Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

DAMPAK DAN REKAYASA LINGKUNGAN


PENCEMARAN AKIBAT LIMBAH PERTANIAN

`
Disusun Oleh :

Adi Gunawan :15640052

PRODI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala kesempatan dan
rahmatNya yang diberikan kepada penulis, sehingga tugas Paper tentang
“Pencemaran Lingkungan yang diakibatkan oleh Limbah Pertanian dengan judul
“Sumber Energi Hasil dari Pemanfaatan Limbah Pertanian” dapat diselesaikan
dengan baik dan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Dampak dan Rekayasa
Lingkungan”.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah


membantu penulis menyusun tugas Paper ini, diantaranya :

1. Ibu Farida Yudaningrum, ST., MT selaku Dosen Mata Kuliah Dampak dan
Rekayasa Lingkungan.
2. Orang tua saya yang telah mendukung penyusunan tugas Paper ini, baik
secara moral maupun material.
3. Teman – teman dan semua pihak yang turut berpartisipasi dalam
penyusunan Paper ini.

Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan Paper ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapakan kritik dan saran
yang membangun untuk kesempurnaan Paper ini. Akhir kata , penulis juga
berharap semoga Paper ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca khususnya bagi
pembaca dari kalangan Teknik Sipil.

Semarang, 1 Oktober 2018


Penulis

Adi Gunawan
2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2


DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan .................................................................................. 5
1.3 Ruang Lingkup.......................................................................................................... 6
BAB II................................................................................................................................. 7
ANALISA PEMBAHASAN .............................................................................................. 7
2.1 Pemanfaatan Limbah Pertanian ................................................................................ 7
2.2 Dampak Limbah Pertanian...................................................................................... 10
2.3 Kategori Limbah Pertanian ..................................................................................... 11
2.4 Jenis Limbah Pertanian ........................................................................................... 11
BAB III ............................................................................................................................. 13
PENUTUP ........................................................................................................................ 13
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 13
3.2 Saran ....................................................................................................................... 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam upaya untuk mengatur tentang pengendalian dan pengolahan


sampah di Indonesia, dilakukan oleh Pemerintah yang tertuang dalam Undang
– Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2008. Sampah merupakan hasil dari sisa
kegiatan sehari – hari manusia atau residual dari proses alam yang berbentuk
padat. Undang – undang tersebut mengatur tentang pengelolaan sampah,
pembagian kewenangan dan penyelenggaraannya, serta mengkatagorikan
sampah kedalam sampah rumah tangga, sampah sejenis sampah rumah
tangga, dan sampah spesifik. Proses alam ataupun kegiatan manusia
menyisakan buangan baik yang berbentuk padat, gas, ataupun cair. Yang
dimaksud dengan sampah rumah tangga adalah buangan / sisa kegiatan yang
berasal dari kegiatan sehari – hari rumah tangga, tidak termasuk tinja dan
sampah spesifik. Sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sampah yang
berasal daru kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas
social, fasilitas umum, dan fasilitas lainnya.

Adapun yang dimaksud dengan sampah spesifik meliputi :

1. Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun


2. Sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun
3. Sampah yang timbul akibat bencana
4. Puing bongkaran bangunan
5. Sampah yang secara teknologi belum dapat diolah
6. Sampah yang timbul secara tidak periodik.

Meskipun tidak secara tegas dikemukakan, sampah pertanian dapat


dikategorikan sebagai sampah spesifik, yakni sebagai sampah yang timbul
secara tidak periodik atau dalam waktu tertentu yang secara teknologi belum
(dapat) diolah. Dalam beberapa hal, sampai pertanian bisa saja timbul secara
periodik, sebagai limbah panen dari hasil pola tanam tertentu. Untuk
selanjutnya, isitilah sampah yang memiliki konotasi sengaja dibuang, kiranya

4
dapat dipahami juga adanya limbah/residu terkait pertanian hasil
ketidaksengajaan dari proses pertanian sehingga terbuang secara ilmiah
(Seperti : daun, rontok, dahan/ranting patah karena pelapukan, dan sekam
sebagai limbah penggilingan padi).

