Anda di halaman 1dari 3

Nama : Palupi Indriati

NIM : 15030184029
Kelas : PFC 15

1. Gerak
Gerak di dalam Fisika didefinisikan sebagai perubahan tempat atau kedudukan. Gerak
memiliki besaran skalar dan besaran vektor yang kombinasi keduanya dapat menjadi besaran
baru yaitu kecepatan dan percepatan.
Berdasarkan percepatannya gerak dibagi menjadi dua :
a. Gerak beraturan adalah gerak yang percepatannya sama dengan nol (a = 0) atau gerak
yang kecepatannya konstan.
b. Gerak berubah beraturan adalah gerak yang percepatannya konstan (a = konstan) atau
gerak yang kecepatannya berubah secara teratur

Salah satu contoh gerak dalam kehidupan sehari-hari adalah olahraga terjun payung.
Terjun payung merupakan contoh dari gerak jatuh bebas, yaitu gerak benda yang dilepaskan
dengan atau tanpa kecepatan awal dari ketinggian tertentu di atas permukaan bumi, lantai, atau
bidang acuan tertentu, di mana benda mengalami percepatan ke bawah akibat gaya gravitasi
bumi, dan dalam perjalanannya benda diasumsikan tidak mengalami gesekan dengan udara.
Gerak ini tidak lain merupakan GLBB dengan percepatan: a = g ≈ 9,8 m/s2 (Seringkali untuk
memudahkan perhitungan, g dibulatkan menjadi g ≈10 m/s2).

Gambar 1. Terjun payung


Sumber : google

Pada olahraga terjun payung ternyata tidak lepas dari konsep fisika. Konsep fisika yang
mendasari olahraga ini adalah konsep gerak dan gaya. Perlu dicatat bahwa gaya adalah sesuatu
yang penting dalam analisis gerak benda. Gaya merupakan sesuatu yang dapat dianggap
sebagai sebab-akibat suatu gerak. Variabel inipun juga memiliki peranan yang penting sebagai
faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan suatu benda.
1.1 Dimensi Pengetahuan Faktual

Pada olahraga terjun payung, orang yang terjun payung akan jatuh ke bawah dengan
sangat cepat sebelum ia membuka parasutnya . Sebenarnya, orang yang terjun payung akan
bergesekan dengan angin (partikel udara), tetapi gaya gesek yang dihasilkan kecil, sehingga
gaya gravitasi bisa menarik orang itu dengan sangat cepat . Saat jatuh, gerakan orang itu
mengalami percepatan . Jika orang itu sudah membuka parasutnya, orang itu akan berhenti
sebentar, lalu turun ke bawah dengan kecepatan konstan . Karena saat membuka payung, ada
gaya gesek antara angin dan parasut yang lebih besar daripada gaya gesek antara tubuh tanpa
parasut dengan angin . Sehingga, percepatan yang dialami berkurang, bahkan mencapai nol .
Karena itu, saat turun ke bawah, kecepatannya konstan .

1.2 Dimensi Pengetahuan Konseptual

Pengetahuan konseptual yang dapat diperoleh dari olahraga terjun payung adalah
konsep gerak dan gaya. Gerak yang bekerja dalah gerak jatuh bebas, dimana percepatannya
konstan dan kecepatannya berubah secara teratur. Gaya yang bekerja pada olahraga terjun
payung adalah gaya tarik bumi (gravitasi). Para penerjun yang jatuh dari ketinggian tertentu
karena adanya gaya tarik bumi. Pada gerak jatuh bebas, kita tidak mendorong benda agar jatuh
kebawah, tetapi benda mulai bergerak jatuh kebawah dengan sendirinya tanpa harus
mendorongnya.

Selain gaya gravitasi terdapat pengaruh gaya hambatan udara (air drag force) untuk
memperlambat gerak. Hukum fisika yang berlaku adalah hukum Stokes. Bunyi hukum Stokes
“Bila ada sebuah benda melaju dalam suatu fluida (udara atau cairan), maka benda tersebut
akan memperoleh gaya hambat”. Dimana saat parasut yang sudah terbuka di angkasa akan
mengalami gaya hambat yang disebabkan oleh fluida dalam hal ini adalah udara sehingga orang
yang sedang terjun payung tidak jatuh bebas, tetapi jatuh secara perlahan dan mampu melayang
di angkasa.

1.3 Dimensi Pengetahun Prosedural

Prinsip dasar stabilitas dan manuver adalah hal yang paling mendasar dalam olahraga
terjun payung. Stabilitas sendiri adalah sebuah kecenderungan tubuh untuk kembali ke posisi
semula, setelah sebua gaya diberikan terhadap tubuh, ketika kita melayang di udara. Ketika
tubuh tidak stabil, tubuh tak akan bertahan di posisi semula. Jadi stabilitas dan manuver adalah
sebuah hal yang berlawanan. Dengan tubuh yang stabil, kita tak akan bisa bermanuver. Atau
jika kita ingin bermanuver, kita harus belajar untuk tak 'menstabilkan' kondisi tubuh kita.

Stabilitas dan manuver punya hubungan erat dengan titik gantung, di mana posisi titik
gantung akan mempengaruhi kondisi stabilitas tubuh. Pada kecepatan terminal, tubuh diterpa
angin yang menantang tarikan gravitasi dan menyebabkan tubuh jatuh bebas dalam kecepatan
yang konstan. Dalam hal ini tubuh justru mendapat tarikan, yang dikenal sebagai "titik
gantung." Titik ini adalah sebuah titik di mana kekuatan aerodinamis terkonsentrasi.
Jika titik gantung berada di atas pusat gravitasi yang menarik tubuh kita, tubuh akan
stabil. Jika titik gantung merendah, tubuh pun juga akan menjadi tak stabil. Yang bisa kita ubah
di sini hanyalah pusat tarikan gravitasi di tubuh kita. Hal ini dilakukan dengan mengubah
bentuk tubuh dan posisi tubuh. Pada pemula, posisi stabil akan diambil demi keamanan.

1.4 Dimensi Pengetahuan Metakognitif

Pengetahuan metakognitif dalam gerak jayuh bebas terjun paying adalah ketika
seseorang berhasil memikirkan bahwa peristiwa tersebut merupakan konsep fisika terkait
mekanika gerak dan memikirkannya kembali, mengapa penerjun dapat jatuh kebawah secara
perlahan tanpa ada yang mendorongnya? Maka orang tersebut setelah memikirkannya akan
memahami bahwa meskipun fenomena tersebut membahas tentang mekanika gerak, namun
faktor penting untuk menjawab permasalahan tadi bukanlah kondisi pergerakkan seperti
perpindahan dan kecepatan, melainkan suatu variabel yang mampu menyebabkan gerak itu
sendiri dan dapat mempengaruhi kondisi gerak suatu objek fisis secara langsung. Orang
tersebut pasti akan sampai pada pertanyaan dasar untuk menjawab permasalahan tersebut,
yakni apa yang mungkin menyebabkan objek fisis bergerak? Jawabannya adalah gaya. Dengan
demikian, mudah baginya untuk sampai pada kesimpulan bahwa gerak yang terjadi erat
kaitannya dengan gaya. Singkat cerita, dengan sedikit pengetahuan tentang penalaran yang
logis, seseorang dapat menemukan jawaban dari fenomena ini setelah memikirkan
pemikirannya sendiri tentang mekanika gerak sebelumnya.

Daftar pustaka :
https://sites.google.com/view/fisika-terapan/beranda
Modul Fisika tentang Gerak
Modul Fisika Hukum Newton tentang Gerak

Anda mungkin juga menyukai