Anda di halaman 1dari 3

No 4.

A. Case Control
 Penelitian case control memiliki beberapa keuntungan sebagai
berikut:
a. Sangat sesuai untuk penelitian penyakit yang jarang tterjadi
atau penyakit dengan fase laten yang panjang atau penyakit
yang sebelumnya tidak pernah ada.
b. Pelaksanaannya relative lebih cepat jika dibandingkan dengan
cohort karena pada penelitian case control diawali dengan
penderita yang berarti penyakit yang diteliti telah timbul,
sedangkan pada penelitian cohort, insidensi penyakit yang
akan diteliti harus menunggu cukup lama.
c. Sampel yang dibutuhkan untuk penelitian case control lebih
kecil dari pada penelitian cohort walaupun digunakan
beberapa control untuk satu kasus.
d. Biaya penelitiannya relative lebih kecil dibandingkan dengan
penelitian cohort karena sampel yang lebih sedikit dan waktu
yang lebih singkat
e. Tidak dipengaruhi oleh factor etis seperti penelitian
aksperimen
f. Data yang ada mungkin dapat dimanfaatkan terutama bila
penelitian dilakukan di rumah sakit
g. Kemungkinan untuk mengadakan penelitian terhadap
beberapa factor yang diduga sebagai factor penyebab

 Disamping beberapa keuntungan tersebt, terdapat pula beberapa


kerugian sebagai berikut:

a. Kesalahan pemilihan kasus yang disebabkan kesalahan dalam


diagnose

b. Kesalahan dalam pemilihan control berpotensi timbulnya bias


informasi
c. Validitas data yang diperoleh tidak dapat dilakukan
pengendalian terhadap factor perancu (confounding factor)
sulit dilakukan dengan lengkap

d. Perhitungan resiko relative hanya berupa perkiraan

B. Studi Cohort

Kelebihan penelitian Kohort :

a. Dapat membandingkan dua kelompok, yaitu kelompok subyek


dengan faktor risiko positif dan subyek dari kelompok control
sejak awal penelitian.
b. Secara langsung menetapkan besarnya angka risiko dari waktu ke
waktu.
c. Keseragaman observasi terhadap faktor risiko maupun efek dari
waktu ke waktu.

Kekurangan penelitian Kohort :


a. Memerlukan waktu penelitian yang relative cukup lama.
b. Memerlukan sarana dan prasarana serta pengolahan data yang
lebih rumit.
c. Kemungkinan adanya subyek penelitian yang drop out sehingga
mengurangi ketepatan dan kecukupan data untuk dianalisis.
d. Menyangkut etika sebab faktor risiko dari subyek yang diamati
sampai terjadinya efek, menimbulkan ketidaknyamanan bagi
subyek.

C. Studi Cross-Sectional

 Keuntungan dari cross sectional yaitu :

1. Mudah untuk dilaksanakan


2. Hasil segera diperoleh
3. Dapat menjelaskan hubungan antara fenomena kesehatan yang
diteliti dengan faktor-faktor terkait (terutama karakteristik yang
menetap)
4. merupakan studi awal dari suatu rancangan studi kasus-kontrol
maupun kohort
5. Dalam penelitian epidemiologi, pendekatan cross
sectional merupakan cara yang cepat dan murah untuk
mendeteksi adanya kejadian luar biasa
6. Penelitian cross sectional dapat menghasilkan hipotesis spesifik
untuk penelitian analitis (baseline information).
7. Pendekatan cross sectional dapat digunakan untuk mengetahui
prevalensi penyakit tertentu dan masalah kesehatan yang
terdapat dimasyarakat dan dengan demikian dapat digunakan
untuk menyusun perencanaan pelayanan kesehatan
8. Memudahkan pengumpulan data dalam waktu relative singkat

 Kekurangannya:
1. Hanya kasus prevalens atau yang tidak terkena dampak tertentu
yang diteliti
2. Membutuhkan skema sampling yang terencana baik sehingga
dapat memberikan kesempatan yang sama kepada setiap orang
untuk terpilih
3. Penelitian cross sectional tidak dapat digunakan untuk
memantau perubahan yang terjadi dengan berjalannya waktu

Anda mungkin juga menyukai