Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“OLAHRAGA AIR”
MATA KULIAH BIOMEKANIK PENJAS
DOSEN PENGAMPU ACH. ZAYUL M. M.KES

Disusun Oleh :
TEGUH SUKMA PRATAMA (208520101131)

PRODI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS BANYUWANGI
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Olahraga Air" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah BIOMEKANIK PENJAS. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ach. Zayul M. M. KES


selaku dosen Mata Kuliah Beomekanik Penjas. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Banyuwangi, 14 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tahanan resifatif renang gaya bebas .......................................................... 2
2.2 Wave drag ................................................................................................. 2
2.3 Frictional drag ............................................................................................ 2
2.4 Gaya propulsif ............................................................................................ 3
2.5 Drag theory ................................................................................................. 3
2.6 Lift theory ................................................................................................... 4

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 5
3.2 Saran ........................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biomekanik adalah ilmu yang mempelajari tentang pergerakan tubuh manusia yang
di pengaruhi oleh sistem anatomi tubuh, fisiologis dan psikologi yang dilihat dari segi
mekanika. Biomekanik membahas bagaimana tulang, otot, jaringan lunak, tendon, dan
ligamen bekerja sehingga menghasilkan gerakan yang halus dan terkontrol dengan baik
gerakan ini tentunya didapat dengan latihan. Khususnya dalam dunia olahraga
biomekanik telah banyak di gunakan oleh para pelatih dan beberapa peneliti dalam riset
yang dilakukan di berbagai cabang olahraga dengan tujuan sebagai alat ukur evaluasi
baik untuk pelatih atau atlet itu sendiri.
Olahraga air adalah salah satu jenis olahraga yang dilakukan di air  baik secara
beregu maupun individu, olahraga ini dapat dilakukan di kolam renang, sungai dan laut.
Salah satu olahraga air yaitu renang. Renang termasuk cabang-cabang olahraga air yang
sudah sangat familiar dan juga sangat terkenal. 

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana penerapan tahanan resiatif pada olahraga renang gaya bebas?
2. Apa yang dimaksud dengan wave drag pada olahraga air?
3. Bagaimana bisa frictional drag ini dapat menyebabkan turunnya kelajuan gerak
renang?
4. Apa definisi gaya propulsif?
5. Apa definisi dari drag theori?
6. Apa definisi lift theori?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui cara penerapan tahanan resiatif renang gaya bebas.
2. Untuk mengetahui definisi wafe drag.
3. Untuk mengetahui penyebab turunnya kelajuan gerak renang melalui frictional drag.
4. Untuk mengetahui definisi gaya propulsif.
5. Untuk mengetahui definisi drag theory.
6. Untuk mengetahui definisi lift theory.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tahanan Resiatif Renang Agaya Bebas (Crawl)


Pada renang, medium yang dilaluinya adalah cairan, medium cairan ini lebih
pekat dibandingkan dengan medium udara (misalnya pada lari) dan kepekatan
tersebut memberikan tahanan (resistensi) yang lebih besar pada setiap benda yang
bergerak di dalamnya. Agar perenang dapat mendapat resistensi air yang kecil, perlu
diusahakan posisi badan yang sejajar dengan permukaan air. Posisi badan yang sejajar
dengan permukaan air ini mendapat resistensi kecil karena penampang yang kena
tahanan terkecil dibandingkan posisi-posisi badan yang lain. Bentuk posisi badan
yang sejajar dengan permukaan air yang resistensinya kecil dalam renang ini disebut
Streamline. Kekuatan apung selama ini sama besarnya dengan berat air yang
dipindahkan pada saat mengapung. Secara matematis badan akan mengapung apabila
berat badan ≤ kekuatan mengapung maksimal.

