Tugas Bu Farida 1 Paper Limbah Pertanian
Tugas Bu Farida 1 Paper Limbah Pertanian
`
Disusun Oleh :
1. Ibu Farida Yudaningrum, ST., MT selaku Dosen Mata Kuliah Dampak dan
Rekayasa Lingkungan.
2. Orang tua saya yang telah mendukung penyusunan tugas Paper ini, baik
secara moral maupun material.
3. Teman – teman dan semua pihak yang turut berpartisipasi dalam
penyusunan Paper ini.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan Paper ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapakan kritik dan saran
yang membangun untuk kesempurnaan Paper ini. Akhir kata , penulis juga
berharap semoga Paper ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca khususnya bagi
pembaca dari kalangan Teknik Sipil.
Adi Gunawan
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
dapat dipahami juga adanya limbah/residu terkait pertanian hasil
ketidaksengajaan dari proses pertanian sehingga terbuang secara ilmiah
(Seperti : daun, rontok, dahan/ranting patah karena pelapukan, dan sekam
sebagai limbah penggilingan padi).
5
1.3 Ruang Lingkup
Mengingat luasnya ruang lingkup mengenai pencemaran lingkungan
yang diakibatkan oleh limbah pertanian, maka penulis memperkecil ruang
lingkup yang akan menjadi pemabahasan pada penulisan paper ini, yaitu :
6
BAB II
ANALISA PEMBAHASAN
7
2. Limbah Pertanian Sebagai Sumber Pakan Ternak
Jenis limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
pakan ternak adalah jerami padi, jagung, kedelai, kacang tanah, pucuk
ubi kayu, dan ubi jalar. Menurut Jasmal (2007), potensi dan daya
dukung limbah pertanian sebagai pakan ternak ruminansia di Indonesia
adalah 51.546.297,3 ton BK. Produksi limbah pertanian terbesar adalah
jerami padi (85,81%), diikuti oleh jerami jagung (5,84%), jerami
kacang tanah (2,84%), jerami kedelai (2,54%), pucuk ubi kayu (2,29%)
dan jerami ubi jalar (0,68%). Lebih lanjut dijelaskan bahwa dengan
populasi ternak ruminansia sebesar 11.995.340 ST, maka daya dukung
limbah pertanian masih diatas kebutuhan populasi tersebut dan
memungkinkan penambahan populasi ternak ruminansia di Indonesia
sebesar 2.755.437,1 ST atau dapat ditingkatkan sebesar 18,68% dari
populasi yang ada.
Penelitian tentang manfaat limbah pertanian untuk pakan ternak
juga telah dilakukan di lahan kering. Menurut Supriadi dan Soeharsono
(2008), limbah pertanian yang umum disimpan sebagai pakan ternak di
musim kering adalah jerami padi, kacang tanah, kedelai dengan cara
dikeringkan. Pengeringan rata – rata 3-4 hari jemur matahari langsung,
kemudian disimpan di tempat penyimpanan (kandang) atau dibuatkan
khusus kandang pakan sebagai lumbung pakan.
Selain digunakan sebagao pakan ternak ruminansia, limbah
pertanian juga dapat dijadikan sumber pakan berbagai jenis unggas
melalui teknologi fermentasi substrat limbah. Teknologi tersebut
meliputi substrat yan difermentasi, tahapan, proses, dan perlakuakn –
perlakuan atau kondisi yang dibutuhkan selama fermentasi,
mikrooganisme penghasil enzim yang sesuai untuk fermentasi substrat
tertentu. Ditekankan bahwa teknologi fermentasi teresbut ditujukan
untuk menurunkan kadar serat yang tinggi pada substrat padat
sementara di pihak lain terjadi peningkatan nilai nutrisi bahan
terfermentasi. Hal ini dapat dilakukan dengan penggunaan
mikroorganisme penghasil enzin untuk memecah serat kasar dan
8
meningkatkan kadar protein. Bahan yang difermentasikan biasanya
substrar padat limbah pertanian.
3. Limbah Pertanian Sebagai Bahan Kerajinan
Limbah pertanian yang dapat digunakan sebagai bahan kerajinan
adalah batang pisang, alang – alang, dan beberapa jenis rumput. Didiks
(2008) menjelaskan prosedur penggunaan batang pisang untuk
dijadikan kertas, yaitu setelah mengalami proses pengeringan dan
pengolahan lebih lanjut, proses pembuatan kertas dari bahan batang
pisang pertama – tama yang harus dilakukan adalah, batang pisang tadi
dipotong kecil – kecil dengan ukuran berkisar 25 cm, lalu dijemur
dibawah terik matahari hingga kering. Setelah batang pisang kering,
kemudian direbus sampai lunak. Pada proses perebusan perlu ditambah
formalin atau kostik soda untuk mempercepat proses pelunakan dan
menghilangkan getah – getah yang masih menempel. Batang pisang
yang sudah melunak, kemudian dibersihkan dari zat – zat kimia
kemudian dibuat bubur dengan cara dibelender kemudian dicetak
menjadi lembaran – lembaran kertas.
4. Limbah Pertanian Sebagai Sumber Energi
Tingginya harga minyak dunia dan rendahnya kemampuan
masyarakat khususnya masyarakat petani di pedesaan dalam membeli
minyak tanah sebagai sumber energy merupakan salah satu factor
penting yang mempengaruhi biomassa berupa limbah pertanian sebagai
bahan bakar pengganti minyak tanah dan gas. Menurut Juankhan
(2008), pemanfaatan energy biomassa sudah sejak lama dilakukan dan
termasuk energy tertian yang peranannya sangat besar khususnya di
pedesaan. Diperkirakan 35% dari total konsumsi energy nasional
berasal dari biomassa. Energy yang dihasilkan telah digunakan untuk
berbagai tujuan antara lain untuk kebutuhan rumah tangga, penggerak
mesin, pengering hasil pertanian dan industi kayu, pembangkit listrik,
pada industry kayu dan gula. Disamping bahan bakar, limbah pertanian
seperti kotoran hewan dapat dimanfaatkan sebagai biogas.
9
2.2 Dampak Limbah Pertanian
Berikut ini adalah beberapa dampak limbah pertanian terhadap
lingkungan :
1. Gangguan terhadap Kehidupan Biotik
Dengan banyak nya zat pencemar yang ada di dalam air limbah, maka
akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut di dalam
air limbar. Selain kematian kehidupan di dalam air disebabkan karena
kurangnya oksigen dalam air dan dapat juga disebabkan keberadaan zat
beracun yang berada di dalam air limbah. Panasnya air limbah dapat
mematikan semua organisme apabila tidak dilakukan pendinginan
terlebih dahulu sebelum dibuang ke dalam saluran air limbah.
2. Gangguan terhadap Kesehatan
Limbah cair sangat berbahay terhadap kesehatan manusia mengingat
bahwa banyak penyakit yang dapat ditularkan melalui limbah. Limbah
cair ini ada yang hanya berfungsi sebagai media pembawa saja seperti
penyakit kolera, radang usus, hepatitis infektiosa, skhistosomiasis.
Selain sebagai pembawa peyakit di dalam limbah cair itu sendiri
banyak terdapat bakteri pathogen penyebab penyakit seperti,
virus(penyebab penyakit polio myelitis dan hepatitis), vibro kolera
(penyebab kolera), shigella spp (penyebab disentri).
3. Gangguan terhadap Keindahan
Dengan semakin banyaknya zat organim yang dibuang oleh perusahaan,
ampas yang berasal dari pabrik iini perlu dilakukan pengendapan
terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran air limbah, akan tetapi
memerlukan waktu yang sangat lama. Selama waktu tersebut maka air
limbah mengalami proses pembusukan dari zat organik yang ada di
dalamnya. Sebagai akibat selanjutnya adalah timbulnya bau hasil
pengurangan dari zat organik yang sangat menusuk hidung. Di samping
bau yang ditimbulkan, maka dengan menumpuknya ampas akan
memerlukan tempat yang banyak dan mengganggu keindahan tempat di
sekitarnya. Pembuangan yang sama akan dihasilkan juga oleh
perusahaan yang menghasilkan minyak dan lemak, selain menimbulkan
10
bau juga menyebabkan tempat di sekitarnya menjadi licin. Selain bau
dan tumpukan ampas yang mengganggu, maka warna air limbah yang
kotor akan menimbulkan gangguan pemandangan yang tidak kalah
besarnya. Keadaan yang demikian akan lebih parah lagi, apabila
pengotoran ini dapat mencapai daerah pantai di mana daerah tersebut
merupakan daerah tempat rekreasi bagi masyarakat sekitarnya.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Untuk lebih memahami semua tentang pencemaran lingkungan yang
diakibatkan oleh limbah pertanian, disarankan agar para pembaca dapat
mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi pada paper ini. Selain itu,
diharapkan pembaca setelah membaca paper ini mampu mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari – hari dalam menjaga kelestarian lingkungan beserta
penyusun yang ada didalamnya.
Yang tak kalah pentingnya yaitu kritik dan saran yang membangun agar
dapat dijadikan penulis termotivasi untuk membuat karya selanjutnya dengan
baik.
13