kava (darah kotor dari
tubuh), masuk ke dalam serambi kanan, katup AV akan terbuka dan darah juga terus masuk
ke dalam bilik kanan. Sementara itu pada bagian jantung sebelah kiri, darah dari vena
pulmonalis (darah bersih dari paru-paru) akan masuk ke pada bilik kiri. Saat otot jantung
berkontraksi maka jantung akan dalam keadaan mengerut. Darah yang telah ada dalam bilik
kanan dipompa dan masuk ke arteri pulmonalis. Ketika katup AV tersebut menutup maka
katup ke arteri pulmonalis akan membuka.

Kemudian pada bagian jantung sebelah kiri, darah yang berada didalam bilik kiri akan
dipompa dan masuk ke aorta. Sementara itu, ketika katup AV menutup, dan katup ke aorta
membuka. Pada sistem peredaran darah manusia ini terdapat dua lintasan peredaran darah,
yaitu peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Kedua peredaran darah ini disebut
peredaran darah ganda.

Sistem Peredaran Darah Besar

Gambar Peredaran Darah Besar

Peredaran darah besar merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya
oksigen dari bilik kiri jantung lalu diedarkan ke semua jaringan tubuh. Oksigen bertukar
dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Kemudian darah yang banyak mengandung
karbondioksida tersebut akan melalui vena dan dibawa menuju serambi kanan pada jantung.

Sistem Peredaran Darah Kecil


Sistem Peredaran Darah Kecil pada Manusia

Pada peredaran darah kecil ini merupakan proses peredaran darah yang mengalirkan darah
dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung lagi. Darah yang kaya dengan
karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
Kemudian pada alveolus paru-paru, darah yang kaya akan karbondioksida tersebut akan
ditukar dengan yang kaya dengan oksigen dan akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui
vena pulmonalis. Proses peredaran darah terhitung oleh kecepatan aliran darah, luas
penampang pembuluh darah, tekanan darah dan juga kinerja otot jantung, dan pembuluh
darah.

Pada kapiler terdapat spingter prakapiler yang menyesuaikan aliran darah ke kapiler:

 Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang
melalui kapiler selanjutnya akan berkurang.
 Jika spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari
pembuluh darah utama akan membuka dan darah mengalir ke kapiler.
 Pada vena sekiranya otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang
terkandung terhadap jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga
agar darah mengalir hanya menuju ke jantung.
 PENYAKIT PADA SISTEM PEREDARAN MANUSIA

 Kelainan yang menyerang sistem peredaran darah sering kali menimbulkan
masalah yang serius dalam kesehatan. Misalnya, penyakit jantung yang telah
menyebabkan lebih bnayak korban setiap tahunnya di bandingkan dengan
macam penyakit lainnya. Berikut ini beberapa bentuk kelainan yang terjadi
pada sistem peredaran darah manusia.

 a. Anemia
 Anemia merupakan suatu keadaan kekurangan eritrosit (Hemoglobin).
Kekurangan hemoglobin menyebabkan suplai oksigen ke jaringan menurun
sehingga dapat mengganggu fungsi kerja sel. Gejala anemia antara lain di
tandai dengan muka pucat, cepat lelah, sakit kepala, timbulnya titik-titik hitam
pada mata, jantung berdebar-debar, dan bertambahnya kecepatan denyut
nadi di pergelangan tangan.

 b.Talasemia
 Talasemia merupakan suatu kelainan pada eritrosit yang berakibat sel
tersebut mudah rapuh dan cepat rusak. Talasemia termasuk penyakit
keturunan yang dapat terjadi pada perempuan maupun laki-laki.

 c. Polisitemia
 Polisitemia merupakan suatu penyakit yang di tandai dengan adanya
kelebihan produksi eritrosit. Dalam hal ini darah menjadi kental sehingga
memperlambat aliran darah di dalam pembuluh atau dapat juga membentuk
gumpalan di dalam pembuluh darah. Gumpalan tersebut dapat
menyebabkan ganggren (kematian jaringan) dan bila terjadi pada jantung
dapat berakibat kematian. Gejala yang di timbulkannya dapat berupa sakit
kepala dan pusing.

 d. Leukemia
 Leukemia atau kanker darah merupakan suatu penyakit yang di sebabkan
oleh kelebihan produksi leukosit. Leukemia terjadi akibat sumsum
tulangatau jaringan limpa bekerja secara tidak normal sehingga produksi
leukosit menjadi berlipat ganda, sedangkan
produksi eritrosit dan trombositmenurun. Pada saat demikian, jumlah leukosit
dapat mencapai 500.000 sel per mm3.

 e. Agranulositosis
 Agranulositosis merupakan kebalikan dari leukemia yang berakibat pada
menurunnya daya tahan terhadap penyakit. Penyakit ini dapat menyebabkan
seorang pasien meninggal karena infeksi yang tidak dapat ia lawan.

