Anda di halaman 1dari 1

Pengenalan Konsep Vertikultur

Semakin berkembangnya jaman, lahan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada
kegiatan budidaya. Lambat laun, lahan pertanian digusur menjadi lahan industri, terutama di daerah
perkotaan. Masyarakat menjadi malas untuk melakukan kegiatan budidaya pertanian dikarenakan
lahan yang semakin sempit. Solusi dari sempitnya lahan pekarangan ialah menerapkan kegiatan
budidaya secara modern, yakni dengan teknik vertikal atau bertumpuk yang biasa disebut dengan
teknik vertikultur. Penerapan budidaya dengan sistem vertikultur diharapkan mampu mengatasi
masalah lahan sempit tersebut. Kelurahan Buntu Barana’ merupakan kelurahan yang berpotensi dalam
pertanian baik dalam sektor tanaman pangan, hortikultura, maupun perkebunan yang didukung oleh
lingkungan dan iklimnya. Akan tetapi, penggunaan lahan pekarangan untuk budidaya masih minim
dilakukan oleh warga setempat. Lahan pekarangan cenderung ditanami rumput dan sayur babi untuk
pakan ternak, dan memilih untuk membeli sayuran di pasar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Lahan yang terbatas dan kecenderungan warga untuk membeli sayuran dapat diatasi dengan
menanam secara vertikal atau bertingkat menggunakan sistem vertikultur. Sistem budidaya pertanian
ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah dengan lahan yang terbatas. Struktur
penanaman yang vertikal memudahkan dalam penggunaan dan pemeliharaan. Pertanian vertikultur
tidak hanya sebagai sumber pangan tetapi juga sumber estetika bagi pekarangan secara alami.

Pengandaan vertikultur dapat dikenalkan kepada masyarakat Buntu Barana’, salah satunya
melalui anak-anak dalam kegiatan Happy Farming yang dilaksanakan di SDN 7 Tikala pada tanggal 27
Juli 2018. Kegiatan Happy Farming ini dilaksanakan untuk mengenalkan dan menumbuhkan
kepedulian terhadap lingkungan dan sektor pertanian sekaligus mengenalkan sistem pertanian modern
kepada anak-anak dengan memanfaatkan barang bekas. Penggunaan barang berupa botol bekas air
mineral yang mudah didapat, diharapkan dapat menjadi contoh bagi anak-anak dan dapat diterapkan
di rumah. Selain dikenalkan kepada anak sekolah, vertikultur dikenalkan kepada masyarakat melalui
pembuatan vertikultur di pekarangan warga. Diharapkan dengan percontohan vertikultur ini dapat
meningkatkan minat masyarakat terhadap penanaman tanaman hortikultura.

Anda mungkin juga menyukai