Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH METODE PENULISAN KARYA ILMIAH

NAMA : RACHEL ZIFORA TOBING


KELAS : MS – 3B
NIM : 4.21.16.1.23

1. Sesuai nomor urut daftar hadir, meminta naskah skripsi kakak kelas yang barusan sidang
skripsi, khususnya halaman judul, BAB I (Pendahuluan), BAB II (Metode Penelitian),
dan BAB IV (Penutup).

2. Salin ulang judul, latar belakang, perumusan masalah, tujuan, metode penulisan, dan
hasil (kesimpulan dan saran)
a. Judul
Perencanaan Perawatan Untuk Optimalisasi Keandalan Mesin Injection Molding
Type ANX 180-36A Berdasarkan Reliability Predictions Methods
(Studi Kasus di PT. Mitsuba Indonesia MINA-1)
b. Latar Belakang
Pengoprasian mesin pada industri manufaktur digunakan secara terus –
menerus. Kondisi ni tentunya membutuhkan program perawatan mesin yang baik
untuk menunjang pemenuhan kesiapan mesin tersebut, yaitu dengan perawatn yang
proaktif sebelum terjadinya kerusakan (Supandi, 2002).
PT. Mitsuba Indonesia merupakan salah satu industri manufaktur yang
bergerak dalam memproduksi spare parts untuk kendaraan roda dua maupun roda
empat (automotive electricl system). Berdasarkan ISO 9001 – 2008 mengenai
manajemen PT. Mitsuba Indonesia, upaya – upaya perawatan semua equipment
dilaksanakan oleh Seksi Equipment Control (EC). Perawatan meliput preventive
maintenance, penanganan trouble mesin, perawatan modifikasi, dan pekerjaan
perawatan umum pada mesin – mesin produksi dan utilitas.
Seksi Equipment Control dalam menjalankan tugas perawatan pada tahun
2016 menunjukkan kinerja perawatan yang kurang baik. Perawatan yang
dilakukan, didominasi perawatan penanganan trouble mesin. Berdasarkan data
history Surat Permintaan Kerja (SPK) yang diperoleh dari Misuba Inventory
Control System (MICS) Seksi Equipment Control (EC), data perawatan mesin
trouble pada semua seksi produksi sebagai berikut:
Tabel 1.1 menunjukkan tingginya frekuensi trouble yng terjadi di seksi
produksi. Tercatat total terjadi 855 kali trouble terjadi dan menyebabkan mesin
berhenti sekitar 1533,72 jam. Predikat seksi yang paling banyak atau tersering yang
mengalami trouble dari ke-tiga belas seksi adalah Seksi Plastic Injection dimana
terjdi trouble sebanyak 177 kali dan jam stop mesin sebanyak 316,83 jam. Ini
menarik untuk lebih lanjut dikaji mengapa hal demikian bisa terjadi.
Perawatan mesin yang dilakukan pada Seksi Plastic Injection bila
diperingkat berdasakan data history surat permintaan kerja (SPK) pada bulan
Agustus s.d. Desember 2016, sepuluh mesin teratas yang jam stop-nya tiggi sebagai
berikut :

Data jam stop mesin terbesar pada Seksi Plastic Injection pada interval waktu
Bulan Agustus s.d. Desember 2016 menunjukkan terjadi pada Mesin Injection
Molding type ANX 180-36A. Mesin inilah yang dijadikan sebagai objek untuk
disiapkan perencanaan perawatan sebagai pemecahan masalah yang terjadi. Lebih
lanjut penyebab terjadinya tingginya jam stop pada mesin ini adalah kerusakan
pada komponen-koponen mesin yang terjadi ditunjukkan pada Tabel 1.3.
Berdasarkan data pada Tabel 1.3, maka komponen Nozzle, Nozzle Heater
Band, dan Nozzle Thermocouple pada Mesin Injection Molding type ANX 180-
36A dipilih sebagai objek penelitian.

Penelitian ini bertujuan merencanakan perawatan untuk megoptimalkan


keandalan Mesin Injection Molding type ANX 180-36A meningkat 30% lebih baik,
sehingga memenuhi target dari perusahaan yaitu menurunkan tingkat trouble.
Perencanaan perawatan dilakukan dengan menggunkan Reliability Predictions
Methods, yaitu metode memperkirakan nilai keandalan suatu mesin di waktu
mendatang. Metode prediksi dengan menghitung parameter distribusi kerusakan
komponen, pengujian kecocokan distribusi dan selanjutnya menentukan keandalan
komponen yang paling optimal berdasarkan distribusi yang sesuai. Perhitungan
keandalan inilah yang digunakan untuk menentukan perencanaan perawatan yang
perlu dilakukan, berupa interval waktu perawatan. Hasil yang diharapkan adalah
meningkatkan kendalan mesin menjadi lebih optimal.
c. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan antara
lain :
a. Fekuensi trouble mesin tertinggi yang terjadi pada Seksi Plastic Injection
adalah Mesin Injection Molding type ANX 180-36A dengan nomor mesin
PO-M-37,
b. Kerusakan komponen pada Mesin Injection Molding type ANX 180-36A
dengan nomor mesin PO-M-37 tertinggi adalah nozzle, nozzle Heater band,
dan nozzle thermo couple,
c. Upaya perawatan yang dilakukan oleh Seksi Equipment Control dalam
menekan angka trouble belum dilakukan perencanaan berdasarkan
ptimalisasi keandalan mesin.
d. Tujuan
Tujuan penelitian ini adaah sebagai berikut :
a. Meningkatkan keandalan Mesin Injection Molding type ANX 180-36A
dengan nomor mesin PO-M-37,
b. Menghasilkan usulan penjadwal interval waktu perawatan pada Komponen
Kritis Mesin Injection Molding type ANX 180-36A dengan nomor mesin
PO-M-37 berdasarkan perhitungan prediksi keandalan yang optimal.
e. Metode Penelitian
1. Bahan dan Alat Penelitian
Penelitian ini memerlukn bahan sebagai objek yang diteliti dan alat
yang digunakan untuk meneliti. Berikut ini adalah daftar bahan dan alat yang
digunakan dalam penelitian :
Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain :
a. Mesin Injection Molding type ANX 180-36A
b. Komponen kritis Mesin Injection Molding type ANX 180-36A
meliputi : nozzle, nozzle Heater band, dan nozzle thermo couple.
c. Data primer berupa Data Riwayat Perawatan Mesin dari History Surat
Permintaan Kerja (SPK) MICS pada bulan Agustus s.d. Desember
2016 yang diperoleh dari jadwal kerja PT. Mitsuba Indonesia Semester
II tahun 2016.
Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain :
a. Program Microsoft Office Excell untuk mengolah data penelitian.
b. Mitsuba Inventory Control System sebagai sistem informasi perawatan
di PT. Mitsuba yang digunakan untuk mengambil data primer berupa
Data History SPK Bulan Agustus s.d. Desember 2016.
c. Tabel Fungsi Gamma untuk mencari parameter pada distribusi
Eksponensial,
d. Tabel Standarisari Probabilitas Normal dan Lognormal,
2. Metodologi Penelitian
Berdasarkan penjelasan pada Sub bab 2.8 bahwa Metode PDCA
digunakan sebagai metodologi penyelesaian masalah dalam penelitian ini.
Metodologi tersebut dapat ditunjukkan dalam diagram tulang ikan seperti
pada Gambar 3.1. Penjelasan secara terperinci dapa dilihat pada penjelasan
sub bab setelah sub bab ini.
3. Plan (Merencanakan)
Tahap plan adalah proses penyelidikan terhadap kondisi saat ini untuk
diketahui ermasalahan yang terjadi lalu diperbaiki dengan merencanakan
langkah-langkah untuk menyelesaikan atau memperbaiki masalah yang
ditemukan.

Konteks dalam penelitian ini adalh kasus yang terjadi pada manajeman
perawatan di PT. Mitsuba Indonesia pada interval Bulan Agustus s.d.
Desember 2016. Tahap yang dilakukan dengan menyelidiki permasalahan
yang terjadi pada manajemen perawatan hingga merencanakan pemecahan
masalah, seperti dijelaskan di bawah ini :
a. Mengidentifikasi Masalah
Tahap penelitian dimulai dengan mengindetifikasi masalah yang
terjadi pada manajemen perawatan yang dilakukan di PT. Mitsuba
Indonesi. Tahap ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah
trouble mesin yang terjadi sesuai data history perawatan Bulan Agustus
s.d. Desember 2016. Identifikasi masalah ini dlakukan dengan mencari
akar penyebab dari tingginya angka trouble mesin yang terjadi,
sehingga dari identifikasi masalah dapat dirumuskan permasalahan
kemudian disiapkan rencana pemecahan masalah yang sesuai.
Masalah yang dtemukan adalah terjadinya trouble dengan jam
stop tertinggi pada Mesin Injection Molding type ANX 180-36A.
Melihat dari perumusan masalah ini, maka diperlukan perencanaan
perawatan untuk meningkatkan keandalan Mesin Injection Molding
type ANX 180-36A yang optimal berdasarkan Reliability Predictions
Methods.
Reliability Predictions Method adalah metode yang digunakan
dalam melakukan perencanaan perawatan berdasarkan prediksi nilai
keandalan mesin di masa yang akan datang. Perencanaan perawatan
dilakukan dengan perhitungan interval waktu perawatan yang paling
menghasilkan keandalan mesin yang paling optimal
b. Menentukan Tujuan Penelitian
Tahap setelah masalah permasalahan dalm manajemen
perawatan ditemukan dan dirumuskan, selanjutnya ditetapkan target
sebagai tujuan penelitian. Tujuan penelitian ditetapkan secara spesifik
dan terukur agar jelas arah pencapaiannya. Tujuan penelitian
digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan dari semua tindakan
perbaikan yang dilakukan, sehingga setelah semua solusi perbaikan
telah dilakukan hasilnya dibandingkan dengan tujuan tersebut berupa
analisis dan evaluasi.
c. Menghitung Data Kerusakan Komponen Kritis
Tahap ini merupakan tahap pengolahan lanjutan dari data history
perawatan pada Mesin Injection Molding type ANX 180-36A dalam
interval waktu Bulan Agustus s.d. Desember 2016. Perhitungan data
pada komponen kritis meliputi : (1) time to repair (TTR) yang
diperoleh dari data jam stop mesin akibat perawatan, (2) mean time to
repair (MTTR) merupakan data rata-rata dari TTR atau dalam istilah
lan adalah rata-rata jam stop mesin semua perawatan yang terjadi, (3)
time to failure (MTTF) merupakan data selang waktu antar kerusakan
komponen, dan (4) mean time to failure (MTTF) merupakan data rata-
rata dari TTF atau dala istilah lain adalah rata-rata waktu produktif
komponen mesin sebelum terjadinya kerusakan. Nilai index of fit (r)
dicari pada pendekatan empat parameter unuk dipilih nilai terbesar
diuji kecocokan distribusi untuk menentukan jenis distribusi
kerusakan, yaitu :
a. Distribusi Weilbull
Untuk mencari nilai index of fit (r) pada distribusi Weilbull
perlu untuk mengetahui dan mencari beberapa variabel hitung,
antaranya : (1) nilai waktu antar kerusakan (ti), (2) nilai 𝑥𝑖, (3)
nilai 𝑦𝑖, dan (4) fungsi kepadatan peluang. Informasi lengkap dan
cara mencari variable distribus bisa dilihat pada sub bab 2.7.4
tentang index of fit (r) pada distribusi Weibull.
b. Distribusi Normal
Untuk mencari nilai index of fit (r) pada distribusi Weilbull
perlu untuk mengetahui dan mencari beberapa variabel hitung,
antaranya : (1) nilai waktu antar kerusakan (ti), (2) nilai 𝑥𝑖, (3)
nilai 𝑦𝑖 atau zi, dan (4) fungsi kepadatan peluang. Informasi
lengkap dan cara mencari variable distribus bisa dilihat pada sub
bab 2.7.4 tentang index of fit (r) pada distribusi Normal.
c. Distribusi Lognormal
Untuk mencari nilai index of fit (r) pada distribusi Weilbull
perlu untuk mengetahui dan mencari beberapa variabel hitung,
antaranya : (1) nilai waktu antar kerusakan (ti), (2) nilai 𝑥𝑖, (3)
nilai 𝑦𝑖 atau zi, dan (4) fungsi kepadatan peluang. Informasi
lengkap dan cara mencari variable distribus bisa dilihat pada sub
bab 2.7.4 tentang index of fit (r) pada distribusi Lognormal.
d. Distribusi Eksponensial
Untuk mencari nilai index of fit (r) pada distribusi Weilbull
perlu untuk mengetahui dan mencari beberapa variabel hitung,
antaranya : (1) nilai waktu antar kerusakan (ti), (2) nilai 𝑥𝑖, (3)
nilai 𝑦𝑖, dan (4) fungsi kepadatan peluang. Informasi lengkap dan
cara mencari variable distribus bisa dilihat pada sub bab 2.7.4
tentang index of fit (r) pada distribusi Eksponensial.
d. Mengidentifikasi Distribusi Kerusakan Komponen
Data kerusakan komponen di atas selanjutnya dianalisis untuk
diketahui mengikuti salah satu jenis distribusi kerusakan. Sesuai
penjelasan pada sub bb 2.7.3 bahwa distribusi yang mungkin terjadi
pada kasus kerusakan komponen Mesin Injection Molding type ANX
180-36A adalah salah satu dari : Weibull, Lognormal, Normal, atau
Eksponensial. Proses identifikasi distribusi kerusakan dilakukan
dengan menghitung index of fit (r) pada masing-masing distribusi
laludipilih nilai r terbesar.
e. Menghitung Keandalan Mesin
Tahap Selanjutnya setelah tahap identifikasi distribusi kerusakan
komponen diketahui, maka dilakukan perhitungan nila keandalan
komponen mesin berdasarkan fungsi keandalan distribusi yang
dikethui.
f. Merencanakan Perawatan Untuk Mengoptimalkan Keandalan Mesin
Tahap akhir dari tahap yang direncanakan adalah merencanakan
perawatan untuk mengoptimalkan keandalan mesin. Perencanaan
perawatan dilakukan dengan merencanakan tindakan perawatan dan
menentukan interval waktu perawatan.
Penentuan interval perawatan dilakukan berdasarkan Reliability
Prediction Methods dengan menentukan nilai keandalan yang optimal.
Berdasarkan fungsi keandalan mesin, sehingga dapat menentukan
interval waktu perawatan.
4. Do (Melaksanakan)
Tahap do adalah tahap penerapan atau melaksanakan semua yang telah
drencanakan di tahap plan termasuk menjalankan proses-nya serta
melakukan pengumpulan data (data collection) yang kemudian akan
digunakan untuk thap check dan act. Hasil data dari tahap do ini dintaranya:
a. Data History Perawatan Bulan Agustus s.d. Desember 2016, yaitu
berupa data riwayat perawatan yang dilakukan oleh Seksi Equipmen
Control dalam mengendalikan kerusakan di PT. Mitsuba Indonesia
dalam interval Bulan Agustus s.d. Desember 2016,
b. Data Perhitungan Kerusakan Komonen Kritis Mesin, yaitu Data hasil
perhitungan data kerusakan (baik data TTF dan TTR) komponen kritis
Mesin Injection Molding type ANX 180-36A,
c. Data Perhitungan Keandalan Mesin, yaitu data hasil analisis setelah
perhitungan data kerusakan komponen kritis berupa data hasil
perhitungan keandalan komponen kritis sesuai distribusi kerusakan
yang diikuti,
d. Data Perhitungan Interal Waktu Perawatan, yaiu data hasil perhitungan
interval perwatan (prefentif dan perbaikan) untuk menghasilkan
keoptimalan keandalan pada Mesin Injection Molding type ANX 180-
36A.
5. Check (Memeriksa)
Tahap check adalah tahap pemeriksaan dan peninjauan ulang serta
mempelajari hasil-hasil dari penerapan di tahap do. Metode yang dilakukan
dengan membandingkan antara hasil aktual yang telah dicapai dengan target
yang ditetapkan. Hasil dari tahap ini terdapat dua kemungkinan, yaitu :
pertama, target berhasil tercapai dan yang kedua, target tidak tercapai. Hal
ini membutuhkan pengukuran, pengujian, dan analisis untuk menyimpulkan
bahwa target yang ditetapkan berhasil atau tidak tercapai. Tahap check pada
penelitian kali in diantaranya :
a. Mengevaluasi Unjuk Kerja Perawatan Mesin, yaitu mengevaluasi
unjuk kinerja Seksi Equipmen Control dalam melakukan perawatan
pada Bulan Agustus s.d. Desember 2016,
b. Menganalisis Data Distribusi Kerusakan Komponen, yaitu berupa
proses identifikasi kerusakan yang terjadi pada komponen kritis hingga
menentukan distribusi kerusakan yang terjadi pada kmponen kritis.
c. Menganalisis Pencapaian Keandalan Mesin, yaitu menganalisis
terhadap pencapaian nilai keandalan aktual dan usulan keandalan yang
optimal berdasarkan prediksi keandalan,
d. Membuat Kesimpulan Penelitian, yaitu dengan menyimpulkan
terhadap pencapian hasil apakah sudah mencapai terhadap
tujuan/target penelitian.
6. Act (Tindakan)
Tahap act menandai tahapan puncak dari perencanaan, pengujian, dan
analisis mengenai tujuantarget telah tercapai atau tidak. Tujuan dari tahap ini
adalah untuk menindaklanjuti dari hasil-hasil yang telah dilakukan. Terdapat
beberapa pilihan untuk menindaklanjuti, diantaranya : (1) mengadopsi, yaitu
bila target telah tercapai maka standarisasikan perbaikan sebagai acua
pelaksanaan perawatan (2) Mengadaptasi, yait bila hasil dibawah mendekati
dari target maka kembalilah ke tahap pengujian dengan memperbaiki cara
atau metode pengujian (3) mengabaikan, yaitu bila hasil tidak menghasilkan
perbaikan yang diinginkan maka kembalilah ke tahap plan (perencanaan).
Tahap act ini dilakukan untuk memenuhi target yang diinginkan, yaitu
keandalan Mesin Injection Molding type ANX 180-36A yang optimal. Hasil
pada tahap ini berupa jadwal interval waktu perawatan berdasarkan
Reliability Predictions Methods.
f. Hasil (Kesimpulan)
Mesin Injection Molding type ANX 180-36A terdapat tiga komponen kritis
yang menjadi sebb kerusakan, antara lain: Nozzle, Nozzle Heater Band, dan Nozzle
Thermocouple. Perencanaan perawatan pada Mesin Injection Molding type ANX
180-36A dilakukan untuk mengoptimalkan nilai keandalan dan mengusulkan
jadwal interval perawatan. Hasil perencanaan perawatan tersebut sebagai berikut :
a. Keandalan pada ke-tiga komponen kritis menghasilkan kenaikan keandalan
yaitu : 1) Komponen Nozzle yang semula nilai keandalannya sebesar 36,79%
nik menjadi 70,13% atau naik sebesar 33,34%, 2) Komponen Nozzle Heater
Band semula nilai keandalannya sebesar 36,79% naik menjadi 70,16% atau
naik sebesar 23,47% naik menjadi 70,04% atau naik sebesar 46,57%,
b. Perencanaan perawatan berdasarkan perhitungan prediksi keandalan
menghasilkan usulan penjadwalan perawatan komponen kritis, sebagai
berikut :
1) Penjadwalan Perawatan Prefentif pada ke-tiga komponen kritis yaitu :
a) Komponen Nozzle dengan interval waktu 80 jam atau 4 har sekali
perlu untuk dilakukan perawatan prefentif, b) Komponen Nozzle
Heater Band dengan interval waktu 150 jam atau 7 hari sekali perlu
untuk dilakukan perawatan prefentif, dan c) Komponen Nozzle
Thermocouple dengan interval waktu 58 jam atau 3 hari sekali perlu
untuk dilakukan perawatan prefentif,
2) Penjadwalan Perawatan perbaikan (repair) pada ke-tiga komponen
kritis yaitu : a) Komponen Nozzle dengan interval waktu 222 jam atau
11 harisekli perlu untuk dilakukan tndakan perawatan perbaikan, b)
Komponen Nozzle Heater Band dengan interval waktu 419 jam atau 20
hari sekali perlu untuk dilakukan perawatan perbaikan, dan c)
Komponen Nozzle Thermocouple dengan interval waktu 1137 jam atau
54 hari sekali perlu untuk dilakukan tindakan perawatan perbaikan.

3. Susun analisis hubungan antara judul, latar belakang, perumusan masalah, tujuan,
metode penulisan, dan hasil (kesimpulan dan saran)
Judul merupakan gagasan utama dari proposal skripsi yang diajukan, judul dapat
diambil dari latar belakang skripsi yang sudah didapat pada peusahaan. Latar belakang
merupakan dasar atau tolak ukur untuk memberikan kemudahan bagi pembaca, untuk
memahami isi dari latar belakang permasalahan yang ingin kita bahas dalam Skripsi
tersebut. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah disampaikan, maka dapat
dirumuskan permasalahannya yang terdapat pada perumusan masalah. Tujuan pada
skripsi merupakan hal-hal yang ingin dicapai dari skripsi tersebut yang dapat
memecahkan masalah pada perumusan masalah serta menjadi tolak ukur menyelesaikan
permasalahan pada perusahaan. Metode penulisan mencangkup metode apa saja yang
digunakan serta tahap-tahap mencapai tujuan yang sudah ditentukan pada skripsi. Hasil
(kesimpulan dan saran) merupakan hasil akhir dari pencapaian tujuan pada skripsi.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat diketahui bahwa hubungan antara judul,
latar belakang, perumusan masalah, tujuan, metode penulisan, hasil (kesimpulan dan
saran) sangat berkesinambungan. Pada skripsi pertama sangat dibutuhkan latar belakang
permasalahan pada perusahan sehingga dapat menentukan judul pada skripsi. Setelah
mendapatkan latar belakang dapat juga menguraikan perumusasan masalah yang terjadi
sehingga didapatkan tujuan pada skripsi untuk menjadi tolak ukur menyelesaikan
permasalahan pada perusahaan. Setelah mendapatkan perumusan masalah dan tujuan
skripsi maka untuk selanjutnya menyusun stategi, metode, tahap-tahap, serta bertindak
yang didapat dituangkan kedalam kalimat pada bab metode penelitian. Maka didapatkan
hasil dari skripsi setelah melakukan metode penelitian, yang harus dapat menjawab
tujuan pada skripsi.
4. Gambar jawaban nomer 3 dalam sebuah diagram

LATAR
JUDUL
BELAKANG

PERUMUSAN
MASALAH

TUJUAN

METODE
PENULISAN

HASIL
(KESIMPULAN
DAN SARAN)

Anda mungkin juga menyukai