Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KONSEP FISIKA PADA RENANG

MAKALAH

Diajukan guna melengkapi tugas dan memenuhi salah satu syarat


untuk menyelesaikan mata kuliah Fisika Kehidupan

Disusun Oleh :
Nila Rayi Puspitasari 190210102018
Annisa Tri R 190210102099
Putpita Sari 190210102108
Hikmatul M 190210102121

Dosen Pengampu : Dr. Rif’ati Dina Handayani, S.Pd., M.Si, M.C.E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB 2. PEMBAHASAN

2.2 Konsep Fisika Pada Gerakan Renang

Pada seorang perenang akan terapung di air seperti gambar dibawah ini

Pada gambar diatas menerapkan konsep fisika pada hukum Archimedes. Hukum
Archimedes merupakan hukum yang menyatakan setiap benda yang tercelup baik
keseluruhan maupun Sebagian dalam fluida akan menerima dorongan gaya keatas
(gaya apung). Pada seorang perenang ketika di menyeburkan ke kolam renang, maka
secara otomatis dia akan terangkat ke atas. Hal ini dikarenakan gaya apung lebih
besar dari pada gaya berat benda (Fa>W). Gaya apung terkait dengan kemampuan
atlet bertahan di atas air. Gaya apung pun dipengaruhi oleh berat fluida yang
dipindahkan oleh tubuh atlet. Berat fluida yang dipindahkan sebanding dengan massa
jenis fluida. Makin padat kerapatan fluida, makin besar gaya apung yang bekerja
pada tubuh atlet. Itulah sebabnya tubuh lebih mudah terapung di laut yang kadar
garamnya tinggi dan tubuh akan terasa lebih ringan di dalam air. Pada gambaran
fisika terkait gaya apung dapat dilihat di gambar di bawah ini
https://www.real-world-physics-problems.com/physics-of-swimming.html

Konsep fisika pada perenang juga terlihat ketika perenang melompat ke dalam air.
Lompatan ini juga berpengaruh terhadap kecepatan perenang sampai ke finish.

Pada gambar diatas diperlihatkan bahwasanya pijakan yang dibuat perenang


melompat dimiringkan. Hal ini dikarenakan ketika tempat tersebut dimiringkan, akan
membantu mengurangi berat perenang sehingga badan sedikit terdorong ke depan.
Konsep fisika yang terjadi dapat dilihat pada gambar berikut
The Physics of Siwimming by Emily Smith (https://prezi.com/rlfucba3dgqt/the-
physics-of-swimming/)

Pada gambar diatas, menjelaskan bahwa ketika perenang melakukan lompatan


dengan posisi tersebut, membantu perenang lebih banyak kekuatan di Fblock.
semakin besar sudut tumpuan (blocknya), semakin besar percepatan perenang
menyelam ke dalam air. Tempat pijakan yang dibuat seorang perenang untuk
berlomba

1. Gaya Dada
Renang gaya dada mulai dilakukan ketika zaman batu, nama lain dari
gaya ini adalah gaya dada. Gaya dada sering disebut juga dengan gaya katak
dikarenakan gerakan tangan dan kakinya hampir mirip dengan gerakan katak
(Aresha, 2020). Secara umum teknik gaya katak diawali dengan gerakan
meluncur dengan posisi awl yang stabil, gerakan ini mengkoordinasi gerakan
tangan dan kaki dengan posisi kepala berada pada permukaan air pada waktu
yang lama (pitwanto, 2019). Pada hal ini, penerang dapat bergerak kedepat
pada saat melakukan renang dikarenakan adanya gaya dorong yang diberikan
pada air. Gaya ini muncul karena adanya gaya newton III. Pada gaya dada
tangan mendorong ke belakang dan diawali dengan kaki yang menendang ke
belakang. Hal ini sesuai dengan konsep hokum newton III, yang mana air
akan bereaksi mendorong perenang ke depan jika perenang menggerakan
tangan ke belakang. Konsep ini juga berlaku pada saat kaki perenang
mendorong ke belakang. Pada saat penerang melakukan gerakan menendang
dalam air, maka air akan memberikan gaya dorong ke depan. Hokum newton
III sendiri berbunyi “Jika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua,
maka gaya kedua tersebut akan memberikan gaya yang sama besar namun
berlawanan arah pada benda pertama” (Simanullang, 2021)

2. Gaya Punggung
Gaya punggung merupakan gaya renang yang dilakukan secara
telentang dengan gerakan tangan yang memutar secara bersamaan dan
gerakan kaki seperti gaya katak (Aresha, 2020). Pada gaya punggung gerakan
tangan dan kaki melakukan dorongan ke belakang. Hal ini meunjukkan
bahwasanya gerakan renang ini juga berkaitan dengan konsep hokum newton
III. Yang mana menurut Simantullang (2021) bahwa air akan memberikan
gerak kedepan jika penerang memberikan gaya dorong pada air. Gerakan
memutar kebelakang dan gerakan kaki yang mendorong ke belakang secara
terus menerus membuat tubuh perenang bergerak maju ke depan. Hal ini
dikarenakan gaya dorong yang diberikan perenang membuat air memberikan
gaya dorong untuk bergerak maju ke depan.

Konsep Fisika Gerakan Besaran


Hukum archimedes Mengapung (Gaya Massa perenang (m)
apung) Berat perenang (N)
Massa Jenis (ρ)

Hukum III Newton Dorongan lengan dan Massa (m)


tungkai Tekanan (P)
Luas Penampang (A)
Viskositas Kekentalan suatu µ = Viskositas (Pa.s
fluida atau N.s/m²)

r = Jari-jari benda (m)

g = Gaya gravitasi
bumi (m/s²)

Pb = Massa jenis
benda (kg/m³)

Pf = Massa jenis
fluida (kg/m³)

v = Kecepatan benda
(m/s)

Hukum Stokes Gaya gesek dengan air


Tekanan Tekanan dari atas air

Daftar Pustaka

Arhesa, S. 2020. Buku Jago Renang. Tanggerang Selatan: Cemerlang

Pitwanto, 2019. Belajar Renang Gaya Dada Mudah dan Menyenangkan.Yogyakarta:


Deepublish.

Simanullang, N. H. S. 2021. Fisika Dalam Kehidupan. Jawa Barat: Guepedia.

Anda mungkin juga menyukai