Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

MEKANIKA
FLUIDA DAN
HIDROLIKA
Modul Standar untuk digunakan
dalam Perkuliahan di
Universitas Mercu Buana
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
TEKNIK Teknik Sipil MK Acep Hidayat,ST,MT
PERECANAAN 05
DAN DESAIN

Abstract Kompetensi

Materi Mekanika Fluida dan Hidrolika Mahasiswa dapat memahami konsep


berisikan mengenai Statika Fluida, dasar fluida dan Hidrolika, memahami
Kinematika Fluida, Dinamika Fluida konsep kinematika fluida static dan
dan Kehilangan Energi. dinamik, memahami konsep
hidrostatika fluida dan mampu
menerapkan dalam perencanaan
saluran terbuka dan saluran tertutup.

‘1 Acep Hidayat,ST,MT
3 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
SYARAT MENGAPUNG

w = Fa

KETERANGAN
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung

SYARAT TENGGELAM b, rata – rata >


f
w > Fa

KETERANGAN
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung

‘1 Acep Hidayat,ST,MT
3 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
SYARAT MELAYANG b, rata – rata =
f
w = Fa

KETERANGAN
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung

Pada suatu benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya dalam zat cair, bekerja
gaya apung (Fa). Pada benda yang tercelup dalam zat cair bekerja dua buah gaya:
gaya berat w dan gaya apung Fa, sehingga
F = 0
+ Fa – w = 0 atau w = Fa
Pada benda yang tenggelam , berat w lebih besar daripada gaya apung Fa.

w > Fa
Syarat tenggelam W = Fa

Syarat mengapung sama dengan syarat melayang, yaitu berat benda sama dengan
gaya apung (w = Fa). Perbedaannya kalau mengapung hanya sebagian benda
yang tercelup dalam zat cair. Kalau pada melayang seluruh benda tercelup dalam
zat cair.

‘1 Acep Hidayat,ST,MT
3 3 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
MENGAPA ADA BENDA YANG TENGGELAM,MELAYANG DAN MENGAPUNG
DI AIR?

Kita ambil salah satu gejala fisika yaitu “jarum jahit tenggelam jika dicelupkan ke
dalam air, sementara kapal laut yang jauh lebih berat dari jarum, tidak tenggelam,
Mengapa?”
Setiap benda memiliki kerapatan tertentu (di fisika kita sebut dengan massa jenis),
yaitu perbandingan antara massa dengan volume benda tersebut. Sebagai contoh
bila ada dua kubus yang volumenya sama, yang satu terbuat dari besi dan yang
kedua terbuat dari kayu, samakah kerapatannya? Tentu tidak Massa Jenis kubus
dengan volume yang sama, akan memiliki berat yang berbeda, sehingga kalau kita
bandingkan massa dengan volumenya akan menghasilkan nilai massa jenis yang
berbeda. Artinya semakin kecil massa benda (semakin ringan), dan semakin besar
volume benda tersebut,maka semakin kecil-lah massa jenisnya.

Ketika benda dicelupkan ke dalam zat cair (dimana zat cair juga memiliki massa
jenis tertentu), maka benda tersebut akan memperoleh gaya tekan ke atas dari zat
cair, sehingga berat di air akan lebih ringan ( yang belum coba silahkan bawa benda
yang cukup berat ketika di udara lalu bandingkan dengan membawanya di dalam
air,sama beratnya kah?)
benda yang memiliki volume semakin besar, maka akan memperoleh gaya tekan ke
atas semakin besar, sehingga kemungkinan benda akan mudah terangkat oleh zat
cair. Jadi ketika memperbesar angka volume bendanya tentunya akan memperkecil
nilai massa jenisnya (perhatikan rumus massa jenis). Berdasarkan konsep
Archimedes kita dapatkan tiga buah keadaan benda dalam zat cair:

1.Benda akan terapung jika massa jenis benda itu lebih kecil dari massa jenis cairan.
2.Benda akan melayang jika massa jenis benda dan cairannya sama.
3.Benda akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis cairan.
Jadi kapal laut yang begitu volumenya begitu besar, akan memperoleh gaya angkat
‘1 Acep Hidayat,ST,MT
3 4 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
lebih besar dibandingkan dengan sebatang jarum. Ini karena massa jenis kapal laut
dibuat lebih kecil (dengan memperbesar volumenya) dari massa jenis air laut
sehingga bisa terapung.