 f. Trombositopenia
 Trombositopenia merupakan suatu penyaki t yang di tandai dengan
sedikitnya
 kandungan keping darah di dalam darah

 g. Hemofilia
 Hemofilia merupakan suatu penyakit yang berakibat sukarnya darah
membeku ketika terjadi pendarahan. Hemofilia termasuk penyakit
keturunan yang terjadi hampir pada semua keturunan berjenis kelamin laki-
laki.
 h. Hipertrofi
 Hipertrofi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan menebalnya otot-
otot jantung. Kelainan ini terjadi akibat katup-katup jantung tidak berfungsi
secara wajar sehingga jantung tidak bekerja secara esktra agar darah terus
mengalir. Pada waktu tertentu, jantung tidak dapat lagi memberi cukup
oksigen kepada jaringan.

 i. Jantung koroner
 Jantung koroner merupakan penyakit jantung yang di sebabkan oleh
tersumbatnya arteri koroner, yaitu pembuluh yang menyuplai darah ke
jantung. Penyumbatan pembuluh tersebut dapat terjadi karena
adanyaendapan lemak, terutama berupa kolesterol pada lapisan
dalam dinding pembuluh. Penyumbatan pembuluh arteri demikian di kenal
dengan istilaharteriosklerosis.

 j. Embolisme koroner
 Embolisme koroner merupakan suatu keadaan yang menyebabkan arteri
koroner terisi oleh bekuan darah secara mendadak. Bekuan darah berasal
dari bagian tubuh lain yang terbawa oleh aliran darah ke arteri koroner. Jika
seluruh arteri terisi (tersumbat), maka dapat menyebabkan kematian.

 k. Fibrilasi atrium
 Fibrilasi atrium merupakan suatu kelainan pada jantung yang berakibat atrium
berdenyut cepat dan tidak beraturan. Kelainan ini terjadi akibatdemam
rematik dan penyakit tertentu lainnya

 l. Varises
 Varises merupakan suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena). Varises
sering terjadi pada bagian bawah tubuh. Hemaroid atau wasir merupakan
varises yang terjadi pada daerah dubur.

 m. Flebitis
 Flebitis merupakan gangguan pada vena, yaitu berupa radang vena. Flebitis
dapat di sebabkan oleh tukak atau abses di luar pembuluh vena. Pada kasus
tertentu, flebitis dapat juga terjadi dalam pembuluh vena

 n. Hipertensi
 Hipertensi merupakan suatu keadaan yang di tandai dengan tekanan sistoldi
atas 150 mmHg atau tekanan diastol di atas 100 mmHg. Hipertensi atau yang
di kenal sebagai tekanan darah tinggi di tandai dengan badah lemah, pusing,
napas pendek dan palpitasi jantung. Hipertensi dapat menyebabkan
pecahnya pembuluh arteri dan kapiler.jika terjadi pada otak, maka di
sebut pendarahan otak

 o. Hipotensi
 Hipotensi merupakan suatu keadaan yang di tandai dengan tekanan sistol
dan diastolnya di bawah ukuran normal. tekanan darah ideal adalah 120
mmHg untuk sistol dan 70 atau 80 mmHg untuk diastol. Hipotensi
atautekanan darah rendah di tandai dengan gejala badan cepat lelah, tangan
dan kaki terasa dingin, dan mudah pusing ketika bangun dari tidur.


 p. Hemorage
 Hemorage merupakan suatu kelainan berupa pendarahan arteri atau vena,
baik di bagian dalam maupun di bagian luar tubuh. Hemorage selalu
berbahaya. Jika pendarahan yang terjadi sebanyak lebih kurang 30%
darivolume darah, maka dapat berakibat kematian
 Kelainan yang menyerang sistem peredaran darah sering kali menimbulkan
masalah yang serius dalam kesehatan. Misalnya, penyakit jantung yang telah
menyebabkan lebih bnayak korban setiap tahunnya di bandingkan dengan
macam penyakit lainnya. Berikut ini beberapa bentuk kelainan yang terjadi
pada sistem peredaran darah manusia.
 Sistem peredaran darah termasuk bagian tubuh yang sering mengalami kerusakan,
kegagalan fungsi, dan kelainan lainnya.Berikut inicontoh-contoh kelainan sistem
peredaran darah pada manusia
 1. Leukemia
Leukemia ditandaidengan meningkatnya jumlah leukosit secara tajam,mencapai1 juta
per mm darah atau lebih.Keadaan inisangat berbahaya
karena sel-sel pada sumsum tulang yang menghasilkan eritrosit digantikan oleh
leukosit sehingga menghambat pembentukan eritrosit.Untuk mengatasi leukemia,
selain pemberian obat-obatan, pasien diberitransfusidarah atau dilakukan
transplantasisumsum tulang belakang.


