1
Katalog Badan Pusat Statistik, Kabupaten Jepara dalam Angka (Jepara Regency in
Figures), BPS Kab Jepara, Jepara, 2016, hlm. 3.
45
46
serta dipimpin oleh seorang raja wanita bernama Sima atau Ratu Sima yang
dikenal sangat tegas dan keras dalam memimpin rakyatnya.
Namun menurut seorang penulis portugia bernama Tome Pires dalam
bukunya “Suma Oriental” Jepara baru dikenal abad ke XV (1470 M) sebagai
Bandar perdagangan yang kecil yang baru dihuni oleh 90-100 orang dan
dipimpin oleh Aryo Timur dan berada dibawah pemerintahan demak.
Kemudian Aryo Timur digantikan oleh putranya yang bernama Pati Unus,
Pati Unus mencoba untuk membangun Jepara menjadi daerah atau kota niaga.
Pati Unus dikenal sangat gigih dalam melawan penjajahan portugis di
Malaka yang menjadi mata rantai perdagangan nusantara. Setelah pati unus
wafat digantikan oleh ipar Falatehan. Kemudian pada tahun 1536 oleh
penguasa Demak yaitu Sultan Trenggono, Jepara diserahkan kepada
menantunya yaitu Pangeran Hadlirin suami Ratu Retno Kencono, nmaun
pada tahun 1549 pangeran Hadlirin dibunuh oleh Aryo Panangsang akibat
perebutan kekuasaan di Kerajaan Demak setelah wafatnya Sultan Trenggono.
Kematian orang-orang yang dikasihi membuat Ratu Retno Kencono
sangat berduka dan meninggalkan kehidupan istana untuk bertapa di bukit
Danaraja. Setelah terbunuhnya Aryo Panangsang oleh Sutowijoyo, Ratu
Retno Kencono turun dari pertapaan dan dilantik menjadi penguasa dengan
gelar “NIMAS RATU KALINYAMAT”. Pada masa pemerintahan Ratu
Kalinyamat (1549-1579), jepara berkembang pesat menjadi Bandar niaga
utama di Pulau Jawa dan menjadi angkatan Laut. Ratu Kalinyamat dikenal
mempunyai jiwa patriotism anti penjajahan, hal ini dibuktikan dengan
pengiriman kapal perangnya ke Malaka untuk menggempur Portugis pada
tahun 1551 dan 1574. Oleh orang Jepara portugis dijuluki “RAINHA DE
JEPARA” atau “SENORA DE RICA” yang artinya Raja Jepara seorang yang
sangat berkuasa dan kaya raya.
Selain itu ratu Kalinyamat juga berjasa dalam membudayakan seni ukir
yang sekarang menjadi andalan utama ekonomi Jepara, yaitu perpaduan seni
ukir Majapahit dengan seni ukir Patih Bandar Duwung yang berasal dari
Negeri Cina. Mengacu pada semua aspek positif yang telah dibuktikan oleh
47
Ratu Kalinyamat sehingga Jepara menjadi negeri yang makmur, kuat dan
mashur, maka penetapan hari jadi Jepara mengambil waktu beliau dinobatkan
sebagai penguasa Jepara, yang bertepatan pada 12 Rabiul Awal tahun 956H
atau 10 April 1549, ini telah ditandai dengan Candra Sengkala “TRUS
KARYA TATANING BUMI” atau terus bekerja keras membangun daerah.2
2
Ibid., hlm. 32-34.
48
D. Keadaan Penduduk
Berdasarkan peraturan pemerintah (No.6/1960; No.7/1960) Sensus
penduduk dilaksanakan setiap sepuluh tahun. Dalam pelaksanaannya, sensus
penduduk menggunakan dua tahap, yaitu pencacahan lengkap dan
pencacahan sampel.informasi yang lebih lengkap dikumpulkan dalam
pencacahan sampel.
3
Katalog Badan Pusat Statistik, Buku Putih Kota Jepara, Badan Pusat Statistik, Jepara,
2009, hlm. 15-18.
