Anda di halaman 1dari 5

TEKNIK SAMPLING

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Metode Penelitian Kuantitatif

Dosen Pengampu :
Fedri R. Rinawan, dr., M.Sc., PhD.

Disusun oleh:
MAULIA ISNAINI 131020180005

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
Teknik pengambilan sample (sampling):
Teknik pengambilan sample (sampling) adalah teknik dalam menentukan sampel
yang akan dijadikan subjek penelitian.
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang
yang sama besar bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel penelitian.
a. Simple random sampling (Pengambilan sampel acak sederhana)
Simple random sampling (pengambilan sampel acak sederhana)
adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama
besar bagi setiap anggota populasi yang homogen untuk menjadi sampel
penelitian yang dilakukan secara random/ acak.
Cara pengambilan sampel yang sering digunakan adalah
menggunakan nomor undian, yaitu :
1. Mengetahui jumlah populasi yang dapat ditemui, dan sudah
menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan
2. Membuat nomor undian dan dimasukkan ke dalam wadah tertutup
yang telah dibuat lubang untuk penarikan nomor undian
3. Mengocok nomor yang telah dibuat, kemudian dikeluarkan melalui
lubang.
4. Nomor yang keluar dijadikan sampel penelitian.
5. Setiap nomor yang sudah keluar, harus dikembalikan lagi agar setiap
sampel memiliki prosentase peluang yang sama.
6. Kegiatan tersebut dilakukan berulang-ulang sampai kuota sampel
terpenuhi.

b. Systematic random sampling (Pengambilan sampel acak sistematis)


Systematic random sampling (Pengambilan sampel acak
sistematis) adalah teknik pengambilan sampel penelitian dengan
menggunakan interval.
Cara pengambilan sampel:
1) Menentukan jumlah populasi dan sampel yang dibutuhkan.
Contoh: sebuah penelitian membutuhkan 10 sampel dari 100 orang,
maka jumlah kelompok intervalnya adalah 100/10=10.
2) Responden dibagi lagi menjadi beberapa kelompok interval,
kemudian diambillah sampel secara acak tiap kelompok.
Contoh: pengambilan sampel pada setiap orang ke-10 yang datang
ke klinik. Jadi setiap orang yang datang di urutan 10, 20, 30 dan
seterusnya maka itulah yang dijadikan sampel penelitian.

c. Stratified random sampling (Pengambilan sampel acak berstrata)


Stratified random sampling (Pengambilan sampel acak berstrata) adalah
teknik pengambilan sampel berdasarkan tingkatan tertentu.
Cara pengambilan sampel:
1) Tentukan populasi dan sampel penelitian
2) Populasi dikelompokkan berdasarkan strata. Baik itu kelas maupun
jabatan.
Contoh: penelitian mengenai motivasi kerja pada manajer tingkat
atas, manajer tingkat menengah dan manajer tingkat bawah.
3) Proses penentuan sampel diambil dari masing-masing kelompok
strata tersebut.

d. Cluster sampling (Pengambilan sampel acak berdasarkan area)


Cluster sampling (Pengambilan sampel acak berdasarkan
area) adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara
berkelompok berdasarkan area tertentu. Tujuannya untuk meneliti suatu
hal yang sama pada bagian yang berbeda pada suatu instansi. Contoh:
penelitian tentang kepuasan pasien di ruang rawat inap, ruang IGD, dan
ruang poli di RS A.

e. Multi stage sampling (Pengambilan sampel acak bertingkat)


Multi stage sampling (Pengambilan sampel acak bertingkat) adalah
teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara bertingkat. Contoh:
penelitian tentang kinerja perangkat Kabupaten X, maka pengambilan
sampelnya bertingkat mulai dari tingkat Kecamatan, tingkat Gugus,
tingkat Desa, RW sampai dengan RT.

2. Non-Probability Sampling
Non-probability sampling adalah teknik sampling yang tidak memberi
kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel penelitian.
a. Purposive sampling
Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan
menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti. Kriteria pemilihan
sampel terbagi menjadi kriteria inklusi yaitu kriteria sampel yang
diinginkan peneliti berdasarkan tujuan penelitian. Dan kriteria eksklusi
yaitu kriteria yang tidak ada dan tidak boleh ada pada kriteria kelompok
penelitian dikarenakan akan mempengaruhi hasil penelitian
Contoh: penelitian tentang nyeri pada pasien diabetes mellitus (DM) yang
mengalami luka pada tungkai kaki (gangrene).
Kriteria inklusi:
1) Penderita DM dengan luka pada tungkai kaki (gangrene)
2) Usia 18-59 tahun
3) Bisa membaca dan menulis
Kriteria eksklusi:
1) Penderita DM yang memiliki penyakit penyerta lainnya seperti
gangguan ginjal, gagal jantung, nefropati, dan lain sebagainya.
2) Penderita DM yang mengalami gangguan kejiwaan.
b. Accidental sampling
Accidental sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
dilakukan tanpa disengaja (accidental) yang kebetulan ditemui pada saat
penelitian. Penelitian accidental sampling paling cocok digunakan untuk
meneliti jenis kasus penyakit langka yang sampelnya sulit didapatkan.
Contoh: penelitian tentang penyakit Steven Johnson Syndrom yaitu
penyakit yang merusak seluruh mukosa atau lapisan tubuh akibat reaksi
tubuh terhadap antibiotik. Kasus ini cukup langka dan sulit ditemui.
Sehingga peneliti mengambil sampel saat itu juga, kemudian dilanjutkan
dengan pencarian sampel sampai waktu yang telah ditentukan peneliti.

c. Quota sampling
Quota sampling adalalah teknik pengambilan sampel dengan
mengambil jumlah sampel sebanyak jumlah yang sebelumnya telah
ditentukan oleh peneliti. Teknik ini sering digunakan untuk penelitian yang
memiliki jumlah sampel terbatas.
Contoh: penelitian pada pasien lupus. Dalam suatu area terdapat 15
penderita lupus, maka populasi tersebut seluruhnya dijadikan sampel
penelitian.

d. Snowball sampling (bola salju)


Snowball Sampling (bola salju) adalah teknik pengambilan sampel
berdasarkan hasil wawancara atau korespondensi. Dimana teknik ini
memperoleh informasi secara pararel yaitu informasi dari sampel pertama
untuk mendapatkan sampel berikutnya hingga jumlah sampel terpenuhi.
Teknik ini sangat cocok untuk penelitian yang sangat sensitif dan
membutuhkan privasi responden yang tinggi, misalnya penelitian tentang
kaum LGBT dan penderita HIV.

e. Sampel jenuh
Sampling Jenuh adalah teknik pengambilan sampel yang
menjadikan sluruh anggota populasi sebagai sampel. dengan syarat
populasi yang tersedia kurang dari 30 orang.

Anda mungkin juga menyukai