2.2 Wave Drag (Gaya Gesek Gelombang)


Gaya gesek (wave drag) ini timbul dari gerakan/gelombang air yang
disebabkan oleh diri perenang sendiri yang mengakibatkan adanya turbulensi pada air.
Sesuai dengan persamaan semakin besar kecepatan awal perenang, maka semakin
besar panjang gelombang (lamda). Namun semakin besar gelombang air yang
ditimbulkan, semakin besar hambatan yang dialami perenang untuk menambah
kelajuan renangnya.

2.3 Frictional Drag


Ketika ada kecepatan relatif antara air dan tubuh perenang, tubuh perenang
akan mengalami gaya gesek fluida (fluid-frictional drag atau sering juga disebut drag
force) yang melawan gerak relatif perenang dengan arah sesuai arah alir air relatif
terhadap tubuh perenang. Gaya gesek yang dialami perenang adalah gaya gesek zat
alir (dalam hal ini air) yang memenuhi persamaan :
D= (1/2) C (rho) A v^2
Dengan rho adalah densitas air (perbandingan massa air dengan volumenya),
A merupakan luas penampang tubuh perenang yang tegak lurus terhadap air, dan C
adalah koefisien gesekan.
Untuk meminimalkan besarnya gaya gesek D pada perenang, perenang harus
berusaha membuat luas penampang tubuh perenang yang tegak lurus terhadap air (A
pada persamaan sekecil mungkin. Karena itu, pada saat posisi meluncur, telapak
tangan perenang yang satu berada di telapak tangan yang lainnya, siku melekat rapat
di sisi telinga dan jari kaki dibuat serata mungkin dengan tumit. Gaya gesek fluida
dirasakan oleh perenang sebagai hasil dari interaksi tubuh perenang dengan molekul-
molekul air. Gaya gesek ini menyebabkan turunnya kelajuan gerakan renang.
Namun perlu diingat, berdasarkan hukum gerak Newton ketiga (ketika suatu
benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut memberikan gaya
yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda pertama [6]), gaya gesek
inilah yang juga mendorong perenang untuk terus bergerak maju. Jika tidak ada gaya
gesek sama sekali, maka tidak akan ada gaya dorong yang menyebabkan perenang
terus bergerak.

2.4 Gaya Propulsif


Gaya propulsif adalah Keterampilan propulsif adalah gerakan yang dilakukan
dengan mengerahkan gaya atau kekuatan terhadap suatu oblek, seperti memukul,
emlempar, dan menendang. Renang agaya crawl atau bebas juga menerapkan
propulsif dalam teknik atau cara berenangnya.
Teknik-teknik renang gaya crawl yaitu:
1. Posisi Tubuh (Body Position) Posisi tubuh yang perlu diperhatikan dalam gerak
renang gaya crawl adalah sikap hidrodinamis dan selalu berupaya pada keadaan
yang mengarah lurus atau streamline. Tubuh diusahakan relaks dan pandangan
ke depan, kepala diantara kedua lengan dengan kontrol telinga pada waktu
meluncur tertempel sebentar pada lengan, lengan yang satu melakukan
dayungan.
2. Gerak tendangan (Kicking Action)
Tendangan kaki dalam gaya crawl merupakan gerak lecutan ke bawah
(downbeat) dan lecutan ke atas (upbeat). Gerakan dimulai dari flexi sendi
pinggul dan diikuti ekstensi pada sendi lutut. Gerak kaki ini dilakukan dengan
posisi tengkurap, dan dijaga agar penekukan sendi lutut tidak dilakukan secara
ekstrim (seperti orang yang naik sepeda).
3. Pernapasan (Breathing)
Pengambilan napas merupakan gerakan yang mendadak, pengambilan napas
dilakukan pada saat salah satu lengan melakukan istirahat.
4. Rotasi Lengan (Arm rotation) Gerak bagian yang paling rumit dalam renang
gaya crawl adalah gerakan lengan (tangan). Secara garis besar gerak lengan
mempunyai beberapa fase yaitu: entry and catch, downsweep and catch,
insweep, upsweep, release and recovery.