Masalah kuantitatif peristiwa mengapung

Syarat benda mengapung adalah pada saat peristiwa mengapung, volum benda
yang tercelup dalam zat cair lebih kecil daripada volum benda seluruhnya ( Vbf <
Vb )
Massa jenis benda mengapung
b = f Vbf
Vb

Ini berlaku untuk benda yang mengapung dalam satu jenis fluida
II.PENERAPAN HUKUM ARCHIMEDES dalam kehidupan sehari – hari

Bunyi Hukum Archimedes

"Benda di dalam zat cair akan mengalami pengurangan berat sebesar berat zat cair
yang dipindahkan".

Penemu

Archimedes dari Syracusa (sekitar 287 SM - 212 SM)


Sebagian sejarahwan matematika memandang Archimedes sebagai salah satu
matematikawan terbesar sejarah, mungkin bersama-sama Newton dan Gauss.

1) Hidrometer

Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis cairan.
Nilainya dapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer yang
ditempatkan mengapung pada zat cair.

‘1 Acep Hidayat,ST,MT
3 5 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Supaya tabung kaca terapung tegak di dalam zat cair, bagian bawah tabung
dibebani butiran timbel. Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih
besar supaya volum zat cair yang dipindahkan hydrometer lebihi besar.
Dengan demikian, dihasilkan gaya apung yang lebih besar hingga hydrometer
dapat mengapung di dalam zat cair.

Hidrometer terapung di dalam cairan, sehingga berlaku:

Gaya ke atas = berat hydrometer


Vbffg = w, dengan berat hydrometer w tetap
(Ahbf) fg = mg, sebab Vbf = Ahbf

Persamaan hydrometer:
hbf = m

Af

Hidrometer : untuk mengukur berat jenis larutan.

2) Kapal Laut

Massa jenis besi lebih besar dari pada massa jenis air laut,tetapi mengapa kapal laut
yang terbuat dari besi dapat mengapung diatas air?hal ini dapat di jelaskan melalui
konsep gaya apung dan konsep massa jenis. Badan kapal yang terbuat dari besi
dibuat berongga.ini menyebabkan volum air laut yang di pindahkan oleh kapal
‘1 Acep Hidayat,ST,MT
3 6 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menjadi sangat besar.gaya apung sebanding dengan volum air yang di pindahkan
,sehingga gaya apung menjadi sangat besar.gaya apung ini mampu mengatasi berat
total kapal sehingga kapal laut dapat mengapung di permukaan laut.jika di jelaskan
berdasarkan konsep massa jenis maka massa jenis rata-rata besi rongga dan udara
yang menempati rongga masih lebih kecil daripada massa jenis air laut.itulah
sebabnya kapal mengapung. BAGAIMANA KAPAL LAUT BISA TENGGELAM?
Kestabilan sebuah kapal yang menapung ketika kapal miring bergantung pada posisi
relative titik berat kapal G-titk di mana berat kapal W bekerja-dan titik berat dari air
yang di pindahkan , disebut pusat gaya apung (buoyancy) B-titk dimana gaya apung
U bekerja. Kapal pada posisi stabil,B dan G terletak pada garis vertical yang
sama.jika kapal miring, bentuk air yang digantikan oleh badan kapal berubah
menyebabkan B bergerak dan karena itu menimbulakan suatu kopel yang
cenderung kepada salah satu hal:mengembalikan kapal pada posisi stabil asalnya
atau membuat kapal justru lebih miring lagi.titik perpotongan garis vertical dari B
dengan garis pusat kapal di sebut metapusat M.jika M diatas G maka akan
menghasilakn torsi yang berlawanan arah jarum jam.torsi ini akan
bertindakmengurangi kemiringan kapal,dan keseimbangan adalh stabil.jika M
dibawah G akan menghasilkan torsi yang searah jarum jam,maka akan membuat
kapal lebih miring lagi,dan keseimbangan tidak stabil.

