Anda di halaman 1dari 15

blogspot.

com

Dioptimalkan 6 menit yang lalu

Lihat yang asliSegarkan

Materi Lomba PMR

Rabu, 02 Oktober 2013

Perawatan Keluarga

Dasar Perawatan Keluarga

a. Mengapa Diperlukan PK?

Pada umumnya mereka yang sakit senang bila ia berada di rumah di tangah keluarga daripada berbaring di RS dan
dirawat oleh orang yang belum dikenal.

Demi untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya transportasi.

Dirawat oleh orang lain di sebuah kamar dapat mempengaruhi keadaan si sakit sehingga mempengaruhi
penyembuhannya.

Untuk meningkatkan kemandirian orang sakit dan keluargnya secara optimal.

b. Siapa Yang Melakukan PK?

Pada dasarnya siapa saja dapat melakukan tugas PK asal sebelumnya diberi pengetahuan (berupa pendidikan PK)
dan dilatih secukupnya.

Sejak tahun 1950 PMI telah menyelenggarakan pendidikan latihan PK.

c. Sifat pribadi yang tepat untuk menerima pendidikan PK adalah:

Mempunyai sifat kasih sayang yang tulus.

Menaruh minat dan memiliki rasa kemanusiaan yang dalam.

Ingin belajar dan berbakat dalam bidang perawatan.

d. Sikap dan Perilaku yang perlu dimiliki oleh pelaku PK


Berperikemanusiaan yang jelas tampak dan sikap kesediaan untuk menolong yang akan memberi kesan tetang
kepribadiannya.

Bertanggungjawab, sifat ini harus tampak dari segala tindakan pelaku pk yang senantiasa berpedoman pada apa
yang ia telah pelajari antara lain tidak akan melakukan tindakan yang merugikan si sakit maupun angggota
keluraga yang lain.

Selalu mengutamakan kebutuhan si sakit.

Selalu bersikap terbuka terhadap tindakan yang akan dilakukan terhadap si sakit sera menerangkan/mendidik
kelurga lain misalnya bagaimana hidup sehat

d. Prinsip kerja seorang pelaku PK

Sikap yang baik seorang pelaku PK penting untuk memberi kesan baik tentang kepribadian.

Menunjukkan memampuan kerja denga tenang, cepat dan tanpa ragu-ragu.

Mempunyai sikap yang ramah, selalu tersenyum, bersedia untuk mendengar dan mampu untuk menenangkan si
sakit.

Berpirlah sebelum bertindak/bekerja.

Jagalah kebersihan lingkungan dan ruangan si sakit, tetapi perlu juga memperhatikan diri sendiri.

Catat selalu hasil pengamatan dan perawatan yang telah diberi secara pendek, lengkap dan jelas.

Usahakan agar tidak menambah penderitaan si sakit.

Jangan bertindak menyimpang dari peraturan dan perintah dokter/petugas kesehatan dan jangan keliru memberi
obat.

Jika dianggap perlu untuk merujuk si sakit ke puskesmas/RS diperlukan persiapan antara lain pakaian bersih dan
alat toilet si sakit dan kemungkinan harus dihubungi petugas yang mengurus angkutan/ambulans.

Bila ada sesuatu yang perlu dirahasiakan janganlah disampaikan langsung si sakit.

e. Peralatan yang diperlukan

Perawatan yang dilakukan di rumah membutuhkan peralatan. Kita tidak boleh memaksakan untuk membeli peralatan
seperti yang ada di RS. Dengan peralatan yang ada dan sederhana dapatlah kita menolong si sakit dengan cukup
memuaskan.

Perlengkapan kamar tidur.

Tempat penyimpanan obat-obatan.

f. Penerapan

Sebagai individu : Perlu mempersiapkan diri agar mampu dan mau melakukan PK untuk siapa saja yang
membutuhkan.

Sebagai anggota masyarakat : Menjelaskan kepada anggota masyarakat pentingnya PK. Dapat juga mengordinir
disediakannya peralatan PK agar masyarakat sekitar dapat menggunakan secara bersama.

Di lingkungan organisasi PMI : Turut berpartisipasi pada Tim PK PMI dalam kegiatan pelayanan sosialnya PMI
misalnya untuk panti jompo.

Pada saat bencana : Turut berpartisipasi pada Tim PK PMI dalam kegiatan di tempat penampungan
sementara/pengungsian.

Kesehatan Dasar Keluarga

a. Kebersihan Diri

Kebersihan diri merupakan factor penting dalam usaha pemeliharaan kesehatan, agar kita selalu dapat hidup sehat.

Menjaga kebersihan diri berarti juga menjaga kesehatan umum.

Cara menjaga kebersihan diri :

Mandi setiap hari secara teratur

Tangan harus dicuci sebelum menyiapkan makanan dan minuman, sebelum makan, sesudah buang air besar atau
buang air kecil.

Kuku digunting pendek dan bersih.

Kaki perlu dirawat dengan baik dan teratur.

Sikat gigi setiap habis makan.

Pakaian perlu diganti setiap habis mandi dengan pakaian yang sudah dicuci bersih dengan sabun, dijemur dan
disetrika.

b. Kebersihan lingkungan

Kebersihan lingkungan adalah suatu usaha menjaga lingkungan bersih, dan sehat sehingga dapat mencegah penularan
penyakit

Penularan penyakit terjadi bila ada hubungan anatara 3 mata rantai, yaitu: sumber penyakit, perantara penyakit
dan orang yang lemah/peka terhadap serangan penyakit.

Usaha meningkatkan kebersihan lingkungan dapat dilakukan bersama masyarakat dengan mengusahakan untuk
memutuskan hubungan mata rantai tersebut agar tidak akan terjadi penularan.

Kebersihan lingkungan dapat dicapai dengan:

Rumah harus sehat dan terpelihara.


Hewan peliharaan tidak berkeliaran di dalam rumah atau ditempat anak bermain terutama hewan yang berkutu

Sediakan tempat sampah yang tertutup dan buang sampah ditempatnya

Jaga kebersihan sumber air, MCK dan lingkungannya

Hindari genangan air/air hujan di sekitar rumah

Air limbah usahakan lancer alirannya.

Pelaksanaan Perawatan

Merawat orang sakit di rumah

a. Mencuci Tangan

1. Suatu keharusan bagi setiap perawat termasuk pelaku PK yang dilakukan:

Sebelum dan sesudah merawat orang sakit

Sebelum menyiapkan makanan dan minuman

Sesudah memegang barang-barang kotor dan memegang binatang

Sesudah buang air besar (b.a.b) atau buang air kecil (b.a.k)

2. Tujuan

Membersihkan tangan dari segala kotoran

Menjaga kesehatan pelaku

Mencegah penularan penyakit

Melatih suatu kebiasaan yang baik

b. Memakai Celemek

Celemek adalah bentuk pakaian untuk menutup pakaian pelaku PK waktu menolong merawat si sakit, tanpa
mengganggu gerak si pelaku.

Tujuan:

Melindungi pakaian pelaku dari kotoran

Mencegah penularan penyakit

Mengukur Auhu

a. Mengukur suhu
Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Menurut skalanya ada 2 macam, yaitu: termometer celcius
(lazim dipakai di Indonesia) dan termometer Fahrenheit (lazim dipakai di Amerika)

1. Bagian dari termometer

Tabung gas panjang, berbentuk persegi gepeng bundar atau persegi

Pipa gelas tempat turun naik air raksa

Skala yang menunjukkan derajat suhu

Reservoir tempat air raksa

2. Tujuan

Mengetahui suhu badan si sakit

Mengetahui adanya kelainan pada tubuh

Mengetahui perkembangan penyakit

Sebagai salah satu penyokong dalam membantu dokter dalam menentukan diagnosa

3. Tempat dan cara pengukuran suhu

3.1. Ketiak

Cuci tangan

Siapkan termometer

Beritahu si sakit

Keringkan ketiak dengan handuk/waslap

Tempatkan pangkal termometer di tengah ketiak di minta si sakit menjepitnya 10-15 menit, tangan yang lain
membantu menekan bagian lengan yang menjepit termometer

Setelah 10-15 menit termometer dikeluarkan, dibaca sampai di mana naiknya air raksa dan dicatat.

Termometer dibersihkan, lalu disimpan

Cuci tangan

3.2. Dubur

Pengukuran suhu di dubur dilakukan:

- Pada bayi, anak, orang sakit parah

- Pada keadaan tertentu, misalnya:patah lengan,bagian ketiak di balut


- Atas petunjuk dokter

Pengukuran suhu di dibibir tidak boleh dilakukan pada:

- Orang sakit yang luka pada daerah dubur

- Orang sakit yang berpenyakit kelamin

Pelaksanaan :

Cuci tangan

Siapkan termometer dan minyak kelapa/vaselin

Beritahu si sakit

Miringkan si sakit,bebaskan pakaian yang menutupi bokong

Kaki yang sebelah atas ditekuk kearah perut

Oleskan pangkal termometer dengan minyak kela[a/vaselin untuk memudahkan memasukkan ke dalam anus.
Hati-hati bila ada wasir

Pisahkan bokong si sakit agar dubur terlihat, lalu pangkal termometer di masukkan

Pegang termometer selama berada dalam anus selama 3 menit

Keluarka termometer, baca dan catat di buku catatan harian

Termometer dibersihkan lalu disimpan

Cuci tangan

3.3. Mulut

Dilakukan pada orang sakit bila pada kedua tempat di atas tidak memungkinkan pemasangan thermometer.

Pengukuran suhu di mulut tidak boleh dilakukan pada:

- Orang sakit yang tidak sadar atau gelisah

- Orang yang berpenyakit milit,batuk pilek atau sesak nafas

- Bayi/anak yang masih kecil

Pelaksanaan :

Cuci tangan

Siapkan termometer
Beritahu si sakit

Si sakit diminta untuk membuka mulut

Letakkan pangkal termometer di bawah lidah agak ke samping, di minta si sakit untuk menutup mulut dan
bernafas melalui hidung

Setelah 3 menit keluarkan termometer, baca dan catat di buku catatan harian

Termometer dibersihkan lalu disimpan

Cuci tangan

Menghitung Denyut Nadi

Menghitung denyut nadi adalah sama penting dengan mengukur suhu. Denyut nadi menjadi lebih cepat bila berada
dalam ketakutan, gelisah, demam dan sesudah gerak badan.

a. Denyut nadi dapat diraba pada :

Leher

Bagian muka telinga

Dekat ujung tulang selangkang

Sisi dalam dari lengan atas

Lipatan paha

Pergelangan tangan

Denyut bayi sampai umur 1 tahun dapat diraba di ubun-ubun

b. Tujuan mengukur denyut nadi

Mengetahui keadaan umum si sakit

Mengetahui keadaan jantung

Mengikuti perkembangan jalannya penyakit

Membantu menentukan diagnosa

c. Jumlah denyut nadi rata-rata permenit

Bayi baru lahir : + 130 - 160

Bayi: + 110 - 130

Anak umur 4-7 tahun : + 80 - 120


Anak umur lebih 7 tahun : + 80 - 90

Pria dewasa : + 60 - 80

Wanita lebih banyak antara 10-15 denyutan.

Umumnya kecepatan denyut nadi meningkat bila suhu badan meningkat. Tiap kenaikan suhu 1 derajat C, denyut
nadi akan bertambah 10-15 denyutan.

d. Pelaksanaan

Cuci tangan

Beritahu si sakit

Si sakit duduk atau berbaring, lengan dikendurkan dengan ibu jari di sebelah atas. Cari nadinya dengan 3 jari
si pelaku dipergelangan tangan si sakit kea rah ibu jari si sakit diantara urat-urat

Hitung denyut nadi selama ½ menit, hasilnya dikalikan 2 dan dicatat dalam buku catatan harian

Menghitung Pernafasan

Satu kali pernafasan adalah 1 kali menarik nafas dan 1 kali mengeluarkan nafas

a. Tujuan menghitung pernafasan :

Membantu menentukan diagnosa

Mengetahui keadaan umum si sakit

b. Pelaksanaan

Dihitung segera setelah menghitung denyut nadi. Jangan diberitahu si sakit akan dihitung pernafasannya dengan
pergelangan si sakit tetap dipegang seolah-olah masih menghitung denyut nadi

Diperhatikan apakah kedua sisi dada bergerak seirama, apakah terlihat adanya kesukaran dalam bernafas

Hitung pernafasan selama ½ menit dan hasilnya dikali 2, catat dalam buku catatan harian

c. Jumlah pernafasan permenit

Bayi baru lahir : 30-60

Anak umur 1 tahun : 25-30

Anak umur 2 tahun : 20-25

Anak umur 15 tahun : 18 -20

Pria dewasa : 16-18


Wanita dewasa : 18-20

d . Perbandingan jumlah pernafasan dengan denyut nadi adalah 1: 4

7. Penataan Tempat Tidur Orang Sakit

a. Maksud dan tujuan

Mempercepat penyembuhan

Mencegah penyakit bertambah parah

Memperkecil bahaya penularan

b. Syarat tempat tidur si sakit

Panjang tempat tidur harus sepadan dengan panjang badan si sakit

Ditempatkan pada bagian kamar yang tak banyak kena hembusan angin

Terhindar dari cahaya yang menyilaukan, bau yang merangsang dan keributan

Barang tenun (seprei,sarung bantal dsab) hendaknya diganti paling sedikit 2 kali seminggu, kecuali bila basah
atau kotor maka harus segera diganti.

c. Peralatan

Tempat tidur + kasur + bantal

Kain seprei + sarung bantal

Kain perlak + kain alas perlak

Selimut

Perawatan Sehari-hari di Rumah

1. Menolong si sakit B.A.B / B.A.K di atas tempat tidur

Di Indonesia biasanya orang sakit selama masih dapat berjalan akan berusaha untuk pergi ke kamar kecil untuk
B.A.B / B.A.K. sebenarnya hal ini tidak dibenarkan karena si sakit membuang tenaga yang ia perlukan untuk
melawan penyakitnya. Perlu diketahui, bahwa antara orang sakit pria dan wanita cara menolongnya berbeda.

Wanita : alat kelamin bagian luar dan dalam dihubungkan oleh sebuah saluran yang sangat pendek jaraknya,
sehingga sangat mudah terkena infeksi. Untuk b.a.b dan b.a.k menggunakan sebuah tempat yang disebut pasu
najis.

Pria : untuk b.a.b dan b.a.k dapat hanya menggunakan sebuah labuh kemih, semacam botol.

a. Peralatan
Pasu najis beserta tutupnya

Labu kemih untuk pria

Bamboo/botol berisi air

Kertas toilet

Alas bokong (perlak beserta alasnya)

Bel

Bangku kecil untuk pasu najis

Handuk, sabun, bedak

Air untuk mencuci bokong

2. Menyeka / memandikan si sakit di tempat tidur

a. Tujuan

Memberikan perasaan enak dan segar kepada si sakit

Membersihkan kotoran yang melekat pada tubuhnya

Membantu memperlancar peredaran darah

Melatih otot-otot secara aktif dan pasif

Mencegah terjadinya lecet

b. Peralatan

2 baskom (untuk menyabun + membilas)

Air hangat dalam cerek dan air dingin dalam ember + gayung

2 waslap + 2 handuk besar

1 ember yang agak besar untuk menampung air

Sabun mandi dalam tempatnya, talk dan kamfer spiritus,alat bersolek, alat cukur dan sisir