2. Hemofili
Hemofiliadalah kelainan yang bersifat genetis.Penderita tidak mampu melakukan
proses pembekuan darah pada saat luka atau pembuluh darahnya pecah, atau proses
pembekuannya sangat lama sehingga darah terus mengalir.
Hal ini terjadi karena tubuh tidak memiliki faktor pembeku darah, seperti AHG
(AntiHemophilic Globulin) atau PTC (Plasma Thromboplastin Component).Hemofili
dapat diatasi dengan cara transfusidarah selama penderita mengalami pendarahan


3. Anemia
Anemia adalah rendahnya kadar hemoglobin dalam darah.Hal ini akan menggangu
lancarnya pengangkutan oksigen.Anemia disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:
a. kehilangan banyak darah, misalnya karena pendarahan hebat, luka bakar, infeksi
cacing tambang;
b. gangguan pembentukan darah, misalnya karena kekurangan vitamin dan zat-zat
makanan tertentu;
c. ada gangguan dan kerusakan pada sumsum tulang sehingga pembentukan sel darah
merah (eritrosit) terhambat;
d. penghancuran sel-sel darah merah yang terlalu cepat dan banyak, misalnya karena
penyakit malaria. Untuk mengatasi anemia maka dilakukan transfusi darah.


 4. Varises
Varises adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena).Dapat terjadidi bagian bawah
kakidan disekitar lutut.Varises disekitar dubur disebut
hemoroid.Hal ini terjadi karena katup-katup pada pembuluh balik tidak
dapat menutup dengan sempurna dan lemahnya dinding pembuluh darah



 5. Thalasemia
Thalasemia merupakan penyakit hereditas yang dikendalikan gen dominan, bersifat
subletal.Bentuk sel darah tidak normal (berbentuk agregat)
sehingga afinitas terhadap oksigen rendah.Penderita Thalasemia tidak mampu
menyintesis rantai polipeptida alfa (α) dan rantai polipeptida
beta (β) yang cukup.Rantai polipeptida dibutuhkan untuk membentuk hemoglobin.


6. Aterosklerosis
Aterosklerosis, yaitu penyakit yang disebabkan oleh pengerasan pembuluh darah
akibat endapan lemak yang menyebabkan pembuluh darah
tidak elastis.


7. Kolesterol
Jumlah kolesterol normal > 200 mg%, jumlah kalestrol dalam darah meninggi jika
makan makanan yang mengandung lemak, produksi kolestrol tubuh meningkat,
pembuangan kolestrol diusus berkurang.Koresterol tinggi dapat menyebabkan jantung
koroner, stroke, batu empedu, pembesaran hati dan ganguan ginjal.

8. Diabetes Mellitus
Seseorang dikatakan kencing manis jika kadar gula darah puasa > 120mg % dan
sesudah makan > 140 mg%.


9. Stroke
Stroke merupakan ketidakstabilan denyut jantung secara mendadak. Dengan cepat
kontraksi jantung pada saat sistol meningkat tajam sehingga tekanan darah meningkat
drastis.Pembuluh-pembuluh kapiler diotak dan organ-organ tubuh lainnya pecah
akibat tekanan yang kuat.Sel-sel otak tergenang oleh darah sehingga fungsiotak
hilang.Stroke terjadi karena otot jantung kekurangan protein khusus untuk
kontraksiotot normal.Zat ini disebut tPA (tissue Plasminogen
Activator). Kinimelaluibioteknologidapat diproduksitPA secara pabrikan,
dikemas seperti obat biasa untuk mengurangi jumlah penderita stroke yang
mematikan itu.Gen pembentuk tPA dapat diisolasi, disisipkan ke dalam susunan
benang DNA pada sapiatau kambing.Dengan demikian, tPA akan diproduksi bersama
keluarnya air susu pada sapi dan kambing.Kedua hewan tersebut dinamakan hewan
transgenik


 10. Jantung Koroner
Jantung koroner disebut juga infark miokard.Jantung koroner
merupakan penyempitan atau penyumbatan pada arteri jantung
(arterikoronaria), menyebabkan kerja otot jantung akan terganggu atau bahkan
terhenti.Jantung koroner dapat menyebabkan kematian mendadak.Jantung koroner
dapat diatasi dengan memasukkan “cincin”pada pembuluh arteri sehingga aliran darah
ke otot jantung lancar kembali.
11. Lemah Jantung
Kemampuan jantung berdenyut dipicu oleh suatu jaringan tertentu yang disebut
Nodus Sinortrial (nodus S – A).Nodus S – A terletak pada dinding atas serambikanan
jantung.Jika Nodus S – A rusak, jantung berhenti berdenyut, atau denyutnya lemah
sehingga tidak mampu memompa darah secara optimal.Lemah jantung dapat
diatasidengan cangkok alat pacu jantung buatan.
 12. Hipertensi dan Hipotensi
Hipertensi(tekanan darah tinggi) dan hipotensi(tekanan darah rendah) merupakan
kelainan pada tekanan darah.Hal inidisebabkan oleh kekentalan darah diatas normal
atau dibawah normal.Kekentalan darah dipengaruhi oleh kandungan garam dan gula
dalam darah.Jika darah terlalu kental, alirannya lambat sehingga jantung harus
memompa lebih kuat.Oleh karena itu, terjaditekanan darah tinggi.Keadaan inidapat
diperbaikidengan cara mengurangiasupan garam dan gula ke dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai