Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

Syringoma adalah neoplasma jinak adneksa dibentuk oleh berdiferensiasi baik elemen

duktal. Para syringoma namanya berasal dari kata Yunani syrinx, yang berarti pipa atau

tabung. Syringomas dapat mengembangkan pada segala umur, meskipun biasanya terjadi

setelah masa pubertas. Syringomas dapat berkembang pada individu dari setiap perlombaan

dan gender apapun tetapi sebagai perempuan yang telah disebutkan yang paling sering

terpengaruh. Kondisi ini sering berjalan dalam keluarga karena ada diyakini menjadi

komponen genetik. Juga sekitar 18% dari individu dengan sindrom Down memiliki

syringomas. Juga orang yang memiliki masalah diabetes mellitus cenderung memiliki bentuk

kondisi ini dikenal sebagai "syringomas sel jernih". Bentuk lain dari kondisi ini, yang dikenal

sebagai syringomas letusan sangat sering terlihat pada individu yang memiliki kulit yang

lebih gelap. .(2)

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi

Adalah adenoma jinak dari saluran ekrin. Berukuran 1 -2 mm, berwarna sesuai kulit atau

sedikit kekuningan, merupakan papula yang sering terjadi pada kelopak mata waanita mulai

saat pubertas dan kemungkinan bersifat genetic. .(2)

2.2. Epidemiologi

Umumnya siringoma selalu timbul pada usia pubertas,mengenai awal usia dewasa tetapi

kadang-kadang dapat terjadi pada anak-anak. Bahkan pada suatu penelitian dilaporkan

siringoma terjadi sebagai lesi congenital. Biasanya timbul pada saat atau setelah masa

pubertas .(2)

2.3. Etiologi

Penyebab belum jelas, namun sering terjadi akibat deferensiasi dari kelenjar keringat

eccrine. Dilaporkan siringoma dijumpai sebanyak 18% pada orang dewasa yang menderita

sindrom down dan lebih banyak pada penderita perempuan .(1)

2.4. Faktor Resiko

Siringoma / Syringoma biasanya bersifat sporadis, tetapi siringoma yang familial atau

diturunkan telah sering dilaporkan pula dalam literatur. Pada keadaan familial, siringoma

cenderung terjadi pada masa sebelum remaja ataupun remaja, dan paling sering timbul pada

wajah, dan biasanya di&ariskan atau diturunkan sebagai sifat autosomal dominan .(3)

2
2.5.Patogenesis

diduga disebabkan oleh mutasi (sering NRAS) yang terjadi pada sel progenitor yang

menghasilkan akumulasi luas yang abnormal pada sel-sel melanosit sepanjang jalur migrasi

selama terjadi perkembangan normal. Peristiwa yang mengarah ke akumulasi nevomelano-

cyte juga mungkin memiliki efek pada jaringan sekitarnya (yaitu, peningkatan panjang &

hitamnya rambut) mungkin karena perubahan lingkungan sitokin lokal pada sel

nevomelanocyt. Mutasi dari NRAS merupakan penyabab terjadinya perubahan sel pigmen

dan atau nonpigmen pada kulit dan system saraf pusat (SSP) .(1)

2.6. Patofisiologi
• Syringoma umumnya dianggap sebagai neoplasma jinak yang membedakan garis ekrin.
• Tes imunohistokimia enzim menunjukkan adanya enzim ekrin seperti aminopeptidase
leusin, dehidrogenase suksinat, dan fosforilasa.
• Pola imunohistokimia ekspresi cytokeratin menunjukkan diferensiasi baik terhadap
bagian paling atas dari saluran dermal dan saluran intraepidermal rendah (yaitu,
keringat saluran bubungan). (1)

2.7. Diagnosa
a. Anamnesa
• Pasien datang biasanya dengan keluhan kosmetik, tidak gatal, tidak nyeri, tidak panas
tapi hanya merasa tidak nyaman.

b. Pemeriksaan Dermatologi

• Siringoma cenderung lebih kecil, letaknya lebih superficial, lebih datar diatasnya dan
lebih merata diatas pipi dan kelopak mata, daripada lipatan nasolabial. Lesi di kelopak
mungkin dikira xantelasma, tetapi tidak memiliki warna jingga, lesi eruptif pada
batang tubuh dapat sulit dibedakan dengan granuloma anulare

3
c. Gambaran histopatologi:
Pada dermis ditemukan kista-kista yang berasal dari saluran kelenjar. Dinding terdiri
dari 2 lapis sel epitel. Lumen kista berisi materi yang bersifat koloidal. Sekitar kista
terdapat sebukan sel-sel radang tak spesifik.

2.8. Diagnosis banding


1. Milia: kista retensi berwarna putih agak keras, berasal dari folikel rambut.
2. Trikoepitelioma: kista berukuran lebih besar, multipel, simetris, dengan perabaan
Keras. (3)

2.9. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan bedah, penatalaksanaan meliputi : (3)
• Eksisi bedah dengan penjahitan primer
• “scissor xexcision with secondary intention healing”
• Elektrokauter bedah listrik
• Elektrodesiccation dan kuretase
• Laser karbondioksida dengan menggunakan metode lubang jarum dari aplikasi atau
ablasi laser er : YAG
• Krioterapi
• Dermabrasi
• Asam trikloroasetat

2.10. Komplikasi
Syringomas sebagian besar signifikansi kosmetik (3)

4
2.11. Prognosis
Prognosis pada umumnya baik karfena lesi merupakan tumor jinak. Dengan pengobatan
dengan siringoma idealnya harus dihancurkan dengan memisahkan jaringan parut
seminimal mungkin dan tidak mengalami kekambuhan (1)

5
BAB III

KESIMPULAN

Syringoma adalah neoplasma jinak adneksa dibentuk oleh berdiferensiasi baik elemen duktal.
Para syringoma namanya berasal dari kata Yunani syrinx, yang berarti pipa atau tabung.
Penyebab syringoma meliputi:
- Hal ini dapat berkembang karena turun-temurun dalam beberapa kasus namun tidak
semua
- Terkait dengan sindrom Down dalam beberapa kasus
- Syringomas erupsi terjadi paling di Afrika Amerika dan Asia daripada di individu lain
- Beberapa syringomas dapat berhubungan dengan diabetes melitus
- Disebabkan oleh kelenjar keringat yang terlalu produktif
- Terkait dengan Ehlers-Danlos
- Terkait dengan sindrom Marfan

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Cooper, S et al. Siringoma. 2008. http://emedicine.medscape.com/article/

2. Wolf. K et al. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine 7th edition. Mc Graw Hill
Medical. United States ; 2008.

3. Siregar, R.S. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta; 2005.

Anda mungkin juga menyukai