2.5 Drag Teori


Kecepatan renang pada dasarnya berasal dari kemampuan perenang
menambah tenaga dorong, mengurangi hambatan, atau kombinasi dari keduanya.
Oleh karena itu, dalam olahraga renang dibutuhkan otot yang kuat dan sendi yang
fleksibel. Kekuatan untuk menambah tenaga dorong dan fleksibilitas sendi untuk
memaksimalkan pemakaian tenaga menjadi lebih efisien dan memperkecil
hambatan. Dalamsuatu gerakan juga membutuhkan gaya atau drag. Sebelu
mempraktekkan gaya tersebut harus diketahui dahulu ilmu atau definisi dari gaya atau
drag theory.

2.6 Lift Teori


Ketika sebuah benda apapun bergerak melalui sebuah fluida, suatu interaksi
antara benda dengan fuida terjadi; efek ini dapat digambarkan dalam bentuk gaya-
gaya pada pertemuan antar-muka fluida benda. Seringkali berguna jika kita
mengetahui distribusi terperinci dari tegangan geser dan tekanan di seluruh
permukaan benda, meskipun informasi serupa sulit untuk didapatkan. Namun
demikian, seringkali yang diperlukan hanya efek resultan secara keseluruhan. Gaya
resultan dengan arah yang sama (sejajar) kecepatan hulu disebut sebagai gaya hambat
(drag), D, dan gaya resultan yang tegak lurus terhadap arah kecepatan hulu disebut
sebagai gaya angkat (lift).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Biomekanik adalah ilmu yang mempelajari tentang pergerakan tubuh manusia
yang di pengaruhi oleh sistem anatomi tubuh, fisiologis dan psikologi yang dilihat
dari segi mekanika. Biomekanik olahraga air salah satunya yaitu renang. Dalam
olahraga renang memiliki beberapa gaya dari sudut pandang biomekanika seperti
halnya :
1. Tahanan Resiatif Renang Agaya Bebas (Crawl)
2. Wave drag
3. Frictional drag
4. Gaya propulsif
5. Drag theory
6. Lift theory

3.2 Saran
Dengan adanya pembahasan tentang Biomekanika pada Olahraga Air ini,
diharapkan pembaca memahami lebih lanjut tentang Biomekanika Olahraga Air yang
terdapat teori tentang bermacam gaya biomekanik yang diterapkan pada olahraga air
terutama renang.

Pertanyaan
1. Kenapa renang gaya crol harus menyamping posisi badanya saat renang ( SATRIO
UTOMO
JAWAB : karena untuk mengurangi tabrakan dengan air dan memudahkan untuk
membelah air sehingga badan bisa meluncur dengan ringan
DAFTAR PUSTAKA

Adjie, Rachmadi Wahyu. 2017. Pengembangan eksperimen pengaruh cekungan (Dimple)


yang diterapkan pada plat datar terjhadap aliran fluida. Skripsi. Surabaya: Institut
Teknologi Sepuluh November.

Almujahidin, Mohammad Aziz. 2012. Eksperimen Pengaruh Cekungan Yang Diterapkan


Pada Plat Datar Terhadap Aliran Fluida. Skripsi. Surabaya: Institut Teknologi
Sepuluh November.

Kuntjoro, Bambang Ferianto Tjahyo. 2015. Analisis Biomekanika Pada Olahraga Renang
“Gaya Bebas”. Phedheral 11 (2).

Kridasuwarso, Bambang dan Abdul Aziz Hakim. 2020. Biomekanika Olahraga (Bagi Guru
dan Pelatih). Surabaya: Jakad Media Publishing.

Warits Kiat, Kasyful. 2019. Analisa Pengaruh Swept Wing Pada Airfoil NACA 0012, NACA
64 – 206, Dan NASA SC(2) – 0706 Terhadap Shockwave Pada Mach Number 0,85
Dengan Menggunakan CFD. Skripsi.

Anda mungkin juga menyukai