PENDAHULUAN
tanah yang lebih rendah disebut lereng (Handayani, 2014). Lereng dapat terjadi secara
ilmiah atau buatan manusia. Jika tanah tidak horisontal, suatu komponen gravitasi akan
cenderung untuk menggerakkan tanah ke bawah. Jika kompoen gravitasi cukup besar,
kegagalan lereng akan terjadi, yakni massa tanah dapat meluncur jatuh atau terjadi
longsor. Lereng yang tidak stabil sangatlah berbahaya terhadap lingkungan sekitarnya,
oleh sebab itu analisis stabilitas lereng sangat diperlukan (Pangemanan, 2014). Stabilitas
lereng erat kaitannya dengan longsor atau gerakan tanah yang merupakan proses
perpindahan massa tanah secara alami dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih
kestabilan suatu lereng dengan menggunakan data sifat fisik tanah, mekanika tanah
(geoteknis tanah) dan bentuk geometri lereng (Handayani, 2014). Faktor keamanan
adalah perbandingan antara gaya penahan dan gaya penggerak yang bekerja pada suatu
bidang miring. Kestabilan lereng pada daerah jalan atau tebing yang berada dekat
lereng merupakan suatu bagian yang penting untuk mencegah terjadinya bencana yang
fatal. Analisis stabilitas lereng mempunyai peran yang sangat penting pada perencanaan
model yang akurat mengenai kondisi material bawah permukaan, kondisi air tanah dan
1
pembebanan yang mungkin bekerja pada lereng. Analisis kestabilan lereng diperlukan
untuk memperhitungkan nilai faktor keamanan lereng (FS) dan desain lereng stabil.
Oleh sebab itu penelitian terhadap kestabilan lereng dengan penggunaan metode-
metode-metode yang berkaitan sangatlah diperlukan. Hasil dari penelitian ini dapat
lereng.
Rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian kali adalah sebagai
berikut:
daerah penelitian?
2
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah memberikan informasi