Anda di halaman 1dari 9

MI.

7 - Diskusi Refleksi kasus (DRK)

DAFTAR ISI

I. DESKRIPSI SINGKAT.................................................................................. 1

II. TUJUAN PEMBELAJARAN ............................................................................ 1

III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN............................................ 1

IV. BAHAN BELAJAR........................................................................................ 2

V. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN........................................ 2

VI. URAIAN MATERI ........................................................................................ 3

Pokok Bahasan 1: PENGERTIAN DRK ........................................................ 3


Pokok Bahasan 2: TUJUAN DRK .............................................................. 3
Pokok Bahasan 4: MELAKUKAN LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN DRK ...... 4
A. Memilih/Menetapkan Kasus Yang Akan Didiskusikan .......................... 4
B. Menyusun Jadwal Kegiatan .................................................................. 4
C. Waktu Pelaksanaan.............................................................................. 5
D. Peran Masing-Masing Personal Dalam DRK.......................................... 6
E. Penulisan Laporan ............................................................................... 7

VII. REFERENSI ................................................................................................ 8

DEPARTEMEN KESEHATAN RI 0
PUSDIKLATKES BEKERJASAMA DENGAN DIT. KEPERAWATAN & KETEKNISIAN MEDIK
MI. 7 - Diskusi Refleksi kasus (DRK)

MATERI INTI. 7
DISKUSI REFLEKSI KASUS (DRK)

I. DESKRIPSI SINGKAT

Diskusi Refleksi Kasus (DRK) digunakan sebagai metode pembelajaran yang


dapat menuntun perawat dan bidan dalam suatu kelompok diskusi baik di
rumah sakit maupun puskesmas untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman
klinik yang didasarkan atas standar yang telah ditetapkan.

Dalam DRK ini akan dibahas masalah–masalah keperawatan/kebidanan yang


aktual, menarik baik yang lalu maupun yang sedang berlangsung. Selain
itu juga dibahas tentang pengalaman keberhasilan dalam melaksanakan tugas
pelayanan dengan pemanfaatan sumber-sumber yang tersedia.

Melalui DRK ini profesionalisme perawat dan bidan ditingkatkan sehingga dapat
memberikan pelayanan yang optimal. Dalam modul ini akan dibahas mengenai
pengertian, tujuan, penatalaksanaan, penulisan laporan dan jadwal kegiatan.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran Umum:


Pada akhir sesi ini, peserta mampu melaksanakan DRK.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus:


Pada akhir sesi ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan pengertian DRK
2. Menjelaskan tujuan DRK
3. Melakukan langkah-langkah kegiatan dalam melakukan DRK

III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

Dalam modul ini akan divas pokok bahasan dengan sub pokok bahasan berikut:
Pokok Bahasan 1: Pengertian DRK

DEPARTEMEN KESEHATAN RI 1
PUSDIKLATKES BEKERJASAMA DENGAN DIT. KEPERAWATAN & KETEKNISIAN MEDIK
MI. 7 - Diskusi Refleksi kasus (DRK)

Pokok Bahasan 2: Tujuan DRK


Pokok Bahasan 3: Langkah-langkah dalam melakukan DRK
Sub pokok bahasan:
A. Memilih/menetapkan kasus yang akan didiskusikan
B. Membuat jadwal kegiatan DRK
C. Waktu pelaksanaan
D. Melakukan DRK sesuai peran masing-masing personal dalam DRK
E. Menulis laporan

IV. BAHAN BELAJAR

Paket materi PMK (SPMKK) bagi perawat dan bidan, WHO-UGM, 2001, 2003.

V. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Berikut disampaikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran:


1. Menciptakan suasana nyaman dan memotivasi peserta untuk siap
menerima materi.
2. Menyampaikan pokok bahasan 1 tentang pengertian DRK.
3. Meminta peserta untuk memberikan komentar dan fasilitator melakukan
klarifikasi.
4. Mengalihkan ke pokok bahasan 2 dengan menjelaskan tujuan dengan
diadakannya DRK.
5. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan masukan-
masukan tentang tujuan yang diperoleh peserta berdasarkan pengalaman
selama melaksanakan DRK.
6. Mengalihkan ke pokok bahasan 3 dengan menjelaskan topik kasus yang
dapat didiskusikan/dipresetasikan.
7. Meminta peserta untuk memberikan contoh–contoh kasus yang dapat
diangkat untuk didiskusikan, baik kasus keperawatan maupun kebidanan.
8. Memberikan klarifikasi atas jawaban/penjelasan peserta.
9. Membahas sub pokok bahasan berikutnya dengan mengajukan pertanyaan
kepada peserta mengapa perlu menyusun jadwal kegiatan. Kemudian
peserta dibagi dalam kelompok untuk menyusun kegiatan DRK. Masing-
masing kelompok presentasi dalam diskusi pleno

DEPARTEMEN KESEHATAN RI 2
PUSDIKLATKES BEKERJASAMA DENGAN DIT. KEPERAWATAN & KETEKNISIAN MEDIK
MI. 7 - Diskusi Refleksi kasus (DRK)

10. Kemudian dilajutkan dengan membahas sub pokok bahasan berikutnya


dengan mengajukan pertanyaan mengapa perlu membahas peran
masing-masing personal dalam DRK, apabila banyak yang belum
mengetahui, beri penjelasan singkat melalui tayangan.
11. Menanyakan jumlah ideal peserta dalam DRK serta lamanya.
12. Berikan respons atas tanggapan peserta.
13. Membahas sub pokok bahasan membuat laporan dengan meminta peserta
untuk berbagi pengalaman membuat laporan yang dituangkan kedalam
suatu format yang disepakati.
14. Melakukan tanya jawab tentang hambatan atau masalah apa yang
ditemukan dalam menyusun laporan.
15. Memfasilitasi diskusi kelompok dalam membuat format laporan DRK.
16. Masing–masing kelompok presentasi dalam diskusi pleno.
17. Tutup acara dengan memberikan umpan balik dan bandingkan dengan
refleksi peserta tentang kompetensi yang dicapai pada akhir sesi.
18. Berikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan komentar atas sesi
ini.
19. Berikan penghargaan/applause kepada peserta atas partisipasinya pada
sesi ini.

VI. URAIAN MATERI

Pokok Bahasan 1: PENGERTIAN DRK

Diskusi Refleksi Kasus (DRK) adalah suatu metode pembelajaran dalam


merefleksikan pengalaman perawat dan bidan yang aktual dan menarik dalam
memberikan dan mengelola asuhan keperawatan dan kebidanan di lapangan
melalui suatu diskusi kelompok yang mengacu pada pemahaman standar yang
ditetapkan.

Pokok Bahasan 2: TUJUAN DRK

Diskusi Refleksi Kasus (DRK) mempunyai tujuan sebagai berikut:


1. Mengembangkan profesionalisme perawat dan bidan.
2. Meningkatkan aktualisasi diri.
3. Membangkitkan motivasi belajar.

DEPARTEMEN KESEHATAN RI 3
PUSDIKLATKES BEKERJASAMA DENGAN DIT. KEPERAWATAN & KETEKNISIAN MEDIK
MI. 7 - Diskusi Refleksi kasus (DRK)

4. Wahana untuk menyelesaikan masalah dengan mengacu pada standar


keperawatan/kebidanan yang telah ditetapkan.
5. Belajar untuk menghargai kolega untuk lebih sabar, lebih banyak
mendengarkan, tidak menyalahkan, tidak memojokkan dan meningkatkan
kerja sama.

Pokok Bahasan 4: MELAKUKAN LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN DRK

A. Memilih/Menetapkan Kasus Yang Akan Didiskusikan

Topik–topik bahasan yang ditetapkan untuk didiskusikan dalam DRK antara


lain:
• Pengalaman pribadi perawat/bidan yang aktual dan menarik dalam
menangani kasus/pasien di lapangan baik di rumah sakit/puskesmas.
Pengalaman dalam mengelola pelayanan keperawatan/kebidanan dan
isu-isu strategis.
• Pengalaman yang masih relevan untuk dibahas dan akan memberikan
informasi berharga untuk meningkatkan mutu pelayanan.

