RESUME BUKU
Bab 2
Biomassa sebagai Suatu Sumber Energi: Konsep dan Pasar
Disusun oleh:
Nama : Lifia
NIM : 03031381520057
Dosen Pengampu:
Dr.Eng. Ir. H. M. Hatta Dahlan, M. Eng
Tabel 2.1. Perkiraan Global Tahunan Pertukaran Karbon Dioksida dan Karbon dengan
Atmosfer
Karbon dioksida Karbon Ekuivalen
Ke Dari Ke Dari
Sumber dan/atau sink Atmosfer Atmosfer Atmosfer Atmosfer
(Gt/tahun) (Gt/tahun) (Gt/tahun) (Gt/tahun)
Terestrial:
Produksi semen 0,51 0,14
Proses industri lain 0,47 0,13
Pernapasan manusia 1,67 0,46
Pernapasan hewan 3,34 0,91
Ekuivalen emisi metana 1,69 0,46
Konsumsi gas alam 3,98 1,09
Konsumsi minyak 10,21 2,79
Konsumsi batubara 8,15 2,22
Pembakaran biomassa 14,3 3,90
Fotosintesis biomassa
388 106
gross
Respirasi biomassa 194 53
Respirasi dan
194 53
pembusukan tanah
Total terestrial: 432 388 118 106
Laut:
Fotosintesis biomassa
180 49
gross
Respirasi biomassa 90 25
Perubahan fisik 275 202 75 55
Total laut: 365 382 100 104
Total terestrial dan laut: 797 770 218 210
Salah satu sumber CO2 yang tidak tercantum dalam Tabel 2.1 yang dapat
menghasilkan fluktuasi CO2 bersih yang signifikan ke atmosfer adalah perubahan
tutupan lahan seperti yang dihasilkan dari urbanisasi, pembangunan jalan raya, dan
penebangan hutan untuk tujuan pertanian. Diperkirakan bahwa fluks CO2 bersih ke
atmosfer pada tahun 1980, misalnya, adalah 5,13 Gt, atau 1,40 Gt karbon, karena
perubahan tutupan lahan (Houghton dan Hackler, 1995). Perubahan tutupan lahan
biasanya permanen, sehingga kerugian dalam kapasitas pengikatan karbon di
atmosfer dan pertumbuhan biomassa tahunan pada dasarnya juga permanen.
Diperkirakan dari data produksi biomassa dunia bahwa kerugian hanya sebesar 1%
dari biomassa hutan yang berdiri dan produktivitas biomassa hutan tahunan sesuai
dengan pengembalian akhir sekitar 27 Gt CO2 ke atmosfer, dan kerugian tahunan
sekitar 1,22 Gt dalam kapasitas penghilangan CO2 atmosfer (lih. Klass, 1993).
Tabel 2.2. Perkiraan Produksi Fotosintetik Bersih dari Karbon Biomassa Kering untuk
Biosfer Dunia
Rata-rata Produksi
Standing Biomass
Luas Karbon Biomassa
Carbon
Bersih
Ekosistem (106 km2) (t/ha-tahun) (Gt/tahun) (t/ha) (Gt)
Hutan hujan tropis 17,0 9,90 16,83 202,5 344
Hutan boreal 12,0 3,60 4,32 90,0 108
Hutan musim tropis 7,5 7,20 5,40 157,5 118
Hutan gugur beriklim
7,0 5,40 3,78 135,0 95
sedang
Hutan hijau beriklim
5,0 5,85 2,93 157,5 79
sedang
Total 48,5 33,26 744
Tabel 2.2 (Lanjutan). Perkiraan Produksi Fotosintetik Bersih dari Karbon Biomassa
Kering untuk Biosfer Dunia
Rata-rata Produksi
Standing Biomass
Luas Karbon Biomassa
Carbon
Bersih
Ekosistem (106 km2) (t/ha-tahun) (Gt/tahun) (t/ha) (Gt)
Batuan gurun ekstrim,
24,0 0,01 0,02 0,1 0,2
pasir, es
Semak gurun dan
18,0 0,41 0,74 3,2 5,8
semigurun
Sabana 15,0 4,05 6,08 18,0 27,0
Lahan budidaya 14,0 2,93 4,10 4,5 6,3
Padang rumput beriklim
9,0 2,70 2,43 7,2 6,5
sedang
Daerah berhutan dan
8,5 3,15 2,68 27,0 23,0
semak belukar
Tundra dan alpen 8,0 0,63 0,50 2,7 2,2
Rawa dan paya 2,0 13,50 2,70 67,5 14,0
Danau dan sungai 2,0 1,80 0,36 0,1 0,02
Total 100,5 19,61 85
Total kontinental 149,5 52,87 829
Laut lepas 332,0 0,56 18,59 0,1 3,3
Landas benua 26,6 1,62 4,31 0,004 0,1
Muara selain paya 1,4 6,75 0,95 4,5 0,6
Ganggang dan terumbu
0,6 11,25 0,68 9,0 0,5
karang
Zona upwelling 0,4 2,25 0,09 0,9 0,04
Total lautan 361,0 24,62 4,5
Total keseluruhan 510,0 77,49 833,5
V. PENETRASI PASAR
A. PASAR AMERIKA SERIKAT
Pada tahun 1990, pemanfaatan industrial dan rumahan dari energi biomassa
sebagai limbah kayu dan kayu bertanggung jawab untuk hampir 84% dari total
konsumsi energi biomassa, sementara MSW berkontribusi sekitar 10%. Ketika
angka-angka ini dibandingkan dengan perkiraan jumlah energi biomassa yang
tersedia di Amerika Serikat pada tahun 2000, terbukti bahwa konsumsi energi
biomassa dapat meningkat secara substansial. Pengembangan penanaman energi
biomassa skala besar dimana desain sistem menggabungkan penggantian total
sumber daya biomassa murni yang digunakan dapat memberikan peningkatan yang
jauh lebih besar dalam konsumsi energi biomassa di luar perkiraan ini. Dengan
harga sumur minyak rata-rata Amerika Serikat sebesar $20/bbl pada tahun 1990,
total konsumsi biomassa pada tahun 1990 setara dengan sekitar $27,4 juta per hari
yang disimpan di negara tersebut dan tidak digunakan untuk bahan bakar fosil. Jelas
ada dampak ekonomi menguntungkan yang kuat dari konsumsi energi biomassa
pada defisit perdagangan AS, sebagian besar yang disebabkan oleh impor minyak.
Proyeksi konsumsi energi biomassa untuk Amerika Serikat diperlihatkan
untuk tahun 2000, 2010, 2020, dan 2030 oleh sektor penggunaan akhir pada Tabel
2.10 (US. Departemen Energi, 1990). Analisis khusus ini didasarkan pada skenario
premi nasional yang mengasumsikan insentif pasar spesifik diterapkan untuk semua
penyebaran teknologi energi terbarukan baru dan berlanjut hingga 2030. Preminya
adalah 2c/kWh pada pembangkit listrik dari bahan bakar fosil, $1,90/GJ ($2,00/106
Btu) pada konsumsi batubara langsung dan minyak bumi, dan $0,95/GJ ($1,00/106
Btu) pada konsumsi gas alam langsung. Skenario ini tergantung pada pemberlakuan
undang-undang federal yang setara dengan pajak konsumsi bahan bakar fosil.
Penetrasi pasar bahan bakar sintetis dari biomassa murni dan limbah di
Amerika Serikat tergantung pada beberapa faktor dasar seperti permintaan, harga,
kinerja, penggunaan bahan baku kompetitif, insentif pemerintah, penggantian
bahan bakar yang sudah ada dengan bahan bakar yang identik secara kimia atau
bahan bakar yang berbeda, dan biaya dan ketersediaan bahan bakar lain seperti
minyak dan gas alam. Banyak analisis rinci telah dilakukan untuk memprediksi
penetrasi pasar energi biomassa selama 10 hingga 50 tahun ke depan. Tampaknya
ada kisaran dari sekitar 4 hingga 20 quads per tahun yang menjadi ciri pertumbuhan
konsumsi energi biomassa. Semua proyeksi penetrasi pasar masa depan untuk
energi biomassa di Amerika Serikat harus dilihat dalam perspektif yang tepat.
Proyeksi penetrasi pasar dan kontribusi terhadap permintaan energi primer
oleh biomassa dapat mengandung kesalahan yang signifikan. Oleh karena itu,
penting untuk diingat bahwa meskipun beberapa proyeksi ini mungkin salah,
proyeksi masih diperlukan untuk menilai peran dan dampak masa depan sumber
daya energi terbarukan. Proyeksi ini juga sangat membantu dalam memutuskan
apakah sumber daya energi terbarukan yang potensial harus dikembangkan dan
dikomersilkan.
B. PASAR GLOBAL
Estimasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang konsumsi energi biomassa
global adalah sekitar 6,7% dari konsumsi energi dunia pada tahun 1990 (Tabel 1.2).
Energi biomassa terus menjadi sumber utama energi dan bahan bakar di daerah
berkembang di dunia-Afrika, Amerika Selatan, dan Asia. Pasar untuk energi
biomassa dan bahan bakar nabati sebagai pengganti dan substitusi bahan bakar fosil
jelas besar, tetapi hanya dikembangkan hingga batas tertentu.
Hambatan utama yang harus diatasi untuk memungkinkan energi biomassa
memiliki peran yang sangat besar dalam menggantikan bahan bakar fosil, di
antaranya adalah pengembangan penanaman energi biomassa berskala besar yang
dapat memasok sejumlah bahan baku murah yang berkelanjutan; mengembangkan
sistem konversi produksi biomassa terpadu yang mampu menghasilkan blok-blok
quad energi dengan harga kompetitif; mengembangkan sistem distribusi energi
biomassa nasional yang menyederhanakan akses dan kemudahan penggunaan
konsumen; dan meningkatkan ketersediaan modal untuk membiayai proyek-proyek
biomassa di sektor swasta. Pasar ceruk untuk energi biomassa akan terus
berkembang, dan karena bahan bakar fosil dihapus bertahap karena masalah
lingkungan atau menjadi kurang tersedia dan tidak ekonomis karena cadangannya
yang menipis, energi biomassa diharapkan untuk memperoleh pangsa pasar energi
global yang semakin besar.