50
4
Katalog BPS, Kabupaten Jepara dalam Angka (Jepara Regency in Figures), BPS
Kabupaten Jepara, Jepara, 2016, hlm. 34-39.
51
Tabel 4.1
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Jepara Tahun 2013-20155
No Sektor (Lapangan Usaha) 2013 2014 2015
Pertanian, Kehutanan dan
1 2.442.71 2.374,20 2.444,16
Perikanan
2 Pertambangan dan Penggalian 284.63 296,11 300,90
3 Industri Pengolahan 5.140,57 5.472,14 5.756,34
4 Pengadaan Listrik dan GAS 18,71 18,86 18,91
Pengadaan Air, Pengelolaan
5 12,43 12,79 13,03
Sampah, Limbah dan Daur ulang
6 Konstruksi 1.007,48 1.050,53 1.103,07
7 Perdagangan Besar dan Eceran 2.815,81 2.933,00 3.072,17
8 Transportasi dan Pergudangan 650,67 695,08 735,84
Penyediaan Akomodasi dan
9 605,11 661,86 715,42
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 394,60 468,28 523,71
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 324,64 339,18 357,15
12 Real Estate 269,31 286,82 305,84
13 Jasa Perusahaan 69,87 75.58 82,67
Administrasi Pemerintahan,
14 399,80 399,36 417,01
Pertahanan dan Jaminan Nasional
15 Jasa Pendidikan 689,18 764,99 803,50
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
16 128,00 146,36 157,93
Sosial
17 Jasa Lainnya 349,34 378,98 390,15
PDRB 15.602.87 16.374.13 17.197.79
Sumber :BPS Kabupaten Jepara Tahun 2013-2015
6
Katalog, Provinsi Jawa Tengah dalam Angka (Jawa Tengah Province In Figure), BPS
Jawa Tengah, Jawa Tengah, 2016, hlm. 327.
53
3. Pembahasan
Laju pertumbuhan ekonomi daerah dipengaruhi oleh beberapa variabel
sebagai pembentuknya. Terdapat Tujuh belas variabel atau sektor yang dimaksud
yaitu sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor pertambangan dan
penggalian, sektor industri pengolahan, sektor pengadaan listrik dan gas, sektor
pengadaan air bersih, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, sektor
konstruksi, sektor perdagangan besar dan ecer, reparasi mobil dan sepeda motor,
sektor transportasi dan pergudangan, sektor penyediaan akomodasi dan makan
minum, sektor informasi dan komunikasi, sektor jasa keuangan dan asuransi,
sektor real estate, sektor jasa perusahaan, sektor administrasi pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor jasa pendidikan, sektor jasa kesehatan
dan kegiatan sosial, dan sektor jasa lainnya.
Keragaman perekonomian Kabupaten Jepara dapat dari kontribusi masing-
masing sektor terhadap PDRB. Berdasarkan kontribusi masing-masing sektor
terhadap PDRB, maka peranan setiap sektor yang ada di Kabupaten Jepara dapat
diketahui. Untuk mengetahui peranan setiap sektor perekonomian dapat diketahui
dengan menggunakan perhitungan atau metode Location Quotient (LQ) dan
analisi Shift Share (SS). Adapun hasil dari analisis LQ untuk sektor perekonomian
di Kabupaten Jepara sebagai berikut.