Proses diskusi ini akan memberikan ruang dan waktu bagi setiap peserta
untuk merefleksikan pengalaman, pengetahuan serta kemampuannya, dan
mengarahkan maupun meningkatkan pemahaman perawat/bidan terhadap
standar yang akan memacu mereka untuk melakukan kinerja yang bermutu
tinggi.

B. Menyusun Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan DRK adalah daftar kegiatan yang harus dilaksanakan


dalam kurun waktu yang telah ditetapkan dan disepakati. Kegiatan DRK
disepakati dalam kelompok kerja, baik di puskesmas maupun di rumah sakit
(tiap ruangan). Kegiatan DRK dilakukan minimal satu kali dalam satu bulan
dan sebaiknya jadwal disusun untuk kegiatan satu tahun. Dengan demikian
para peserta yang telah ditetapkan akan mempunyai waktu yang cukup
untuk mempersiapkannya.

Setiap bulan ditetapkan dua orang yang bertugas sebagai penyaji dan
fasilitator/moderator selebihnya sebagai peserta demikian seterusnya,

DEPARTEMEN KESEHATAN RI 4
PUSDIKLATKES BEKERJASAMA DENGAN DIT. KEPERAWATAN & KETEKNISIAN MEDIK
MI. 7 - Diskusi Refleksi kasus (DRK)

sehingga seluruh anggota kelompok akan mempunyai kesempatan yang


sama berperan sebagai penyaji, fasilitator/moderator maupun sebagai
peserta. Peserta dalam satu kelompok diupayakan antara 5 – 8 orang.

Contoh:
JADWAL KEGIATAN DRK
Ruang P. Dalam /SERUNI Rumah Sakit Sleman Tahun 2005

No Topik Bahasn Waktu/Bulan Penyaji Moderator Ket.


1. Kekeliruan memberi 14 januari Br .Salim Br. Taslim
obat

2. Pengisian 16 Februari Zr. Ita Sr. Rike


dokumentasi Askep

3. Askep Thypoid 15 Maret Zr. Aisah Br. Jono

4. Menghitung cairan 12 April Zr Ani Zr. Ida

5. Melepas infus pada 15 Mei Zr. Titi Zr. Ike


pasien gelisah

6. Pemasangan NGT 14 Juni Br. Zr. Nini


Usman
7. Serah terima Sift 12 juli Br. Br. Salim
Taslim
dst dst dst dst dst

C. Waktu Pelaksanaan

Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut minimal 60


menit, dengan perincian sebagai berikut:
• Pembukaan : 5 menit
• Penyajian : 15 menit
• Tanya jawab : 30 menit
• Penutup/rangkuman : 10 menit

DEPARTEMEN KESEHATAN RI 5
PUSDIKLATKES BEKERJASAMA DENGAN DIT. KEPERAWATAN & KETEKNISIAN MEDIK
MI. 7 - Diskusi Refleksi kasus (DRK)

D. Peran Masing-Masing Personal Dalam DRK

Dalam Diskusi Refleksi Kasus (DRK) ditetapkan suatu aturan main yang
harus dipatuhi oleh semua peserta agar diskusi tersebut dapat terlaksana
dengan tertib. Ada 3 peran yang telah disepakati dan dipahami dalam
pelaksanaan DRK yaitu:
1. Peran penyaji
2. Peran peserta
3. Peran fasilitator/moderator

1. Peran penyaji
• Menyiapkan kasus klinis keperawatan/kebidanaan yang pernah
dialami atau pernah terlibat didalamnya yang merupakan kasus
menarik baik kasus yang lalu maupun kasus-kasus saat ini. Selain
kasus klinis dapat pula dipilih kasus manajemen dan pengalaman
keberhasilan dalam pelayanan.
• Menjelaskan kasus yang sudah disiapkan. Alokasi waktu 10 – 20
menit.
• Menyimak pertanyaan yang disampaikan.
• Memberikan jawaban sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman
nyata yang telah dilakukan dan merujuk pada standar yang relevan
atau SOP yang berlaku.
• Mencatat hal-hal penting selama proses DRK.

