Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN IMUNISASI

A. PENDAHULUAN

Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan sesuai
dengan cita-cita Bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 melalui
pembangunan nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya
manusia yang sehat, terampil dan ahli, serta disusun dalam satu program kesehatan dengan
perencanaan terpadu yang didukung oleh data dan informasi epidemiologi yang valid.
Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda
(double burden), yaitu beban masalah penyakit menular dan penyakit degeneratif.
Pemberantasan penyakit menular sangat sulit karena penyebarannya tidak mengenal batas
wilayah administrasi. Imunisasi merupakan salah satu tindakan pencegahan penyebaran
penyakit ke wilayah lain yang terbukti sangat cost effective.
Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, imunisasi
merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan
salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata
komitmen pemerintah untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs) khususnya
untuk menurunkan angka kematian pada anak.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.Penyelenggaraan Imunisasi
adalah serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan
imunisasi.
Berdasarkan sifat penyelenggaraannya, imunisasi dikelompokkan menjadi imunisasi
wajib dan imunisasi pilihan.Imunisasi rutin merupakan kegiatan imunisasi yang dilaksanakan
secara terus menerus sesuai jadwal.
Imunisasi rutin terdiri atas imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerjanya.Puskesmas sebagai pelaksana teknis akan bekerjasama dengan lintas terkait yang
ada di desa dan kecamatan wilayah kerjanya.
B. LATAR BELAKANG

Rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang imunisasi, rendahnya


cakupan dan kunjungan masyarakat ke posyandu khususnya bagi masyarakat yang memiliki
bayi dan batita yang wajib mendapatkan imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan, kurangnya
kerjasama dan partisipasi dengan masyarakat secara umum dan lintas terkait secara khusus
dalam kegiatan imunisasi (posyandu) serta beranggapan bahwa posyandu yang termasuk
dalam UKBM bukan milik dan kepentingan mereka melainkan milik instansi kesehatan.

C. TUJUAN

1. TUJUAN UMUM

Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian,khususnya kematian anak (bayi


dan balita) akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

2. TUJUAN KLHUSUS

Tujuan khususnya adalah sebagai berikut :

* Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan


imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada bayi yang ada di desa
* Tercapainya eliminasi campak pada tahun 2015 dan pengendalian penyakit
rubella tahun 2020.
* Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan limbah
medis (safety injection practise and waste disposal management).

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan pokok dalam program ini adalah dengan pemberian imunisasi


Adapun rincian kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Pemberian Imunisasi BCG
Langkah Kerja
 Petugas mencuci tangan
 Pastikan vaksin dan spuit yang akan di gunakan

 Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 ampul ( 4 cc )

 Pastikan anak belum pernah di BCG dengan menanyakan pada orang tua anak tersebut
 Ambil 0.05 cc vaksin BCG yang telah kita larutkan tadi

 Bersihkan lengan dengan kapas yang telah dibasahi air bersih, jangan menggunakan
alkohol / desinfektan sebab akan merusak vaksin tersebut

 Suntikan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan kanan atas (tepatnya pada insertio
musculus deltoideus) secara intrakutan (ic) / dibawah kulit

 Rapikan alat-alat

 Petugas mencuci tangan

 Mencatat dalam buku

2. Pemberian Imunisasi DPT-Hb Hib


Langkah Kerja :

 Petugas mencuci tangan


 Pastikan vaksin yang akan di gunakan

 Jelaskan kepada ibu anak tersebut, umur anak (2-11 bulan) jumlah suntikan 3x untuK
imunisasi DPT.

 Ambil 0,5 cc vaksin DPT

 Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas steril (air panas)

 Suntikan secara intra muskuler (im)

 Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat DPT, berikan obat penurun
panas / antipiretik kepada ibu anak tersebut.

 Anjurkan kompres hangan di lokasi penyuntikan.

 Rapikan alat-alat

 Petugas mencuci tangan

 Mencatat dalam buku

3. Pemberian Immunisasi Polio


Langkah kerja
 Petugas mencuci tangan
 Pastikan vaksin polio dalam keadaan baik (perhatikan nomor
kadaluarsa dan vvm)
 Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset / gunting kecil
 Pasang pipet diatas botol vaksin
 Letakkan anak pada posisi yang senyaman mungkin
 Buka mulut anak dan teteskan vaksin volio sebanyak 2 tetes
 Pastikan vaksin yang telah diberikan ditelan oleh anak yang
Diimunisasi
 Jika di muntahkan atau di keluarkan oleh anak, ulangi lagi penetesan
 Saat meneteskan vaksin ke mulut, pastikan agar vaksin tetap dalam
kondisi steril
 Rapikan Alat
 Petugas mencui tangan
 Catat dalam Buku

4. Imunisasi Campak
Langkah kerja
 Petugas mencuci tangan
 Pastikan vaksin dalam keadaan baik
 Buka tutup vaksin denggunakan Pinset
 Larutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada (5 cc)
 Pastikan umur anak tepat untuk di imunisasi campak (9 bulan)
 Ambil 0,5 cc vaksin campak yang telah dilarutkan tadi
 Bersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan kapas steril (air
panas).
 Suntikan secara sub (sc)
 Rapikan alat
 Cuci tangan petugas
 Catat dalam Buku

5. Imunisasi Tetanus Toxoid


Langkah Kerja
 Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan menanyakan pada pasien
· Nama, Umur dan alamat, Apakah ada alergi terhadap obat-obatan
 Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
 Siapkan bahan dan alat suntik
 Ambil vaksin dengan jarum dan semprit disposible sebanyak 0,5 ml
 Persilahkan pasien duduk
 Oleskan kapas alkohol pada lengan kiri bagian atas
 Suntik pada lengan kiri bagian atas secara intra musculer
 Buang jarum bekas suntikan ke dalam kotak
 Persilahkan pasien menunggu 15 menit di luar, dan jika tidak terjadi
efek samping pasien boleh pulang
 Catat pada buku status dan KMS ibu hamil

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan ini dilakukan rutin setiap bulan dengan jadwal yang sudah ditetapkan di
masing-masing desa wilayah kerja.

F. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan ini adalah seluruh bayi yang berumur 0-11 bulan untuk
imunisasi dasar, 18-24 bulan dan 24-36 bulan untuk imunisasi lanjutan.Ibu hamil pada umur
kehamilan 4-9 bulan sebelum bersalin.

G. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan ini akan dilaksanakan rutin dalam setiap bulan selama satu tahun.

H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi dari kegiatan ini dilakukan dengan melihat cakupan pemberian imunisasi
pada bayi dan batita yang wajib memperoleh imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.
Pelaporan dari kegiatan ini akan dibuat dalam bentuk blanko / format laporan hasil
kegiatan dan akan diserahkan kepada kepala desa, kepala puskesmas dan camat sebagai
pimpinan wilayah kerja serta ke instansi dinas kesehatan daerah.

I. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dalam kegiatan akan dibuat dalam bentuk buku pencatatan bayi dan
batita sesuai dengan data bayi dan batita yg wajib mendapatkan imunisasi dari setiap desa di
wilayah kerja.
Pelaporan dari kegiatan ini akan dibuat dalam bentuk blanko / format pelaporan
hasil kegiatan dalam setiap bulan dari setiap desa yang ada di wilayah kerja.
Evaluasi dalam kegiatan ini akan dilakukan dalam bentuk melihat cakupan
pemberian imunisasi secara berjenjang pada bayi dan batita yang wajib mendapatkan
imunisasi.

Anda mungkin juga menyukai