Bagaimanapun juga limbah pertanian penting untuk dikendalikan.


Pengendalian disini dimaksudkan untuk mengurangi atau memusnahkan
limbah atau residu pertanian tersebut tanpa memberikan dampak buruk pada
lingkungan dan kehidupan manusia. Bagaimanapun juga tidak dapat
dilakukan pembiaran terhadap limbah pertanian, sekalipun sebagian besar
limbah pertanian memang terbuang percuma atau dibakar untuk
menguranginya. Ternyata tidak hanya unsur ancaman yang patut
dipertimbangkan dalam penanganan limbah pertanian ini, tetapi juga aspek
pemanfaatannya ternyata sudah banyak diatur, baik di negara – negara maju
maupun negara – negara berkembang.

Berdasarkan hal tersebut dijadikan sebagai dasar dalam penulisan


dalam pemanfaatan limbah pertanian (diantaranya untuk pupuk, sebagai
nutrisi untuk pakan lokal serta sebagai sumber energi alternatif terbarukan)
dan untuk mengidentifikasi dampak – dampak yang terjadi akibat limbah
pertanian.

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan


Mangsut dan tujuan penulisan paper ini antara lain :

1. Sebagai bahan kajian mengenai pemanfataan, serta dampak pencemaran


terhadap lingkungan akibat limbah pertanian.
2. Sebagai cara untuk mencari berbagai cara untuk menanggulangi
dampak pencemaran yang sedang diamati.
3. Sebagai metode ataupun cara untuk meminimalisir pencemaran
lingkungan akibat limbar pertanian.

5
1.3 Ruang Lingkup
Mengingat luasnya ruang lingkup mengenai pencemaran lingkungan
yang diakibatkan oleh limbah pertanian, maka penulis memperkecil ruang
lingkup yang akan menjadi pemabahasan pada penulisan paper ini, yaitu :

1. Pemanfaatan Limbah Pertanian


2. Dampak Limbah Pertanian
3. Kategori Limbah
4. Jenis Limbah

6
BAB II

ANALISA PEMBAHASAN

2.1 Pemanfaatan Limbah Pertanian


Pemanfaat limbah adalah suatu proses daur ulang atau recycle
mrupakan upaya untuk menanggulangi limbah sehingga limbah dapat
digunakan kembali untuk keperluan manusia, maupun untuk keperluan lain
sehingga dapat mencegah terjadinya pencemaran lingkungan hidup. Berikut
ini beberapa hasil pemanfaat tentang limbah pertanian diantaranya adalah :

1. Limbah Pertanian Sebagai Mulsa


Dalam budaya pertanian, beberapa jenis tanaman memerlukan
mulsa sebagai penutup tanah agar pertumbuhan dan produksi tanaman
dapat dioptimalkan sesuai dengan potensi genetis tanaman. Mulsa dapat
diperoleh dari limbah tanaman seperti jerami, tongkol jagung, rumput,
dan yang sejenisnya. Beberapa peneliti melaporkan bahwa mulsa
mempunyai banyak fungsi dalam sistem pertanian. Anis et al, (2007)
melaporkan bahwa penggunaan mulsa jerami pada fase pertumbuhan
tanaman stroberi dapat meningkatkan efesiensi penggunaan air sebesar
58,65%, yaitu dari 319,87 mm tanpa mulsa menjadi 187,60 mm dengan
mulsa jerami. Hal ini akan mempunyai arti dan manfaat yang sangat
penting pada lahan kering. Menurut Suhayatun (2006) mulsa dapat
menjaga stabilitas suhu tanah sehubungan dengan kemampuannya
dalam menahan intensitas sinar matahari di siang hari, dan tetap
mempertahankan penurunan suhu tanah di malam hari.
Dari hasil penelitian Elly dan Yogi (2003) diperoleh bahwa
pemberian mulsa jerami padi dapat menekan pertumbuhan gulma
sebesar 56-66% dan meningkatkanhasil biji kedelai sebesar 77%.
Sementara Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (2008)
melaporkan dampak penggunaan mulsa terhadap unsur hara yang
hilang melalui erosi selama pertanaman jagung.