Pakaian si sakit yang bersih

Tempat/keranjang untuk pakaian kotor

Bila perlu disediakan lbu kemih dan pasu najis, botol berisi air untuk cebok

3. Mencuci rambut si sakit di tempat tidur


a. Tujuan

Memberikan perasaan segar dan senang kepada si sakit

Menghilangkan kotoran yang melekat pada kepala si sakit

Agar rambut tetap bersih, rapi dan terpelihara

b. Peralatan :

Baki yang berisi sisir, 1 handuk, 1 waslap, shampo, alas(handuk + perlak

Talak plastik yang dapat diganti dengan pelepah pisang/sebuah perlak yang digulung

Ember berisi air hangat kuku, gayung bermulut lancip/kobokan

Ember kosong

Kain pel

Cadangan air panas dalam cerek dan air dingin dalam ember

Alat pengering rambut atau kipas

Merubah Posisi Tidur Orang Sakit

Seorang pelaku PK harus pandai menolong si sakit duduk , berbalik, merubah posisi tidurnya, mengangkatnya,
menolong turun / naik tempat tidur dengan cara teratur.

Merubah sikap tidur si sakit adalah hal yang sangat penting, karena dapat menghindari :

Bahaya lecet pada tubuh

Ketegangan pada sendi-sendi

Bahaya timbulnya cacat

Memperbaiki peredaran darah

a. Meminggirkan atau menengahkan si sakit

Meminggirkan adalah menggeser si sakit dari tengah ke pinggir tempat tidur, sedangkan menengahkan adalah
menggeser si sakit dari pinggir ke tengah tempat tidur.

b. Memiringkan si sakit

Memiringkan adalah membentuk posisi si sakit menjadiposisi miring.

Untuk memiringkan si sakit ke kanan, maka dilakukan dari arah saebaliknya/berlawanan. Begitu juga jika
memiringkan posisi si sakit dari arah kiri.
c. Memindahkan si sakit

Bila sakit seorang dewasa yang gemuk, maka untuk mengangkatnya sebaiknya dilakukan berdua atau bertiga.
Jangan coba melakukan sendiri, karena akibatnya mungkin si sakit merasa lebih sakit atau mungkn terjatuh.

d. Menolong si sakit turun dari tempat tidur, berjalan ke kursi dan kembali ke tempat tidur. Bila si sakit yang
telah berbaring lama di atas tempat tidur mulai sembuh, maka dokter akan memerintahkan agar ia didudukkan.
Mula-mula duduk dipinggir tempat tidur dengan kaki yang diayun-ayunkan, kemudia di atas kursi dalam ruangan
si sakit. Peristiwa ini merupakan hal yang menggembirakan bagi si sakit, sehingga ia akan memberikan
bantuaanya. Tetapi si sakit kecewa bila mulai duduk atau berjalan, merasa psing, kaki berat dan lemas. Oleh
sebab itu, hal ini perlu dilakukan secara bertahap.

Peralatan

Kursi yang memakai sandaran untuk lengan

Bantal untuk menopang punggungnya

Selimut

Sandal yang ringan

Bila perlu dingklik/kursi pendek dan bel

Penyajian Makanan dan Pemberian Obat

a. Penyajian makanan kepada pasien

Makanan berguna untuk memberikan zat-zat makanan yang cukup utnuk memelihara kesehatan, memulihkannya bila
sakit, menghasilkan tenaga untuk melaksanakan berbagai kegiatan pertumbuhan dan perkembangan jiwa serta raga.

b. Cara menyajikan makanan

Makanan disajikan di atas sebuah baki yang berisi alas supaya rapi. Di atas baki ada piring, sendok dan garpu,
gelas yang berisi air minm dengan tatakan dan tutupnya dan serbet/lap.

Cocokkan makanan sesuai dengan pantangan, rasa disesuaikan denga selera sejauh tidak bertentangan dengan
pantangan.