 Titik penting dalam stabilitas kapal

Diagram stabilitas kapal, pusat gravitasi (G), pusat


daya apung (B), dan Metacenter (M) pada posisi kapal
tegak dan miring. Sebagai catatan, G pada posisi
tetap sementara B dan M berpindah kalau kapal
miring. Ada tiga titik yang penting dalam stabilitas
kapal, yaitu:

~ G adalah titik pusat gravitasi kapal.


~ B adalah titik pusat apung kapal.
~ M adalah metacenter kapal (titik perpotongan garis vertikal B dengan garis
pusat kapal).

3) Kapal Selam
‘1 Acep Hidayat,ST,MT
3 7 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kapal selam mengikuti konsep gaya apung yaitu kapal selam memiliki tangki
pemberat yang terletak diantara lambung sebelah dalam dan sebelah luar.tangki ini
dapat diisi dengan udara atau air.mengatur isi tangki pemberat berarti mengatur
berat total kapal,berat total kapal selam akan menentukan apakah kapal akan
mengapung atau menyelam.

4) Balon Udara

Seperti zat cair ,udara termasuk fluida.pada balon udara di gunakan prinsip gaya
apung. Sebuah balon udara yang diisi gas panas .prinsip kerjanya adalah mula-mula
balon diisi gas panas sehingga balon menggelembung dan volumnya
bertambah.bertambahnya volum balon berarti bertambah pula volum udara yang
dipindahkan oleh balon.ini menunjukkan gaya apung bertambah besar lalu
menyebabkan balon mulai bergerak naik.setelah ketinggian yang diinginkan tercapai
maka gas panas mulai di kurangi(gaya apung =berat balon)pada saat ini balon
dalam keadaan melayang.apabila balon ingin diturunkan ketinggiannya maka gas
panas di keluarkan dari balon lalu volum balon berkurang(gaya apung lebih kecil
daripada berat balon)pada saat ini balon dalam keadaan bergerak turun.
B.TEGANGAN PERMUKAAN ZAT CAIR DAN VISKOSITAS FLUIDA Pada
kehidupan sehari-hari kita sering melihat tetes air berbentuk bola dan serangga yang
dapat hinggap di permukan air,pada subbab ini akan dijelskan masing-masing
peristiwa.

B. Tegangan Permukaaan Zat Cair dan Viskositas Fluida

digantikan oleh badan kapal berubah menyebabkan B bergerak dan karena itu
menimbulakan suatu kopel yang cenderung kepada salah satu hal:mengembalikan
‘1 Acep Hidayat,ST,MT
3 8 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kapal pada posisi stabil asalnya atau membuat kapal justru lebih miring lagi.titik
perpotongan garis vertical dari B dengan garis pusat kapal di sebut metapusat M.jika
M diatas G maka akan menghasilakn torsi yang berlawanan arah jarum jam.torsi ini
akan bertindakmengurangi kemiringan kapal,dan keseimbangan adalh stabil.jika M
dibawah G akan menghasilkan torsi yang searah jarum jam,maka akan membuat
kapal lebih miring lagi,dan keseimbangan tidak stabil.

 Titik penting dalam stabilitas kapal

Diagram stabilitas kapal, pusat gravitasi (G), pusat


daya apung (B), dan Metacenter (M) pada posisi kapal
tegak dan miring. Sebagai catatan, G pada posisi
tetap sementara B dan M berpindah kalau kapal
miring. Ada tiga titik yang penting dalam stabilitas
kapal, yaitu:

~ G adalah titik pusat gravitasi kapal.


