Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ANANDA LEVINA

NIM : 2016760003

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aktivitas seksual atau sanggama atau koitus adalah keadaan biologis yaitu

masuknya penis pria ke vagina wanita untuk tujuan reproduksi. Aktivitas seksual

merupakan bagian paling penting dalam reproduksi seksual karena menjamin

terjadinya pembuahan di dalam tubuh (umumnya dengan

memindahkan semen/sperma). Pandangan tradisional beranggapan bahwa aktivitas

seksual merupakan sesuatu konsekuensi dalam hubungan perkawinan, dan tidak layak

dilakukan di luarnya. Anggapan ini biasanya dilandasi oleh ajaran agama. Bila hal ini

dilanggar, yang tergambar dalam pikiran dan perasaan orang yang berpandangan

tradisional adalah dosa. Banyak hal yang membuat pasangan suami istri tidak

melakukan aktivitas seksual karena berbagai hal. Padahal seks merupakan kebutuhan

terutama pada para pasangan yang sudah menikah dan berumah tangga dan apabila

tidak terpenuhi maka dapat menimbulkan ketidak stabilan emosi dan menggangu

keharmonisan.

Kehamilan adalah keadaan dimana sel telur wanita atau yang dikenal dengan

istilah ovum yang telah dibuahi oleh sel sperma.Kedua sel ini menyatu menjadi zigot,

berkembang menjadi gamet dan berimplantasi sebagai embrio di uterus. Lamanya


kehamilan yang normal adalah 280 hari atau 40 minggu dari hari pertama haid yang

terakhir. Kadang-kadang kehamilan berakhir sebelum waktunya dan ada kalanya

melebihi waktu yang normal.

Word Health Organization (WHO) memperkirakan setiap tahun terjadi 210 juta

kehamilan diseluruh dunia. Dari jumlah ini 20 juta perempuan mengalami kesakitan

sebagai akibat kehamilan. Sekitar 8 juta mengalami komplikasi yang mengancam jiwa,

dan lebih dari 500.000 meninggal pada tahun 1995. Sebanyak 240.000 dari jumlah ini

hampir 50% terjadi di negara-negara Asia Selatan dan Tenggara, termasuk Indonesia.

Departemen Kesehatan di Indonesia mendata pada tahun 2016 bahwa di seluruh

wilayah Kab/Kota pronvisi DKI Jakarta terdapat 196.261 ibu hamil.

Aktivitas seksual selama hamil bukan sekedar hal yang biasa tetapi salah

satunya bermanfaat untuk membantu persiapan otot-otot panggul sebelum menghadapi

proses persalinan, oleh sebab itu berhubungan seksual selama kehamilan tidak perlu

ditakuti asalkan tidak punya riwayat keguguran yang berulang, terjadi kelemahan mulut

rahim yang mudah terbuka, plasenta previa, hamil dengan varises vagina yang luas dan

suami menderita penyakit yang dapat menular jika berhubungan seksual.

Menurut ahli andrologi dan seksologi Wimpie Pangkahila, berhubungan seksual

selama hamil tetap boleh dilakukan. Tapi, pada 12 minggu pertama kehamilan,

sebaiknya frekuensi hubungan seksual tak dilakukan sesering seperti biasanya, jika

berhubungan seksual dipaksakan pada 12 minggu pertama usia kehamilan,

dikhawatirkan bisa terjadi keguguran spontan.

Salah satu cara mengurangi resiko saat berhubungan seksual yang mungkin

timbul ialah mengurangi frekuensi hubungan seksual dari pada biasanya, perlunya ibu

hamil berkonsultasi pada petugas kesehatan terkait, dari konsultasi ini seorang ibu

hamil akan mendapatkan nasihat dan penyuluhan tentang bagaimana perkembangan


kehamilannya bila berhubungan seksual. Dan juga mereka mengharapkan

informasi/penyuluhan dari petugas kesehatan yang dapat dipercaya yang dapat

memberi bimbingan dan keterangan mengenai keadaannya.

Dari penelitian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

hubungan antara psikologi dan pengetahuan terhadap aktifitas seksual pada kehamilan

trimester III.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Apa saja faktor-faktor yang menpengaruhi ibu

hamil trimester III tidak berhubungan seksual?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan umum ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

ibu hamil trimester III tidak berhubungan seksual.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Identifikasi Faktor Psikologi

b. Identifikasi Faktor Pengetahuan


1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1.4.1 Manfaat Teoritis

a. Instansi Peneliti

Diharapkan penelitian ini dapat memperluas dan memperdalam

pengetahuan ilmu maternitas sehingga dapat memberikan Antenatal Care

yang optimal bagi ibu hamil.

b. Bagi IPTEK Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan

pengetahuan ibu hamil dalam berhubungan seksual dan sebagai sumber data

untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Peneliti

Peneliti dapat mengetahui dengan jelas tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi ibu hamil trimester III tidak berhubungan seksual, sehingga

dapat mengetahui wawasan tentang ilmu kebidanan, serta sebagai

penerapan ilmu yang telah didapat selama ini.

b. Peneliti Lain

Dapat dijadikan perbandingan dan pertimbangan untuk melakukan

penelitian-penelitian ditempat lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

c. Masyarakat

Sebagai sarana untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi

ibu hamil trimester III tidak berhubungan seksual, sehingga masyarakat

dapat mengubah perilaku dalam memeriksakan kehamilannya.


1.5 AIK

َ َّ ‫ث لَ ُك ْم فَأْتُوا َح ْرثَ ُك ْم أَ َّنى ِشئْت ُ ْم َوقَ ِد ُموا ِِل َ ْنفُ ِس ُك ْم َواتَّقُوا‬


‫َّللا َوا ْعلَ ُموا أَنَّ ُك ْم ُم ََلقُوهُ َوبَش ِِر ْال ُمؤْ ِمنِين‬ ٌ ‫سا ُؤ ُك ْم َح ْر‬
َ ِ‫ن‬

Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok-tanam, maka

datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan

kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan

ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-

orang yang beriman. (Qs.Al-Baqarah.223)

Anda mungkin juga menyukai