Tabel 4.3
Indeks Location Quotient Kabupaten Jepara persektor Ekonomi Tahun
2013-2015
Rata- Klasifikasi
No Sektor 2013 2014 2015 Peringkat
rata Sektor
Pertanian,
1 Kehutanan dan 1.0452 1.0289 1.0071 1.027 Basis 10
Perikanan
Pertambangan dan
2 0.9082 0.8900 0.8765 0.8915 Non Basis 13
Penggalian
3 Industri Pengolahan 0.9399 0.8900 0.9267 0.9267 Non Basis 12
Pengadaan Listrik
4 1.0709 1.0441 1.0872 1.0674 Basis 7
dan GAS
Pengadaan Air,
Pengelolaan
5 1.0543 1.0525 1.0586 1.0551 Basis 8
Sampah, Limbah
dan Daur ulang
6 Konstruksi 0.6386 0.6400 0.6364 0.6383 Non Basis 17
Perdagangan Besar
dan Eceran, Reparasi
7 1.2391 1.2366 1.2482 1.2413 Basis 6
mobil dan Sepeda
motor
Transportasi dan
8 1.3314 1.3093 1.2895 1.31 Basis 4
Pergudangan
Penyediaan
9 Akomodasi dan 1.2919 1.3177 1.3352 1.3349 Basis 3
Makan Minum
Informasi dan
10 0.6892 0.7261 0.7443 0.7198 Non Basis 16
Komunikasi
55
1.04
1.03
1.02 Series1
1.01
1
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
7
Katalog BPS, PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Jepara 2012-2014, Andalan
Kita, Jepara, 2014, hlm. 110-112.
58
0.91
0.905
0.9
0.895
0.89
Series1
0.885
0.88
0.875
0.87
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
8
Katalog BPS, Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Kabupaten
Jepara 2013-2015, BPS Jepara, Jepara, 2016, hlm. 10.
60
0.95
0.94
0.93
0.92
Series1
0.91
0.9
0.89
0.88
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1.059
1.058
1.057
1.056
Series1
1.055
1.054
1.053
1.052
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
f. LQ Sektor Konstruksi
Grafik 4.6
Perkembangan LQ di Sektor Konstruksi
0.6405
0.64
0.6395
0.639
0.6385
0.638 Series1
0.6375
0.637
0.6365
0.636
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
produksi kapal-kapal kecil dan perikanan yang mengarah pada farmasi dan
kesehatan.9
1.248
1.246
1.244
1.242
Series1
1.24
1.238
1.236
1.234
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
9
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jepara (10-12-2016)
67
perdagangan dan jasa dapat dilihat dari banyaknya jumlah pasar yang ada di
daerah tersebut. Pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual dan
pembeli sehingga semakin tinggi transaksi semakin tinggi pula potensi sektor
perdagangan. Kabupaten Jepara memiliki potensi di berbagai sektor salah
satunya adalah sektor perdagangan. Di Kabupaten Jepara dengan jumlah
pasar yang tidak mengalami perubahan, yaitu sebanyak 78 pasar di Jepara. 2
Pasar Swalayan, 2 Pusat Perbelanjaan, 21 Pasar Umum, 3 Pasar Hewan, 2
Pasar Buah, 1 Pasar Sepeda, 47 Pasar Lainnya sedangkan Departemen Store /
Mall belum ada di Kabupaten Jepara.
Perkembangan nilai ekspor Kabupaten Jepara tahun 2015 sebagai
berikut Furniture dari kayu jumlah eksporti 296 dengan jumlah volume
42.234.609,93 kg nilai ekspor 150.320.779,41 US. $, Kerajinan kayu dan
Handicraft dengan jumlah eksportir 50 dengan jumlah volume 346.936,66
nilai ekspor 1.719.067,02 US.$, barang kemasan dari plastik dengan jumlah
eksportir 6 dengan volume 863.908,80 kg nilai ekspor 1.748.360,47 US.$ dan
sebagainya.
Di Kabupaten Jepara terdapat 4 desa yang menerima PLPBK
(Program Pengembangan Lingkungan Berbasis Komunitas). Beberapa desa
diantaranya memiliki struktur perekonomian masyarakat didominasi oleh
kegiatan perdagangan. Desa-desa tersebut adalah Desa Suwawal, Kelurahan
Demaan, Desa Petekeyan dan Desa Banyuputih. Keempat desa tersebut
memiliki letak yang cukup strategis sehingga kegiatan perdagangan dapat
berkembang secara optimal.
