LP Isos
LP Isos
Disusun Oleh :
SAHABUDDIN AHMAD .P
P07120214075
A. DEFINISI
Isolasi sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang
karena orang lain menyatakan sikap yang negatif dan mengancam (
Twondsend, 1998 ). Atau suatu keadaan dimana seseorang individu
mengalami penurunan bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan
orang lain disekitarnya, pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima,
kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dan tidak
mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Budi Anna
Kelliat, 2006 ). Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari
interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (
Pawlin, 1993 dikutip Budi Kelliat, 2001). Faktor perkembangan dan sosial
budaya merupakan faktor predisposisi terjadinya perilaku isolasi sosial. (Budi
Anna Kelliat, 2006)
B. TANDA DAN GEJALA
Menurut Purba, dkk. (2008) tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat
ditemukan dengan wawancara, adalah:
1. Pasien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain
2. Pasien merasa tidak aman berada dengan orang lain
3. Pasien mengatakan tidak ada hubungan yang berarti dengan orang lain
4. Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
5. Pasien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
6. Pasien merasa tidak berguna
7. Pasien tidak yakin dapat melangsungkan hidup
8. Kurang spontan
9. Apatis
10. Ekspresi wajah kurang berseri
11. Perawatan diri <
12. Komunikasi verbal
13. Mengisolasi diri
14. Aktivitas me
15. Energi <
16. Harga diri <
17. Postur tubuh berubah sikap foetus
C. RENTANG RESPONS
2. Faktor Presipitasi
Stresor presipitasi terjadinya isolasi sosial dapat ditimbulkan oleh faktor
internal maupun eksternal, meliputi:
a. Faktor eksternal
Contohnya adalah stresor sosial budaya, yaitu stres yang ditimbulkan oleh
faktor sosial budaya seperti keluarga
b. Faktor internal
Contohnya adalah stresor psikologis, yaitu stres terjadi akibat ansietas yang
berkepanjangan dan terjadi bersamaan dengan keterbatasan kemampuan
indivisu untuk mengatasinya. Ansietas ini dapat terjadi akibat tuntutan
untuk berpisah dengan orang terdekat atau tidak terpenuhinya kebutuhan
individu
E. POHON MASALAH
A. Pengkajian Fokus
1. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti bagi pasien:.............................................................
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat:........................
c. Hambatan berhubungan dengan orang lain:..........................................
Masalah keperawatan:.................................................................................
B. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa
Tujuan Intervensi
Keperawatan
Isolasi Sosial Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 TINDAKAN PSIKOTERAPEUTIK
jam Klien dapat berinteraksi dengan orang lain baik Klien
secara individu maupun secara berkelompok dengan SP 1
kriteria hasil : a. Bina hubungan saling percaya
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya. b. Identifikasi penyebab isolasi sosial
b. Dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial. c. Diskusikan bersama Klien keuntungan berinteraksi dengan
c. Dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
orang lain. d. Ajarkan kepada Klien cara berkenalan dengan satu orang
d. Dapat menyebutkan kerugian tidak berhubungan e. Anjurkan kepada Klien untuk memasukan kegiatan
dengan orang lain. berbincang-bincang dengan orang lain dalam jadwal kegiatan
e. Dapat berkenalan dan bercakap-cakap dengan orang harian dirumah
lain secara bertahap.
f. Terlibat dalam aktivitas sehari-hari SP 2
a. Evaluasi pelaksanaan dari jadwal kegiatan harian Klien
b. Beri kesempatan pada Klien mempraktekan cara berkenalan
dengan dua orang
c. Ajarkan Klien berbincang-bincang dengan dua orang tetang
topik tertentu
d. Anjurkan kepada Klien untuk memasukan kegiatan
berbincang-bincang dengan orang lain dalam jadwal kegiatan
harian dirumah
SP 3
a. Evaluasi pelaksanaan dari jadwal kegiatan harian Klien
b. Jelaskan tentang obat yang diberikan (Jenis, dosis, waktu,
manfaat dan efek samping obat)
c. Anjurkan Klien memasukan kegiatan bersosialisasi dalam
jadwal kegiatan harian dirumah
d. Anjurkan Klien untuk bersosialisasi dengan orang lain
Keluraga
SP 1
a. Diskusikan masalah yang dirasakan kelura dalam merawat
Klien
b. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial yang
dialami Klien dan proses terjadinya
c. Jelaskan dan latih keluarga cara-cara merawat Klien
SP 2
a. Melatih keluarga mempaktekkan cara merawat klien isolasi
sosial
b. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada
klien isolasi sosial
SP 3
a. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah
termasuk minum obat
b. Menjelaskan follow up klien stelah pulang
DAFTAR PUSTAKA
Kusumawati dan Hartono . 2010 . Buku Ajar Keperawatan Jiwa . Jakarta : Salemba
Medika
Stuart dan Sundeen . 2005 . Buku Keperawatan Jiwa . Jakarta : EGC .
Keliat Budi Ana. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa edisi I. Jakarta : EGC
Anna Budi Keliat, SKp. (2006). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sosial
Menarik Diri, Jakarta ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia.
Anonim. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Klien Isolasi Sosial. Diakses pada
tanggal 24 Juli 2012 pada
http://nurse87.wordpress.com/2009/06/04/asuhan-keperawatan-pada-
klien-dengan-isolasi-sosial/
Nita Fitria. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan untuk 7 Diagnosis
Keperawatan Jiwa Berat. Jakarta: Salemba Medika.
Rasmun, (2001). Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi Dengan
Keluarga. Konsep, Teori, Asuhan Keperawatan dan Analisa Proses
Interaksi (API). Jakarta : fajar Interpratama.