2. Peran peserta
• Mengikuti kegiatan sampai selesai diakhiri dengan mengisi daftar
hadir.
• Memberikan perhatian penuh selama kegiatan.
• Mempunyai hak untuk mengajukan pertanyaan/pernyataan, minimal
satu pertanyaan dengan alokasi waktu keseluruhan 20-30 menit:
- Dalam mengajukan pertanyaan agar merujuk pada standar.
- Tidak dibenarkan untuk mengajukan pertanyaan/pernyataan yang
sifatnya menyalahkan atau memojokkan.
- Tidak dibenarkan untuk mendominasi pertanyaan.
- Pertanyaaan berupa klarifikasi dan tidak bersifat menggurui.

DEPARTEMEN KESEHATAN RI 6
PUSDIKLATKES BEKERJASAMA DENGAN DIT. KEPERAWATAN & KETEKNISIAN MEDIK
MI. 7 - Diskusi Refleksi kasus (DRK)

3. Peran fasilitator/moderator
• Mempersiapkan ruangan diskusi dengan mengatur posisi tempat
duduk dalam bentuk lingkaran sehingga peserta dapat saling bertatap
muka dengan leluasa.
• Membuka pertemuan:
- Mengucapkan selamat datang.
- Menyampaikan tujuan pertemuan.
- Membuat komitmen bersama dengan seluruh anggota diskusi
tentang lamanya waktu diskusi (kontrak waktu).
- Menyampaikan tata tertib diskusi.
• Mempersilahkan penyaji untuk menyampaikan kasusnya selama 10 –
20 menit.
• Memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan
pertanyaan secara bergilir selama 30 menit.
• Mengatur lalu lintas pertanyaan–pertanyaan yang diajukan oleh
peserta dan klarifkasi bila ada yang tidak jelas.
• Merangkum hasil diskusi.
• Melakukan refleksi terhadap proses diskusi dengan meminta peserta
untuk menyampaikan pendapat dan komentarnya tentang diskusi
tersebut.
• Membuat kesimpulan hasil refleksi dan menyampaikan isu-isu yang
muncul.
• Meminta kesepakatan untuk rencana pertemuan berikutnya.
• Menutup pertemuan dengan memberikan penghargaan kepada
seluruh peserta dan berjabat tangan.
• Membuat laporan hasil diskusi sesuai format dan menyimpan laporan
DRK pada arsip yang telah ditentukan bersama.

E. Penulisan Laporan

Setelah melakukan kegiatan, langkah berikutnya adalah menyusun laporan


DRK. Agar kegiatan DRK dapat diketahui dan dibaca oleh pimpinan,
anggota kelompok maupun teman sejawat lainnya maka kegiatan tersebut
harus dicatat/didokumentasikan sebagai laporan. Bentuk laporan dikemas
dengan menggunakan suatu format yang antara lain berisikan:
• Nama peserta yang hadir
• Tanggal, tempat dan waktu pelaksanaan
• Isu-isu atau masalah yang muncul selama diskusi

DEPARTEMEN KESEHATAN RI 7
PUSDIKLATKES BEKERJASAMA DENGAN DIT. KEPERAWATAN & KETEKNISIAN MEDIK
MI. 7 - Diskusi Refleksi kasus (DRK)

• Rencana tindak lanjut berdasarkan masalah


• Lampiran laporan menyertakan daftar hadir yang ditandatangani oleh
semua peserta.

Contoh format:

Laporan Diskusi Refleksi Kasus (DRK)

Nama Ruangan :
Keperawatan/Kebidanan :
Tanggal Pelaksanaan :
Topik Diskusi Kasus :
Masalah/isu yang muncul :
1.
2.
3.

Rencana Tindak Lanjut :

No. Kegiatan No. Indikator


1. 1.
2. 2.
3. 3.

Nama peserta yang hadir :

No. Nama Peserta Tanda Tangan


1.
2.
3.
dst

VII. REFERENSI

Hennesy, D, 2001, Handout Reflective Case Discussion, disampaikan pada


tutorial SPMKK di Yogyakarta tahun 2001 (tidak dipublikasikan).

DEPARTEMEN KESEHATAN RI 8
PUSDIKLATKES BEKERJASAMA DENGAN DIT. KEPERAWATAN & KETEKNISIAN MEDIK

Anda mungkin juga menyukai