Perdagangan, reparasi dan perawatan mobil dan sepada motor
mencakup semua kegiatan kecuali industry dan penyewaan yang
berhubungan dengan mobil dan motor, sebagaimana perdagangan besar dan
eceran, perawatan dan pemeliharaan mobil dan motor baru maupun bekas.
Termasuk perdagangan besar dan eceran suku cadang dan aksesoris mobil
maupun motor.
68
10
Katalog BPS, Kabupaten Jepara dalam Angka (Jepara Regency in Figures 2016), BPS,
Jepara, 2016, hlm. 181.
71
dan minum, kegiatan hiburan atau fasilitas lainnya, sektor ini mencakup
semua hotel, baik hotel berbintang maupun hotel biasa. Di Jepara terdapat 46
hotel baik itu hotel berbintang, biasa, resort, home stay maupun penginapan.
Presentase tingkat penghunian kamar hotel dan akomodasi dari tiap bulan
tahun 2015 semakin meningkat, misalnya hotel berbintang pada bulan Januari
dengan presentase 60.50, Februari 43.15, Maret 51.10, April 53.02, Mei
50,96, Juni 43.56, Juli 33.17, Agustus 42.91, September 42.06, Oktober
48.59, November 51.47 dan Desember 76.40. 11
Penyediaan makan dan minum, kategori ini mencakup pelayanan
makan dan minum yang menyediakan makanan atau minuman untuk
dikonsumsi segera, baik restoran tradisional, restoran Self Service atu restoran
take away, baik ditempat tetap maupun sementara dengan atau tanpa tempat
duduk.
0.74
0.73
0.72
Series1
0.71
0.7
0.69
0.68
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
11
Ibid., hlm. 167.
73
12
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jepara (10-12-2016)
74
telekomunikasi dan kegiatan jasa yaitu pemancar suara, data, naskah, bunyi
dan video.
negeri dan swasta. Bank negeri yang ada di Kabupaten Jepara misalnya BRI,
BNI, Mandiri dan BPD sedangkan bank swasta yaitu Bank Danamon dll.
Sehingga diharapkan untuk tahun kedepannya bisa lebih baik lagi dan mampu
berkontribusi tinggi terhadap PDRB Kabupaten Jepara.
Kabupaten Jepara menargetkan penambahan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) sebanyak 1000 usaha dan 25 Koperasi untuk setiap
tahunnya. Program pemerintah pusat menginginkan penambahan usaha kecil
dan menengah koperasi semakin banyak demi pembangunan perekonomian
daerah. Sampai saat ini di Kabupaten Jepara terdapat 75.000 UMKM dan 752
Koperasi. Target tiap tahun harus ada 1.000 UMKM baru dan 25 Koperasi.
Sektor Asuransi, Dana pensiun dan reasuransi adalah salah satu jenis
lembaga keuangan bukan bank yang usaha pokoknya menanggung resiko-
resiko atas terjadinya musibah/kecelakaan terhadap barang atau orang,
termasuk tunjangan hari tua. Golongan ini mencakup asuransi jiwa, asuransi
non jiwa dan reasuransi, baik konvensional maupun dnegan prinsip syariah.
Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola progam yang
menjanjikan manfaat pensiun. Manfaat pensiun adalah sejumlah uang yang
dibayarkan secara berkala atau sekaligus pada masa pensiun sebagai santunan
hari tua/ uang pensiun.
76
13
http://www.murianews.com/2016/05/13/82570/asyik-985-rumah-tak-layak-huni-
di-jepara-bakal-diberi-bantuan.html (12-12-2016)
78
1.394
1.3935
1.393
1.3925
1.392 Series1
1.3915
1.391
1.3905
1.39
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
0.89
0.888
0.886
Series1
0.884
0.882
0.88
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
pertahanan dan jaminan social yang ada di Kabupaten Jepara lebih kecil dari
peranan sektor tersebut dalam perekonomian Provinsi Jawa Tengah. Pada
tahun 2013 nilai LQ sebesar 0,890 kemudian tahun 2014 menjadi 0,885 dan
tahun 2015 menjadi 0,881. Hal ini diakibatkan kontribusi administrasi
pemerintahan, pertahan dan jaminan sosial wajib mengalami penurunan.
Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib, sektor ini mencakup kegiatan pemerintahan dan pertahanan dalam
menyediakan jasa pelayanan umum kepada masyarakat yang tidak dapat
dinilai secara ekonomi. Kategori ini mencakup perundang-undangan dan
penterjemah hokum yang berkaitan dengan pengadilan dan menurut
peraturannya seperti halnya administrasi program berdasarkan peraturan
perundang-undangan, kegiatan legislatif, perpajakan, pertahanan Negara,
keamanan dan keselamatan Negara, pelayanan imigrasi, hubungan luar negeri
dan administrasi program pemerintah, serta jaminan sosial wajib.
1.3
1.295
Series1
1.29
1.285
1.28
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1.17
1.16
1.15
1.14 Series1
1.13
1.12
1.11
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
14
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jepara (10-12-2016)
84
1.488
1.487
1.486
1.485
1.484 Series1
1.483
1.482
1.481
1.48
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
industri tersebut lebih tinggi daya saingnya ketimbang industri yang sama
pada perekonomian yang dijadikan acuan.16
Berdasarkan hasil analisis shift share tentang keunggulan kompetitif
dan spesialisasi menurut setiap sektor di Kabupaten Jepara. Terlihat bahwa
setiap sektor memiliki keunggulan kompetitif dan keunggulan spesialisasi.
Menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jepara bervariasi.
Tabel 4. 5
Indeks Sift Share Kabupaten Jepara persektor Ekonomi Tahun 2013-2015
Perdagangan
Besar dan -8.635.739,42 8271.75417 1225.8482 861.862,95
7 3
Eceran,
Reparasi
16
Lincolin Arsyad, Ekonomi Pembangunan, YKPN, Yogyakarta, Edisi 4, 1999, hlm. 314-
315.
90
mobil dan
Sepeda Motor
Transportasi
-2037.87661 1917.03698 642.07631 521.236,68
8 dan 4
Pergudangan
Penyediaan
Akomodasi -1.940.759,81 1.300.308,34 -504.933,53 -1.145.38,5
9 17
dan Makan
Minum
Sumber : BPS Kabupaten Jepara dan Jawa Tengah 2013-2015 (Data diolah)
pada Provinsi Jawa Tengah tumbuh relatif cepat. Hal ini menunjukkan bahwa
pengaruh kebijakan nasional dan provinsi di sektor pertanian sangatlah besar.
Sedangkan sektor pada komponen Differential Shift sebesar Rp 50.030,02
(DS>0) merupakan keunggulan kompetitif, dapat dikatakan bahwa sektor
pertanian merupakan sektor yang tumbuh cepat dan memiliki daya saing yang
kuat terhadap daerah lain.
Pada sektor pertambangan dan penggalian terjadi pertumbuhan output
sebesar Rp -863.125,56 selama periode analisis. Nilai itu disebabkan oleh
faktor pertumbuhan ekonomi jawa tengah sebesar Rp -16.050,31. Sedangkan
efek bauran industri (proportional shift) sebesar Rp 818.323,71 (PS>0) yang
artinya Kabupaten Jepara berspesialisasi pada sektor-sektor yang ada pada
provinsi jawa tengah tumbuh relatif cepat. Hal ini menunjukkan bahwa
pengaruh kebijakan nasional dan provinsi di sektor pertambangan dan
penggalian sangatlah besar. Sedangkan sektor pada komponen Differential
Shift sebesar RP 28.751,54 (DS>0) merupakan keunggulan kompetitif, dapat
dikatakan bahwa sektor pertambangan dan penggalian merupakan sektor yang
tumbuh cepat dan memiliki daya saing yang kuat terhadap daerah lain.