~ B adalah titik pusat apung kapal.
~ M adalah metacenter kapal (titik perpotongan garis vertikal B dengan garis
pusat kapal).

5) Kapal Selam

Kapal selam mengikuti konsep gaya apung yaitu kapal selam memiliki tangki
pemberat yang terletak diantara lambung sebelah dalam dan sebelah luar.tangki
ini dapat diisi dengan udara atau air.mengatur isi tangki pemberat berarti
mengatur berat total kapal,berat total kapal selam akan menentukan apakah
kapal akan mengapung atau menyelam.

‘1 Acep Hidayat,ST,MT
3 9 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
6) Balon Udara

Seperti zat cair ,udara termasuk fluida.pada balon udara di gunakan prinsip gaya
apung. Sebuah balon udara yang diisi gas panas .prinsip kerjanya adalah mula-
mula balon diisi gas panas sehingga balon menggelembung dan volumnya
bertambah.bertambahnya volum balon berarti bertambah pula volum udara yang
dipindahkan oleh balon.ini menunjukkan gaya apung bertambah besar lalu
menyebabkan balon mulai bergerak naik.setelah ketinggian yang diinginkan
tercapai maka gas panas mulai di kurangi(gaya apung =berat balon)pada saat ini
balon dalam keadaan melayang.apabila balon ingin diturunkan ketinggiannya
maka gas panas di keluarkan dari balon lalu volum balon berkurang(gaya apung
lebih kecil daripada berat balon)pada saat ini balon dalam keadaan bergerak
turun.

1. APAKAH TEGANGAN PERMUKAAN ZAT CAIR ITU?

Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk
menegang,sehingga permukaanya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis

2. MENGAPA TERJADI TEGANGAN PERMUKAAN PADA ZAT CAIR?

Tegangan terjadi karena adanya gaya kohesi yaitu gaya tarik-menarik antara
partikel sejenis.kita dapat memisalkannya A mewakili partikel di dalam zat cair
sedangkan B mewakili partikel di permukaan zat cair.partikel Adi tarik oleh gaya
yang sama besar ke segala arah oleh partikel-partikel yang ada di dekatnya.sebagai
hasilnya resultannya adalah sama dengan nol. Sedangkan partikel B di tarik oleh
partikel-partikelyang ada disamping dan dibawahnya dengan gaya yang sama
besar.sehingga resultannya adalah berarah ke bawah.resultan ini menyebabkan
lapisan atas seakan tertutup selaput elastis inilah yang disebut dengan tegangan
permukaan. Akibat dari tegangan permukaan kita sering melihat tetesan air dari kran
dan tetesan embun berbentuk bola karena dengan itu terbentuk permukaan yang
sempit untuk memudahkan tegangan. Serangga dapat berjalan di atas air karena
berat serangga dapat diatasioleh kulit yaitu saat cairan membentuk kulit penutup .

‘1 Acep Hidayat,ST,MT
3 10 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka:

1. Irving H. Shames “Mechanics of Fluids”, McGraw Hill, 1982


2. White, F.M., “Open Channel Flow”, Prentice Hall, 1993
3. Ned H.C. Hwang,”Fundamentals of Hydraulic Engineering System”, Prentice Hall,
1987
4. Ven Te Chow “Open Channel Hydraulics”, McGraw Hill, 1982
5. Robert W. Fox, Alan T. Mc Donald, Philip J. Pritchard “Introduction to Fluid
Mechanics”, John Wiley & Sons Inc. 2004
6. Linsley, R., K., and Franzini, J., B, “Water Resources Engineering” McGraw-Hill
Book Company
7. Departemen Kimpraswil, Dirjen Sumber Daya Air, “Pedoman Perencanaan
Sumberdaya Air Wilayah Sungai”
8. Bruce R.monson, 2004, Mekanika Fluida jilid 1 ed.4
9. Fluid Mechanics Module by Joseph Cataldo.
10. Ir. A. Soedrajat S,Mekanika Fluida dan Hidrolika

‘1 Acep Hidayat,ST,MT
3 11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai