Strategi Pengurangan Impor

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Choirun Nisa’

PPG Pra-Jabatan
Agribisnis Produksi Tanaman

STRATEGI PENGURANGAN IMPOR


KOMODITAS PERTANIAN

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi impor adalah sebagai berikut :

1. Diversifikasi pangan
Ketergantungan terhadap suatu komoditas buah misalnya apel menyebabkan jumlah
permintaan berlebih sedangkan produksi untuk komoditas apel masih belum memadai.
Adanya ketimpangan ini menyebabkan pemerintah mengambil kebijakan impor untuk
memenuhi kebutuhan penduduk. Upaya untuk mengurangi adanya ketimpangan tersebut,
maka diperlukan penganekaragaman jenis buah yang dikonsumsi. Dengan semakin
beraneka ragamnya jenis konsumsi pasar dimungkinkan lebih banyak komoditas buah yang
terserap.

2. Melestarikan Kearifan Lokal


Setiap wilayah memiliki komoditas unggulan masing-masing yang dewasa kini
mulai semakin tergerus dengan komoditas-komoditas yang dianggap memiliki nilai
ekonomis tinggi dan prestige. Anggapan yang demikian ini menyebabkan banyak
komoditas lokal semakin terpinggirkan padahal komoditas lokal merupakan komoditas yang
telah terbukti sesuai untuk suatu lokasi sehingga layak untuk dikembangkan. Buah-buahan
lokal pun tidak kalah kualitas dengan buah-buahan impor.

3. Kebijakan impor/ stabilitas harga


Tantangan terbesar yang dihadapi sektor pertanian terutama komoditas buah adalah
tidak adanya stabilitas harga. Hal ini mengakibatkan petani enggan mengusahakan
komoditas buah sebagai komoditas utamanya, ditambah lagi sifat buah yang mudah rusak
selepas panen. Jika kemudian dibentuk lembaga untuk menstabilkan harga buah tentu akan
menjadi angin segar bagi petani untuk mengusahakan tanaman buah. Ditambah dengan
pembatasan impor buah sehingga komoditas buah lokal semakin laku di pasaran.

4. Peningkatan produktivitas dan kualitas hasil


Produktivitas tanaman buah harus ditingkatkan guna memenuhi kebutuhan pasar
baik domestik maupun luar negeri. Lebih dari itu kualitas buah yang dihasilkan juga perlu
diperhatikan sehingga konsumen tidak merasa kecewa dengan membeli buah lokal.
Menanggapi hal ini maka diperlukan adanya proses pengawasan produksi yang baik
Choirun Nisa’
PPG Pra-Jabatan
Agribisnis Produksi Tanaman

sehingga dihasilkan buah yang berkualitas. Dengan demikian maka akan dihasilkan produk
buah yang berkualitas baik dalam jumlah yang besar, sehingga tidak menutup kemungkinan
mampu menjadi produk ekspor ungguan.

5. Pemberdayaan SDM dan kebiasaan masyarakat


Sumberdaya manusia memegang peranan penting dalam setiap lini kehidupan.
Pembinaan terhadap masyarakat petani harus terus digiatkan sehingga petani melek
teknologi dan ekologi . Pemberdayaan petani di sektor produksi (on farm) maupun pasca
panen (off farm) akan mendukung tercapainya produksi yang tinggi dengan kualitas yang
baik serta tetap memperhatikan aspek lingkungan guna mendukung pertanian yang
berkelanjutan.
Kebiasaan dan paradigma masyarakat mengenai buah lokal perlu diperbaiki
sehingga tidak lagi memandang buah lokal sebagai pilihan terakhir karena harga yang
murah, melainkan justru harus menjadi pilihan pertama dalam membeli buah karena
terjamin kualitasnya. Selain itu, perhatian masyarakat terhadap kesehatan juga harus
ditingkatkan salah satunya adalah dengan rutin mengkonsumsi buah.

6. Pengembangan ekonomi kreatif sektor pertanian


Produksi buah yang tinggi juga harus diimbangi dengan penyerapan hasilnya.
Dukungan terhadap ekonomi kreatif sangat diperlukan sehingga komoditas buah tidak
melulu hanya dijual segar melainkan juga dapat diolah menjadi produk lain yang memiliki
nilai jual lebih tinggi. Penggeliatan sektor produksi yang dibarengi dengan sektor
pengolahan dan pemasaran yang tepat dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
banyak sektor.

Anda mungkin juga menyukai