Anda di halaman 1dari 2

Nama : Palupi Indriati

NIM : 15030184029
Kelas : PFC 15

Tugas 2 : Hukum Newton tentang Gerak

Salah satu contoh terkait hukum newton tentang gerak adalah perlombaan dayung pada
ASIAN GAMES 2018.

Gambar 1. Perlombaan dayung pada ajang ASIAN


Games 2018 (sumber :google)

2.1 Dimensi Pengetahuan Faktual

Mereka mendayung secara serempak, menyapu air berlawanan arah dengan gerak
perahu. Peristiwa ini terjadi sebagai akibat dari penerapan konsep Hukum III Newton tentang
gerak, yaitu hukum aksi reaksi.

2.2 Dimensi Pengetahuan Konseptual

Pada analisis gerak perahu, para pendayung mendorong air ke belakang mereka,
sehingga airpun memberikan gaya dorong yang berlawanan arah terhadap pendayung. Oleh
karena perahu berada pada medium fluida yang memiliki hambatan yang relatif kecil terhadap
perahu, maka gaya reaksi oleh air menjadi pendorong bagi perahu untuk bergerak ke depan,
memecah gelombang dengan mulus.

Selain Hukum III Newton ada gaya lain yang bekerja yaitu gaya otot. Gaya
otot adalah gaya yang dilakukan oleh otot-otot tubuh kita. Gaya otot ini muncul ketika atlet
mendayung perahu. Gaya otot sangat fleksibel karena dikendalikan oleh koordinasi biologis
pada manusia. Oleh karena itu,gaya otot bisa mendorong dan menarik. Saat atlet mendayung
perahu, ada keuntungan tambahan yang diperoleh karena dayung merupakan pengungkit.
Tarikan pendek oleh pendayung menghasilkan gerak lebih panjang pada ujung lain dayung
tersebut sehingga memudahkan atlet untuk memindahkan sejumlah massa air kebelakang dan
mendorong perahu maju.
2.3 Dimensi Pengetahuan Prosedural

Faktor utama yang paling mempengaruhi kecepatan perahu adalah daya dorong perahu
(propulsion). Mekanisme pergerakan perahu dalam air mengikuti Hukum III Newton tentang
aksi dan reaksi. Menurut hukum ini, setiap gaya aksi selalu mendapatkan gaya reaksi yang
besarnya sama tetapi pada arah yang berlawanan. Dalam proses mendayung, pendayung
memindahkan sejumlah massa air ke belakang (gaya aksinya) sebagai reaksinya air akan
mendorong perahu maju. Seorang atlet dayung mempunyai kebebasan dalam menentukan
kecepatan dayung untuk mencapai kecepatan optimum.
Dalam menentukan kecepatan dayung yang optimum, konsep lain yang perlu
diperhatikan adalah konsep energi kinetik. Ukuran ujung dayung mempengaruhi besar kecilnya
kecepatan dayung. Ukuran ujung dayung yang lebih besar dapat memindahkan air dalam
jumlah yang lebih banyak sehingga dapat mendorong maju perahu lebih mudah daripada
ukuran ujung dayung yang kecil.

2.4 Dimensi Pengetahuan Metakognitif

Pengetahuan metakognitif dalam gerak mendayung perahu adalah ketika seseorang


berhasil memikirkan bahwa peristiwa tersebut merupakan konsep fisika terkait mekanika gerak
dan memikirkannya kembali, mengapa arah geraknya berbeda dengan arah dayungnya? Maka
orang tersebut setelah memikirkannya akan memahami bahwa meskipun fenomena tersebut
membahas tentang mekanika gerak, namun faktor penting untuk menjawab permasalahan tadi
bukanlah kondisi pergerakkan seperti perpindahan dan kecepatan, melainkan suatu variabel
yang mampu menyebabkan gerak itu sendiri dan dapat mempengaruhi kondisi gerak suatu
objek fisis secara langsung. Hal ini logis apabila dilihat dari pertanyaan mengapa perahu
bergerak maju walaupun dayungan yang dilakukan berlawanan arah. Orang tersebut pasti akan
sampai pada pertanyaan dasar untuk menjawab permasalahan tersebut, yakni apa yang
mungkin menyebabkan objek fisis bergerak? Jawabannya adalah gaya. Dengan demikian,
mudah baginya untuk sampai pada kesimpulan bahwa gerak yang terjadi erat kaitannya dengan
gaya, dan pada akhirnya menemukan hukum ketiga Newton sebagai jawabannya. Singkat
cerita, dengan sedikit pengetahuan tentang penalaran yang logis, seseorang dapat menemukan
jawaban dari fenomena ini setelah memikirkan pemikirannya sendiri tentang mekanika gerak
sebelumnya.

Daftar Pustaka :
https://sites.google.com/view/fisika-terapan/beranda/hukum-newton-tentang-gerak
Modul tentang Gerak
Modul Hukum Newton tentang Gerak

Anda mungkin juga menyukai