Pada sektor industri pengolahan terjadi pertumbuhan output sebesar
Rp. -16.025.299,95 selama periode analisis. Nilai itu disebabkan oleh faktor
pertumbuhan ekonomi jawa tengah sebesar Rp -3.861.906,84. Sedangkan
efek bauran industri (Proportional Shift) sebesar Rp 15.170.579,24 (PS>0)
yang artinya Kabupaten Jepara berspesialisasi pada sektor-sektor yang ada
pada Provinsi Jawa Tengah tumbuh relatif cepat. Hal ini menunjukkan bahwa
pengaruh kebijakan nasional dan provinsi di sektor pertanian sangatlah besar.
Sedangkan sektor pada komponen Differential Shift sebesar Rp 4.716.627,55
(DS>0) merupakan keunggulan kompetitif, dapat dikatakan bahwa sektor
industri pengolahan merupakan sektor yang tumbuh cepat dan memiliki daya
saing yang kuat terhadap daerah lain.
Pada sektor pengadaan listrik dan GAS terjadi pertumbuhan output
sebesar Rp -55.293,92 selama periode analisis. Nilai itu disebabkan oleh
faktor pertumbuhan ekonomi jawa tengah sebesar Rp 17.360,52. Sedangkan
92
Pada sektor Perdagangan besar dan eceran, Reparasi mobil dan sepeda
motor terjadi pertumbuhan output sebesar Rp -8.635.739,42 selama periode
analisis. Nilai itu disebabkan oleh faktor pertumbuhan ekonomi jawa tengah
sebesar Rp 861.862,95. Sedangkan efek bauran industri (proportional shift)
sebesar Rp 8.271.754,17(PS>0) yang artinya Kabupaten Jepara
berspesialisasi pada sektor-sektor yang ada pada provinsi jawa tengah tumbuh
relatif cepat. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh kebijakan nasional dan
provinsi di sektor pertambangan dan penggalian sangatlah besar. Sedangkan
sektor pada komponen Differential Shift sebesar RP 1.225.848,2 (DS>0)
merupakan keunggulan kompetitif, dapat dikatakan bahwa sektor
perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor merupakan
sektor yang tumbuh cepat dan memiliki daya saing yang kuat terhadap daerah
lain.
Pada sektor Transportasi dan Pergudangan terjadi pertumbuhan output
sebesar Rp -2.037.876,61 selama periode analisis. Nilai itu disebabkan oleh
faktor pertumbuhan ekonomi jawa tengah sebesar Rp 521.236,68. Sedangkan
efek bauran industri (proportional shift) sebesar Rp 1.917.036,98 (PS>0)
yang artinya Kabupaten Jepara berspesialisasi pada sektor-sektor yang ada
pada provinsi jawa tengah tumbuh relatif cepat. Hal ini menunjukkan bahwa
pengaruh kebijakan nasional dan provinsi di sektor pertambangan dan
penggalian sangatlah besar. Sedangkan sektor pada komponen Differential
Shift sebesar RP 642.076,31 (DS>0) merupakan keunggulan kompetitif, dapat
dikatakan bahwa sektor transportasi dan pergudangan merupakan sektor yang
tumbuh cepat dan memiliki daya saing yang kuat terhadap daerah lain.
Pada sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum terjadi
pertumbuhan output sebesar Rp -1.940.759,81 selama periode analisis. Nilai
itu disebabkan oleh factor pertumbuhan ekonomi jawa tengah sebesar Rp -
1.145.385. Sedangkan efek bauran industri (proportional shift) sebesar Rp
1.300.308,34 (PS>0) yang artinya Kabupaten Jepara berspesialisasi pada
sektor-sektor yang ada pada provinsi jawa tengah tumbuh relatif cepat. Hal
ini menunjukkan bahwa pengaruh kebijakan nasional dan provinsi di sektor
94
kesehatan dan kegiatan sosial merupakan sektor yang tumbuh lambat dan
tidak memiliki daya saing yang kuat terhadap daerah lain.