Makanan dijaga agar tidak dihinggapi lalat

Piring jangan di isi penuh, karena dapat mengurangi selera makan si sakit.

Sayuran dan lauk pauk diletakkan terpisah dalam piring kecil diatur secara baik dengan sedikit variasi.

Sedapat mungkin makanan disajikan dalam keadaan hangat.

Waktu makan ditentukan

Agar menarik diberi jambangan kecil dan diberi bunga, kepada anak-anak diberi mainan.
Bila dapat makan sendiri, digunakan meja kecil yang diberi alas

Selesai makan, baki dan isinya diangkat dan dibawah keluar kamar.

c Beberapa jenis makanan khusus

Makanan lunak untuk orang panas atau sakit mulut/tenggorokan

Makanan untuk orang diare

Makanan rendah lemak untuk orang sakit kuning

Makanan rendah garam untuk orang sakit busung/uderma

Makanan tanpa gula untuk orang sakit kencing manis

Pemberian Obat Kepada Orang sakit

a. Tujuan

Mempercepat penyembuhan

Mengurangi penderitaan

b. Bentuk obat

Pil

Tablet

Kapsul

Salep

Obat cair

Puyer/serbuk

c. Etiket/label

Biasanya diletakkan pada botol, dus, kantong plastik, dsb yang memberi petunjuk tentang pemakain obat

Warna etiket :

1) Etiket putih : merupakan obat dalam (untuk diminum)

2) Etiket biru : merupakan obat luar (tidak boleh ditelan)

3) Etiket hitam dan biasanya bergambar tengkorak: merupakan obat berbahaya (obat keras atau racun)

Perawatan Bayi
a. Kondisi bayi

Nadi : Kurang lebih 140 denyutan permenit pada waktu lahir

Pernafasan : Kurang lebih 33 – 40 gerakan permenit

B.a.b : 3 – 4 kali dalam waktu 24 jam pada bulan pertama. Warnanya hitam dan agak lengket, akan
berubah menjadi lembek kekuning-kuningan bila si bayi mulai menetek

Berat badan : Seorang bayi rata-rata mempunyai berat badan sekitar 3 kg waktu lahir. Dalam waktu beberapa hari
ia akan kehilangan berat sampai 300 gram, tapi dalam waktu 2 minggu diharapkan berat badannya akan kembali
seperti pada waktu dilahirkan.

Kulit : Pada waktu lahir, biasanya kulit bayi diliputi lemak putih kekuning-kuningan, warna
kulitnya merah muda

Penglihatan : Baru mampu pada awal bulan ke 2

Pendengaran : Baru mampu pada awal bulan ke 4

Tidur : Pada bulan pertama bayi tidur 18 – 22 jam sehari, kalau basah atau haus/lapar ia akan bangun
dan menangis

b. Makanan

Makanan yang terbaik adalah ASI yang akan membuat bayi tumbuh baik dan sehat. Bila ASI kurang, maka dokter
akan menambah dengan susu buatan yang cocok

c. Pemeriksaan

Pada usia 2 minggu bayi sebaiknya dibawa ke dokter atau bidan untuk diperiksa berat badannya dan apakah
keadaan pusarnya baik. Juga untuk menerima nasihat mengenai pertumbuhan bayi, kekebalan dan makanan
tambahan.

d. Memandikan Bayi

Di daerah panas bayi dimandikan pagi dan sore, di daerah pegunungan cukup sekali sehari misalnya sore saja.
Sebaiknya waktu mandi ditentukan, agar tidak seorangpun dapat mengganggu pelaksanaan tugas ini.

Peralatan

Satu buah handuk

Dua buah waslap

Ember / baskom berisi air hangat kuku

Pakaian untuk ganti

Sabun
Bedak

Alkohol, iodinepovidon dan kasa untuk komprse (untuk bayi yang belum lepas tali pusarnya)

Fadla Nurul Aisy di 07.11

Berbagi

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Beranda

Lihat versi web

Mengenai Saya

Foto saya

Fadla Nurul Aisy

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai