Anda di halaman 1dari 8

55

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

3.1. Analisa Organisasi

3.1.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Pardic Jaya Chemicals di dirikan pada tangga 12 Mei 1976 dan

produk pertama kali keluar tanggal 2 November 1977, dengan izin

industry dan dapat dari Dinas Perindustrian No.199/M/SK/7/1988 pada

tanggal 15 Juli 1988, investment juga koordinator Board

No.518/T/INDUSTRI/1997, 21 Oktober 1997.

PT. Pardic Jaya Chemicals adalah salah satu perusahaan penghasil

resin sintetis di Indonesia dengan kapasitas produksi sekarang 46.110 ton /

tahun, produksi yang dihasilkan merupakan bahan setengah jadi. Jenis-

jenis produk yang dihasilkan tergolong delapan produk resin sintetis antara

lain :

1. Alkyd Resin untuk Coanting dengan nama dagang Beckosol


2. Modified Alkyd Resin untuk Coating dengan nama dagang Beckolite,

Styresol, Burnock.
3. Acrylic Resin untuk Coanting dengan nama Acrydic
4. Amino Resin untuk Coanting dengan nama dagang Super Beckamine

& Beckamine
5. Textile Finishing Resmi dengan nama dagang Beackamine
6. Unsaturated Polyester Resin dengan nama dagang Polylite
7. Polyurethane Resin untuk Leather dengan nama dagang Crisvon
56

8. Emulsion Resin untuk Coating, Adhesive dan Textile dengan nama

dagang Voncoat.

3.1.2. Tahapan Perkembangan Pabrik


PT. Pardic Jaya Chemicals pertama didirikan hanya ada satu Plant

yang dinamakan Plant A, yang beroperasi pada tahun 1978, yang

menghasilkan produk Alkyd dan Textile dengan kapasitas produksi

keseluruhan 24.000 ton / tahun. Setelah berjalan dua tahun, produk

ditambah dengan Polyester, setahun kemudian setelah Polyester

diproduksi, diproduksi lagi jenis resin lainnya yaitu Melamine, Acrylic,

Polyurethane dan Emulsion Resin.


Tahun 1985 semua jenis resin tersebut diproduksi sesuai dengan

permintaan pasar. Jumlah kettle atau reactor yang digunakan untuk

memproduksi ke delapan jenis resin sintetik ini sebanyak tujuh reactor.

Karena kebutuhan pasar semakin meningkat maka pada tahun 1989

dilakukan ekspansi reactor yaitu penambahan dua reactor dasar digunakan

untuk prosis pembuatan Alkyd dan Polyester dengan kapasitas 40ton.

Reactor tersebut mulai dioperasikan tahun 1991 dengan tujuan untuk

meningkatkan kapasitas produksi Alkyd dan Polyester karena pada saat itu

bidang Automotif sangat ber0kembang. Kebutuhan pada bidang exterior

dan interior mulai seiring dengan kemajuan jaman sehingga produk

tersebut banyak dibutuhkan oleh Customer, disamping melihat mutu dan

kualitas dari produksi yang dihasilkan oleh PT. Pardic Jaya Chemicals.
Pada tahun 1996 terjadi Ekspansi Plant B dan Plant C dengan peningkatan

kapasitas dua kali dari Plant A, perencanaan kapasitas sekitar 2.500 s/d

3.200 ton/bulan, dimana semua peralatannya diimport dari jepang. Pada


57

tahun 1997 star-up, untuk Plant B dan Plant C dengan demikian Plant A

stop berproduksi. Pada tahun yang sama situasi perekonomian di Indonesia

mengalami krisis moneter sehingga dampaknya sangat mempengaruhi

perusahaan, akibatnya produksi yang direncanakan tidak memenuhi

kapasitas secara maksimal.


Di akhir tahun 1997 s/d1998 situasi perekonomian di Indonesia semakin

memperhatinkan dan jumlah produksi turun 40-50% dari kapasitas yang

direncanakan. Dengan demikian dari segi ekonomi tidak mendapat

keuntungan seperti tahun 1992-1996.

3.1.3. Tahap Perkembangan Produk


Dari keseluruhan produksi yang dihasilkan di eksport sekitar 10-

20% untuk Alkyd, Polyester dan Melamine. Tujuan negara eksport antara

lain Cina, Singapura, Malaysia, Thailand, Hongkong, Afrika dan jepang.

Produksi resin sintetik lainya sebanyak 70-80% digunakan memenuhi

kebutuhan didalam negeri.


PT. Pardic Jaya Chemicals memiliki kelebihan dari perusahaan

resin lainnya karena mempunyai technologi khusus dalam memproduksi

resin lainya yaitu Vinyl-Ester dan Plasticizer. Produk baru ini merupakan

lisensi dari Jepang yang memiliki tingkat kualitas produk yang lebih baik.

setelah ekspansi kapasitas produk dari 24.000 ton/tahun menjadi 46.000

ton/tahun.
Produk Polyester mencapai 500-800 ton/bulan, dengan kapasitas

tersebut dapat menguasai pasar 60% untuk Polyester dengan jenis Polylite

TA-130. Produk Polyester disamping memiliki nilai kualitas, dari segi


58

keuntungan juga cukup baik perusahaan, dengan nilai pertumbuhan setiap

tahun naik sekitar 20%.

3.1.4. Bentuk Badan Hukum Perusahaan

Bentuk badan hukum perusahaan atau status hukum dari PT. Pardic
Jaya Chemicals adalah PMA dengan ijin dari pemerintah NPWP :
01.000.132.9-052.000

3.1.5. Struktur Organisasi PT. Pardic Jaya Chemicals

PT. Pardic Jaya Chemicals dipimpin oleh seorang President

Director yang dibantu 3 orang Director, yaitu : Director Sales, Director

General., dam Director Manufacturing dan Technical. Director Sales

dibantu seorang Department Head, Director General dibantu oleh

seorang Department head, dan Director Manufacturing dibantu oleh dua

orang Division Head, Departmen Head Purchasing bertanggung jawab

langsung kepada President Director, Division head Accounting yang

dibantu oleh seorang department head bertanggung jawab langsung

kepada President Director seperti yang digambarkan dalam bagan

struktur organisasi PT. Pardic Jaya Chemicals di bawah ini :


59

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

3.1.6. Visi Misi PT. Pardic Jaya Chemicals


60

Memberikan kontribusi dan kesejahteraan kepada seluruh

masyarakat sebagai bagian dari anggota DIC.

3.1.7. Pembahasan tugas berdasarkan struktur organisasi

Dalam struktur organisasi PT. Pardic jaya chemicals dapat

diterjemahkan tugas, tanggung jawab dan wewenang dari masing-

masing divisi secara garis besar adalah sebagai berikut :

a. Presiden Direktur

1. President direcror bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang

terjadi di perusahaan dan mempunyai wewenang terhadap perusahaan

2. Membawahi directur dan yang lain.

b. Direktur

Membawahi dan mengawasi sistem kerja masing-masing divisi.

c. Manufacturing

1. Membawahi dan mengawasi sistem kerja PPIC, Facility/utility,

produksi 1, dan produksi2.

2. Menerima job-job dari para pelanggan.

3. Selalu memonitor barang yang diterima pelanggan dengan persediaan

yang ada.
61

4. Melakukan memo agar segera memproses barang yang diminta

pelanggan, apabila barang tersebut sifatnya segera minta dikirim ke

customer.

d. HR/GA

1. Menangani bagian ketenaga kerjaan.

2. Mengadakan training maupun magang untuk meningkatkan keahlian

karyawan.

3. Mengkoordinasi dan menyiapkan penerimaan dan seleksi pegawai.

4. Menilai dan mengevaluasi prestasi dan pelaksanaan kerja keryawan.

5. Melakukan pendataan terhadap kehadiran semua karyawan.

6. Membuat laporan absensi bulanan yang nantinya akan dipertanggung

jawabkan kepada pimpinan divisi, accounting dan karyawan.

7. Memproses pinjaman karyawan, mengganti biaya pengobatan dan

melakukan perhitungan dan pembayaran gaji karyawan.

8. Merekrut SDM yang handal, trampil dan siap pakai.

9. Mengusulkan promosi karyawan, pengakatan jabatan, mutasi

karyawan dan PHK.

10. Mengkoordinasi dan menyiapkan perencanaan kebutuhan tenaga

kerja.
62

e. Accounting & finance

1. Membawahi dan mengawasi sistem kerja accounting, finance dan

collection.

2. Bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menyimpan dan

mengklasifikasi data akutansi.

3. Mengawasi penerapan sistem dan prosedur akutansi.

4. Mengulas dan mengevaluasi seluruh rekening dan pajak perusahaan.

5. Menyiapkan ketentuan keuangan, pengeluaaran, pajak dan laporan

manajemen.

6. Mempertahankan hubungan kerja yang baik dengan para auditor.

Anda mungkin juga menyukai