7
2. Limbah Pertanian Sebagai Sumber Pakan Ternak
Jenis limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
pakan ternak adalah jerami padi, jagung, kedelai, kacang tanah, pucuk
ubi kayu, dan ubi jalar. Menurut Jasmal (2007), potensi dan daya
dukung limbah pertanian sebagai pakan ternak ruminansia di Indonesia
adalah 51.546.297,3 ton BK. Produksi limbah pertanian terbesar adalah
jerami padi (85,81%), diikuti oleh jerami jagung (5,84%), jerami
kacang tanah (2,84%), jerami kedelai (2,54%), pucuk ubi kayu (2,29%)
dan jerami ubi jalar (0,68%). Lebih lanjut dijelaskan bahwa dengan
populasi ternak ruminansia sebesar 11.995.340 ST, maka daya dukung
limbah pertanian masih diatas kebutuhan populasi tersebut dan
memungkinkan penambahan populasi ternak ruminansia di Indonesia
sebesar 2.755.437,1 ST atau dapat ditingkatkan sebesar 18,68% dari
populasi yang ada.
Penelitian tentang manfaat limbah pertanian untuk pakan ternak
juga telah dilakukan di lahan kering. Menurut Supriadi dan Soeharsono
(2008), limbah pertanian yang umum disimpan sebagai pakan ternak di
musim kering adalah jerami padi, kacang tanah, kedelai dengan cara
dikeringkan. Pengeringan rata – rata 3-4 hari jemur matahari langsung,
kemudian disimpan di tempat penyimpanan (kandang) atau dibuatkan
khusus kandang pakan sebagai lumbung pakan.
Selain digunakan sebagao pakan ternak ruminansia, limbah
pertanian juga dapat dijadikan sumber pakan berbagai jenis unggas
melalui teknologi fermentasi substrat limbah. Teknologi tersebut
meliputi substrat yan difermentasi, tahapan, proses, dan perlakuakn –
perlakuan atau kondisi yang dibutuhkan selama fermentasi,
mikrooganisme penghasil enzim yang sesuai untuk fermentasi substrat
tertentu. Ditekankan bahwa teknologi fermentasi teresbut ditujukan
untuk menurunkan kadar serat yang tinggi pada substrat padat
sementara di pihak lain terjadi peningkatan nilai nutrisi bahan
terfermentasi. Hal ini dapat dilakukan dengan penggunaan
mikroorganisme penghasil enzin untuk memecah serat kasar dan

8
meningkatkan kadar protein. Bahan yang difermentasikan biasanya
substrar padat limbah pertanian.
3. Limbah Pertanian Sebagai Bahan Kerajinan
Limbah pertanian yang dapat digunakan sebagai bahan kerajinan
adalah batang pisang, alang – alang, dan beberapa jenis rumput. Didiks
(2008) menjelaskan prosedur penggunaan batang pisang untuk
dijadikan kertas, yaitu setelah mengalami proses pengeringan dan
pengolahan lebih lanjut, proses pembuatan kertas dari bahan batang
pisang pertama – tama yang harus dilakukan adalah, batang pisang tadi
dipotong kecil – kecil dengan ukuran berkisar 25 cm, lalu dijemur
dibawah terik matahari hingga kering. Setelah batang pisang kering,
kemudian direbus sampai lunak. Pada proses perebusan perlu ditambah
formalin atau kostik soda untuk mempercepat proses pelunakan dan
menghilangkan getah – getah yang masih menempel. Batang pisang
yang sudah melunak, kemudian dibersihkan dari zat – zat kimia
kemudian dibuat bubur dengan cara dibelender kemudian dicetak
menjadi lembaran – lembaran kertas.
4. Limbah Pertanian Sebagai Sumber Energi
Tingginya harga minyak dunia dan rendahnya kemampuan
masyarakat khususnya masyarakat petani di pedesaan dalam membeli
minyak tanah sebagai sumber energy merupakan salah satu factor
penting yang mempengaruhi biomassa berupa limbah pertanian sebagai
bahan bakar pengganti minyak tanah dan gas. Menurut Juankhan
(2008), pemanfaatan energy biomassa sudah sejak lama dilakukan dan
termasuk energy tertian yang peranannya sangat besar khususnya di
pedesaan. Diperkirakan 35% dari total konsumsi energy nasional
berasal dari biomassa. Energy yang dihasilkan telah digunakan untuk
berbagai tujuan antara lain untuk kebutuhan rumah tangga, penggerak
mesin, pengering hasil pertanian dan industi kayu, pembangkit listrik,
pada industry kayu dan gula. Disamping bahan bakar, limbah pertanian
seperti kotoran hewan dapat dimanfaatkan sebagai biogas.

9
2.2 Dampak Limbah Pertanian
Berikut ini adalah beberapa dampak limbah pertanian terhadap
lingkungan :
1. Gangguan terhadap Kehidupan Biotik
Dengan banyak nya zat pencemar yang ada di dalam air limbah, maka
akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut di dalam
air limbar. Selain kematian kehidupan di dalam air disebabkan karena
kurangnya oksigen dalam air dan dapat juga disebabkan keberadaan zat
beracun yang berada di dalam air limbah. Panasnya air limbah dapat
mematikan semua organisme apabila tidak dilakukan pendinginan
terlebih dahulu sebelum dibuang ke dalam saluran air limbah.
2. Gangguan terhadap Kesehatan
Limbah cair sangat berbahay terhadap kesehatan manusia mengingat
bahwa banyak penyakit yang dapat ditularkan melalui limbah. Limbah
cair ini ada yang hanya berfungsi sebagai media pembawa saja seperti
penyakit kolera, radang usus, hepatitis infektiosa, skhistosomiasis.
Selain sebagai pembawa peyakit di dalam limbah cair itu sendiri
banyak terdapat bakteri pathogen penyebab penyakit seperti,
virus(penyebab penyakit polio myelitis dan hepatitis), vibro kolera
(penyebab kolera), shigella spp (penyebab disentri).
3. Gangguan terhadap Keindahan
Dengan semakin banyaknya zat organim yang dibuang oleh perusahaan,
ampas yang berasal dari pabrik iini perlu dilakukan pengendapan
terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran air limbah, akan tetapi
memerlukan waktu yang sangat lama. Selama waktu tersebut maka air
limbah mengalami proses pembusukan dari zat organik yang ada di
dalamnya. Sebagai akibat selanjutnya adalah timbulnya bau hasil
pengurangan dari zat organik yang sangat menusuk hidung. Di samping
bau yang ditimbulkan, maka dengan menumpuknya ampas akan
memerlukan tempat yang banyak dan mengganggu keindahan tempat di
sekitarnya. Pembuangan yang sama akan dihasilkan juga oleh
perusahaan yang menghasilkan minyak dan lemak, selain menimbulkan

10
bau juga menyebabkan tempat di sekitarnya menjadi licin. Selain bau
dan tumpukan ampas yang mengganggu, maka warna air limbah yang
kotor akan menimbulkan gangguan pemandangan yang tidak kalah
besarnya. Keadaan yang demikian akan lebih parah lagi, apabila
pengotoran ini dapat mencapai daerah pantai di mana daerah tersebut
merupakan daerah tempat rekreasi bagi masyarakat sekitarnya.

2.3 Kategori Limbah Pertanian


Limbah Pertanian dibagi kedalam 2 kelompok yaitu :
1. Limbah Pertanian Pra Panen
Limbah pertanian pra panen yaitu materi-materi biologi yang terkumpul
sebelum atau sementara hasil utamanya diambil. Sebagai contoh daun,
ranting, atau daun yang gugur sengaja atau tidak biasanya dikumpulkan
sebagai sampah dan ditangani umumnya hanya dibakar saja.
2. Limbah Pertanian Pasca Panen
Limbah pertanian saat panen cukup banyak berlimpah. Golongan
tanaman yang populer di Indonesia antara lain batang atau jerami saat
panen padi, jagung, dan mungkin sorgum.

2.4 Jenis Limbah Pertanian


Berdasarkan jenis wujud limbah pertanian diklasifikasikan atas tiga
jenis yaitu limbah padat, limbah cair dan limbah gas. Ketiga jenis limbah ini
dapat dikeluarkan sekaligus oleh satu industri ataupun satu persatu sesuai
dengan proses yang ada di industri pertanian.
- Limbah Padat
Bahan-bahan buangan baik dari limbah pra panen, limbah panen,
limbah pasca panen dan limbah industri pertanian yang wujudnya
padat dikelompokkan pada limbah padat, contoh : Daun-daun kering,
jerami, sabut dan tempurung kelapa. Jikalimbah-limbah tersebut di
atas kalau dibiarkan menumpuk saja tanpa penanganan tertentu akan
menyebabkan/menimbulkan keadaan tidak higienis karena menarik
serangga (lalat,kecoa) dan tikus yang seringkali merupakan pembawa
berbagai jenis kuman penyakit.Limbah padat dapat diolah menjadi
pupuk dan makanan ternak.
11
- Limbah Cair
Limbah cair industri pertanian sangat banyak karena air digunakan
untuk :
1. Membersihkan bahan pangan dan peralatan pengolahan.
2. Menghanyutkan bahan-bahan yang tidak dikehendaki (kotoran).
Limbah cair yang berasal dari industri pertanian banyak
mengandung bahan-bahan organik (karbohidrat, lemak dan
protein) karena itu mudah sekali busuk dengan menimbulkan
masalah polusi udara (bau) dan polusi air.
Sifat-sifat limbah cair dibedakan atas tiga kelompok yaitu :
1. Sifat fisik misalnya suhu, pH, warna bau dan endapan.
2. Sifat kimiawi misalnya adanya kandungan organik (karbohidrat,
protein, lemak dll) dan kandungan an organik (nitrogen,
khlorida, fosfor dll).
3. Sifat biologis misalnya ada tidaknya mikroorganisme. Untuk
mengukur kadar bahan organik dari limbah cair biasanya
dilakukan analisis BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD
(Chemical Oxygen Demand).
- Limbah Gas
Limbah gas adalah limbah berupa gas yang dikeluarkan pada saat
pengolahan hasil-hasil pertanian, misalnya gas yang timbul berupa
uap air pada proses pengurangan kadar air selama proses pelayuan teh
dan proses pengeringannya. Limbah gas ini supaya tidak
menimbulkan bahaya yang harus disalurkan lewat cerobong.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Limbah pertanian sebenarnya bermanfaat jika kita tahu cara


pengolahannya namun jika limbah pertanian dibiarkan saja maka limbah akan
menumpuk dan akan menjadi masalah yang dapat mengganggu kesehatan
masyarakat. Selain itu limbah pertanian ada juga yang bukan berasal dari
tanaman itu sendiri misalnya yang berasal dari sisa pemakaian pestisida.
Solusi pencemaran air akibat limbah pertanian Perlu kesadaran dari semua
lapisan masyarakat khususnya para petani supaya berlaku bijak dengan
limbah pertanian yang dihasilkannya.Dan semua itu hanya bisa diwujudkan
dengan sebuah tindakan kecil sebagai awalnya yaitu dengan memulai dari diri
sendiri.

3.2 Saran
Untuk lebih memahami semua tentang pencemaran lingkungan yang
diakibatkan oleh limbah pertanian, disarankan agar para pembaca dapat
mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi pada paper ini. Selain itu,
diharapkan pembaca setelah membaca paper ini mampu mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari – hari dalam menjaga kelestarian lingkungan beserta
penyusun yang ada didalamnya.

Yang tak kalah pentingnya yaitu kritik dan saran yang membangun agar
dapat dijadikan penulis termotivasi untuk membuat karya selanjutnya dengan
baik.

13

Anda mungkin juga menyukai